PENUTUP UNDANG-UNDANG HAK TANGGUNGAN SEBAGAI LEMBAGA HUKUM PENYELAMATAN KREDIT PERBANKAN.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bank dalam rangka menyelesaikan kredit bermasalah yang tidak dapat
diupayakan melalui restrukturisasi kredit, dapat dilakukan dengan legal action
melalui KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang), PN
(Pengadilan Negeri) atau melalui PNi (Pengadilan Niaga). Adapun tujuan
dilakukannya penagihan atau penyelesaian kredit melalui KPKNL, PN, PNi
adalah untuk melakukan penyelamatan kredit dan sekaligus penyelesaian
kredit yaitu sudah tidak mungkin lagi dilakukan restrukturisasi, sehingga dapat
mengurangi risiko kerugian yang ditanggung oleh pihak Bank.
Dasar hukum untuk penyelesaian kredit bermasalah melalui KPKNL
dan PN adalah Undang-Undang No. 49/ Prp/ 1960 tentang Panitia Umum
Piutang dan Lelang Negara, Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor
360/ MK/ 2002/ Tanggal 13 Juni 2002, tentang Pengurusan Piutang Negara
(KPKNL), Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas
Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan dengan Tanah.
Kriteria debitor yang dieksekusi lelang melalui PN dan KPKNL
adalah debitor yang sudah macet atau dianggap bermasalah, tidak proaktif
dan tidak ada etikad baik untuk menyelesaikan kewajibannya sebagai debitor

Bank, rumah kosong, debitor raib atau tidak jelas alamat domisili.

50

51

B. Saran-Saran
1. Bank harus selalu up to date mengenai data master debitor bermasalah
baik alamat, pekerjaan, umur.
2. Kesiapan SDM Bank yang profesional di bidangnya
3. Kerjasama yang baik dengan instansi terkait, KPKNL, PN harus dijaga
dan ditingkatkan
4. Dukungan dan komitmen yang serius dari semua pihak dalam
penyelesaian kredit bermasalah

 

DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwari Achmad, 1980, Praktek Perbankan di Indonesia (kredit investasi), Balai

Aksara.
Bako Hotma Sauna Roni, 1995, Hubungan Bank dan Nasabah Terhadap Produk
Tabungan dan Deposito ( suatu tinjauan hukum terhadap perlindungan
Deposan di Indonesia dewasa ini), PT. Citra Aditya, Bandung
Badrulzaman Mariam Darus, 1978, Perjanjian Kredit Bank, Alumni Bandung,
Bandung
Gautama Sudargo 1996, Komentar Atas Undang-Undang Hak Tanggungan baru
Tahun 1996 No. 4, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung
Gautama Sudargo dan T. Soetiyarto Ellda Ny, 1997, Komentar Atas PeraturanPeraturan Pelaksanaan UUPA 1996, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung
Handoko Priyo , 2006, Menakar Jaminan Atas Tanah Sebagai Pangaman Kredit
Bank, Center for Society Studies
Kelompok Studi Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, 1996,
Seminar: Hak Tangungan Atas Tanah dan Benda-Benda Yang Berkaitan
Dengan Tanah, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung
Masjchun Sofwan Sri Soedewi Ny, 1977, Beberapa Masalah Pelaksanaan
Lembaga Jaminan Khususnya Fiducia di Dalam Prakter dan
Perkembangannya Di Indonesia, Fakultas hukum Universitas Gadjah
Mada Bulaksumur, Yogyakarta
Perangin Effendi, 1995, Praktek Penggunaan Penggunaan Tanah Sebagai
Jaminan Kredit, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Bank BTN, 2008, Pelatihan Lelang Hak Tanggungan, Jakarta
Suhardi Gunarto, 2003, Usaha Perbankan dalam Perspektif Hukum, Penerbit
Kanisius, Yogyakarta
Satrio J, 1993, Parate Eksekusi Sebagai Sarana Menghadapi Kredit Macet, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung
SW Soemardjono Maria, 1996, Prinsip Dasar dan Beberapa Isu di Seputar
UUHT, PT. Citra Aditya, Bandung

 

Sjahdeini Remy Sutan, 1993, Kebebasan Berkontrak dan Per;indungan Yang
Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia,
Institut Bankir Indonesia, Jakarta.
Usman Rachmadi, 2008, Hukum Jaminan Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta
Widjaja Gunawan – Muljadi Kartini, 2005, Hak Tanggungan, Prenada Media
Group, Jakarta

Website
www.google .com
www.hukum-online.com


Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPdt)
Undang-Undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah
Beserta Benda-Benda yang Berkaitan Dengan tanah (UUHT)
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2006 tanggal 6 Oktober 2006 tentang
Perubahan Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/ Daerah

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) Yang Termuat Dalam Pasal 15 Ayat ( 1 ) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan

9 109 104

Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak Dalam Pengikatan Jaminan Kebendaan Menurut Undang-Undang Nomor Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan

0 16 1

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI UNDANG-UNDANG HAK TANGGUNGAN SEBAGAI LEMBAGA HUKUM PENYELAMATAN KREDIT PERBANKAN.

0 2 13

PENDAHULUAN UNDANG-UNDANG HAK TANGGUNGAN SEBAGAI LEMBAGA HUKUM PENYELAMATAN KREDIT PERBANKAN.

0 3 14

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Tentang Hak Kreditor Dalam Melaksanakan Eksekusi Selaku Pemegang Hak Tanggungan Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Dan Undang – Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penunda

0 2 14

KAJIAN HUKUM TERHADAP SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG Kajian Hukum Terhadap Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (Skmht) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan (Studi pada Kantor Not

0 2 13

KAJIAN HUKUM TERHADAP SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG Kajian Hukum Terhadap Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (Skmht) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan (Studi pada Kantor Not

0 2 22

Praktek Pembelian Objek Jaminan Berupa Tanah Oleh Bank Ditinjau Dari Undang-Undang Pokok Agraria, Undang-Undang Hak Tanggungan Dan Undang-Undang Perbankan.

0 0 7

TANAH DENGAN BUKTI GIRIK SEBAGAI JAMINAN DALAM PRAKTIK KREDIT PERBANKAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN.

0 0 2

PENGUASAAN SATU OBJEK HAK TANGGUNGAN OLEH DUA SUBJEK HUKUM DITINJAU DARI PASAL 5 UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN - Repository UNRAM

0 0 16