Studi Aktifitas Tangkahan dan Pengaruhnya terhadap Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, Sumatera Utara

STUD1 AKTlFlTAS TANGKAHAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP
OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA,
SUMATERA UTARA

OLEH:
JONNY ZAlN

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

JONNY ZAIN. Studl Aktifltas Tangkahan dan Pengaruhnya terhadap Operasional
Pelabuhan Perlkanan Nusantara Sibolga, 8umatera Utara. Di bimbing oleh ERNANi LUBlS
den ANWAR BEY PANE.
Penelitian dilatarbelakangi oleh kurang dimanfaatkannya fasilitas-fasilitas yang ada
dl Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga (PPNS) oleh nelayan karena adanye tangkahan
tangkahan. Tu)uan penelitlan adalah untuk mengetahui seberapa jauh aktHitas tangkahan
tangkehan mempengaruhi secara negatlf aldlRtas Pelabuhan Perlkenan Nusantara Sibotga
(PPNS). Disamplng itu juga untuk mengetahui apakah PPNS mampu menampung seluruh
aktintas tangkahan-tangkehan yeng ada dl Sibolga.
Metode yang dlgunakan adalah metode survei. Aspek-aspek yang ditelitl meliputi

aspek teknis, sosio-ekonoml den hukum. Aspek domlnan yang dnelltl adalah aspek teknis
dan skonomi. Unit penelitlan meliputi tangkahan-tangkahan den PPNS. Pengambiian
sampel dilakukan secara acak.
Untuk untuk mengetahui pengaruh aktifitas tangkahan terhadap PPNS digunakan
analisls kuaiitatK dan kuantitatlf. Secara kualltatlf dilakukan penllaian sacera deskriptr
terhadap indlkator-indlketor parameter bentuk pengaruh. Sedangkan secara kuantitatif
dilakukan dengan uji kuantltatif komparatif dan ujl korelasl peringkat Spearman.
Untuk mengetahui daya tempung fasllitas-fasilitas PPNS temadap akfilltas-aktifitas
dl tangkahan dilakukan perhitungan menggunakan rumus oleh Anonimus (1981) dan Yano
dan Node (1970).
Tangkahan mulai ads dan beroperasi di Sibolga pada awal tahun 1970-an dan
hingga saat ini belum memlliM kin operasional. Sedangkan PPNS mulai beroperasi pada
tahun 1994. AktMtas-aktMtas yang ada dl tangkahan antara lain pendaratan hasll
tangkapan, pemasaran hasll tangkapan, pemenuhan kebutuhan melaut, tambat labuh den
parawatan/ perbaikan kapal. Seluruh aktMtas yang ada dl tangkahan juga terdapat di PPNS
dan ditambah aktmas pengolahan ikan.
Dari 4 jenis aktlfnas yang ada dl tangkahan-tangkahan, terdapat 13 parameter yang
diuji pengaruhnya terhadap aktifftas dl PPNS. Hasil Ni paremeter aspek tekno-ekonomi
menunjukkan 10 parameter mempunyai penga~hnegatK atau menurunkan akfilltas.
Parameter den besamya pengaruh tersebut antara lain frekuensi pendaratan (85,6%),

jumlah produksl yang dldaratkan (81,2%, volume pemasaran (81,2%), nllai volume
pemasaran (83,4%), tekuensi kunjungan kepal (32,6%), jumlah solar terjual (56%), jumlah
minyak tanah terjual(93,5%, jumlah air tawat terjual(31,2 %), jumlah ss terjual(66,4%) dan
jumlah armada berdomisiU (71.3%). Sedangkan parameter jumlah pedagang den jumlah
garam terjual dl tangkahan tidak mempunysi pengaruh terhadap jumlah pedagang dan
jumlah garam terjuel di PPNS, demikian pula terhadap harga mte-rate perkilogram
keseluruhan hasil tangkapan.
Lebih banyaknya parameter-parameter yang mempunyai pengaruh negatif
dtbandlng parameter yang tidak mempunyal pengaruh menunjukkan bahwa secara umum
akttfltas tangkahan-tangkahan menurunken aktifitas-aictlfitas yang ada dl PPNS.
Dalam aspek soslai ekonomi terdapat 9 jenis parameter bentuk pengaruh yang
dapat dibandlngkan antera tangkahan den PPNS. Parameter-parameter yang memberlkan
pengaruh positif bag1 nelayan atau dengan kata lain kehadimn tangkehan memberikan
keuntungan bagi nelayan edalah jumlah nllai produksi hasil tangkapan dan investasi modal

kebutuhan melaut. Sedangkan parameter yang memberikan pengaruh negatif bagi nelayan
adalah blaya bongkar hesll tangkerpan, uang lantai, harga ikan yang duual, hargs BBM yang
dijual, harga air tawer yang duual, harga garam yang dijual den harga es yang dijual.
Dari 9 parameter yang dibandlngkan tersebut, 2 parameter memberikan pengaruh
positif dan 7 parameter memberikan pengaruh negatii bagi nelayan. Dengan demikian

