Pengembangan Aplikasi Kelayakan Usaha Hortikultura Berbasis Object Oriented

PENGEMBANGAN APLIKASI KELAYAKAN USAHA
HORTIKULTURA BERBASIS OBJECT ORIENTED

AHMAD AUNULLAH

ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan
Aplikasi Kelayakan Usaha Hortikultura Berbasis Object Oriented adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2013
Ahmad Aunullah
NIM G64096004

ABSTRAK
AHMAD AUNULLAH. Pengembangan Aplikasi Kelayakan Usaha Hortikultura
Berbasis Object Oriented. Dibimbing oleh HARI AGUNG ADRIANTO.
Tantangan utama dalam produksi buah nasional adalah cara meningkatkan
daya saing terhadap buah dari luar negeri. Untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas, diperlukan Good Agriculture Practice (GAP) dan Standard
Operating Procedure (SOP). Adanya Sistem Informasi Kelayakan Usaha
Hortikultura (SIKUH) yang menerapkan SOP dapat mempermudah pelaku usaha
untuk menentukan komoditas apa yang layak dibudidayakan. Sebelumnya telah
ada SIKUH yang berbasis Visual Basic 6.0, namun tidak dapat berjalan di semua
sistem operasi. Penelitian ini membangun SIKUH dengan Java sebagai desktop
application yang bebas platform. Aspek kelayakan usaha yang diimplementasikan
pada SIKUH ini hanya mencakup aspek keuangan yang menggunakan metode Net
Present Value (NPV) dan Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C).
Kata kunci: Analisis Kelayakan Usaha, Desktop Application, Hortikultura, Java


ABSTRACT
AHMAD AUNULLAH. Development of Object Oriented Application for
Horticultural Business Feasibility Study. Supervised by HARI AGUNG
ADRIANTO.
The main challenge of national fruit production is how to improve its
competitiveness from imported fruits. In order to increase production and
productivity, Good Agriculture Practice (GAP) and Standard Operating Procedure
(SOP) are needed. Horticultural Business Feasibility Study Application (SIKUH)
which implements SOP can help investors in deciding what commodity should be
planted. SIKUH based on Visual Basic 6.0 is currently available, but it can only
run on a certain operating system. This research develops a Java based SIKUH as
a platform-free desktop application. The business feasibility aspect implemented
in this system only covers some financial aspects, namely Net Present Value
(NPV) and Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C).
Keywords: Desktop Application, Feasibility Analysis, Horticulture, Java

PENGEMBANGAN APLIKASI KELAYAKAN USAHA
HORTIKULTURA BERBASIS OBJECT ORIENTED


AHMAD AUNULLAH

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer

ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi : Pengembangan Aplikasi Kelayakan Usaha Hortikultura Berbasis
Object Oriented
Nama
: Ahmad Aunullah
NIM
: G64096004


Disetujui oleh

Hari Agung Adrianto, SKom, MSi
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi, MKom
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas
limpahan nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
ilmiah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Besar
Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, keluarganya, para sahabat, serta para
pengikutnya yang tetap istiqomah mengemban risalah-Nya. Skripsi ini berupa
Pengembangan Aplikasi Kelayakan Usaha Hortikultura Berbasis Object Oriented.

Melalui lembar ini, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan terima
kasih kepada Bapak Hari Agung A, SKom, MSi selaku pembimbing, yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis, memberikan ilmu-ilmu yang
berharga, serta dukungan selama penelitian ini berlangsung. Bapak Sony Hartono
Wijaya, SKom, MKom dan Ibu Ir. Meuthia Rachmaniah, MSc selaku penguji, atas
segala masukan dan saran untuk penyelesaian karya ilmiah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga, khususnya
Ibunda Tati Munawaroh dan Ayahanda Kadunci yang telah memberikan
dukungan, kasih sayang, doa, dan pengorbanannya selama ini. Feny Trikumala
yang selalu menemani penulis ketika senang maupun sedih, memberi semangat
untuk terus menyelesaikan tugas akhir, dan pengorbanan yang diberikan selama
penelitian ini berlangsung.
Teman-teman Ilmu Komputer X4 atas kebersamaan dan persaudaraannya.
Semoga tetap erat tali persaudaraannya sampai kapan pun. Seluruh staf pengajar
yang telah memberikan wawasan serta ilmu yang berharga selama penulis
menuntut ilmu di Departemen Ilmu Komputer, serta pihak-pihak lain yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu.
Sebagaimana manusia yang tidak luput dari kesalahan, penulis menyadari
bahwa karya ilmiah ini jauh dari sempurna. Namun penulis berharap semoga
karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.


Bogor, Juni 2013
Ahmad Aunullah

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

ix

DAFTAR GAMBAR

ix

DAFTAR LAMPIRAN

ix

PENDAHULUAN

1


Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

1

Ruang Lingkup

1

Manfaat Penelitian

2

TINJAUAN PUSTAKA

2


Hortikultura

2

Kelayakan Usaha

2

Waterfall Life Cycle

4

Unified Modelling Language (UML)

5

MVC Pattern

5


Hibernate Framework

6

Spring Framework

7

METODE

7

Analisis dan Defenisi Kebutuhan

7

Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak

8


Implementasi

8

Pengujian dan Integrasi Sistem

8

Pengoperasian dan Pemeliharaan

8

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis dan Definisi Kebutuhan

9
9

Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak


10

Implementasi

12

Pengujian dan Integrasi Sistem

16

Pengoperasian dan Pemeliharaan

16

Kelebihan Sistem

16

Kekurangan Sistem

17

KESIMPULAN DAN SARAN

17

Kesimpulan

17

Saran

18

DAFTAR PUSTAKA

18

LAMPIRAN

19

RIWAYAT HIDUP

53

DAFTAR TABEL
1 Fungsi aplikasi SIKUH
2 Karakteristik pengguna aplikasi SIKUH

10
10

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tahapan dalam studi kelayakan bisnis
Metode pengembangan waterfall
Arsitektur MVC pattern
Use case diagram aplikasi SIKUH
Perancangan antarmuka halaman awal aplikasi SIKUH
Ilustrasi implementasi model
Implementasi form Biaya aplikasi SIKUH
Implementasi form Produksi aplikasi SIKUH
Implementasi form Laporan Arus Kas aplikasi SIKUH

3
4
6
9
11
13
14
14
15

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4

Class Diagram
Perancangan controller
Implementasi basis data
Dokumen uji aplikasi SIKUH

