Berita Televisi TINJAUAN PUSTAKA

atau conversational style . Kata – kata yang lazim yang disusun dalam kalimat yang singkat, dibacakan dengan jelas dan tegas, berlaku write as you talk, menulis namun seperti bertutur. Oleh karena itu, dalam penulisan naskah berita televisi harus dipraktekkan dahulu bagaimana pengucapan dan pelafalannya sehingga nantinya pembaca berita atau presenter tidak kesulitan dalam pengucapan dan pelafalan. Gaya bahasa dalam berita televisi sering dianggap sama dengan berita pada radio namun sebenarnya terdapat perbedaan yang mendasar pada keduanya. Aspek visual dalam televisi dapat mendukung kejelasan sebuah laporan peristiwa dalam berita, sehingga dalam berita televise tidak diperlukan penjelasan dalam kalimat yang panjang dan mendetail seperti pada media lain.

D. Berita Televisi

Redi Panjudu dalam bukunya Nalar Jurnalistik Dasarnya Dasar Jurnalistik, berita atau news televisi lebih mempunyai daya tarik bagi pemirsa daripada berita yang disampaikan media lain radio atau media cetak , sebab banyak keunggulan yang dimiliki oleh televisi dalam menyampaikan berita. Keunggulan yang paling tinggi adalah kemampuannya mendapat berita yang paling aktual. Siaran televisi mampu menyiarkan sebuah peristiwa pada saat peristiwa tersebut terjadi. Melalui bantuan satelit, suatu peristiwa yang terjadi di benua lain, yang jaraknya ribuan mil dapat disiarkan pada saat itu juga. Hanya dengan hitungan detik peristiwa yang diambil gambarnya oleh kamera dapat langsung disebarluaskan ke seluruh dunia. Redi Panuju,2005: 112 Televisi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi melalui program acara, khususnya dalam bentuk berita. Dalam penyajian program acara berita yang menarik minat khalayak dan tentunya dapat dipercaya kebenarannya. Menurut Mitchel V. Carnley, berita adalah laporan tercepat menengenai fakta dan opini yang penting atau menarik minat, atau kedua – duanya bagi sejumlah besar orang J.B. Wahyudi, 1985 : 39 Turner Catledge dari New York Times menyebutkan, Berita adalah : “ segala sesuatu yang tidak Anda ketahui kemarin” Soewardi Idris, 1979 : 141 . Robert Tyell mengemukakan bahwa berita adalah” informasi yang baru, menarik perhatian, mempengaruhi effect orang banyak, dan mempunyai kekuatan untuk membangkitkan selera mengikutinya” . Sedangkan Assegaff mendefinisikan berita sebagai: “ Laporan tentang fakta atau ide termasa, yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian khalayak, entah karena ia luar biasa, entah karena pentingnya atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi- segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan.” Berita dalam bahasa inggris disebut News yang berasal dari kata kata sifat new baru yang digunakan sebagai kata benda, kemudian dijamakkan. Kata News mengandung arti seseatu yang baru, sehingga dapat dikatakan bahwa syarat utama sebuah berita adalah sifatnya yang baru. Baru dalam arti bahwa sebuah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya, setidak – tidaknya jarang terjadi, atau mengandung informasi yang baru tentang suatu hal. Peristiwa yang jarang terjadi tidak saja mengandung sifat baru tetapi juga unik. Menurut J.B Wahyudi, suatu sajian siaran berita televisi harus memenuhi ciri – ciri: · Siaran berita harus mengutamakan segi jurnalistiknya · Terikat oleh waktu · Sasarannya bukan hanya kepuasan khalayak namun juga kepercayaan khalayak · Memenuhi keinginan khalayak akan informasi yang baru aktualitas · Improvisasi dari penyaji terbatas karena mengutamakan segi faktualitas · Terkait pada kode etik profesi kewartawanan · Penyusunan kata dalam siaran berita terikat pada ekonomi kata dan bahasa · Faktual dan menyerap realitas. Pada sebuah sajian acara berita televisi didukung oleh kemampuan teknologi, berita haruslah memiliki nilai atau bobot news value yang meliputi : 1. Significance penting Peristiwa itu berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau yang memiliki akibat terhadap kehidupan khalayak. 2. Magnitude besar Kejadian itu menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak atau kejadian itu bersifat kolosal. 3. Timeliness waktu Peristiwa tersebut harus aktual, hangat atau termasa; menyangkut hal-hal yang baru terjadi. 4. Proximity dekat Kejadian yang memiliki kedekatan dengan khalayak, baik secara geografis maupun emosionalpsikologis. 5. Prominence tenar Periatiwa menyangkut hal atau orang yang terkenal atau sangat dikenal oleh khalayak . 6. Human Interest manusiawi menyangkut hal-hal yang bisa menyentuh perasaan khalayak .

E. Unsur Berita