BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan ekspresif, yaitu pendekatan yang dalam memandang dan mengkaji karya sastra memfokuskan perhatiannya pada
sastrawan selaku pencipta karya sastra. Karena pendekatan sastra ekspresif mengkaji dan memahami karya sastra dalam hubungannya dengan penngarang, maka untuk
dapat menerapkan pendekatan ini dibutuhkan sejumlah data yang berhubungan dengan diri pengarang, seperti kapan dan di mana dia dilahirkan, pendidikan, dan
status sosialnya, latar belakang sosial budayannya, agama dan atau kepercayaannya, pandangan hidup, juga pendangan dunia kelompok sosialnya.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ekspresif, karena dalam penelitian ini mengungkap mengenai sembilan cerkakESmiet
di mana dari cerkak Esmiet tersebut mengisahkan cerita yang tidak jauh beda dengan cerita yang ada dalam kehidupan Esmiet.
3.2 Sasaran Penelitian
Berdasarkan tujuan yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka sumber data penelitian ini adalah Panjebar Semangat edisi 1980-2005. Data-data yang
24
diperoleh dari sembilan naskah cerkak karya Esmiet, yaitu “Letnan Sumirang”, “Riyayane Man Jainun”, “Ramadon Kaliwaron”, “Nyaur”, “Srengenge Desember”,
“Pasangan Bakul Wedhi”, “Lading Agustus”, “Lesus Januari”, “Rawon Limang Jedhi”. Sasaran penelitian ini adalah fakta cerita dalam sembilan cerkak karya
Esmiet.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data untuk menganalisis beberapa cerkak karya Esmiet tersebut menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan, untuk
meneliti subjek dengan tujuan mendiskripsikan cerita secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta cerita. Analisis diawali dengan menentukan urutan
penceritaan, setelah itu dilanjutkan dengan pengungkapan fakta cerita alur, tokoh penokohan, latarsetting dari masing-masing data.
Analisis dalam penelitian ini dipusatkan pada karya sastra teks. Pemusatan ini dimaksudkan agar batas-batas ruang lingkup yang telah ditentukan
terpenuhi,dan objektivitas analisis sedapat mungkin dicapai sesuai dengan kaidah otonomi karya sastra.
Dalam hal ini penulis menganalisis fakta cerita satu persatu. Analisis alur dilakukan dengan terlebih dahulu menetukan urutan penceritaan atau satuan-satuan
isi cerita satuan naratif. Analisis ini dilakukan untuk menemukan bentuk alur dalam suatu cerita. Analisis tokoh dan penokohan dilakukan dengan cara menghitung
frekuensi kemunculan tokoh dalam setiap peristiwa cerita dan hubungan tokoh
dengan unsur-unsur fiksi lain setting, alur, tokoh dan penokohan. Analisis latar dilakukan untuk menemukan macam-macam tempat yang berperan mempertegas,
memperjelas dan melengkapi gambaran mental. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis ekspresi Esmiet dalam
cerkaknya, sebagai berikut: 1 Mencari biografi tentang Esmiet;
2 Menggumpulkan cerkak karya Esmiet sebagai data untuk dikaji; 3 Data-data yang telah dibaca, dideskripsikan dan dianalisis kemudian
dikelompokan berdasarkan fakta cerita yang terdiri atas alur cerita, tokoh dan penokohan, dan latar cerita;
4 Menyimpulkan hasil anallisis yanng didasarkan pada analisis data secara keseluruhan.
27 29
BAB IV
FAKTA CERITA DALAM SEMBILAN CRITA CEKAK PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT
Dalam bab IV ini dianalisis mengenai ekspresi seorang Esmiet yang terungkap dalam fakta cerita yang terdiri dari alur, tokoh dan penokohan, dan latar
cerita dalam cerkak-cerkak karya Esmiet. Cerkak-cerkak Esmiet diambil dari Penjebar Semangat. Cerkak-cerkak Esmiet yang akan dianalisis yaitu: “Letnan
Sumirang”, “Riyayane Man Jainun”, “Ramadon Kaliwaron”, “Nyaur”, “Lesus Januari”, “Rawon Limang Jedhi”, ”Pasangan Bakul Wedhi”, “Srengenge
Desember”, dan “Lading Agustus”.
4.1 Teknik Berkisah Esmiet dalam Sembilan Cerkak