19
20
29
30

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hortikultura, khususnya buah, merupakan subsektor yang perlu terus
dikembangkan, karena mempunyai nilai gizi, ekonomi dan ekologi. Secara
ekonomi, pengembangan tanaman buah dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat dan devisa negara. Sampai saat ini, tantangan utama dalam
pengembangan buah nasional ialah bagaimana meningkatkan daya saing terhadap
buah dari luar negeri, yang merupakan salah satu persoalan utama dalam sektor
pertanian (Wagiono dan Firdaus 2009). Untuk mengatasi masalah tersebut
Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai upaya peningkatan produksi dan
produktivitas salah satunya dengan bimbingan penerapan norma budidaya yang
baik atau Good Agriculture Practice (GAP) dan Standard Operating Procedure
(SOP).
Untuk itu pengambilan keputusan yang tepat tentang investasi dalam usaha
tani hortikultura, terkait dengan upaya penerapan GAP atau SOP sangat
diperlukan. Di sisi lain, pengusaha agribisnis berhadapan dengan kondisi yang
berbeda karena adanya unsur spesifik lokasi, seperti risiko harga produk,
produktivitas serta kebutuhan dan harga input pertanian yang berbeda untuk setiap
daerah. Dengan demikian harus ada suatu penyesuaian untuk analisis investasi
atau kelayakan usaha yang standar. Maka, diperlukan aplikasi Kelayakan Usaha
(SIKUH) yang memadukan analisis bisnis dengan panduan SOP.
Aplikasi SIKUH sudah dikembangkan oleh IPB bekerja sama dengan
Kementerian Pertanian dan Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) yang
berbasiskan desktop application dengan menggunakan Visual Basic 6.0.
Masalahnya, aplikasi tersebut hanya dapat berjalan di sistem operasi Windows.
Selain itu, aplikasi tersebut bersifat statis sehingga pengguna tidak dapat
menambahkan komoditas baru pada sistem. Berangkat dari kekurangan tersebut
akan dikembangkan aplikasi SIKUH yang berbasiskan desktop application
dengan menggunakan Java sehingga dapat dijalankan di berbagai platform sistem
operasi.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini ialah:
1 Menyusun modul master data yang memberikan pengguna data modul SOP,
modul SOP detail, data kategori, dan kategori detail.
2 Menyusun modul analisis kelayakan usaha yang memberikan pengguna data
asumsi produksi, data asumsi biaya, dan data arus kas.
3 Menyusun modul untuk menambah komoditas baru.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian dibatasi pada:
1 Modul SOP yang digunakan bersifat umum, yaitu pembukaan lahan,
penyediaan bibit, investasi non tanaman, tenaga kerja tetap, biaya
pemeliharaan, sewa lahan, dan pajak.

2
2 Penilaian kelayakan usaha hanya dilihat dari aspek keuangan, menggunakan
metode Net Present Value (NPV) dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C).
3 Pengguna sistem adalah petani/penyuluh pertanian hortikultura.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai model pengembangan
dari aplikasi SIKUH sebelumnya. Selain itu, menjadi contoh medel
pengembangan aplikasi java desktop yang menerapkan konsep Model View
Controller (MVC) pattern. Hal tersebut dapat membantu pihak yang ingin
membangun aplikasi java desktop yang terstruktur dan mudah dikelola. Akhirnya,
SIKUH diharapkan dapat mempermudah petani/penyuluh pertanian dalam
menentukan komoditas tanaman hortikultura yang akan ditanam, dengan
menampilkan cashflow dan asumsi biaya yang dibutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKA
Hortikultura
Hortikultura berasal dari kata “hortus“ yang berarti kebun dan “colere” yang
berarti budidaya. Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan sebagai usaha
membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias (Edmond et
al. 1975) sehingga hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang
mempelajari budidaya buah-buahan, sayuran dan tanaman hias.
Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara
mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka
menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan (Kasmir dan Jakfar 2010).
Tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk mempermudah
pelaksanaan studi kelayakan dan keakuratan dalam penilaian. Adapun tahap-tahap
dalam melakukan studi kelayakan yang umum dilakukan adalah sebagai berikut
(Gambar 1):
1 Pengumpulan data dan informasi
Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik
yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Pengumpulan data dan informasi
dapat diperoleh dari berbagai sumber-sumber yang dapat dipercaya.
2 Melakukan pengolahan data
Setelah data dan informasi yang dibutuhkan terkumpul maka langkah
selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan informasi tersebut.
Pengolahan data dilakukan secara benar dan akurat dengan menggunakan
metode yang telah lazim digunakan untuk bisnis.
3 Analisis data
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dalam rangka menentukan
kriteria kelayakan dari seluruh aspek. Kelayakan bisnis ditentukan dari kriteria-

3
kriteria yang telah memenuhi syarat sesuai kriteria-kriteria yang layak
digunakan.
4 Mengambil keputusan
Apabila telah diukur dengan kriteria tertentu dan telah diperoleh hasil dari
pengukuran, langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil
tersebut. Pengambilan keputusan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan
berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya.
5 Memberikan rekomendasi
Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak tertentu
terhadap laporan studi yang telah disusun.

Gambar 1 Tahapan dalam studi kelayakan bisnis
Penentuan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek.
Salah satunya aspek keuangan, yang menilai kemampuan perusahaan dalam
memperoleh pendapatan serta besarnya biaya yang dikeluarkan.
Setiap penilaian layak diberikan nilai yang standar untuk usaha yang sejenis
dengan membandingkan rata-rata industri atau target yang telah ditentukan.
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha
adalah Net Present Value (NPV) dan Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C).
NPV adalah nilai sekarang arus kas tahunan setelah pajak dikurangi dengan
pengeluaran investasi awal (Keown et al. 2004). Berikut adalah rumus NPV:
n

NPV=
i=1

PV kas bersih i
- Investasi
(1+df)i

4
Keterangan:
PV kas bersih i = kas bersih pada periode waktu i
df = discount factor (tingkat bunga)
Investasi = pengeluaran kas awal
n = usia proyek yang diharapkan
Kriteria keputusan adalah:
Jika NPV ≥ 0, proyek layak untuk dilaksanakan.
Jika NPV< 0, proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
Net B/C adalah rasio nilai arus kas bebas masa depan terhadap pengeluaran
awal (Keown et al. 2004), berikut rumus Net B/C:

Net B/C=

n PV kas bersih i
i=1
(1+df)i

Investasi

Kriteria keputusan adalah:
Jika Net B/C ≥ 1, proyek layak untuk dilaksanakan.
Jika Net B/C < 1, proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
Waterfall Life Cycle
Waterfall atau software life cycle merupakan salah satu dari jenis pemodelan
dalam pengembangan perangkat lunak. Dikatakan model waterfall karena tahap
demi tahap dalam pengembangannya saling berurutan (Sommerville 2007).
Tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Metode pengembangan waterfall

