DASAR DASAR GEOTEKNIK

  DASAR-DASAR GEOTEKNIK Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc.

  Training Geoteknik PT Kideco Jaya Agung 19-20 Maret 2016

  

Dasar--Dasar Dasar Dasar Geoteknik Geoteknik

Ringkasan Ringkasan

  

  Dalam 3 dekade terakhir perkembangan industri pertambangan di Indonesia sangat pesat, terutama Dalam 3 dekade terakhir perkembangan industri pertambangan di Indonesia sangat pesat, terutama

  perkembangan tambang batubara dan nikel. Tambang-tambang lain seperti timah, tembaga dan perkembangan tambang batubara dan nikel. Tambang-tambang lain seperti timah, tembaga dan emas juga telah memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi. emas juga telah memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi. Walaupun sejak 3 tahun Walaupun sejak 3 tahun

  terakhir mulai melambat. terakhir mulai melambat.

   

  Namun kunci sukses dari operasi pertambangan tersebut tidaklah berhasil tanpa peranan para ahli Namun kunci sukses dari operasi pertambangan tersebut tidaklah berhasil tanpa peranan para ahli geoteknik baik pada area yang aktif maupun non aktif dalam operasi tambang terbuka. Mengingat geoteknik baik pada area yang aktif maupun non aktif dalam operasi tambang terbuka. Mengingat bahwa Indonesia terletak dalam area tropis, maka kajian geoteknik untuk stabilitas lereng akan bahwa Indonesia terletak dalam area tropis, maka kajian geoteknik untuk stabilitas lereng akan sangat sedikit unik. sangat sedikit unik.

  

  Oleh karena itu diperlukan suatu kursus komprehensif dalam bentuk kajian geoteknik lebih lanjut Oleh karena itu diperlukan suatu kursus komprehensif dalam bentuk kajian geoteknik lebih lanjut

  terhadap tambang terbuka di negara beriklim tropis. Kursus ini mencakup aspek dasar geoteknik terhadap tambang terbuka di negara beriklim tropis. Kursus ini mencakup aspek dasar geoteknik diikuti dengan prinsip dasar kestabilan lereng. diikuti dengan prinsip dasar kestabilan lereng.

   

  Batuan utuh dan karakterisasi massa batuan akan dijelaskan lebih rinci berdasarkan pengalaman Batuan utuh dan karakterisasi massa batuan akan dijelaskan lebih rinci berdasarkan pengalaman yang ada di Indonesia. Penurunan kekuatan massa batuan dan risikonya akan didiskusikan lebih yang ada di Indonesia. Penurunan kekuatan massa batuan dan risikonya akan didiskusikan lebih lanjut. Elaborasi kajian risiko dan audit keselamatan lereng jangka panjang akan diberikan juga. lanjut. Elaborasi kajian risiko dan audit keselamatan lereng jangka panjang akan diberikan juga.

  

  Metode analisis stabilitas lereng Metode analisis stabilitas lereng yang akan diberikan antara lain kesetimbangan batas dan yang akan diberikan antara lain kesetimbangan batas dan

  permodelan numerik. Aplikasi klasifikasi massa batuan pada analisis stabilitas dan pendekatan permodelan numerik. Aplikasi klasifikasi massa batuan pada analisis stabilitas dan pendekatan probabilistik. probabilistik.

  

  Setelah disain dan permodelan dilakukan, maka pematauan lereng dilakukan guna memastikan Setelah disain dan permodelan dilakukan, maka pematauan lereng dilakukan guna memastikan

lereng akan selalu stabil. lereng akan selalu stabil.

Faktor Faktor--faktor faktor yang yang Mempengaruhi Mempengaruhi Pemilihan Pemilihan Tambang Terbuka Tambang Terbuka

  Faktor alam & geologi : : Kondisi geologi, posisi, tipe deposit, kondisi Faktor alam & geologi : : Kondisi geologi, posisi, tipe deposit, kondisi

    hidrologi, topografi, karakteristik minerba. hidrologi, topografi, karakteristik minerba.

  

  Faktor ekonomi : kadar dan cadangan minerba, nisbah pengupasan, cog, biaya Faktor ekonomi : kadar dan cadangan minerba, nisbah pengupasan, cog, biaya

operasi, investasi, keuntungan/EBITDA, tingkat produksi & kondisi pasar. operasi, investasi, keuntungan/EBITDA, tingkat produksi & kondisi pasar.

