KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOMPLEKS LABORATORIUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

(1)

176 BAB VI

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

6.1 Konsep Perencanaan

6.1.1. Konsep Perencanaan Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup Atas Dasar Sistem Lingkungan

Perencanaan dan perancangan pengembangan Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup di Bantul merupakan usaha untuk pengadaan pusat fasilitas riset dan pengembangan yang secara spesifik masalah lingkungan, yang terdiri dari masalah air, udara dan tanah. Usaha pengadaan Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup di Bantul ini merupakan proyek yang bersifat kawasan dengan mensinergikan massa sebagai fungsi aktivitas penelitian dan penunjang serta tapak yang berupa areal pertanian berfungsi sebagai fungsi media pengembangan mutu lingkungan. Pengadaan Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup di Bantul ini akan mengembangkan.

Melalui upaya pengadaan ini, selain diharapkan adanya peningkatan kualitas dan kuantitas dengan penelitian dan pengembangan lingkungan hidup. namun juga konteks keberadaan proyek ini diasumsikan mampu memberikan keuntungan terhadap lingkungan sekitar. Keuntungan yang diproyeksikan mampu menumbuhkan nilai ekonomi lokal yang terdiri dari pertumbuhan industri rumah tangga dan ketersediaan lapangan pekerjaan, peningkatan sumber daya manusia lokal yang terdiri dari petani dan masyarakat setempat, serta membentuk citra kawasan lingkungan ke arah pemberdayaan potensi manusia di bidang lingkungan yang berimbas pada pertumbuhan lingkungan setempat.


(2)

177

6.1.2. Konsep Perencanaan Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup di Bantul Atas Dasar Sistem Manusia

Konsep perencanaan Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup merupakan kesimpulan dari analisis perencanaan Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup. Konsep perencanaan Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup di Piyungan adalah mampu menghadirkan menghadirkan bangunan yang informatif mengenai dampak lingkungan dengan pengaruh dari psikologi lingkungan dengan pendekatan ekologis . Konsep perencanaan Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup di Piyungan terdiri dari konsep organisasi ruang, konsep besaran ruang, konsep tapak dan konsep penzonaan. Konsep perencanaan Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup di Bantul adalah sebagai berikut.

6.1.2.1 Konsep Besaran Ruang

Konsep besaran ruang Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup di Bantul adalah menentukan luasan total bangunan yang dirancang. Besaran ruang total terdiri dari besaran ruang area, yang terdiri lagi dari besaran-besaran tiap ruangannya. Total luasan ini menentukan seberapa luas persenan area yang terpakai dan berapa luas ruang terbuka dan sirkulasi dalam kawasannya. Konsep besaran ruang pada Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup di Piyungan adalah sebagai berikut.

Tabel 6.1 Konsep Besaran Ruang UPT Labling BLH

Ruang Jumlah Luasan

Ruang (m²)

Luas Area (m²)

Luas Total (m²)

Parkir pengunjung 1 228,48 m² 228,48 m²

Parkir pengelola 1 476.91 m² 476.91 m²

RuangEnterance 1 6,00 m² 6,00 m²

Lobi 1 33,60 m² 33,60 m²

Taman depan 1 68,54 m² 68,54 m²

Ruang tunggu 1 10,66 m² 10,66 m²

Ruang informasi 1 9,00m² 9,00m²

Ruang pembayaran 1 9,00 m² 9,00 m²

lavatory 1 23,40 m² 23,40 m²

Total 865.59 m²


(3)

178

Area Pengelola

Tabel 6.2 Besaran Ruang pada Area Pengelola Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup

Ruang Jumlah Luasan

Ruang (m²)

Luas Area (m²)

Luas Total (m²)

R. Kepala badan 1 10,08 10,08

R. Sekretaris 7,28 7,28

R. Ka.Sub. Bag. Kepegawaian dan Umum

1 7,28 7,28

R. Ka.Sub. Bag. Keuangan dan Aset

1 7,28 7,28

R. Ka.Sub. Bag. Perencanaan Program

1 7,28 7,28

R. Ka. Bidang Analisa Dampak Lingkungan

1 7,28 7,28

R. Ka.Sub.Bid. Pembinaan Teknis Amdal

1 7,28 7,28

R. Ka.Sub.Bid. Analisis dan Evaluasi Amdal

1 7,28 7,28

R. Ka. Bidang Pemantauan dan Konservasi Sumber Daya Alam

1 7,28 7,28

R. Ka.Sub.Bid. Pemantauan

1 7,28 7,28

R. Ka.Sub.Bid. Konservasi Sumber Daya Alam

1 7,28 7,28

R. Ka. Bidang Pengembangan Kapasitas, Data dan Kelembagaan

1 7,28 7,28

R. Ka. Su.Bid. Pengembangan Kapasitas dan Data

1 7,28 7,28

R. Ka.Sub.Bid. Pembinaan Kelembagaan

1 7,28 7,28

R. Laboran 1 7,28 7,28

R. Auditor Lingkungan 2 7,28 7,28

R. Staff Bag. Kepegawaian dan Umum

2 8,96 8,96

R. Staff Bag. Keuangan dan Aset

2 8,96 8,96

R. Staff Bag. Perencanaan Program

2 8,96 8,96

R. Staff Bidang Analisa Dampak Lingkungan


(4)