5
Tahapan dari model ini digambarkan ke dalam aktivitas pengembangan
yang bersifat dasar, seperti:
1 Analisis dan definisi kebutuhan.
Pada tahap ini batasan dan tujuan dari sistem ditetapkan dengan konsultasi
kepada pengguna. Hasil konsultasi tersebut akan dipergunakan sebagai
spesifikasi pada sistem yang akan dirancang.
2 Perancangan sistem dan perangkat lunak.
Proses perancangan sistem membagi kebutuhan menjadi sistem perangkat
lunak atau perangkat keras. Hal ini yang menentukan arsitektur sistem secara
keseluruhan. Tahap ini mendefinisikan dan menggambarkan abstraksi dasar
perangkat lunak dan keterhubungan diantaranya
3 Implementasi.
Pada tahap ini, hasil perancangan pada tahap sebelumnya direalisasikan atau
diimplementasikan menjadi suatu sistem yang dapat berjalan dengan baik.
4 Pengujian dan integrasi sistem.
Semua program yang merupakan bagian dari sistem diintegrasikan dan diuji
sebagai suatu sistem yang lengkap.
5 Pengoperasian dan pemeliharaan.
Pada tahap ini, sistem dipasang dan diletakkan untuk digunakan. Biasanya,
tahapan ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan menghabiskan
banyak biaya jika terjadi banyak kesalahan pada tahapan-tahapan sebelumnya.
Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) adalah kumpulan dari notasi grafis,
didukung oleh meta-model tunggal yang membantu dalam mendeskripsikan dan
merancang perangkat lunak. UML biasanya digunakan pada sistem yang dibangun
menggunakan pemrograman berorientasi objek (Fowler 2004). Beberapa diagram
UML yang sering digunakan ialah class diagram, use case diagram, dan sequence
diagram.
Class diagram merupakan diagram UML yang mendeskripsikan jenis-jenis
objek di dalam sistem dan hubungan statis yang terdapat di antara mereka (Fowler
2004). Class diagram juga menunjukkan properti dan operasi sebuah objek dan
batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan antara objek-objek tersebut.
Use case diagram merupakan diagram UML yang mendeskripsikan
persyaratan fungsional dari sistem (Fowler 2004). Selain itu, terdapat pula
interaksi antara pengguna sistem dan sistem itu sendiri melalui sebuah narasi
tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.
Sequence diagram menunjukkan bagaimana kelompok-kelompok objek
saling berkolaborasi dalam sebuah fungsi tunggal (Fowler 2004). Diagram ini
menunjukkan sejumlah objek dan pesan-pesan yang melewati objek-objek
tersebut pada sebuah fungsi tunggal.
MVC Pattern
Design Pattern adalah unsur-unsur rancangan yang seringkali muncul pada
berbagai jenis sistem. Pattern yang biasa digunakan pada pengembangan sistem
adalah MVC. MVC merupakan design pattern yang memisahkan antara tampilan

6
antarmuka (view), bisnis proses (controller), dan objek data (model) (McGovern
2003). Arsitektur MVC pattern dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Arsitektur MVC pattern
Lapisan Model merupakan proses bisnis utama. Di dalamnya terdapat kode
untuk persistensi data dan proses bisnis. Secara singkat, lapisan model ini
menangani isi dari aplikasi. Lapisan View menangani masalah-masalah yang
berkaitan dengan tampilan. Lapisan ini hanya melakukan pengaturan terhadap
data agar tampilannya sesuai dengan kebutuhan pengguna. Lapisan Controller
mengatur alur pengguna. Disini dilakukan pemrosesan request untuk menentukan
proses bisnis mana yang akan dieksekusi. Biasanya lapisan controller juga
digunakan untuk mengatur ijin akses. Pada lapisan model diterapkan Data Access
Object (DAO) pattern, Data Transfer Object (DTO) pattern, dan Service/Facade
pattern. DAO pattern adalah pola yang mengenkapsulasi data akses dan
manipulasi ke dalam lapisan yang berbeda (Alur et al. 2003). Dengan
menggunakan DAO pattern maka aplikasi tidak perlu mengetahui bagaimana
sebuah data diakses atau dimanipulasi. DTO pattern adalah pola yang
mengenkapsulasi bisnis data dan mengirimkannya secara sekaligus dalam satu
waktu (Alur et al. 2003). DTO pattern juga berfungsi sebagai jembatan
penghubung antar lapisan dalam aplikasi. Service pattern adalah pola yang
digunakan untuk mendefinisikan interface sederhana ke subsistem yang lebih
kompleks (Gamma et al. 1995).
Hibernate Framework
Object Relational Mapping (ORM) adalah teknik otomasi dan transparansi
dari persistensi objek ke dalam tabel pada basis data relasional, menggunakan
metadata yang mendeskripsikan pemetaan antara objek dan basis data (Bauer &
King 2005). ORM berperan dalam lapisan model dalam konsep MVC.
Beberapa komponen dalam Hibernate framework adalah:
 SessionFactory
 Session
 Transaction
 Query
SessionFactory adalah jantung dari Hibernate. SessionFactory hanya dibuat
satu kali dan hanya ada satu objek untuk setiap aplikasi. Pada waktu aplikasi

7
dimulai, SessionFactory akan dibuat dan akan ditutup tepat pada waktu aplikasi
diakhiri.
Session adalah kelas yang dibuat sebelum proses eksekusi perintah-perintah
yang berurusan dengan basis data. Session mempunyai daur hidup yang pendek.
Setelah proses query dilaksanakan maka Session segera ditutup, proses query
selanjutnya menggunakan objek Session berbeda.
Session mempunyai reference ke kelas Transaction yang mengatur proses
transaction. Session mempunyai kemampuan untuk begin, commit, dan rollback
transaction.
Query adalah kelas yang mengimplementasikan query spesifik Hibernate
yaitu Hibernate Query Language (HQL). HQL ini nantinya akan diterjemahkan
ke query yang spesifik ke basis data.
Spring Framework
Spring Framework adalah Dependency Injection (DI) atau Inversion of
Control (IoC). Dependency Injection adalah cara untuk menghubungkan objek
sehingga objek itu sendiri tidak perlu tahu dimana ketergantungan berasal dan
bagaimana mereka diimplementasikan (Walls 2011). Tugas utama Spring adalah
mengatur objek-objek yang dibutuhkan dalam aplikasi. Misalnya SessionFactory
dan Session adalah objek-objek yang diperlukan untuk bekerja dengan Hibernate,
Spring dapat membantu mengatur objek-objek ini sehingga kode infrastruktur
dapat dikurangi secara signifikan karena ditangani oleh Spring.
Contoh dari kode infrastruktur adalah membuka dan menutup Session, dan
menangani transaction seperti transaction begin, commit, dan rollback. Spring
akan mengambil alih tanggung jawab untuk mengatur kode infrastruktur ini dari
tangan developer.
Declarative Transaction adalah proses penanganan transaction dari kode
yang ditulis manual oleh developer ke framework itu sendiri. Spring mempunyai
fitur Aspect Oriented Programming (AOP) yang menjadi tulang punggung dibalik
implementasi declarative transaction dan transparent session management. AOP
memungkinkan Spring menyisipkan kode dilakukan secara runtime dan
transparan terhadap developer sehingga developer cukup berkonsentrasi untuk
mengimplementasikan bisnis proses.