  

  Teknologi : Peralatan berat dan pendukung, geometri dan ukuran lereng, Teknologi : Peralatan berat dan pendukung, geometri dan ukuran lereng,

  Tinggi jenjang, geometri dan kemiringan jalan, kontrak pertambangan & pit Tinggi jenjang, geometri dan kemiringan jalan, kontrak pertambangan & pit limit. limit.

    Kendala lingkungan dan kehutanan Kendala lingkungan dan kehutanan   Aspek sosial, politik & regulasi Aspek sosial, politik & regulasi

  

Tambang Terbuka & Kuari Tambang Terbuka & Kuari Batu Batu Marmer Marmer

  Tambang Terbuka Tembaga Tambang Terbuka Tembaga

Ertsberg, Grasberg & Ertsberg , Grasberg & Escondinda Escondinda

  Tambang Terbuka Tembaga Batu Hijau Newmont Nusa Tenggara Tambang Terbuka Emas Wetar

  Tambang Terbuka Tambang Terbuka

  

Tambang Terbuka Batubara Tambang Terbuka Batubara

Mine Sangatta & Bengalon Mine Sangatta & Bengalon

Isu Terkini Isu Terkini Tambang Terbuka Tambang Terbuka

    Harga komoditi mengalami peningkatan dan cog rendah, material terlapukkan makin banyak Harga komoditi mengalami peningkatan dan cog rendah, material terlapukkan makin banyak terekspos. terekspos. Namun sejak tahun 2012 sampai saat ini harga komiditi tambang terus menurun. Namun sejak tahun 2012 sampai saat ini harga komiditi tambang terus menurun.   Umumnya semua tambang terbuka menjadi lebih besar dan lebih dalam mengingat deposit yang Umumnya semua tambang terbuka menjadi lebih besar dan lebih dalam mengingat deposit yang dangkal telah mengalami deplesi/habis dan lereng batuan menjadi lebih curam dangkal telah mengalami deplesi/habis dan lereng batuan menjadi lebih curam

    Penggunaan alat berat berkapasitas besar semakin meningkat : Penggunaan alat berat berkapasitas besar semakin meningkat :   Blind spot Blind spot   Tekanan vs Daya Dukung tanah/batuan shovel vs. backhoe Tekanan vs Daya Dukung tanah/batuan shovel vs. backhoe   Tinggi lereng - shovel vs. backhoe Tinggi lereng - shovel vs. backhoe   Massive rock blasting Massive rock blasting

    Perilaku curah hujan Perilaku curah hujan   Ketidakstabilan lereng seharusnya dimanejemen dengan cara yang lebih tepat Ketidakstabilan lereng seharusnya dimanejemen dengan cara yang lebih tepat risiko residual risiko residual

yang mampu dimanejemen (manageable). Bila tidak berdampak stop operasi, insiden/fatalitas. yang mampu dimanejemen (manageable). Bila tidak berdampak stop operasi, insiden/fatalitas.

    Manajemen lingkungan yang tepat (proper) telah menjadi kebutuhan penting Manajemen lingkungan yang tepat (proper) telah menjadi kebutuhan penting

  Kemampuan apung dan kepercayaan industri sekuat dan setinggi yang sudah pernah ada, dan hal Kemampuan apung dan kepercayaan industri sekuat dan setinggi yang sudah pernah ada, dan hal

ini merupakan keluaran langsung dari kapabilitas industri untuk memenej risiko tanpa ini merupakan keluaran langsung dari kapabilitas industri untuk memenej risiko tanpa berkompromi thd sekuritas finansial. berkompromi thd sekuritas finansial.