secara umum tangkahan meruglkan bag1aspek soslal ekonoml nelayan.
Tujuh jenis fasllitas yeng bisa dihitung kapasitasnya di PPNS antara lain panjang
dermagel letty dan m r l n q phonton, kedalaman kolam, tempat pslelangan ken, tangki
solar, tangki air tawar, pabdk es dan sllpwey. Diantara fasifitas-fasilitas tersebut hanya
kedalaman kolam (di
dern m r 3 n g pmnton) dan sIIpwey yang mampu menampung
aktifitas di tangkahan sedangkan fasilltas lainnya tidak mampu untuk rnenampung seluruh
aktifitas dl tangkahantangkahan.
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah aktiias-aktifitas di
tangkahan mengurangl aktltnas-aktllltas yang ada di PPNS dan hsllftas-fasllitas dl PPNS
tidak mampu menampung seluruh aktifitas yang ads di tangkahe~tangkahan,sehingga
diperlukan pengembangan terhadap fasilitasnya.

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul "STUD1 AKTlFlTAS
TANGKAHAN

DAN


PENGARUHNYA

TERHADAP

OPERASJONAL

PELABUHAN

PERIKANAN NUSANTARA SBOLGA, SUMATERA UTARA" adalah benar merupakan hasii
karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi
yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

>k!j

Jonny Zain

STUD1 AKTlFlTAS TANGKAHAN DAN PENGARUHWYA TERHADAP
OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA,
SUMATERA UTARA


OLEH:
JONNY ZAlN

Tesis

Sebagal salah satu syarat untuk msmparoleh gelar
Magister Sains pada

Program Studi Tehologl Keleutorn

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

Judul Tesis

: Studi M i a s Tangkahan dan Penganrhnya terhadap Operasional
Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, Sumatera Utara

Nama


: Jonny Zain

NRP

: 98382
: Teknologi Kelautan

Program Studi

Menyetutujui,
I.Komisi Pembimbing

Dr. lr. Emani Lubis. M A
Ketua

gr.'lr. Anwar Bev Pane. DFA

Mengetahui,


Prof. Dr. ir. Daniel R. Monintia. Msc

Tanggal Lulus :21 Mei 2002

Penulis dilahlrkan di Padang pada tanggal 10 Januari 1966 sebagai anak
ketiga dari pasangan ayah dan ibunda tercinta, Syahruddin dan Ainsyah.
Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Teknologi Penangkapan
Ikan, Fakultas Perikanan Universitas Riau, lulus pada tahun 1990. Pada
tahun 1998, penulis dierima di Program Studi Teknologi Kelautan pada
FJrogram Pascasarjana lnstitut Pertanian Bogor. Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh
dari Departemen Pendidikan Nasional.
Penulis adalah staf pengajar di Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, Universitas Riau. Pekanbaru.
Karya ilmiah penulls berupa artikcl yang merupakan bahagian dari tesis ini dengan
judul "Jenis dan Tingkat Pemanfaatan Fasilitas Tangkahan-Tangkahan yang Terdapat di
Sibolga, Sumatere Utara" akan segera diferbitkan pada Jurnai 'Perikanan dan Kelautan"
llniversitas Riau di Pekanbaru pada tahun 2002.

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penulisan karya ilrniah ini
yang didasarkan pada penelitian "Studi Aktiias Tangkahan dan Pengaruhnya terhadap

Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, Surnatera Utara". Peneliiian ini telah
dilaksanakan pada Bulan Juni hingga Juli tahun 2000.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Ir. Ernani Lubis, DEA dan Bapak Dr. Ir.
Anwar Bey Pane, DEA selaku pernbimbing. Di sarnping itu, penghargaan penulis sarnpaikan
kepada Bapak Djogga Naiborhu, Bsc beserta staf UPT. Pelabuhan Perikanan Nusantara
Sibolga, Bapak Nasruddin Siregar, SH dan Ir. New Siregar beserta std Dines Perikenan
Sibolga,

Bapak Ir. Armen Pane beserta staf Dinas Perikanan Tapanuli Tengah, Bapak

H.Nurdin Harahap, H.Sakubat dan Rustarn Effendi dan karyawan Tangkahan NDH, Sabena
Baru dan Henny, Bapak Kepala Bagian Perekonornian Kantor Walikota Sibolga dan Kantor
Bupati Tapanuli Tengah beserta staf yang telah rnernbantu seiarna pengumpulan data. Kepada
Bapak TaLlfik Effendi yang selalu rnembatu dalarn pennasalahampennasalahankornputer tidak
lupa penulis ucapkan terirna kasih. Ungkapanterirna kasih jug8 disampaikan kepada Ayah dan
lbunda atas segala doa dan kasih sayangnya serta lstri dan Ananda "Iharn" tercinta atas
segala doe, kasih ssyang dan kesabarannya menunggu penulis delarn rnenyelesaikanstudi.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Mei 2002
Jonny Zain


Hal
OAFTAR TABEL
UAFTAR GAMBAR

X

xiii

1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
1.I.
1.2. Tujuan Penelttian
I.3. Perumusan Masalah
1.4. HIpotesis
1.5. Manfaat PenelitIan

3. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PendayagunaanPelabuhan Perikanan
2.2. Pengaruh Tangkahan bagi Pslabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

2.3. Pelabuhan Pedkanan Nusantara
2.4. Tangkahan
2.5. Mifltas dan Kemampuan Tampung FasilHas Pelabuhan Perikanan
3. METODOLOCI
3.1 Metode Penelltian
3.2. Data Dikumpulkan
3.2.1. data utama
3.2.2. Data tambahan
3.3. Metode Anallsls
3.3.1. Analisis pengaruh aktifltas tangkahan terhadap Pelabuhan Perikanan
Nusantam Sibolga
3.3.2. Analisis kemampuan tampung Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga
tsrhadap seluruh aktifltas tangkahan

.