METODE
Analisis dan Defenisi Kebutuhan
Analisis dan defenisi kebutuhan merupakan tahap pertama yang dilakukan
pada waterfall life cycle. Pada tahap ini dilakukan identifikasi tujuan dan batasan
pada sistem yang akan dibangun. Caranya adalah dengan pengumpulan data.
Bahan yang digunakan untuk penyusunan sistem ini berasal dari hasil Riset
Unggulan Strategi Nasional (RUSNAS) Buah Unggulan. Cara ini dilakukan untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem.
Berdasarkan data dari tanaman hortikultura dibuat langkah-langkah
Standard Operating Procedure (SOP) dan analisis kelayakan usaha. Prinsip dasar

8
dari penyusunan sistem ini adalah menggunakan data usahatani yang diurutkan
menurut tahap-tahap SOP budidaya. Kemudian, data diolah untuk mendapatkan
tujuan dan definisi kebutuhan dari sistem yang akan dibangun.
Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak
Perancangan sistem dan perangkat lunak merupakan pendefinisian atau
pemodelan dari analisis kebutuhan menjadi suatu reperesentasi aplikasi sebelum
diimplementasikan.Tahap ini diperlukan untuk mendapatkan rancangan aplikasi
yang terstruktur. Perancangan dilakukan dengan menggunakan notasi grafis UML,
yaitu class diagram, use case diagram, dan sequence diagram.
Implementasi
Implementasi dari perancangan yang sudah dilakukan sebelumnya
dilakukan dengan menggunakan Hibernate framework dan Spring framework.
Lingkungan pengembangan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Perangkat Lunak : Windows 7 Ultimate, Netbeans IDE 6.8, MySQL 5.1.

Perangkat Keras : Intel Core 2 Duo T65702.1 GHz, 2 GB RAM, harddisk
320 GB, keyboard, mouse, dan monitor.
Pengujian dan Integrasi Sistem
Tujuan dari proses pengujian adalah untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan
(error) pada perangkat lunak sebelum dikirim ke pengguna. Setiap unit program
ataupun bagian dari program secara keseluruhan yang telah terintegrasi sebagai
suatu sistem yang komplit dilakukan pengujian untuk memastikan bahwa
perangkat lunak telah sesuai dengan requirement pengguna (Sommerville 2007).
Setelah dilakukan pengujian, dan sistem telah sesuai dengan kebutuhan pengguna,
perangkat lunak dapat segera dikirim ke pengguna.
Pengujian sistem menggunakan black box testing yang merupakan
pendekatan pengujian perangkat lunak dengan melakukan proses uji terhadap
program atau spesifikasi komponen. Pengujian dengan menggunakan metode
black box testing dilakukan dengan memasukkan input tertentu ke dalam sistem
dan memeriksa output-nya. Jika output tidak sesuai dengan yang diharapkan, ada
error atau kesalahan pada perangkat lunak. Hal ini berarti proses pengujian
berhasil karena tujuan dari pengujian adalah untuk menemukan kesalahan pada
perangkat lunak (Sommerville 2007).
Pengoperasian dan Pemeliharaan
Tahap ini biasanya merupakan fase yang paling lama dalam pengembangan
perangkat lunak meskipun tidak selalu demikian (Sommerville 2007). Pada tahap
pemeliharaan dilakukan instalasi sistem dan penggunaan perengkat lunak. Pada
tahap ini juga dilakukan pemeliharaan terhadap sistem untuk mengurangi
kesalahan-kesalahan yang ditemukan, dan mengoptimalkan sistem selama
digunakan.

9

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis dan Definisi Kebutuhan
Pada tahap ini didapatkan beberapa gambaran umum dan definisi kebutuhan
dari aplikasi SIKUH. Beberapa hal yang dianalisis pada tahap ini adalah:
1

Deskripsi Umum Sistem
SIKUH adalah suatu aplikasi berbasis desktop yang dapat digunakan untuk
membantu petani, penyuluh pertanian dan pengusaha hortikultura dalam
mengembangkan usaha hortikultura. Sistem ini dapat memberikan informasi
seputar kelayakan usaha dalam bidang hortikultura. Informasi tersebut yaitu
proses perhitungan yang telah disesuaikan dengan SOP. Sistem ini juga dapat
digunakan untuk menambahkan komoditas baru.
2

Analisis Kebutuhan Pengguna
Pengguna dari aplikasi SIKUH adalah petani, penyuluh pertanian, dan
pengusaha hortikultura. Pengguna dapat melakukan manajemen data pada aplikasi
SIKUH. Aplikasi SIKUH mempunyai beberapa kebutuhan pengguna antara lain:
• Pengguna dapat melakukan manajemen data yaitu melihat, menambah,
mengubah, dan menghapus data yang terdiri atas: data komoditas, data modul
SOP, data modul SOP detail, data kategori, data kategori detail, data asumsi
produksi, dan data biaya.
• Pengguna dapat mencetak laporan produksi, laporan biaya, dan laporan
cashflow.
Untuk lebih detail gambaran keterhubungan antara kebutuhan pengguna dan
sistem dapat dilihat pada use case diagram pada Gambar 4.
3

Analisis Kebutuhan Sistem
Untuk memenuhi kebutuhan pengguna, aplikasi SIKUH akan dirancang

Gambar 4 Use case diagram aplikasi SIKUH

10
agar memiliki fungsi dan batasan-batasan yang dapat memenuhi semua kebutuhan
pengguna. Fungsi dari sistem ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Fungsi aplikasi SIKUH
Kode Fungsi
[SIKUH-001]
[SIKUH-002]
[SIKUH-003]
[SIKUH-004]
[SIKUH-005]
[SIKUH-006]
[SIKUH-007]
[SIKUH-008]
[SIKUH-009]
[SIKUH-010]

Deskripsi
Manajemen data komoditas
Manajemen data modul SOP
Manajemen data modul SOP detail
Manajemen data kategori
Manajemen data kategori detail
Manajemen data produksi
Manajemen data biaya
Mencetak laporan arus kas
Mencetak laporan produksi
Mencetak laporan biaya

4

Analisis Pengguna
Pengguna dari SIKUH adalah petani, penyuluh pertanian, dan pengusaha
hortikultura. Pengguna dapat melakukan manajemen data pada data komoditas,
data modul SOP, data modul SOP detail, data kategori, data kategori detail, data
asumsi produksi, dan data asumsi biaya. Pengguna dapat menentukan komoditas
untuk mencetak laporan produksi dan laporan biaya. Pengguna dapat menentukan
komoditas dan discount factor untuk menghitung cashflow dan untuk mencetak
laporan cashflow. Karakteristik pengguna dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Karakteristik pengguna aplikasi SIKUH
Kategori Pengguna
Pengguna

Hak akses ke aplikasi
[SIKUH-001], [SIKUH-002], [SIKUH-003],
[SIKUH-004], [SIKUH-005], [SIKUH-006],
[SIKUH-007], [SIKUH-008], [SIKUH-009],
[SIKUH-010]

Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak
Pada tahap ini diperoleh hasil perancangan dari aplikasi SIKUH.
Perancangan aplikasi SIKUH meliputi:
Perancangan Input dan Output
Perancangan input berfungsi untuk menerima input dari pengguna aplikasi
SIKUH. Input yang ada pada aplikasi SIKUH berupa teks yang diketik oleh
pengguna melalui keyboard dan pilihan menu yang diklik oleh pengguna melalui
mouse. Pada sejumlah form isian yang membutuhkan input berupa teks, dilakukan
validasi agar tidak terjadi kesalahan terhadap input data. Perpindahan halaman
dalam aplikasi SIKUH ditentukan melalui pilihan menu dan sub menu.
1