    Konflik horisontal Konflik horisontal

  

Longsoran Lereng Longsoran Lereng Alam Alam Pada Pada Beberapa Beberapa Wilayah Wilayah di di

Indonesia Indonesia Cilacap (sumber : PVMBG)

  Longsoran lereng Pada Tambang Pasir - Jawa Barat (Pikiran Rakyat) Padang (sumber : PVMBG) Garut (sumber : PVMBG)

Longsoran Lereng Longsoran Lereng Tambang Terbuka Tambang Terbuka di di Indonesia Indonesia

  Longsoran lereng di tambang batubara Tutupan (sumber : PT Adaro Indonesia) Longsoran lereng di tambang terbuka Grasberg Papua (sumber PTFI)

  Longosran lereng di Pit Melawan West Sangatta (sumber : PT KPC)

  

Longsoran Lereng Longsoran Lereng Dapat Dapat Terjadi Terjadi Dimana Dimana saja saja

dan Kapan dan Kapan saja saja Longsoran di McClure Pass (sumber : NCGS)

  Longsoran di I-40 Highway Pigeon River Gorge (sumber:

  NCGS) Biaya langsung yang diperlukan untuk merehabilitasi lereng ini kurang lebih $10 juta.

Kajian Kajian Geoteknik Geoteknik

  

 Penyelidikan karakteristik massa batuan mekonstruksi lereng tambang terbuka

  dan mengevaluasi lereng dari kemampugalian dan sudut pandang stabilitas lereng, serta ukuran perbaikan praktis untuk lereng tambang disarankan.

  

 Dalam upaya untuk melakukan kajian geoteknik tersebut, beberapa hal yang

  harus dilakukan : Pekerjaan lapangan : pemetaan geologi, survey kekar dan sampling batuan.

  Uji laboratorium dan lapangan untuk penentuan sifat fisik dan mekanik dan karakteristik struktur geologi.

  Evaluasi stabilitas lereng melalui analisis kinematik dan kesetimbangan batas.

  

 Penyelidikan karakteristik massa batuan mekonstruksi lereng tambang terbuka

  dan mengevaluasi lereng dari kemampugalian dan sudut pandang stabilitas lereng, serta ukuran perbaikan praktis untuk lereng tambang disarankan.

  

 Dalam upaya untuk melakukan kajian geoteknik tersebut, beberapa hal yang

  harus dilakukan : o Pekerjaan lapangan : pemetaan geologi, survey kekar dan sampling batuan. o Uji laboratorium dan lapangan untuk penentuan sifat fisik dan mekanik dan karakteristik struktur geologi. o Evaluasi stabilitas lereng melalui analisis kinematik dan kesetimbangan batas.

  Negara--Negara Negara Negara Beriklim Beriklim Tropis Tropis 1

  1  

  Negara-negara tropis merupakan negara-negara yang terletak dalam wilayah tropis disebut juga Negara-negara tropis merupakan negara-negara yang terletak dalam wilayah tropis disebut juga tropik. tropik.

    Negara tropik merupakan zona antara tropic cancer (garis lintang 23 ½ Negara tropik merupakan zona antara tropic cancer (garis lintang 23 ½ LU) dan tropic capricorn LU) dan tropic capricorn (garis lintang 23 ½ (garis lintang 23 ½ LS). LS).

    Setiap tempat di wilayah tropik dipapar oleh sinar mata pada siang hari minimum satu hari dalam Setiap tempat di wilayah tropik dipapar oleh sinar mata pada siang hari minimum satu hari dalam

  satu tahun. Pada area titik pusat wilayah tropik terletak di ekuator, suatu At the very center of the satu tahun. Pada area titik pusat wilayah tropik terletak di ekuator, suatu At the very center of the tropics lies the equator, a large circle that we imagine going around the Earth at a spot equidistant tropics lies the equator, a large circle that we imagine going around the Earth at a spot equidistant from the north and south poles. from the north and south poles.

    Many people associate tropical countries with a few islands and palm trees, but in fact, a large Many people associate tropical countries with a few islands and palm trees, but in fact, a large

  section of the world lies within the tropics. In the Western Hemisphere, tropical countries include section of the world lies within the tropics. In the Western Hemisphere, tropical countries include

  Indonesia, Malaysia, Singapore, Papua Nuigini, Mexico, all of Central America, all of the Caribbean Indonesia, Malaysia, Singapore, Papua Nuigini, Mexico, all of Central America, all of the Caribbean

  islands from just south of Nassau in the Bahamas, and the top half of South America, including islands from just south of Nassau in the Bahamas, and the top half of South America, including Colombia, Ecuador, Peru, Bolivia, Colombia, Venezuela, Guyana, Suriname, French Guiana, as well Colombia, Ecuador, Peru, Bolivia, Colombia, Venezuela, Guyana, Suriname, French Guiana, as well as the northern portions of Chile, Argentina, Paraguay, and Brazil. as the northern portions of Chile, Argentina, Paraguay, and Brazil.

