BAB 1 PENDAHULUAN ANALISIS PERENCANAAN PRODUKSI DI PT. KALBE FARMA JAKARTA.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
PT. Kalbe Farma merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang farmasi. Perusahaan ini mengklasifikasikan
produk obatnya ke dalam 2 divisi, yaitu divisi obat
resep (ethical product) dan divisi obat bebas.
Produk
diproduksi

obat
PT.

resep

Kalbe

(ethical

Farma


yang

product)

antara

lain

Brainact,

Neurotam, Neuralgin RX, dan juga produk lisensi seperti
Cefspan,

Fixef,

Cravit,

Reskuin,


Paxus,

Alloclair.

Sedangkan produk obat bebas PT. Kalbe Farma antara lain
obat sakit maag, obat anti-diare, obat flu, dan obat
anti-jamur,
seperti

dengan

Promag,

merek

yang

Waisan,

telah


Woods,

dikenal

Komix,

luas

Procold,

Mixagrip, Mextril, Minigrip, Entrostop, dan Kalpanax.
Saat ini di Indonesia terdapat perusahaaan farmasi
lain yang menjadi pesaing bagi PT. Kalbe Farma, dimana
perusahaan farmasi tersebut juga memproduksi obat yang
mempunyai fungsi sama dengan obat yang diproduksi oleh
PT. Kalbe Farma. Oleh karena itu agar pelanggan tidak
mengkonsumsi
menjaga


produk

kepuasan

pesaing,

pelanggan

PT.

Kalbe

dengan

cara

Farma

selalu


selalu

dapat

menyediakan produk pada saat konsumen membutuhkan.
Sebagai
order

suatu

yang

perusahaan

Make

dipertimbangkan

To


dengan

Stock,

dalam

strategi

salah

membuat

satu

pemenuhan

faktor

keputusan


yang

mengenai

kuantitas dan jenis produk yang akan diproduksi oleh
1

PT. Kalbe Farma adalah dari hasil peramalan. Teknik
peramalan yang dipakai oleh PT. Kalbe Farma adalah Six
Month Rolling Forecast atau yang sering disebut dengan
istilah ROFO. Keputusan mengenai kuantitas dan jenis
produk

yang

dinyatakan

akan

diproduksi


dalam

oleh

perencanaan

PT.

produksi

Kalbe
yang

Farma
disebut

Rolling Production Plan (RPP). Saat ini faktor-faktor
yang dipertimbangkan dalam pembuatan RPP adalah ROFO,
stok akhir barang jadi, stok raw material, batch size

tiap jenis produk, dan kapasitas tiap line produksi.
Selain

itu

terdapat

dipertimbangkan,

yaitu

faktor
faktor

lain

yang

allowance.


juga

Idealnya

allowance dibuat untuk menghindari terjadinya stockout
pada saat permintaan meningkat, namun allowance yang
terlalu
yang

berlebihan

berlebih.

akan

Saat

ini

menyebabkan

penentuan

terjadinya
allowance

di

stok
PT.

Kalbe Farma hanya didasarkan pada intuisi di bagian
produksi, sehingga diperoleh fakta bahwa terjadi stok
yang

berlebih

pada

beberapa

periode,

seperti

yang

ditunjukkan dari perbandingan stok akhir barang jadi
dan actual sales pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Rasio Stok Akhir terhadap Actual Sales tahun 2009
Produk
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L

Jan
37%
360%
275%
368%
227%
78%
11%
354%
187%
75%
28%
45%

Feb
72%
268%
83%
148%
198%
50%
155%
153%
160%
409%
87%
65%

Mar
107%
261%
195%
110%
164%
59%
182%
219%
318%
218%
64%
72%

Apr
42%
79%
151%
75%
137%
111%
40%
57%
192%
237%
62%
58%

May
14%
115%
422%
13%
154%
139%
106%
87%
95%
469%
123%
24%

Jun
462%
217%
221%
34%
152%
59%
103%
93%
121%
181%
85%
40%

2

Jul
338%
276%
252%
104%
186%
32%
130%
183%
127%
128%
190%
139%

Aug
225%
275%
23%
74%
157%
45%
100%
201%
124%
56%
106%
118%

Sep
295%
483%
59%
56%
170%
62%
108%
141%
149%
172%
108%
131%

Oct
202%
218%
230%
58%
125%
48%
56%
165%
217%
61%
143%
173%

Nov
431%
169%
142%
66%
227%
24%
139%
79%
170%
111%
153%
115%

Dec
573%
94%
191%
75%
227%
115%
150%
223%
167%
125%
46%
4%

Tabel 1.1. Lanjutan
Produk
M
N
O
P
Q
R
S
T
U

Jan
283%
257%
58%
39%
117%
373%
97%
213%
301%

Pada

Feb
217%
194%
198%
228%
85%
253%
317%
107%
378%

Mar
313%
329%
84%
101%
118%
149%
205%
111%
273%

Tabel

Apr
211%
244%
90%
250%
124%
35%
170%
14%
182%

May
73%
142%
102%
170%
147%
80%
194%
43%
209%

1.1.