11
Output pada aplikasi SIKUH berupa halaman desktop yang bersifat dinamis.
Halaman dinamis akan menampilkan data yang tersimpan di dalam data sumber
yang dipanggil melalui query tertentu sehingga halamannya dapat berubah-ubah
pada saat run-time. Selain itu, aplikasi SIKUH juga dapat menghasilkan output
berupa file berformat PDF untuk keperluan cetak laporan produksi, laporan biaya,
dan laporan cashflow.
Perancangan Model
Dalam perancangan MVC pattern, model harus berisi segala macam proses
bisnis pada SIKUH. Aplikasi SKUH menerapkan Data Access Object (DAO)
pattern untuk akses ke data sumber. Dalam penerapannya DAO pattern
membutuhkan Data Transfer Object (DTO) yang berfungsi sebagai objek yang
berisi data dari pengguna untuk dipindahkan ke kelas DAO. DTO merupakan
objek-objek yang merepresentasikan tabel-tabel dalam basis data. Di dalam kelas
DAO, objek tersebut diolah ke basis data. Aplikasi SIKUH juga menerapkan
Service pattern digunakan untuk menyederhanakan kelas DAO yang ada, service
bertugas untuk menangani transaksi dan tempat untuk menulis proses bisnis.
Class diagram dari perancangan model dapat dilihat pada Lampiran 1.
2

Perancangan View
Perancangan antarmuka dirancang untuk memberikan tampilan yang sesuai
dengan kebutuhan pengguna. Antarmuka sistem ini terdiri dari dua bagian, yaitu
bagian menu dan desktop pane. Bagian menu akan menampilkan pilihan menu
yang ada pada sistem. Bagian desktop pane akan menampilkan form dari menu
yang dipilih. Aplikasi SIKUH memiliki desain antarmuka yang dapat dilihat pada
Gambar 5.
3

Gambar 5 Perancangan antarmuka halaman awal aplikasi SIKUH

Perancangan Controller
Controller merupakan bagian yang menghubungkan model dan antarmuka.
Perancangan controller akan menggambarkan proses atau kejadian agar input
pengguna menghasilkan output yang diinginkan. Perancangan controller
digambarkan menggunakan sequence diagram sehingga terlihat hubungan dari
4

12
input pengguna, objek-objek yang terlibat dalam proses, dan output yang
diberikan kepada pengguna. Beberapa contoh perancangan controller aplikasi
SIKUH dapat dilihat pada Lampiran 2.
Implementasi
Pada tahap ini, seluruh perancangan yang dibuat pada tahap sebelumnya
diimplementasikan. Implementasi aplikasi SIKUH meliputi:
Struktur Package
Package merupakan bentuk pengelompokan kelas atau interface yang saling
berhubungan pada bahasa pemrograman Java. Aplikasi SIKUH mempunyai
struktur package sebagai berikut:
 Default package, menyimpan file properties untuk pencatatan aplikasi
SIKUH.
 ipb.sikuh, menyimpan file Main untuk menjalankan aplikasi SIKUH.
 ipb.sikuh.model, menyimpan kelas-kelas model.
 ipb.sikuh.report, menyimpan kelas-kelas report.
 ipb.sikuh.image, menyimpan file gambar yang digunakan sebagai icon.
 ipb.sikuh.util, menyimpan kelas-kelas mutiguna.
 ipb.sikuh.dao, menyimpan kelas DAO berupa akses ke basis data.
 ipb.sikuh.service, menyimpan interface service.
 ipb.sikuh.service.impl, menyimpan kelas implementasi dari service.
 ipb.sikuh.view, menyimpan kelas MainFrameView.
 ipb.sikuh.view.kelayakan, menyimpan kelas-kelas view yang berhubungan
dengan modul kelayakan usaha.
 ipb.sikuh.view.masterdata, menyimpan kelas-kelas view yang berhubungan
dengan modul master data.
 ipb.sikuh.view.laporan, menyimpan kelas-kelas view yang berhubungan
dengan modul laporan.
1

2

Implementasi Basis Data
Implementasi basis data aplikasi SIKUH disimpan pada RDBMS seperti
yang telah disebutkan pada spesifikasi perangkat lunak. Hasil implementasi basis
data dapat dilihat pada Lampiran 3.
Implementasi Model
Setiap method pada kelas View akan memanggil kelas Service yang akan
diteruskan ke kelas DAO untuk akses atau manipulasi ke data sumber. Pada
lapisan model diterapkan Object Relational Mapping (ORM) yaitu dengan
menggunakan bantuan dari Hibernate framework, ilustrasi dari implementasi
model dapat dilihat pada Gambar 6.
3

13

Gambar 6 Ilustrasi implementasi model
Setiap tabel dari basis data dibuatkan kelas yang merepresentasikan tabel
basis data. Setelah itu dibuat kelas DAO dari tiap kelas tersebut. Pada kelas DAO
dilakukan proses query ke dalam basis data, semua kode yang spesifik terhadap
implementasi akses data berhenti di sini sehingga lapisan lain hanya perlu
mengetahui fungsionalitas dari suatu method yang ada di dalam kelas DAO.
Setelah membuat kelas DAO, selanjutnya adalah membuat kelas Service.
Kelas Service bertugas untuk menangani transaksi dan tempat untuk menulis
proses bisnis. Pada kelas DAO dan kelas Service digunakan Spring framework
untuk menangani SessionFactory pada kelas DAO dan Transactional pada kelas
Service.
4

Implementasi Antarmuka
Pada aplikasi SIKUH, form yang pertama muncul adalah form utama. Selain
form utama aplikasi SIKUH memiliki menu Master Data, Tambah Komoditas,
dan Laporan. Pada menu Master Data, pengguna dapat melihat data Modul SOP,
Modul SOP Detail, Kategori, dan Kategori Detail yang secara default berisi data
tahapan SOP secara umum. Pada sub menu Modul SOP terdapat daftar dari modul
SOP, antara lain pembukaan lahan, penyediaan bibit, investasi non tanaman,
tenaga kerja tetap, biaya pemeliharaan, sewa lahan dan pajak. Pada sub menu
Kategori terdapat daftar dari kategori, antara lain tenaga kerja, alat berat, bahan
dan alat, irigasi, infrastruktur, bangunan, kendaraan, penunjang, investasi pasca
panen, tenaga kerja tetap, sewa lahan, dan pajak. Pada sub menu Modul SOP
Detail terdapat data yang berisi keterkaitan antara data Modul SOP dan data
Kategori. Pada sub menu Kategori Detail terdapat data yang berisi detail dari
kategori tersebut.
Pengguna dapat menambah komoditas baru dengan memasukan data
berdasarkan asumsi produksi, asumsi biaya tiap komoditas sesuai dengan SOP
yang sudah ada. Pada menu Tambah Komoditas terdapat sub menu Komoditas,
Biaya dan Produksi. Pada sub menu Komoditas pengguna dapat klik tombol
tambah untuk menambah komoditas baru kemudian memasukkan nama
komoditas dan umur investasi, kemudian klik tombol simpan untuk menyimpan
data yang telah dimasukkan. Pada sub menu Produksi pengguna dapat klik tombol
tambah untuk menambah data kemudian memasukkan data populasi,
produksi/populasi, dan harga per kg, kemudian klik tombol simpan untuk
menyimpan data yang telah dimasukkan. Pada sub menu Biaya pengguna dapat
klik tombol tambah untuk menambah data kemudian memasukkan data

