ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. KALBE FARMA

ANALISIS RASIO KEUANGAN
PT. KALBE FARMA Tbk.

NAMA

: NI KETUT SRI MARIATI

NPM

: 1533121209

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Gambaran Umum Perusahaan

PT Kalbe Farma Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Negara Republik Indonesia,
dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 yang
telah diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970,berdasarkan Akta Notaris Raden
Imam Soesetyo Prawirokoesoemo No. 3 pada tanggal 10 September 1966. Akta pendirian
ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. J.A.5/72/23 tanggal 12 September 1967 dan diumumkan dalam Tambahan No. 234,
Berita Negara Republik Indonesia No. 102 pada tanggal 22 Desember 1967. Anggaran
dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris
DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 131, tanggal 18 Mei 2015, mengenai persetujuan
atas perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK). Perubahan ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0939509
tanggal 10 Juni 2015.
Seperti yang dinyatakan dalam Anggaran Dasarnya, ruang lingkup kegiatan
Perusahaan meliputi, antara lain usaha dalam bidang farmasi, perdagangan dan
perwakilan. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pengembangan,
pembuatan dan perdagangan sediaan farmasi termasuk obat dan produk konsumsi
kesehatan. Perusahaan memulai operasi komersial pada tahun 1966.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dimana kantor pusat berada di Gedung
KALBE, Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510 sedangkan

fasilitas pabriknya berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Blok
A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

1.2

Struktur Organisasi Perusahaan
Susunan dewan komisaris dan dewan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris

Presiden Komisaris

: Johannes Setijono

Komisaris

: Santoso Oen

Komisaris

: Ferdinand Aryanto


Komisaris

: Ronny Hadiana

Komisaris Independen : Lucky Surjadi Slamet
Komisaris Independen : Farid Anfasa Moeloek
Komisaris Independen : Johanes Berchman Apik Ibrahim
b. Dewan Direksi
Presiden Direktur

: Bernadette Ruth Irawati Setiady

Direktur Independen

: Vidjongtius

Direktur

: Ongkie Tedjasurja


Direktur

: Bujung Nugroho

Direktur

: Djonny Hartono Tjahyadi

Susunan Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Komite Audit
Ketua

: Lucky Surjadi Slamet Chairman

Anggota

: Kai Arief Iman Selomulya Member

Anggota


: Kurniawan Tedjo

b. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan

: Vidjongtius

Perusahaan memiliki unit audit internal yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan
Komisaris untuk melakukan fungsi audit terhadap kegiatan operasional dan pelaporan
keuangan yang dilakukan Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
Perusahaan dan entitas anaknya (secara kolektif disebut sebagai “Grup”) mempunyai
karyawan tetap masing-masing sebanyak 12.736 dan 12.611 karyawan (tidak diaudit).

BAB II
ISI
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan pengelolaan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Artinya seberapa
mampu perusahaan membayar kewajiban atau utangnya yang sudah jatuh tempo.

a. Current Ratio
Aktiva Lancar
x 100
Kewajiban Lancar

Rumus :


Tahun 2015

=

8.745.465 .558 .702
x 100
2.365 .880 .490 .863

= 369,65%


Tahun 2016


=

9.572.529 .767 .897
x 100
2.317 .161 .787 .100

= 413,11%
Interpretasi : Kondisi likuiditas PT. Kalbe Farma Tbk dapat dilihat dengan
perbandingan current ratio pada tahun 2015 dan 2016 yang menunjukkan
bahwa likuiditas perusahaan mengalami peningkatan, dari 369,65% di
tahun 2015 menjadi 413,11% di tahun 2016. Hal ini disebabkan adanya
peningkatan

aktiva

lancar

tiap


tahunnya.

Kondisi

ini

dapat

diiterpretasikan bahwa setiap Rp 100,- hutang dijamin oleh Rp 369,65,aktiva lancar di tahun 2015 dan Rp 413,11,- aktiva lancar di tahun 2016.
b. Quick Ratio
Aktiva Lancar−Persediaan
x 100
Hutang Lancar

Rumus :



Tahun 2015


=

8.745.465 .558 .702−3.003 .149.535 .671
x 100
2.365.880 .490 .863

= 242,73%


Tahun 2016

=

9.572.529 .767 .897−3.344 .404 .151.105
x 100
2.317 .161.787 .100

= 268,78%

Interpretasi : Pada tahun 2015 quick ratio PT. Kalbe Farma Tbk. sebesar 242,73%

artinya setiap Rp 100,- kewajiban yang harus segera dibayarkan dijamin
dengan kas dan piutang sebesar Rp 242,73,- dan pada tahun 2016 dijamin
dengan kas dan piutang sebesar Rp 268,78,- artinya dari tahun 2015 ke
2016 quick ratio PT Kalbe Farma Tbk mengalami kenaikan, jaditanpa
harus menjual persediaan pun perusahaan dapat melunasi utang jangka
pendeknya.