179

Ruang Jumlah Luasan

Ruang (m²)

Luas Area (m²)

Luas Total (m²) R. Staff Bid.

Pembinaan Teknis Amdal

2 8,96 8,96

R. Staff Bid. Analisis dan Evaluasi Amdal

2 8,96 8,96

R. Staff Bidang Pemantauan dan Konservasi Sumber Daya Alam

2 8,96 8,96

R. Staff Bid. Pemantauan

2 8,96 8,96

R. Staff Bid. Konservasi Sumber Daya Alam

2 8,96 8,96

R. Staff Bidang Pengembangan Kapasitas, Data dan Kelembagaan

2 8,96 8,96

R. Staff Bid. Pengembangan Kapasitas dan Data

2 8,96 8,96

R. Staff.Bid. Pembinaan Kelembagaan

2 8,96 8,96

R. Staff Laboran 1 8,96 8,96

R. Staff Auditor Lingkungan

2 8,96 8,96

R.Istirahat 2 25,20 25,20

Pantri 2 9,63 9,63

Ruang rapat 1 32,00 32,00

Ruang arsip 2 2,70 2,70

Sirkulasi 1

Total 601.39

Sumber: Analisis Penulis, 2014

Area Utilitas

Tabel 6.3 Besaran Ruang pada Area Utilitas

Ruang Jumlah Luasan

Ruang (m²)

Luas Area (m²)

Luas Total (m²)

Ruang kerja 1 3,6 3,6

Gudang 1 12 12

Tandon air 1 60 60

Ruang pompa 1 6 6

Ruang PLN 1 2,7 2,7

Ruang trafo 1 45 45

Ruang generator 1 45 45

Ruang sampah 1 2,4 2,4

Sirkulasi 1 35,3 35,3

Total 194,3


(5)

180

Tabel 6.4 Besaran Ruang pada Bangunan

Ruang Jumlah Luasan

Ruang (m²)

Luas Area (m²)

Luas Total (m²)

Area Publik 865,59 m²

Area Pengelola 801.39m²

Area Utilitas 194,30 m²

Laboratorium 1200,00 m²

Total 3061,28 m²

Sumber: Analisis Penulis, 2014

6.1.2.2 Konsep Hubungan Antar Ruang

Bagan 6.1 Hubungan Ruang Makro

Sumber: Analisis Penulis, 2014

PARKIR TAMU BLH

LOBI

PENGUNJUNG

HALL

PEGELOLA

P A R K IR P E N G E L O L A & L O G IS T IK KANTOR BLH KANTOR UPT LABORATORIUM R.TUNGGU R.ADMINISTRASI R.INFORMASI R.PERTEMUAN PERPUSTAKAAN KANTIN R.PENGOLAHAN LIMBAH R.UTILITAS RUANG TUNGGU PARKIR TAMU

SEKURITI AREA TERBUKA

AREA PUBLIK AREA SEMI PUBLIK


(6)

181

6.1.2.3 Konsep O Kompl merupakan ban orientasi verika pertimbangan y konflik kepetinga organisasi ruan kebutuhan ruan Berdasarkan an Laboratorium B Lantai 1

Bag

181

onsep Organisasi Antar Ruang

pleks Laboratorium Badan Lingkungan Hi bangunan yang terdiri dari banyak lantai denga

rikal. Perencanaan penataan massanya harus n yang baik melalui organisasi ruang yang baik

tingan antara area yang satu dengan area uang diperoleh melalui analisis pelaku dan

uang, analisis hubungan ruang dan analisis analisis tersebut diperoleh organisasi ruang Badan Lingkungan Hidup di Piyungan sebaga

agan 6.2 Organisasi Ruang UPT Labling BLH

Sumber: Analisis Penulis, 2014

181

Hidup di Piyungan gan penekanan pada harus ditata dengan baik agar tidak terjadi ea lainnya. Konsep n kegiatan, analisis sis kedekatan ruang. uang pada Kompleks

gai berikut.