14
komoditas, tahun, modul SOP, kategori, kemudian pengguna klik tombol OK
untuk memasukkan data kategori detail yang dibutuhkan pada modul SOP
tersebut. Kemudian klik tombol simpan untuk menyimpan data yang telah
dimasukkan. Tampilan form Biaya dapat dilihat pada Gambar 7 dan form
Produksi dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 7 Implementasi form Biaya aplikasi SIKUH

Gambar 8 Implementasi form Produksi aplikasi SIKUH

15
Pengguna dapat mencetak laporan Arus Kas (Cashflow), laporan Biaya dan
laporan Produksi. Pada menu Laporan terdapat sub menu Arus Kas, Biaya dan
Produksi. Pada sub menu Arus Kas terdapat menu dropdown untuk memilih
komoditas dan field untuk menentukan discount factor (df) dan terdapat tombol
OK untuk melihat laporan cashflow sesuai data yang telah pengguna masukkan.
Pada sub menu Biaya terdapat menu dropdown untuk memilih komoditas dan
terdapat tombol OK untuk melihat laporan biaya sesuai komoditas yang dipilih.
Pada sub menu Produksi terdapat menu dropdown untuk memilih komoditas dan
terdapat tombol OK untuk melihat laporan produksi sesuai komoditas yang
dipilih. Tampilan form Laporan Arus Kas dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Implementasi form Laporan Arus Kas aplikasi SIKUH
Implementasi Controller
Implementasi controller melibatkan kelas Service yang menggunakan
komponen dari Spring framework. Setelah tombol pada aplikasi SIKUH
dieksekusi, maka kelas Service akan meneruskan proses selanjutnya kepada kelas
DAO sesuai method yang dipanggil oleh pengguna.
Aplikasi SIKUH memiliki banyak form yang harus diisi dan divalidasi
terlebih dahulu sebelum diproses. Beberapa macam validasi yang digunakan
adalah:
 Required, field harus diisi.
 Mask, field harus sesuai dengan format atau pola tertentu.
 MaxLength, field harus sesuai dengan panjang yang didefinisikan.
 Numeric, field harus berupa angka.
 Float, field harus diisi dengan bilangan real.
Validasi mask digunakan pada saat memasukkan discount factor pada form
Arus Kas dimana format bilang real yang dibatasi dengan dua digit di belakang
5

16
koma. Selain jenis-jenis validasi di atas, aplikasi SIKUH juga membuat validasi
tambahan yaitu menampilkan Modul SOP yang sesuai dengan tahun yang dipilih
dan menampilkan Kategori yang sesuai dengan Modul SOP yang dipilih.
Implementasi dari vadilasi Modul SOP dan Kategori dapat dilihat pada form
Biaya pada bagian menu dropdown.
Pengujian dan Integrasi Sistem
Integrasi merupakan penggabungan keseluruhan modul yang telah
dikembangkan pada tahap implementasi. Setiap modul akan dilakukan pengujian
untuk memastikan semua fungsi dapat berjalan dengan baik.
Pengujian pada sistem ini dilakukan dengan menggunakan metode black
box. Pada tahap pengujian dengan metode black box, semua fungsi yang terdapat
pada SIKUH diujikan dengan memasukkan input, kemudian diperiksa apakah
fungsi yang diujikan tersebut sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan. Hasil
pengujian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.
Pengoperasian dan Pemeliharaan
Sebelum dapat dioperasikan, aplikasi SIKUH harus terlebih dahulu diinstall dan membuat basis data baru bernama „sikuh‟. Berikut adalah langkahlangkah yang diperlukan untuk install aplikasi SIKUH:
1 Install MySQL 5.1.
2 Buat basis data baru bernama „sikuh‟.
3 Import file sikuh.sql.
4 Install aplikasi SIKUH.
Kelebihan Sistem
Aplikasi SIKUH memiliki beberapa kelebihan ditinjau dari teknologi dan
arsitektur yang digunakan, yaitu:
MVC Pattern
Aplikasi SIKUH dirancang dengan menerapkan MVC pattern, aplikasi
SIKUH terbagi menjadi tiga bagian yaitu, model, view, dan controller. Dengan
demikian, terbentuk “separation of concern” dalam aplikasi SIKUH. Proses bisnis
ditangani oleh model, tampilan antarmuka oleh view, dan controller sebagai
penghubung antara model dan view.
Pembagian ini akan memudahkan pembangunan aplikasi dalam tim yang
berjumlah besar. Pembangunan aplikasi dapat bersifat horizontal, yaitu tim untuk
proses bisnis, tim perancangan tampilan, dan juga tim yang membentuk akses ke
basis data dapat bekerja secara paralel. Setelah masing-masing menyelesaikan
bagiannya, aplikasi tersebut digabung menjadi sebuah aplikasi yang utuh.
Konsep MVC juga membuat aplikasi SIKUH menjadi mudah dikelola.
Ketika terjadi perubahan pada proses bisnis, maka dapat dengan mudah mengubah
proses bisnis tanpa perlu memperhatikan aspek lain dalam aplikasi (tampilan
antarmuka atau controller).
1

17
Hibernate Framework
Dengan menggunakan Hibernate framework penggunaan basis data menjadi
lebih fleksibel. Saat programmer ingin mengubah RDBMS yang digunakan, kode
program tidak terpengaruh. Hal tersebut dapat diatur hanya dengan mengubah file
konfigurasi Hibernate yang bertipe XML. Dengan penggunaan Hibernate
framework penulisan kode juga menjadi ringkas, serta menghilangkan
SQLException. Kelebihan dari Hibernate framework dialami ketika membuat
kelas DAO. Tanpa menggunakan Hibernate framework yang didukung oleh
Spring framework ukuran file kelas DAO sekitar 6-8 KiloByte (KB), sedangkan
untuk kelas DAO yang menggunakan Hibernate framework yang didukung oleh
Spring framework berukuran 1-2 KB.
2

Spring Framework
Dengan menggunakan Spring framework, kode menjadi lebih ringkas dan
rapih. Kelebihan Spring framework dialami ketika membuat kelas DAO dan
Service. Pada kelas DAO penangan SessionFactory otomatis dilakukan oleh
Spring framework dengan menambahkan anotasi „@Autowired‟ pada objek
SessionFactory dari Hibernate framework. Pada kelas Service penanganan
Transaction dan akses data ke kelas DAO otomatis dilakukan oleh Spring
framework. Untuk akses data ke kelas DAO yaitu dengan menambahkan anotasi
„@Autowired‟ pada objek DAO dan anotasi „@Repository‟ pada kelas DAO,
sedangkan untuk penanganan Transaction dengan menambahkan anotasi
„@Transactional‟.
3