4. KEADaAN UMUM
4 .I.Lokasl Peneittlan
4.2. Perikanan Tangkap
5. KONDlSl TANGKAHAN DAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA


5.1. Tangkahan
5.1.I.Fasilitas
5.1.2. Aktifftas
5.1.3. Unit penangkapan
5.2. Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga
5.2.1. Fasllitas
5.2.2. Aktiflias
5.2.3. Unit psnangkapan
5.3. Aspsk Hukum Tangkahan dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

ti
6
7
9
12
15

5.3.1. Tangkahan
5.3.2. Pelabphan Perikanan Nusantara Sibolga
5.4. Pembahasan
5.4.1. Tangkahan
5.4.2. Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga
6. PENGAFWHAKTlFlTAS TANGKAHAN TERHADAP PENGOPERASIAN PELABUHAN
PERlKANAN NUSANTARA SIBOLGA
6.1. Pendaratan Hasll Tangkapan
6.2. Pcmasaran Hasil Tangkapan
6.3. Penycdiaan kebutuhan Melaut
6.4. Tambat Labuh dan PerawatanPerbaIkan Kapal
6.5. Pembahasan

7. KEMAMPUAN TAMPUNG PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA
TERHADAP AKTlFlTAS Dl TANGKAHAN
7.1. Analisis FasilRas den Aktifitasnya di Tangkahan
7.2. Analisis Fasilitas dan AktMtasnya dl Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga
7.3. Analisis Kemampuan Tampung Fasilitas di Pelabuhan Perikanan Nusantara
Slbolga terhadap AktMtas di Tangkahan
7.4. Pembahasan
8. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kcsimpulan
8.2. Saran

DAFTAR TABEL

Tabel

.I. Perkembangan Jumlah Produksi lkan yang Didaratkan di PPN Sibolga dan

Hal
8

Tangkahan pada Tahun 1994 sampai 1997
2. Contoh Jumlah Trawl yang Dioperasikan pada Beberapa Tangkahan di Sibolga pada
Tahun 1994

14

3. Jumlah Tangkahan yang Beroperasi di Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah

Propinsi Sumatera Utara dari Tahun 1993 sampai 1999

15

4. Parameter Bentuk Pengaruh Mifitas Tangkahan dan Pengaruhnya terhadap Aspek

Tekno-ekonomi PPN Sibolga

23

5. Parameter Bentuk Pengaruh Mifitas Tangkahan terhadap Aspek Sosial Ekonomi
Nelayan

26

6. FUncian Data Utama yang Dikumpulkan dalam Penelitian menurut Jenis Data

30

3 . Rincian Data Tambahan yang Dikumpulkan dalam Penelitian menunrt Jenis Data

31

8. Armada Perikanan Tangkap Neiayan Kotamadya Sibolga dan Kabupaten Tapanuli

Tengah Tahun 1999 menunrt Kategori Ukuran Armada

46

9. Jenis dan Jumlah Alat Tangkap yang Digunakan Nelayan Kotamadya Sibolga dan
Kabupaten Tapanuli Tengah pada Tahun 1999

47

10. Produksi Hasil Tangkapan lkan menurut Jenis Alat Tangkap yang Digunakan Nelayan
Kotamadya Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah pada Tahun 1999

49

11. Produksi lkan Hasil Tangkapan Nelayan Kotamadya Sibolga dan Kabupaten Tapanuli
Tengah pada Tahun 1999

51

12. FasilitaaFasilitas yang Terdapat di Tangkahan Menurut Jenis, Jumlah dan
Ukurannya

58

13. Harga Beberapa Jenis lkan yang Didaratkan di Tangkahan Henny pada Bulan
Oktober Tahun 4999

72

14. Harga Ratsrata dan Jumlah lkan yang Didaratkan di Seluruh Tangkahan pada Tahun
1999

73

15. Rata-rata Jumlah Pemakaian Air tawer setiap Kunjungan Kapal di Tangkahan pada
Tahun 1999

80

16. Jumlah Es Rata-rata yang Terjual di Setiap Kunjungan Kapal di Tangkahan pada
Tahun 1999

83

17. Estimasi Jumlah Nelayan di Tangkahan menurut Alat Tangkap yang Dioperasikannya
pada Tahun 199912000

86

18. Jenis dan Jumiah Alat Tangkap yang Dioperasikan oleh Nelayan di Tangkahan pada
Tahun 1999

87

29. Jumlah Kapal yang Digunakan oleh Nelayan di Tangkahan menurut Ukurannya pada

Tahun 1999
20. Fasilltas yang Terdapat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga menurut Jenis,
Jumlah dan Ukurannya
21. Ratarata Jumlah lkan yang Didaratkan Setiap Pendaratan hasll Tangkapan di PPN
Sibolga pada Tahun 1999
22. Volume dan Nilai Produksi serta Harga Rata-ratalkan yang Didaratkan di PPN Sibolga
pada Tahun 1999