(7)

182

Lantai 2

Baga

Dengan Badan Lingkun berhubungan. H dengan area lobi laboratorium be kedekatan fung yang mendasar be

182

agan 6.3 Organisasi Ruang UPT Labling BLH L

Sumber: Analisis Penulis, 2014

gan demikian organisasi ruang pada Kompl kungan Hidup terdiri dari beberapa area ut n. Hubungan area nampak pada area pengelola

lobi. Area lobi yang berhubungan dengan area l berhubungan dengan area utilitas. Setiap hubunga ungsi yang menghasilkan organisasi ruang den sar berdasarkan kebutuhan pelaku terhadap ruan

182

Lantai II

pleks Laboratorium utama yang saling ola yang berhubungan a laboratorium. Area hubungan menandakan dengan pertimbangan uang kegiatannya.


(8)

183 6.2 Konsep Perancangan

6.2.1. Konsep Perancangan Programatik 6.2.1.1 Konsep Perancangan Tapak

Konsep tapak merupakan rangkuman dari analisis perencanaan tapak dan tanggapan atau respon terhadap hasil analsis yang dilakukan. Pada analisis tapak dilakukan analisis terhadap beberapa aspek yang cukup mempengaruhi.aspek lingkungan, peraturan, dimensi, pemandangan, pencapaian, orientasi matahari dan arah angin, sirkulasi, topografi, vegetasi, drainase, utilitas dan kerawanan bencana. Masing-masing hasil analisis tersebut disajikan dalam gambar skematik analisis tapak, disebut sebagai diagram informasi tapak perancangan arsitektur.

Resume hasil tanggapan dari analisis tapak merupakan konsep tapak yang ditampilkan dengan gambar. Konsep tapak yang merupakan hasil dari diagram perancangan tapak, adalah suatu hasil keputusan yang tegas berdasarkan studi atas lahan proyek. Keputusan yang diambil meliputi penggunaan tapak yang optimum, pengaturan ruang interior-eksterior yang paling baik pada pengaturan tapak, dan memanfaatkan potensi alam secara maksimal. Konsep tapak pada perencanaan tapak bangunan Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup di Piyungan adalah sebagai berikut.


(9)

184

Tabel 6.5 Konsep Perancangan

Keadaan Keterangan

a) Terdapat 3 zona yakni privat, semi privat, publik b) Penyusunan

berdasarkan area kepentingan dan

privat dan

publiknya suatu ruang

a) View mengarah pada bukaan dan vegetasi

b) Pada laboratorium memerlukan cahaya yang sangat besar

Sumber: Analisis Penulis, 2014 Area publik Area

pengelola

parkir

utili tas

Parkir pengelola

labortorium

publik pengelola

parkir privat

publik Semi privat


(10)

185

6.2.1.2 Konsep Perancangan Aklimatisasi Ruang

Konsep aklimatisasi ruang adalah hasil penarikan kesimpulan dari analisis perancangan aklimatisasi ruang. Konsep aklimatisasi ruang meliputi konsep pencahayaan dan konsep penghawaan pada bangunan. Konsep perancangan aklimatisasi ruang pada kawasan Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup di Piyungan adalah sebagai berikut.

Tabel 6.6 Konsep Perancangan Aklimatisasi Ruang pada Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup

Elemen Pencahayaan Penghawaan

Enterance

Keamanan

Lobi

laboratorium


(11)

186

Elemen Pencahayaan Penghawaan

kantin

Utilitas

Sumber : Analisis Penulis, 2014

Dengan demikian konsep perancangan aklimatisasi ruang pada bangunan Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup di Piyungan terdiri dari 2 jenis kondisi yang kemudian dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya. Konsep perancangan aklimatisasi ruang meliputi konsep penghawaan dan konsep pencahayaan. Pendekatan pada tiap jenis kondisi meliputi penekanan terhadap sistem bukaan bangunan agar mampu menciptakan ruang yang baik secara penghawaan maupun secara pencahayaan. 6.2.1.3 Konsep Perancangan Sistem Struktur

Konsep sistem struktur adalah hasil penarikan kesimpulan dari analisis sistem struktur. Konsep sistem struktur meliputi konsep sistem pada tanah dan bangunan. Pada bangunan sistem struktur terdiri dari pondasi, kolom, balok dan rangka atap karena menggunakan sistem struktur rangka. Konsep sistem struktur pada bangunan Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup di piyungan adalah sebagai berikut.