Jun
187%
313%
134%
56%
197%
95%
160%
154%
207%

dapat

Jul
89%
189%
101%
156%
91%
154%
56%
94%
131%

Aug
130%
94%
59%
34%
6%
272%
17%
17%
105%

diketahui

Sep
32%
374%
202%
182%
118%
133%
169%
105%
135%

Oct
301%
513%
345%
65%
114%
171%
178%
80%
171%

bahwa

Nov
192%
447%
223%
205%
185%
251%
152%
220%
204%

Dec
83%
289%
236%
271%
193%
135%
216%
120%
163%

misalnya

pada bulan Januari 2009, untuk produk B diperoleh rasio
stok akhir barang jadi terhadap actual sales sebesar
360%, artinya bahwa stok akhir barang jadi yang tersisa
masih

dapat

penjualan

digunakan

minimal

3

untuk

periode

memenuhi

ke

depan.

permintaan

Hal

tersebut

dapat mengakibatkan mengurangi umur produk yang beredar
di

masyarakat

khususnya

untuk

produk

obat

karena

memiliki masa kadaluarsa yang terbatas.
Oleh

karena

dilakukan
pertimbangan

itu,

analisa

pada

penelitian

penentuan

bahwa

ini

akan

allowance

dengan

tetap

dapat

perusahaan

mengantisipasi terjadinya stockout pada saat permintaan
meningkat namun stok akhir barang jadi yang diperoleh
juga tidak berlebihan.
Seperti
sebelumnya,

yang

sudah

bahwa

dijelaskan

kapasitas

tiap

pada

paragraf

line

produksi

merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan
dalam penyusunan RPP. Namun saat ini dalam merencanakan
kapasitas tiap line produksi, PT. Kalbe Farma belum
memperhatikan kapasitas tiap line yang dibutuhkan dalam
mengerjakan
proses

RPP,

dikarenakan

produksinya

mempunyai
3

PT.

Kalbe

kebiasaan

Farma

dalam

menetapkan

penggunaan kapasitas tiap line sebesar 2 shift selama 1
bulan.

Sehingga

melebihi

pada

kapasitas

akibatnya

prakteknya

tiap

seringkali

jika

yang

line

perusahaan

pengerjaan

ditetapkan,

mengalami

RPP
maka

kesusahan

dalam mencari/meminta tambahan kapasitas dari line lain
(selama ada sisa kapasitas dari line lain). Tetapi jika
tidak ada sisa kapasitas dari line lain maka alternatif
lain

adalah

subkontrak

perusahaan
ke

akan

perusahaan

mengadakan

lain

lembur

dengan

atau

konsekuensi

perusahaan akan mengeluarkan biaya yang lebih tinggi.
Sebaliknya

jika

pengerjaan

RPP

lebih

kecil

dari

kapasitas tiap line yang ditetapkan maka sisa kapasitas
dapat ditawarkan pada pihak/line lain, tetapi karena
perusahaan
kapasitas

belum
tiap

melakukan

line

yang

perhitungan

dibutuhkan

maka

mengenai
perusahaan

sulit mengetahui sisa kapasitas yang dihasilkan untuk
ditawarkan pada pihak/line lain. Selain itu, PT. Kalbe
Farma

mempunyai

kebijakan

jika

sisa

kapasitas

tidak

berhasil ditawarkan maka sisa kapasitas harus digunakan
untuk produksi produk itu sendiri, dan jika hal ini
terjadi

maka

dapat

meningkatkan

kemungkinan

untuk

terjadi overstock.
Oleh

karena

itu,

pada

penelitian

ini

akan

dilakukan analisa penentuan kapasitas tiap line agar
perusahaan dapat mengetahui kapasitas yang dibutuhkan
tiap line untuk menyelesaikan suatu rencana produksi.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang yang sudah
dijelaskan
penelitian

sebelumnya,
ini

adalah

maka

permasalahan

bagaimana
4

cara

pada

menentukan

yang

allowance

dibutuhkan

mengantisipasi

tiap-tiap

terjadinya

permintaan

produk
yang

untuk

meningkat

namun juga dapat mengurangi stok akhir barang jadi, dan
bagaimana cara melakukan analisa penentuan kapasitas
tiap line agar perusahaan dapat mengetahui kapasitas
yang

dibutuhkan

tiap

untuk

line

menyelesaikan

suatu

rencana produksi.