23. Nilai Perbandlngan Antara Frekuensl Kunjungan Kapal den Frekuensi Pendaratan
Hasil Tangkapan dl PPNS pada Tahun 1999
24. Jumlah Rata-&a BBM yang Dibutuhkan oleh Armada Perfkanan dalam Setiap
Kunjungannya di PPN Sibolga pada Tahun 1999
25. Jumlah Rate-rate Air tawar yang Terjual Setierp Kunjungan Kapal di PPNS pada
Tahun 1999

26. Jumlah Rate-rata Es yang Tetjual Setiap Kunjungan Kapal di PPN Siboga pada
Tahun 1999
27. Jumlah Nelayan di PPNS menurut Alat Tangkap yang Dioperasikannya pada Tahun
1999l2000
28. Jenis dan Jumlah Alat Tangkap yang Dioperasikan oleh Nelayan di PPN Sibolga
pada Tahun 1999
29. Jumlah Armada yang Digunakan oleh Nelayan di PPN Sibolga menurut Ukurannya
pada Tahun 1999J2000
30. Perbandingan Data dl Tangkahan dengan Data pada Pelabuhan Perikanan Tipe A
dan B
31. Perbandingen Data di PPN Sibolga dan Data yang Seharusnya pada Beberapa tipe
Pelabuhan

32. Jumlah Tonase Armada Perikanen Berdasarkan Kategorinya yang Digunakan oleh
Nelayan dl Tangkahan pada Tehun 1999Q000
33. Pengaruh Jumlah Frekuensl Pendarafan di Tangkahan terhadap Frekuensi
Pendaratan dl PPN Slbolga pada Tahun 1999
34. Pengaruh Volume Produksl Pendaratan dl Tangkahan terhadap Volume Produksi
Pendaratan dl PPN Slbolga pada Tahun 1999

35. Biaya yang Dikenakan terhadap Nelayan Slbolga untuk Membongkar Hasil
Terngkapan dl Tangkahan den PPN Sibolga pada Tahun 1999l2000.
36. Biaya Tambat Labuh Kapal yang Dikenakan terhadap Kapal di PPN Sibolga dan
Uang Lantai di Tangkahan

37. Pengaruh Volume den Nilai Volume Pemasaran Hasil Tangkapan di Tangkahan
terhadap Volume dan Niiai Volume Pemasaran di PPNS pada Tehun 1999
38. Volume dan Nilal Produksl Pendaratan Hasil Tangkapan di Tiga Tempat Pendaratan

pada Tahun 1999
39. Harga Rats-rate lkan yang Didaratkan dl Tangkahan dan di PPNS pada Tahun 1999
40. Pengaruh Frekuensi Kunjungan Kapal di Tangkahan terhadap Frekuensi Kunjungan
Kapal di PPN Sibolga pada Tahun 1999
41. Pengaruh Jumlah Solar yang Terjual di Tangkahan terhadap Jumlah Solar yang
Terjual di PPN Sibolga pada Tahun 1999
42. Pengaruh Jumlah Minyak tanah yang Terjual dl Tangkahan terhadap Jumlah Minyak
Tenah yang TerJual di PPN Sibolga pada Tahun 1999

43. Pengaruh Jumlah Air tawar yang Terjual di Tangkahan terhadap Jumlah Alr tawar
yang Terjual dl PPN Sibolga pada Tahun 1999
44.Pengaruh Jumlah Garam yang Terjual di Tangkahan terhadap Jumlah Garam yang
Terjual di PPN Sibolga pada Tahun 1999
45. Pengaruh Jumlah Es yang Terjual di Tangkahan terhadap Jumlah Es yang Terjual di
PPN Sibolga pada Tahun 1999
46. Harga Bahan-Bahan Kebutuhan Melaut di Tangkahan dan PPNS pada Bulan Juli
1999
47. Pengaruh Jumlah Armada Berdomisili di Tangkahan terhadap Jumlah Armada
Berdomisili di PPN Sibolga pada Tahun 1999
48. Jenis den Besarnya Pengaruh Tangkahan terhadap Pelabuhan Perikanan Nusantara
Slibolga

49. Ukuran dan Kapasitas Fasilitas Pokok yang Tersedia dan Terpakai di Seluruh
Tangkahan yang Ada di Sibolga pada Tahun 1999
50. Ukuran dan Kapasitas Fasilitas Fungsional yang Tersedia dan Terpakai di Seluruh