  Negara--Negara Negara Negara Beriklim Beriklim Tropis Tropis 2

  2  

  Di Afrika, hanya ada beberapa yang tidak dapat disebut negara tropis yakni Maroko Di Afrika, hanya ada beberapa yang tidak dapat disebut negara tropis yakni Maroko dan Tunisia. Negara-negara Eropa bukanlah negara beriklim tropis. Wilayah Timur dan Tunisia. Negara-negara Eropa bukanlah negara beriklim tropis. Wilayah Timur Tengah memiliki 4 negara beriklim tropis yakni : Yaman, sebagian Arab Saudi, Oman Tengah memiliki 4 negara beriklim tropis yakni : Yaman, sebagian Arab Saudi, Oman dan Uni Emirat Arab. India sebagian besar terletak di wilayah tropis, dan semua dan Uni Emirat Arab. India sebagian besar terletak di wilayah tropis, dan semua negara-negara Asia Tenggara mencakup Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam, negara-negara Asia Tenggara mencakup Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam, Papua Nugini merupakan negara-negara beriklim tropis. Australia, Micronesia, Pulau Papua Nugini merupakan negara-negara beriklim tropis. Australia, Micronesia, Pulau Marshall, Kiribati, dan sebagian besar negara kepulauan lainnya dari Oceania di Pasifik Marshall, Kiribati, dan sebagian besar negara kepulauan lainnya dari Oceania di Pasifik Selatan merupakan negara beriklim tropis juga. Selatan merupakan negara beriklim tropis juga.

    Tidak semua negara beriklim tropis memiliki iklim yang sama, tetapi memiliki ranger Tidak semua negara beriklim tropis memiliki iklim yang sama, tetapi memiliki ranger suhu terbatas dan perubahan iklim yang sedikit selama setahun dari yang ditemukan suhu terbatas dan perubahan iklim yang sedikit selama setahun dari yang ditemukan

di wilayah lain. Iklim tersebut dibedakan berdasarkan musim hujan dan kemarau. di wilayah lain. Iklim tersebut dibedakan berdasarkan musim hujan dan kemarau.

    Flora dan fauna dari negara-negara beriklim tropis berbeda juga, sementara pohon Flora dan fauna dari negara-negara beriklim tropis berbeda juga, sementara pohon palem dapat tumbuh di banyak tempat, kadang-kadang juga tumbuh d luar negara palem dapat tumbuh di banyak tempat, kadang-kadang juga tumbuh d luar negara tropis. tropis.

Prinsip Dasar Prinsip Dasar Geoteknik Geoteknik

    Mekanika batuan merupakan bagian dari subyek geomekanik Mekanika batuan merupakan bagian dari subyek geomekanik berhubungan berhubungan

  dengan jawaban mekanik dari semua material geologi: batuan keras, batuan dengan jawaban mekanik dari semua material geologi: batuan keras, batuan lunak dan tanah. lunak dan tanah.

  

  Perkembangan tambang terbuka yang penting di Indonesia : emas, tembaga,, Perkembangan tambang terbuka yang penting di Indonesia : emas, tembaga,,

nikel, batubara, dan kuari batukapur. nikel, batubara, dan kuari batukapur.

  

  Akibat adanya aktivitas aktivitas tersebut memberikan dorongan yang penting Akibat adanya aktivitas aktivitas tersebut memberikan dorongan yang penting

terhadap pengembangan penelitian geomekanika. terhadap pengembangan penelitian geomekanika.

  Persoalan yang sering dihadapi tambang terbuka saat ini : perilaku deformasi Persoalan yang sering dihadapi tambang terbuka saat ini : perilaku deformasi

    batuan, perilaku batuan lunak, dan massa batuan dengan struktur kompleks. batuan, perilaku batuan lunak, dan massa batuan dengan struktur kompleks.

  

  Tambang Terbuka : Stabilits lereng pada jenjang kerja dan outside dump, daya Tambang Terbuka : Stabilits lereng pada jenjang kerja dan outside dump, daya

dukung tanah/batuan rendah dan efisiensi pemecahan batuan (rock breaking ). dukung tanah/batuan rendah dan efisiensi pemecahan batuan (rock breaking ).

