Perundingan negotiation Penandatanganan signature

4. Tahap-Tahap Perjanjian Internasional

Dalam Konvensi Wina tahun 1969 tentang Hukum Perjanjian Internasional disebutkan bahwa dalam pembuatan perjanjian baik bilateral maupun multilateral dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut�

a. Perundingan negotiation

Perundingan tentang suatu perjanjian internasional dilakukan oleh seorang pejabat negara yang memiliki kuasa penuh full powers� Namun tidak menutup kemungkinan pula bagi dia untuk senantiasa berhubungan dengan pemerintahnya untuk meminta nasehat atau sumbangan pemikiran� Selain pejabat tersebut, proses perundingan juga dapat dilakukan oleh kepala negara, kepala pemerintahan, menteri luar negeri atau duta besar� Dalam proses perundingan, ada pula pembicaraan yang dilakukan di tempat lain, seperti di kamar-kamar hotel, ruang makan dan di tempat lain di samping pembicaraan dalam sidang umum yang resmi� Perundingan yang dilakukan di luar sidang resmi disebut perundingan informal� Di antara juru runding, ada pula yang bertugas khusus sebagai pelapor� Tugasnya adalah melaporkan hasil rumusan atau naskah perjanjian yang telah disepakati bersama�

b. Penandatanganan signature

Setelah rencana perjanjian dalam bentuk rumusan atau naskah disetujui maka dokumen itu siap untuk ditandatangani� Namun, sebelum penandatanganan, biasanya diawali dengan proses penerimaan naskah� Setelah adanya proses penerimaan naskah maka tahap selanjutnya adalah proses penandatanganan� Proses ini merupakan tindakan pengesahan terhadap bunyi naskah yang sifatnya formil� Dalam suatu konferensi, biasanya ada prosedur pengesahan naskah� Prosedur ini ada yang dilakukan dengan penandatanganan, penandatanganan ad referendum sementara atau dengan pembubuhan paraf� Lazimnya penandatanganan dilakukan oleh menteri luar negeri atau kepala pemerintahan� Untuk perundingan yang bersifat multilateral, penandatanganan teks perjanjian sudah dianggap sah jika 23 dari peserta yang hadir memberikan suaranya, kecuali jika ditentukan lain� Apakah perjanjian ini telah mengikat bagi para peserta? Daya mengikat suatu perjanjian tergantung kepada bunyi atau isi ketentuan yang ada dalam naskah itu� Ada yang mengatakan bahwa setelah penandatanganan dilakukan maka perjanjian iu secara langsung mengikat atau menimbulkan akibat hukum� Perjanjian lain baru mengikat peserta atau negara setelah melalui proses ratiikasi.

c. Pengesahan ratiication