Tangkahan yang Ada di Sibolga pada Tahun 1999
51. Jenis dan Ukuran Fasilitas Penunjang yang Terdapat di Seluruh Tangkahan Sibolga

pada Tahun 1999
52. Ukuran dan KapasRas Fasilitas Pokok yang Tersedia dan Terpakai di PPN Sibolga
pada Tahun 1999
53. Ukuran dan Kapasitas Fasilitas Fungsional yang Tersedia dan Terpakai di PPN

Sibolga pada Tahun 1999
54. Fasilitas Penunjang yang Terdapat di PPN Sibolga pada Tahun 1999

55. Kemampuan Fasilitas-Fasilitas dl PPN Sibolga untuk Menampung Seluruh Aktifitas
yang Ada di TangkahamTangkahan Sibolga

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Peta Kabupaten Tapanuli Tengah.
2. Peta Kotamadya Sibolga.
3. Peta Lokasl Tangkahan dan PPN Slbolga .
4. Jumlah Grostonase Armada Perlkanan Tangkap di Kotamadya Sibolga dan
Kabupaten Tapanuli Tengah pada Tahun 1999 menurut Kategori Ukuran Armada.
5. Nilai Produksi Hasil Tangkapan lkan oleh Nelayan di Kotemadya Sibolge dan
Kabupaten Tapanuli Tengah, 1999.
6. Peta Daerah Penangkapan lkan Nelayan di Kotamadya Sibolga den Kabupaten
Tapanuli Tengah.
7. Jumlah Frekuensi Pendaratan Hasil Tangkapan di Seluruh Tangkahan Sibolga pada
Tahun 1999.
8. Jumlah lken yang Didaratkan di Seluruh Tangkahan Sibolga pada Tahun 1999.

9. Rata-rata Jumlah lkan yang Didaratkan di Setiap Pendaratan di Tangkahan pada
Tahun 1999.
10. Skema Rantai Pemasaran lkan yang Didaratkan di Tangkahan.

11. Jumlah lkan yang Dijual di Seluruh Tangkahan dan Dikirim ke Luar Tangkahan pada
Tahun 1999.
12. Jumlah Rata-rata Pedagang yang Beroperasi di Setiap Tangkahan pada Tahun 1999
13. Harga Rata-rata lkan Kernbung, Tongkol dan Layur yang Didaratkan di Tangkahan
pada Tahun 1999.
14. Jumlah Nilai Produksi Hasil Tangkapan yang Didaratkan di Seluruh Tangkahan
Sibolga pada Tahun 1999.
15. Kurva Keseimbangan Jumlah lkan (Suplay) dan Harga Rata-rata lkan (Demand) yang
Didaratkan di Tangkahan pada Tahun 1999.
16. Volume dan Nilai Produksi lkan yang Didaratkan di Seluruh Tangkahan Sibolga pada
Tahun1999

17. Jumlah Frekuensi Kunjungan Kapal di Seluruh Tangkahan Sibolga pada Tahun 1999.
18. Parsentase Frekuensi Kunjungan Kapal terhadap Frekuensi Pendaratan lkan di
Tangk?rhan.
19. Jumlah Solar dan Minyak Tanah yang Terjual di Seluruh Tangkahan Sibolga pada
Tahun 1999.
20. Jumlah BBM yang Terjual di Seluruh Tangkahan Sibolga pada Tahun 1999.

Hal

21. Jumlah Rata-rata BBM yang Terjual di Setiap Kujungan Kapal di Tangkahan pada

Tahun 1999.

12. Jumlah Air ~ a kyang
r Terjual dl Seluruh Tangkahan Slbolga pada Tahun 1999
23. Jumlah Garam yang Terjual di Seluruh Tangkahan Sibolga pada Tahun 1999.
24. Jumlah Es yang Terjual dl Seluruh Tangkahan Sibolga pada Tahun 1999.
25. Poslsl Kapal terhadap Jstty dl Tangkahan
28. Jumlah Armada yang Berdomlsili di Seluruh Tangkahan Sibolga pada Tahun 1999.
27. Jumlah Frekuensi Pendaratan lkan Hasil Tangkapan di PPN Sibolga pada Tahun
1999
28. Jumlah lkan yang Didaratkan di PPN Sibolga pada Tahun 1999.
29. Skema Rantai Pernasaran lkan yang Didaratkan di PPN Sibolga
20. Harga Rata-rata lkan Kembung, Tongkol dan Layur yang Didaratkan dl PPN Sibolga

pada Tahun 1999.

31. Persentase Volume dan Nilai Produksi lkan yang DIdaratkan di PPNS pada
Tahunl999
32. Jumlah Psdagang lkan yang Beroperasi dl PPN Sibolga pada Tahun 1999.
33. Jumlah Unit Pengolahan lkan yang Terdapat dl PPN Sibolga pada Tahun 1999.