  Tahun : 4000 SM 3000 SM Tahun: 1773 1776 1884 1826

Tahun : 1908 … 1945 1980 1973 … …

Persoalan Yang Persoalan Yang Dihadapi Dihadapi & & Prospek Prospek Masa Masa Depan Depan

    Batuan Lunak : dapat dengan mudah ditemukan di negara-negara tropis, batuan yang Batuan Lunak : dapat dengan mudah ditemukan di negara-negara tropis, batuan yang dapat mengalami pelapukan fisik dan kimia sehingga berpengaruh terhadap dapat mengalami pelapukan fisik dan kimia sehingga berpengaruh terhadap penurunan kekuatan batuan, slaking, squeezing dan swelling. penurunan kekuatan batuan, slaking, squeezing dan swelling.

    Kekuatan Massa Batuan : Kombinasi uji laboratorium dan lapangan menggabungkan Kekuatan Massa Batuan : Kombinasi uji laboratorium dan lapangan menggabungkan kondisi massa batuan terkekarkan dengan memperbaiki kriteria longsoran teoritik dan kondisi massa batuan terkekarkan dengan memperbaiki kriteria longsoran teoritik dan empirik yang tersedia. empirik yang tersedia.

    Efek Skala : kelemahan utama uji laboratorium dibandingan dengan uji insitu: Efek Skala : kelemahan utama uji laboratorium dibandingan dengan uji insitu: menggunakan ukuran dan spesifen batuan yang terbatas dan tidak dapat menjelaskan menggunakan ukuran dan spesifen batuan yang terbatas dan tidak dapat menjelaskan kondisi massa batuan dan kekuaatan batuan dengan baik (Kramadibrata & Jones, 1993). kondisi massa batuan dan kekuaatan batuan dengan baik (Kramadibrata & Jones, 1993).

  Oleh sebab itu para ahli geomekanik harus menggunakan efek skala untuk Oleh sebab itu para ahli geomekanik harus menggunakan efek skala untuk memungkinkan uji lab yang dihasilkan dari kondisi lapangan yang sebenarnya. memungkinkan uji lab yang dihasilkan dari kondisi lapangan yang sebenarnya.

  Pengembangan Kombinasi Pengembangan Kombinasi Metoda Metoda Insitu Insitu & &

Laboratorium dari Laboratorium dari Karakterisasi Karakterisasi Massa Massa Batuan Batuan Untuk Untuk

Analisis Kestabilan Analisis Kestabilan Lereng Lereng

  Laboratory Karakterisasi Batuan Jumlah Set Kekar Frekuensi Kekar Jarak Kekar Sedimen Slake durability UCS

  RQD

  2 Modifikasi

  1 RMR, GSI Uji geser langsung Batuan Utuh Weathering Weathering Kondisi Kekar

  2 Sudut Gesek Dalam Kohesi Roughness

  1 Uji Geser Langsung Rayapan Filling SF = f(c , ;c , ) Hardness RM RM φ φ Kohesi IR IR Sudut Gesek Dalam

  ? Kuat Geser Jangka Panjang Persistensi Parameter

  2 (c, ) = f (c,

  φ φ rayapan batuan Orientasi Kekar

  3 utuh )

  Validasi Air Tanah

  4 Uji geser langung skala besar Sudut Gesek Dalam Kohesi

  Kondisi Eksternal Curah Hujan Displacement

  (c, ) = f (c, ) Lama Hujan

  φ massa batuan φ batuan utuh Deformation behavior

Persoalan Yang Persoalan Yang Dihadapi Dihadapi & & Prospek Prospek Masa Masa Depan Depan Klasifikasi Massa Batuan Klasifikasi Massa Batuan

  

  Tersedia untuk keperluan stabilitas bukaan bawah tanah, stabilitas lereng, Tersedia untuk keperluan stabilitas bukaan bawah tanah, stabilitas lereng,

  kemampugaruan, kemampugalian, serta telah terbukti sangat bermanfaat kemampugaruan, kemampugalian, serta telah terbukti sangat bermanfaat sebarai tool praktis. sebarai tool praktis.