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan

yang

ingin

dicapai

dalam

penelitian

ini

adalah menentukan allowance tiap produk dan mengetahui
kapasitas yang dibutuhkan tiap line untuk menyelesaikan
suatu rencana produksi.

1.4. Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a.

Produk

yang

diteliti

adalah

produk

yang

masuk

kategori obat bebas karena produk ini yang lebih
banyak terjadi kelebihan stok.
b.

Data penelitian yang diambil adalah data dari bulan
Januari 2009 sampai bulan Desember 2009.

c.

Line produksi yang diijinkan oleh PT. Kalbe Farma
untuk dilakukan penelitian hanya line 2, 3, dan 4.

d.

Tidak

ada

perubahan

fasilitas

baik

dari

jenis

mesin, kapasitas mesin, dan line produksi.
e.

Tidak

ada

perubahan

perencanaan produksi.

5

metode

peramalan

dan

1.5. Metodologi Penelitian
Tahapan

dalam

penelitian

ini

adalah

sebagai

berikut:
a.

Tahap persiapan
Pada tahap ini dilakukan tinjauan ke perusahaan dan
wawancara
untuk

dengan

mengetahui

manager
sistem

dan

karyawan

perusahaan

perusahaan

secara

detail

dan mengetahui masalah yang mungkin timbul.
b.

Studi pustaka
Pada

tahap

ini

dilakukan

studi

pustaka

untuk

mencari referensi yang berkaitan dengan penelitian
ini dan melihat kontribusi penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya.
c.

Tahap pengumpulan data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan
langsung
Untuk

dari

manager

mendapatkan

perusahaan

informasi

dan

dan

karyawan.

data

tersebut,

menggunakan metode sebagai berikut.
1. Interview
Melakukan

tanya

jawab

secara

langsung

kepada

manager dan pekerja Kalbe Farma.
2. Dokumentasi perusahaan
Mengambil file dokumentasi perusahaan mengenai
data

Rolling

Forecast

(ROFO),

data

Rolling

Production Plan (RPP), data penjualan (actual
sales), data stok akhir, dan data waktu proses
untuk tiap produk. Data yang diambil adalah data
bulan Januari 2009 sampai Desember 2009.
d.

Tahap analisis data
Pada tahap ini dilakukan analisis dan pembahasan
terhadap data–data yang diperoleh.
6

e.

Tahap akhir
Tahap

ini

penarikan

adalah

akhir

kesimpulan

dari
dari

penelitian
permasalahan

dengan
yang

dihadapi.
Tahapan dalam penelitian tersebut jika dijabarkan
secara detail dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Flowchart Metodologi Penelitian
7

1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam laporan ini disusun
sebagai berikut.
Bab 1 : Pendahuluan
Bagian

ini

Masalah,

berisi

Tujuan

Metodologi

Latar

Belakang,

Penelitian,

Penelitian,

Perumusan

Batasan
dan

Masalah,

Sistematika

Penulisan.
Bab 2 : Tinjauan Pustaka
Bagian

ini

berisi

uraian

singkat

mengenai

penelitian-penelitian sebelumnya dan perbedaan
antara penelitian sebelumnya dengan penelitian
yang dilakukan sekarang.
Bab 3 : Landasan Teori
Bagian ini berisikan tentang definisi-definisi
dan teori-teori yang diperlukan sebagai dasar
untuk

mendukung

perencanaan

produksi

dalam

penelitian ini.
Bab 4 : Profil Perusahaan dan Data
Bagian
Farma

ini
dan

memuat

profil

data-data

singkat

yang

PT.

Kalbe

dibutuhkan

untuk

melakukan analisis dalam menyelesaikan masalah
perencanaan produksi.
Bab 5 : Analisis dan Pembahasan
Bagian

ini

menganalisis

berisi
data

mengenai
dan

hasil

cara-cara
yang

untuk

diperoleh

beserta pembahasan dari hasil yang diperoleh.
Bab 6 : Kesimpulan dan Saran
Bagian

ini

berisi

mengenai

kesimpulan

saran dari penelitian yang dilakukan.

8

dan