34. Jumlah Produksi lkan Olahan di PPN Sibolga pada Tahun 1999.

35. Nilal Produksi lkan Olehan di PPN Sibolga pada Tahun 1999.
36. Jumlah ~rekudnslKunJungan Kapal dl PPN Slbotga pada Tahun 1999.
37. Jumlah Solar dan Minyak Tanah yang Terjual di PPN Sibolga pada Tahun 1999.
38. Jumlah Air tawar yang Terjual di PPN Sibolga pada Tahun 1999.
39. Jumlah Gararn yeng Terjual di PPN Sibolga pada Tahun 1999.
40. Jumlah Es yang Terjual dl PPN Sibolga pada Tahun 1999.
41. Jumlah Armada yang Berdomisl~l
dl PPN Slbolga pada Tahun 1999.
42. Jumlah Frekuensl Pendaratan Hasil Tangkapan di PPN Sibolga dan Tangkahan pada
Tahun 1999.
43. Volume Produksi Pendaraten Hasil Tangkapan di PPN Sibolga dan Tangkahan pada
Tahun 1999
44. Volume Pemasaran lkan dl PPN Sibolga Saat Ini dan Seharusnya
45. Nilal Produksi Hasll Tangkapan yang Didaratkan dl PPN Slbolga Saat Ini dan
Seharusnjm
46. Harga Ratbrata lkan Kembung yang Didaratkan di Tangkahan dan di PPN Sibolgs
pada Tahun 1999.
47. Korelasl Harga lkan Kembung yang Dijual di Tangkahan dan dl PPN Sibolga

48. Harga Rata-rata ikan Tongkol yang Didaratkan di Tangkahan Sampel clan di PPN
Sibolga pada Tahun 1999,
rt.9. Korelasl Harga Rata-rata lkan Tongkol yang Didaratkan di Tangkahan Sampel dan di
PPN Sibolga
50. Harga Rate-rata lkan Layur yang Didaratkan di Tangkahan Sampel dan di PPN

Sibolge pada Tahun 1899.
II.Korelasi Harga Rate-rata lkan Layur yang Didaratkan di Tangkahan dan di PPN
Sibolga
52. Harga Reta-rata Keseluruhan lkan yang Didaratkan di Tangkahan dan di PPN
Sibolga pada Tahun 1999
53. Hubungan Rate-rata Harga Keseluruhan lkan yang Didaratkan di Tangkahan dan di
PPN Sibolga pada Tahun 1999

54. Komposisl Jumlah lkan menunrt Jenisnya yang Didaratkan di Tangkahan Sampel dan
di PPN Sibolga pada Tahun 1999
55. Komposisi Volume Pendaratan lkan yang Didaratkan menurut Tempat Pendaratannya
di Sibolga pada Tahun 1999
56. Komposisi Nilai Volume Produksi yang Didaratkan menunrt Tempat Pendaratannya di
Sibolga pada Tahun 1999
57. Jumlah Rate-rate Pedagang yang Beroperasi di Setiap Tangkahan dan di PPN
Sibolga pada Tahun 1999

58. Jumlah Frekuensi Kunjungan Kapal di PPN Sibolga pada Tahun 1999.

59. Jumlah Solar yang Terjual dl Tangkahan dan di PPN Sibolga pada Tahun 1999.
60. Jumlah Minyak Tanah yang Tetjuat di PPN Sibolga dan di Tangkahan Sibolga pede

Tahun 1999.
61. Jumlah Air tawar yeng Terjuel di Tangkahan dan di PPN Sibolga pada Tahun 1999.

157

62. Jumlah Garam yang Terjual dl Tangkahan dan di PPN Sibolga pada Tahun 1999.

158

63. Jumlah Es yang Terjual di Tangkahan dan di PPN Sibolga pada Tahun 1999.

160

64. Jumlah Armada yang Berdomisili di Tangkahan dan dl PPN Sibolga pada Tahun
1999.
163

Lampiran

Halaman

?,

Pengujian Error dan Tingkat Keakuratan Data.

213

2.

Name den Alamat Tangkahan yang Ada di Sibolga pada Tahun 1999/2000.

215

3.

Surat Gubernur Kspala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 551.53117315
tentang Rekomendasi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga.

216

Surat Bupati Kepala Dasrah Tingkat IITapanuli Tengah Nomor 551/2636/448/95
tentang Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

217

5. Surat Keputusen Bupatl Kepela Dasrah Tingkat II Tapanuli Tengah Nomor
551.53R831996 tentang Tim Pendataan den Psnsrtiban Perairan Pelabuhan
dalam Rangka Optimallsasi Pemanfaatan Pelabuhan Perikanan Nusantara
Sibolga

21 9

Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tapanuli Tengah Nomor
300/39511998 tentang Pembentukanan Tim Pandataan dan Penertiban
Bangunan di Kawasan Perluasan Pelabuhan Perlkanan Nusantara Slbolga

222

Data Aktiias Perikanan di Tangkahan Sampel dan di PPN Sibolga pada Tahun
1999

225

4.

6.

7.

8.
5.