  Namun diperlukan pedoman dan tahapan kerja yang lebih jelas mengingat Namun diperlukan pedoman dan tahapan kerja yang lebih jelas mengingat

   

  pada saat memperoleh spasi dan kondisi kekar seringkali terjadi perbedaan pada saat memperoleh spasi dan kondisi kekar seringkali terjadi perbedaan pengukuran. pengukuran.

  

  Penelitian yang intensif dan sistematik pada penetapan prosedur dan kriteria Penelitian yang intensif dan sistematik pada penetapan prosedur dan kriteria

  analitik dari stabilitas lereng tambang terbuka batubara yang saat ini telah analitik dari stabilitas lereng tambang terbuka batubara yang saat ini telah dilakukan, dan hal ini memiliki asosiasi yang banyak dengan pekerjaan dilakukan, dan hal ini memiliki asosiasi yang banyak dengan pekerjaan lapangan di tambang terbuka batubara. Tujuan akhirnya adalah untuk lapangan di tambang terbuka batubara. Tujuan akhirnya adalah untuk memungkinkan kajian stabilitas lereng dilakukan sepraktis mungkin. memungkinkan kajian stabilitas lereng dilakukan sepraktis mungkin.

Persoalan Persoalan Yang Yang Dihadapi Dihadapi & & Prospek Prospek Masa Masa Depan Depan Permodelan Numerik Permodelan Numerik

  

  Memiliki software numerik, pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan proyek Memiliki software numerik, pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan proyek

akademik dan konsultan. akademik dan konsultan.

  Penelitian lebih lanjut terhadap penyelidikan kapabilitas dan kendala software Penelitian lebih lanjut terhadap penyelidikan kapabilitas dan kendala software

  memerlukan set data masukan yang sangat baik yang dapat diperoleh dari uji memerlukan set data masukan yang sangat baik yang dapat diperoleh dari uji laboratorium. laboratorium.

  

  It is hoped that in due course reconstructing physical modelling and field It is hoped that in due course reconstructing physical modelling and field

  condition in order to obtain insight of the deformability of the real model as a condition in order to obtain insight of the deformability of the real model as a result of stress distribution in proper manner can be conducted result of stress distribution in proper manner can be conducted

    Analisis Stabilitas Lereng Analisis Stabilitas Lereng

  Bishop Methods dengan Excel Bishop Methods dengan Excel   Metode Elemen Hingga (FEM) menggunakan pendekatan Strength Metode Elemen Hingga (FEM) menggunakan pendekatan Strength   Reduction Reduction Metode Elemen Hingga (FEM) menggunakan pendekatan Gravity Increase Metode Elemen Hingga (FEM) menggunakan pendekatan Gravity Increase  

Perilaku Fungsi Perilaku Fungsi Waktu Waktu

  

  Kajian stabilitas lereng jangka panjang harus mempertimbangkan pengaruh Kajian stabilitas lereng jangka panjang harus mempertimbangkan pengaruh

pelapukan. pelapukan.

    Kekuatan batuan fungsi waktu dari hasil karakterisasi Kekuatan batuan fungsi waktu dari hasil karakterisasi   Kekuatan : Kekuatan fundamental, kuat sebenarnya, Kekuatan : Kekuatan fundamental, kuat sebenarnya,

  The strength: fundamental strength, true strength, time safe stress, long term The strength: fundamental strength, true strength, time safe stress, long term

  strength & sustained load strength strength & sustained load strength

  

  Model reologi fundamental dari perilaku batuan fungsi waktu : Kombinasi Model reologi fundamental dari perilaku batuan fungsi waktu : Kombinasi

  Hookian & Newtonian Hookian & Newtonian

  

  Uji rayapan pada skala laboratorium telah menjadi metode yang paling sesuai Uji rayapan pada skala laboratorium telah menjadi metode yang paling sesuai

untuk memperoleh persamaan perilaku fungsi waktu. untuk memperoleh persamaan perilaku fungsi waktu.

  

  Uji rayapan dapat dilakukan berdasarkan Konstanta Kontinyu & Beban multi Uji rayapan dapat dilakukan berdasarkan Konstanta Kontinyu & Beban multi

tahap. tahap.

  

Problem Khusus Problem Khusus, Parameter , Parameter Kritis Kritis,, Metode Metode Analisis Analisis & &

Kriteria Kemamputerimaan Kriteria Kemamputerimaan Lereng Lereng ((Hoek Hoek & Bray, 1973) & Bray, 1973)