Kekurangan Sistem
Kekurangan yang terdapat pada aplikasi SIKUH adalah dari segi konsep
MVC sendiri. MVC mempunyai kekurangan utama, yaitu menambah suatu modul
harus meliputi seluruh aspek lapisan, yaitu model, view, dan controller. Selain itu
perlu meng-install MySQL terlebih dahulu untuk dapat menjalankan aplikasi.
Dilihat dari bahasa pemrograman yang digunakan, Java terbukti
menggunakan banyak memory sehingga aplikasi akan menjadi lambat apabila
memory tidak mencukupi. Hal ini dialami saat ingin mencetak laporan. Dengan
menggunakan RAM 2 GB pengguna harus menunggu sekitar 2 detik, sedangkan
saat menggunakan RAM 6 GB laporan dapat langsung ditampilkan tanpa harus
menunggu. Hal tersebut dapat diatasi dengan menambahkan memory pada
komputer.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Aplikasi SIKUH adalah perangkat lunak berbasis desktop yang mengatur
seluruh proses kelayakan usaha dari segi keuangan di bidang hortikultura mulai
dari komoditas, modul SOP, kategori, kategori detail, produksi, biaya, dan laporan
analisis keuangan. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan Hibernate

18
framework yang menerapkan ORM dan dibantu dengan Spring framework yang
memudahkan proses penerapan ORM.
Arsitektur aplikasi SIKUH membuat aplikasi menjadi mudah dikelola. Hal
ini dirasakan ketika aplikasi SIKUH sudah mencapai tahap pengujian dan terjadi
kesalahan. Kesalahan tersebut dapat langsung dideteksi dan diperbaiki dengan
mudah tanpa harus mempengaruhi bagian lain dalam aplikasi.
Saran
Untuk pengembangan aplikasi SIKUH lebih lanjut saran penulis adalah
sebagai berikut, yaitu:
1 Menambahkan fitur lama yang belum optimal, yaitu menampilkan slide show
dari tahapan SOP suatu komoditas.
2 Tahapan SOP dari tiap komoditas berbeda-beda, harapannya aplikasi SIKUH
dapat menambahkan fitur analisis kelayakan usaha berdasarkan tahapan SOP
komoditas.
3 Menggunakan basis data SQLite, harapannya aplikasi SIKUH dapat berjalan
tanpa harus meng-install DBMS terlebih dahulu.

DAFTAR PUSTAKA
Alur D, Crupi J, Malks D. 2003. Core J2EE™ Patterns: Best Practices and
Design Strategies. Ed ke-2. California (US): Prentice Hall.
Bauer C, King G. 2005. Hibernate in Action. Greenwich (UK): Manning
Publications.
Edmond JB, Senn TL, Andrew FS, Halfacre RG. 1975. Fundamentals of
Horticulture. New Delhi (IN): McGraw Hill.
Fowler M. 2004. UML Distilled : A Brief Guide to the Standard Object Modeling
Language. Ed ke-3. Boston (US): Addison-Wesley.
Gamma E, Helm R, Johnson R, Vlissides J. 1995. Design Pattern: Elements of
Reusable Object-Oriented Software. Boston (US): Addison-Wesley.
Kasmir, Jakfar. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta (ID): Kencana.
Keown AJ, Scott DF Jr, Martin JD, Petty JW. 2004. Financial Management:
Principles and Applications. Ed ke-10. New Jersey (US): Pearson Education.
McGovern J. 2003. Java Enterprise Edition 1.4 Bible. Indianapolis (US): Wiley
Publishing.
Sommerville I. 2007. Software Engineering. Ed ke-8. Harlow (GB): Pearson
Education.
Wagiono TK, Firdaus M. 2009. Bauran Pemasaran untuk Peningkatan Dayasaing
Buah Nasional, dalam Bunga Rampai Agribisnis seri Pemasaran. Bogor (ID):
IPB Press.
Walls C. 2011. Spring in Action. Shelter Island (US): Manning Publications.

19
Lampiran 1 Class Diagram

20
Lampiran 2 Perancangan controller
1. Komoditas
1.1.Menyimpan data komoditas

1.2.Menghapus data komoditas

21
2. Modul SOP
2.1.Menyimpan data Modul SOP

2.2.Menghapus data Modul SOP

22
3. Modul SOP Detail
3.1.Menyimpan data Modul SOP Detail

3.2.Menghapus data Modul SOP Detail

23
4. Kategori
4.1.Menyimpan data Kategori

4.2.Menghapus data Kategori

24
5. Kategori Detail
5.1.Menyimpan data Kategori Detail

5.2.Menghapus data Kategori Detail

25
6. Produksi
6.1.Menyimpan data Produksi

6.2.Menghapus data Produksi

26
7. Biaya
7.1.Menyimpan data Biaya

7.2.Menghapus data Biaya

27
8. Cetak Laporan Cashflow

9. Cetak Laporan Biaya

28
10. Cetak Laporan Produksi

Tipe

Primary Key

Deskripsi

T_KOMODITAS

Tabel

ID_KOMODITAS

Tabel T_KOMODITAS berisi data
seluruh komoditas

T_MODUL_SOP

Tabel

ID_MODUL

Tabel T_MODUL_SOP berisi data
seluruh modul SOP

T_KATEGORI

Tabel

ID_KATEGORI

Tabel T_KATEGORI berisi data
seluruh kategori

T_KATEGORI_DETAIL

Tabel

ID_KATEGORI_DETAIL

Tabel T_KATEGORI_DETAIL berisi
data seluruh kategori detail

T_PRODUKSI

Tabel

ID_PRODUKSI

Tabel T_PRODUKSI berisi data
seluruh produksi

T_BIAYA

Tabel

ID_BIAYA

Tabel T_BIAYA berisi data seluruh
biaya

T_BIAYA_DETAIL

Tabel

ID_BIAYA_DETAIL

Tabel T_BIAYA_DETAIL berisi data
seluruh biaya detail

Lampiran 3 Implementasi basis data

Nama

29

30
Lampiran 4 Dokumen uji aplikasi SIKUH
1. Deskripsi dan hasil uji fungsi modul komoditas
1.1.Deskripsi dan hasil uji menu komoditas
No.
1

Deskripsi Uji
Menampilkan
form Komoditas

Kondisi Skenario Uji
Awal
Halaman Pengguna klik
Menu
menu „Tambah
Utama
Komoditas‟
lalu klik sub
menu
„Komoditas‟

Hasil yang
Diharapkan
Masuk ke form
komoditas

Hasil
Uji
OK

31
1.2.Deskripsi dan hasil uji fungsi menambah komoditas
No.
1

2

3

Deskripsi Uji
Melakukan
validasi
terhadap input
yang
dimasukkan
oleh pengguna

Memeriksa
hasil terhadap
penambahan
komoditas

Memeriksa
hasil terhadap
penambahan
komoditas jika
akses ke basis
data error

Kondisi
Skenario Uji
Awal
Halaman
Pengguna klik
form
tombol
Komoditas „Tambah‟ dan
langsung klik
tombol
„Simpan‟
dengan
membiarkan
seluruh field
kosong
Pengguna
memasukkan
input yang
tidak valid
pada salah
satu field
Halaman
Pengguna klik
form
tombol
Komoditas „Tambah‟ lalu
memasukkan
data valid dan
klik tombol
„Simpan‟
Pengguna klik
tombol
„Tambah‟ lalu
klik tombol
„Batal‟
Halaman
Pengguna klik
form
tombol
Komoditas „Tambah‟ lalu
memasukkan
data valid dan
klik tombol
„Simpan‟

Hasil yang
Diharapkan
Muncul
peringatan
bahwa field
tertentu pada
form harus diisi

Hasil
Uji
OK

Pengguna tidak
dapat
memasukkan
input yang
tidak valid

OK

Menampilkan
OK
data yang telah
ditambah pada
tabel komoditas

Membersihkan
field dan
kembali ke
tampilan awal.