Jenis dan Ukuran Fasilitas yang Dimlliki oleh 20 Unit Tangkahan Sampel di
Sibolga
Data Aspek Sosial Ekonomi Nelayan di 20 unit Tangkahan Sampel

10. Data yang Dlperlukan untuk

Penghitungan Panjang Dermaga / jbtty yang
Dibutuhkan di Tangkahan Sampel dan di PPN Sibolga

11. Perhitungan Ukuran Fasilitas yang Tersedia dan yang Dibutuhkan oleh
Tangkahan dan PPN Sibolga

229
231
232

12. Fasiiitas dan Besaran Aktifnasnya yang Dimiliki Tangkahan dan PPN Sibolga

235
24 1

13. Lay Out Pelabuhan Perikanan Nusantera Sibolga

252

I.PENDAHULUAN

Hasil evaluasi potensi sumberdaya hayati perikanan laut perairan lndonesia den
ZEE lndonesia pada tahun 1997 menunjukkan bahwa potensi sumber day8 perikanan

Samudera Hindia di bagian Barat Sumatera, Selatan J a w , Selatan Bali dan Nusa
Tenggara sebesar 911.572 toMahun dan ditambah 323.623.390 ekornahun ikan hias
(Anonimous, 1998a). Selanjutnya dinyatakan bahwa untuk perairan Barat Sumatera, ikan
tuna besar mempunyai potensi 43.000 todtahun, cakalang 65.000 tonllahun, tongkol
19.000 todtahun, tenggiri 20.000 todtahun, ikan-ikan setuhuk, pedang, layaran dan cucut
17.000 todtahun den cumi-cumi 847 tonllahun.

Besarnya potensi sumberdaya hayati perairan barat Sumatera menjadikan usaha
penangkayan ikan sebagai salah satu mata pencaharlan yang "digelutl" sebagian
masyarakat di Sibolga, Sumatera Utara.

Hal ini terlihat dari struktur demografi di

Kotamadya Sibolga pada tahun 1997, yakni Jumlah nelayan 17.918 jiwa dari 38.467 jiwa
tenaga kerja (Parlaungan, 1998); atau merupakan 46,58% dari populasi tenaga kerja di
Kotamedye Sibolga.
Awalnya, nelayan Sibolga mendaratkan ikan hasil tangkapannya di sekitar
pemukiman nelayan dan sebagian lagi mendaratkannya di pasar ikan. Hal ini disebabkan
belum adanya pelabuhan perikanan di daerah tersebut.

Setelah Pemerintah Daerah

Sumatera Utara mendirikan Pangkalan Pendaratan lkan (PPI) di Sibolga, nelayan-nelayan
kecil Sibolga rnulai mendaratkan hasil tangkapannya di PPI. Selanjutnya para pemilik
modal mulai mangoperaslkan alat tangkap pursbseim den untuk mendarafkan hasil
tangkapannya, meraka mendirlkan dermaga khusus yang dinarnakan tangkahan.

Pada tahap awal, tangkahan hanya digunakan untuk melayani armada
penangkapan sendiri. Namun pada tahap perkembangan sslanjutnya, tangkahan mulai
melayani kapakkapal nelayan lainnya. Seiring perkembangan t ersebut maka aldifitas
yang ada di tangkahanpun mulai meningkat.
Pada tahun 1990, Pemerintah rnernbangun Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)
Slbolga yang kemudlan dikembangkan menjadl Palabuhan Perikanan Nusantara Sibolga
(PPNS) pada tahun 1991. PPNS diharapkan mernpunyai peranan sebagai penunjang
keberhasilan dalam pemanfaatan potensi sumberdaya ikan secara optimal. Selain itu jug8
diharapkan sebagai home bese kapakkapal yang meiakukan penangkepan ikan di
perairan Barat Sumatera. PPNS muiai dloperasikan pada tahun 1994. Seteiah PPNS
beroperasi, aktifitas tangkahan-tangkahan diharapkan beralih ke PPNS, namun tidak
terlaksana. Hal ini teriihat dari perkembangan jumlah tangkahan yang semakin meningkat
demikian pula produksi hasil tangkapan yang didaratkan dl tangkahan-tangkahan. Jumlah
tangkahan terus meningkat dari 27 unit pada tahun 1993 (Sinaga, 1995) rnenjadi 46 unit
pada tahun 1999 (Anonirnous, 1999~). Jumlah produksi perikanan yang didaratkan di
tangkahanpun cenderung meningkat dari 26.361,8 ton pada tahun 1994 menjadi 36.263,2
ton pada tahun 1997, sedangken produksi perikanan yang didaratkan di PPNS
berRuMuasi pada periode tersebut, yekni 1.115 ton tahun 1994, 3.228 ton tahun 1995,
1.070 ton tehun 1996 den 1.106 ton tahun 1997 (Parlaungan, 1998).
Beroperaslnya tangkahan-tangkahan dl Slbolga mempunyal pengaruh yang
positif dan negatif bagi nelayan, PPNS dan Negara. Hal negatif atau kerugian-kerugian
yang timbul sebagai akibat dari adanya tangkahan antara lain sebagei berikut:

3

(1) Menghambat perkembangan operasional PPNS , karena tangkahan mempunyai

fungsi yang sama dengan PPNS (Anonimous, 1994~;Anonimous, 1997; Anonimous,
1998b; Parlaungan, 1998 dan Sinaga, 1995).
(2) Sull melakukan pengawasan produksi, alat tangkap dan lain-lain karena a l d i a s

tangkahan sangat tertutup (Anonimous, 1999d).
(3) Merugikan nelayan karena adanya pungutan lain di luar dari yang ditetapkan

(Anonimous, 1999d ;Pasarfbu, 1987 dan Sinaga, 1995).