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi segala kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila
perusahaan dilikuidasi.
a. Debt to Asset Ratio
Rumus



Tahun 2015

:


Total Hutang
x 100
Total aktiva

=

2.758 .131 .396 .170
x 100
13.696 .417 .381 .439

= 20,14%


Tahun 2016

=

2.762.162 .069 .572
x 100
15.226 .009 .210 .657

= 18,14%
Interpretasi : Dari perhitungan Debt to asset ratio PT Kalbe Farma Tbk mengalami
penurunan persentase dari 20,14% di tahun 2015 menjadi 18,14% di
tahun 2016 artinya semakin kecil rasionya semakin aman (solvable)
perusahaan karena rasio ini menunjukan sejauh mana hutang dapat
ditutupi oleh aktiva.

b. Debt to Equity Ratio
Rumus



Tahun 2015

:

Total Hutang
x 100
Modal

=

2.758 .131 .396 .170
x 100
468.751.221 .100

= 588,39%


Tahun 2016

=

2.762 .162.069 .572
x 100
468.751 .221.100

= 589,26%
Interpretasi : Dari perhitungan debt to equity ratio PT. Kalbe Farma Tbk. mengalami
kenaikan persentase dari 588,39% di tahun 2015 menjadi 589,26% di
tahun 2016 artinya modal sendiri semakin sedikit dibandingkan dengan
hutangnya. Bagi perusahaan sebaliknya, besarnya hutang tidak boleh
melebihi modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi.
Semakin kecil rasio ini semakin baik. Jadi pada perhitungan debt to
equity ratio keadaan perusahaan kurang baik.

3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai efisiensi atau efektivitas
perusahaan dalam pemanfaatan semua sumber daya atau asset (aktiva) yang dimiliki oleh
suatu perusahaan.
a. Recevaible Turn Over
Rumus



Tahun 2015

:

Penjualan
Piutang Dagang

=

17.887 .464 .223 .321
2.354 .779.771 .919

= 7,59 kali
Rata-rata umur piutang =



Tahun 2016

=

365
7,59

= 48 hari

19.374 .230 .957 .505
2.631.206 .435 .124

= 7,36 kali
Rata-rata umur piutang =

365
7,36

= 49 hari

Interpretasi : Dalam perhitungan diatas, piutang tahun 2015 berputar 7,59 kali dan
diperlukan waktu 48 hari dari piutang menjadi kas. Sedangkan pada
tahun 2016 mengalami penurunan perputaran piutang menjadi 7,36
kali yang artinya diperlukan waktu 49 hari dari piutang menjadi kas.
b. Inventory Turn Over
Rumus



Tahun 2015

:

Penjualan
Persediaan

=

17.887 .464 .223 .321
3.003.149 .535 .671

= 5,96


Tahun 2016

=

19.374 .230 .957 .505
3.344 .404 .151.105

= 5,79
Interpretasi : Dari perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa perputaran persediaan
PT. Kalbe Farma Tbk. mengalami penurunan sebesar 0,17 dari tahun
2015 ke 2016 itu menunjukan pengendalian atas persediaan kurang
efektif karena terjadinya penurunan pada perhitungan rasio, namun

keadaannya perputaran persediaan perusahaan masih aman karena
penurunannya masih kisaran 0.17 belum diatas 1.

4. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu
perusahaan dalam mendapatkan laba.
a. Earning per Share
Rumus



Tahun 2015

:

=

Laba Bersih setelah Pajak −Dividen
Jumlah saham yang beredar
2.057 .694 .281 .873−0
46.875 .122.110

= 43,90


Tahun 2016

=

2.350 .884 .933 .551−0
46.875 .122.110

= 50,15
Interpretasi : Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan
laba per saham PT Kalbe Farma Tbk dari 43,90 di tahun menjadi 50,15
artinya semakin membaik profitabilitas perusahaan, investor biasanya
akan menginvestasikan dananya pada perusahaan yang Laba per
Sahamnya yang terus meningkat. Namun di tahun 2015 sampai 2016
perusahaan tidak ada membagikan dividen.

b. Net Profit Margin
Rumus

:

Laba Bersih setelah Pajak
x 100
Penjualan Bersih



Tahun 2015

=

2.057 .694 .281 .873
x 100
17.887 .464 .223 .321

= 11,50%


Tahun 2016

=

2.350.884 .933 .551
x 100
19.374 .230 .957 .505

= 11,91%
Interpretasi: Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa rasio Net Profit Margin PT
Kalbe Farma Tbk. mengalami peningkatan dari 11,50% menjadi
11,91% hal ini menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba
semakin baik dari tahun ke tahunnya pada tingkat penjualan tertentu.

5. Rasio Profabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat
penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu.
a. Return On Investment
Rumus



Tahun 2015

:

Laba bersih setelah pajak
x 100
Total asset

=

2.057 .694 .281 .873
x 100
13.696 .417 .381 .439

= 15,02%


Tahun 2016

=

2.350 .884 .933 .551
x 100
15.226 .009 .210 .657

= 15,44%

Interpretasi : Dari perhitungan tersebut ROI PT. Kalbe Farma Tbk. mengalami
kenaikan dari tahun 2015 ke 2016 artinya kenaikan total asset
diimbangi dengan kenaikan laba bersih setelah pajak. Pada 2015 setiap
diinvestasikan shareholder akan menghasilkan Rp 0,1502 dalam bentuk
laba, dan pada tahun 2016 setiap diinvestasikan shareholder akan
menghasilkan Rp 0,1544 dalam bentuk laba.

b. Return On Asset
Rumus



:

Tahun 2015 =

Laba bersih
Total Aset

2.057 .694 .281 .873
x 100
13.696 .417 .381 .439

= 15,02%


Tahun 2016 =

2.350 .884 .933 .551
x 100
15.226 .009 .210 .657

= 15,44%
Interpretasi : Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa, ROA PT. Kalbe Farma Tbk.
mengalami

peningkatan

persentase

dari

tahun

2015

ke

2016

artinyatingkkat keuntunngan dari aktiva yang digunakan semakin baik.

BAB III
PENUTUP

Setelah dilakukan analisis laporan keuangan terhadap PT Kalbe Farma Tbk. dapat disimpulkan
bahwa kondisi keuangannya cukup baik dan kondisi perusahaan dalam keadaan sehat. Dapat
dilihat juga terjadi peningkatan kinerja keuangan dari tahun 2015 ke tahun 2016