OK

Menampilkan
pesan error
bahwa data
gagal disimpan.

OK

32
1.3.Deskripsi dan hasil uji fungsi mengubah komoditas
No.
1

2

Deskripsi Uji
Melakukan
validasi
terhadap input
yang
dimasukkan
oleh pengguna

Memeriksa
hasil terhadap
perubahan
komoditas

Kondisi
Skenario Uji
Awal
Halaman
Pengguna
form
memilih data
Komoditas dari tabel lalu
klik tombol
„Ubah‟ lalu
klik tombol
„Simpan‟ saat
terdapat field
yang kosong
Pengguna
memasukkan
input yang
tidak valid
pada salah
satu field
Halaman
Pengguna
form
memilih data
Komoditas dari tabel lalu
klik tombol
„Ubah‟ lalu
memasukkan
data valid dan
klik tombol
„Simpan‟
Pengguna klik
tombol „Ubah‟
lalu klik
tombol „Batal‟

Hasil yang
Diharapkan
Muncul
peringatan
bahwa field
tertentu pada
form harus diisi

Hasil
Uji
OK

Pengguna tidak
dapat
memasukkan
input yang
tidak valid

OK

Menampilkan
OK
data yang telah
diubah pada
tabel komoditas

Membersihkan
field dan
kembali ke
tampilan awal.

OK

33
1.4.Deskripsi dan hasil uji fungsi menghapus komoditas
No.
1

Deskripsi Uji
Memeriksa
hasil dari
penghapusan
komoditas

Kondisi
Skenario Uji
Awal
Halaman
Pengguna
form Data memilih data
Komoditas yang akan
dihapus dari
tabel lalu klik
tombol
„Hapus‟
Pengguna klik
tombol „Yes‟

Pengguna klik
tombol „No‟

Hasil yang
Diharapkan
Muncul
konfirmasi
apakah data
ingin di hapus

Hasil
Uji
OK

Menghapus
data yang
dipilih oleh
pengguna dan
menampilkan
ulang tabel
komoditas
Tidak
melakukan
penghapusan
data komoditas

OK

Hasil yang
Diharapkan
Masuk ke form
modul SOP

Hasil
Uji
OK

OK

2. Deskripsi dan hasil uji fungsi modul SOP
2.1.Deskripsi dan hasil uji menu modul SOP
No.
1

Deskripsi Uji
Menampilkan
form Modul
SOP

Kondisi Skenario Uji
Awal
Halaman Pengguna klik
Menu
menu „Master
Utama
Data‟ lalu klik
menu „Modul
SOP‟ lalu klik
sub menu
„Modul SOP‟

34
2.2.Deskripsi dan hasil uji fungsi menambah modul SOP
No.
1

2

3

Deskripsi Uji
Melakukan
validasi
terhadap input
yang
dimasukkan
oleh pengguna

Memeriksa hasil
terhadap
penambahan
modul SOP

Memeriksa hasil
terhadap
penambahan
modul SOP jika
akses ke basis
data error

Kondisi
Awal
Halaman
form
Modul
SOP

Halaman
form
Modul
SOP

Halman
form
Modul
SOP

Skenario Uji
Pengguna klik
tombol
„Tambah‟ dan
langsung klik
tombol
„Simpan‟
dengan
membiarkan
seluruh field
kosong
Pengguna
memasukkan
input yang
tidak valid
pada salah satu
field
Pengguna klik
tombol
„Tambah‟ lalu
memasukkan
data valid dan
klik tombol
„Simpan‟
Pengguna klik
tombol
„Tambah‟ lalu
klik tombol
„Batal‟
Pengguna klik
tombol
„Tambah‟ lalu
memasukkan
data valid dan
klik tombol
„Simpan‟

Hasil yang
Diharapkan
Muncul
peringatan
bahwa field
tertentu pada
form harus diisi

Hasil
Uji
OK

Pengguna tidak OK
dapat
memasukkan
input yang tidak
valid
Menampilkan
data yang telah
ditambah pada
tabel modul
SOP

OK

Membersihkan
field dan
kembali ke
tampilan awal.

OK

Menampilkan
pesan error
bahwa data
gagal disimpan.

OK

35
2.3.Deskripsi dan hasil uji fungsi mengubah modul SOP
No.
1

2

Deskripsi Uji
Melakukan
validasi
terhadap input
yang
dimasukkan
oleh pengguna

Memeriksa hasil
terhadap
perubahan
modul SOP

Kondisi
Awal
Halaman
form
Modul
SOP

Halaman
form
Modul
SOP

Skenario Uji
Pengguna
memilih data
dari tabel lalu
klik tombol
„Ubah‟ lalu
klik tombol
„Simpan‟ saat
terdapat field
yang kosong
Pengguna
memasukkan
input yang
tidak valid
pada salah satu
field
Pengguna
memilih data
dari tabel lalu
klik tombol
„Ubah‟ lalu
memasukkan
data valid dan
klik tombol
„Simpan‟
Pengguna klik
tombol „Ubah‟
lalu klik
tombol „Batal‟

Hasil yang
Diharapkan
Muncul
peringatan
bahwa field
tertentu pada
form harus diisi

Hasil
Uji
OK

Pengguna tidak OK
dapat
memasukkan
input yang tidak
valid
Menampilkan
data yang telah
diubah pada
tabel modul
SOP

OK

Membersihkan
field dan
kembali ke
tampilan awal.

OK

36
2.4.Deskripsi dan hasil uji fungsi menghapus modul SOP
No.
1

Deskripsi Uji
Memeriksa hasil
dari
penghapusan
modul SOP

Kondisi
Awal
Halaman
form
Modul
SOP

Skenario Uji
Pengguna
memilih data
yang akan
dihapus dari
tabel lalu klik
tombol
„Hapus‟
Pengguna klik
tombol „Yes‟

Pengguna klik
tombol „No‟

Hasil yang
Diharapkan
Muncul
konfirmasi
apakah data
ingin di hapus

Hasil
Uji
OK

Menghapus data OK
yang dipilih
oleh pengguna
dan
menampilkan
ulang tabel
modul SOP
Tidak
OK
melakukan
penghapusan
data modul SOP

3. Deskripsi dan hasil uji fungsi modul SOP detail
3.1.Deskripsi dan hasil uji menu modul SOP detail
No.
1

Deskripsi Uji
Menampilkan
form Modul
SOP Detail

Kondisi Skenario Uji
Awal
Halaman Pengguna klik
Menu
menu „Master
Utama
Data‟ lalu klik
menu „Modul
SOP‟ lalu klik
sub menu
„Modul SOP
Detail‟

Hasil yang
Di