(4) Merugikan nelayan karena tidak dilaksanakannya pelelangan terhadap ikan hasil
tangkapan (Pasaribu, 1987).

(5) Merugikan negara karena investasi yang diianamkan untuk pembangunan PPNS
kurang termanfaatkan (Anonimous, 1994~).
(6) Merugikan negara karena masih ada tangkahan yang beroperasi tanpa Surat Izin

Mendirikan Bangunan (IMB) dan Surd lzin Tempat Usaha (SITU) (Sinaga, 1995).
Sedangkan hal-ha1 positif atau keuntungan yang timbul sebagai akibat adanya
tangkahan-tangkahan antara lain sebagai berikut :
(I) Memberikan kemudahan dalam penyediaan modal perbekalan melaut bagi nelayan
yang membutuhkan (Anonimous, 1985 dan Anonimous, 1998b).
(2) Tangkahan t elah memiliki jaringan pemasaran sendiri (Sinaga, 1995).

Mengingat banyaknya kerugian dibanding keuntungan yang dialami oleh nelayen,
PPNS maupun negara sebagal akibat darl beroperaslnya tangkahan-tangkahan, maka
dirasa perlu melakukan Studi Aktiias Tangkahan dan Pengaruhnya Terhadap Operasonal
Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga.

Peneliian yang akan dilaksanakan ini bertujuan untuk :

(1) Mengetahui seberapa jauh aktintas tangkahan-tangkahan mempengaruhi secara

positif den negatif operasional PPNS.
(2) Mengetahui apakah PPNS mampu menampung seluruh aktlfnas tangkahan-tangkahan
yang ada di Sibolga.

Berdasarkan ha1 dl atas maka permasalahan yang ada dan akan dlceri
pemecahannya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Dari studi awal menunjukkan bahwa keberadaan tangkahan-tangkahan telah

mempengaruhi aktifitas PPI yang ada sebeiumnya.

Begltu pula tangkahan

mempengaruhi PPNS yang telah ada. Namun, befum diketahui secara lebih rinci
jenis dan besarnya pengaruh yang terjadi akibat keberadaan tangkahan pada PPNS.
(2) Keberadaan tangkahan dad aspek hukum adalah ilegal sedangkan PPNS merupakan
satu-satunya pusat kegiatan perikanan yang legal yang dlharapkan mampu
menampung aktifitas perikanan tangkap di Sibolga.

Dengan belum diketahuinya

besaren dari aktifitas seluruh tangkahan yang ada di Sibolga rnaka belum pula
diketahui seberapa jauh PPNS rnampu menampung seluruh aktifitas tangkahantangkahan di daerah tersebut.

Hipotesis yang dlgunakan dalam penelltian ini adalah sebagai bedkut:
(I)
AktMtas tangkahan-tangkahan sebaglan besar mempengaruhl secara negatK aktKltas
PPNS.

(2) Kapasitas fasilias PPNS mampu menampung seluruh aktifitas tangkahan-tangkahan
yang ads dl Sibolga.

Hasil penelitian ini diharepkan bermanfaat sebagal berikut:
(1) Sebagal bahan masuken bag1 pengelola PPNS untuk dapat msmpercepat proses

pengalihan semua aktifdas perikanan dari tangkahan-tangkahan ke PPNS.
(2) Sebagai bahan masukan bagi Dinas Perikanan dan lnstansi lainnya untuk dapat

melakukan pengawasan den pengontrolan aktifitas tangkahan.
(3) Sebagsi bahan masuhn bagi nelayan untuk dapat mengetahui keuntungan dan

kerugian melakukan aktiias perikanan di tangkahan dan PPNS.
(4) Sebagai bahan masukan dan pertlmbangan bagi pengusaha perlkanan dan pengusaha
lainnya tentang kemungkinan peluang-peluang bisnis yang bisa dilakukan di tempat
pendaratan yang legal seperti PPNS sebagai akibat adanya aktifitas perikanan di
Sibolga.

2 TiNJAUAN PUSTAKA

Menurut Anonimous (1985) salah satu ukuran untuk menentukan pendayagunaan
pelabuhan perikanan adalah tinjauan teknis den produMMtas fasilitas sebegai berikut:
(1) Kapal atau perahu nelayan teiah melakukan kunjungan untuk mendaratkan hasll

tangkapan dan memperoieh perbekalan ke iaut. Diniiai optimal, bila ftekuensi kunjungan
mencapai atau meiebihi tolok ukur yang ditetapkan (Type A: lapal> 60 GT berkunjung

-

1.800 kalinahun; type B kapal15 60 GT berkunjung 2.100 kalinahun; type C kapal5
15 GT berkunjung 3.600 kaiiAehun).

-

Sedangkan menurut DlreMorat Jenderal

Perikanan vide Lubis (2000a) pelabuhan perikanan tip8 A diperuntukkan bag1 kapal
100-200 GT dan kapal pengangkut ikan 500-1000 GT, tipe B kapal50-100 GT, tipe C
kapai