(12)

187

Tabel 6.7 Konsep Sistem Struktur pada Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup

Sistem

Struktur Aplikasi pada bangunan

Struktur Penahan Tanah (struktur

dinding penahan tanah)

dinding penahan tanah gaya berat tinggi

Sistem Struktur Bangunan

Sistem struktur rangka bangunan dengan kolom dan balok sebagai rangka bangunan

Pondasi

Kolom

Balok

Rangka Atap


(13)

188

Dengan bangunan Kom terdiri dari sist Sistem struktur menggunakan si dari pondasi, kol 6.2.1.4 Konsep P

Konsep jaringan utilitas. sanitasi, konsep telekomunikasi, kebakaran, konse konsep jalur e Laboratorium B Tabel 6.8 K

Utilitas

Drainase

Sanitasi

188

gan demikian konsep perancangan aklimat ompleks Laboratorium Badan Lingkungan H sistem struktur pada tanah dan sistem struktur uktur tanah terdiri dari dinding penahan gaya bera

n sistem struktur rangka. Sistem struktur rangka , kolom, balok dan rangka atap.

onsep Perancangan Perlengkapan dan Kelengkapa onsep sistem utilitas adalah hasil penarikan kesim itas. Konsep sistem utilitas meliputi konsep konsep penyediaan air bersih, konsep jaringan listri

si, konsep transportasi sampah, konsep ja konsep jaringan CCTV, konsep jaringan pena ur evakuasi. Konsep sistem utilitas pada ka

Badan Lingkungan Hidup di Piyungan adalah s Konsep Sistem Struktur pada Kompleks Labor

Lingkungan Hidup

Konsep

188

atisasi ruang pada n Hidup di Piyungan uktur pada bangunan. berat tanah Bangunan gka bangunan terdiri

apan Bangunan simpulan dari analisis konsep drainase, konsep strik, konsep jaringan p jaringan pemadam penangkal petir dan kawasan Kompleks ah sebagai berikut. boratorium Badan


(14)

189 Utilitas

Air Bersih

Listrik

Telekomunikasi

Transportasi Sampah

Fire Protection

CCTV

189 Konsep

si PABX,Intercom,Telex, Fax,Audio System,Interne ruang konektivitas menuju area peng

n

Selain alarm dengan segala perangkatnya, juga me fire extinguisher,hidrant dan selang kebakaran da

meter

189 rnet, terintegrasi melalui engelola,

menggunakanportable dalam jarak setiap 30


(15)

190

Utilitas Konsep

Penangkal Petir

Jalur Evakuasi Langsung mengarah ke jalan utama

Sumber : Analisis Penulis, 2014

Dengan demikian konsep sistem utilitas pada bangunan Kompleks Laboratorium Badan Lingkungan Hidup di piyungan terdiri dari 10 sistem, yaitu konsep drainase, konsep sanitasi, konsep penyediaan air bersih, konsep jaringan listrik, konsep jaringan telekomunikasi, konsep transportasi sampah, konsep jaringan pemadam kebakaran, konsep jaringan CCTV, konsep jaringan penangkal petir dan konsep jalur evakuasi.

6.2.2. Konsep Perancangan Penekanan Studi

6.2.2.1 Konsep Penekanan Wujud Perancangan Karakter Ruang Informatif terhadap Arsitektur Ekologis

Karakter Informatif yang bersifat menerangkan: penerangan harus bersifat edukatif, stimulatif, dan persuasif. Informasi itu sendiri bersifat berkesinambungan, jelas, mengarahkan, dan bebas. Untuk lebih memahami karakter informatif maka akan disajikan pemaknaan yang lebih dalam mengenai makna-makna esensi informative, maka dalam perancangan dapat dilihat dari aspek penekannya yaitu:


(16)

191 T Karakter Informatif Berkesinambungan Jelas Karakter Informatif Mengarahkan Bebas 191

Tabel 5.9 Analisis Penekanan Karakter Inform

Makna Pewujudan dalam

arsitektur Sesuatu yang

terus menerus, saling berkaitan

Pengolahan komposisi bentuk yang dinamis

Gambar 6.1Seketsa Sirkulasi Dinam

Sumber : Dokumen Penulis Terlihat, tidak menghalangi, mampu meyakinkan(berk aitan) Mengembangkan komposisi bentuk, sirkulasi

Gambar 6.2Seketsa karakter ‘jelas

Sumber : Dokumen Penulis

Makna Pewujudan dalam

arsitektur Mampu

memberikan arah

Pengolahan sirkulasi,

warna,tekstur, dan sistem tanda

Gambar 6.3 Sketsa karakter

‘Mengarahkan’

Sumber : Dokumen Penulis Berita(info) yang

masuk/ didapat mampu dilacak dariberbagai sisi

Pengolahan sirkulasi, dan dimen ruang

Gambar 6.4Sketsa karakter ‘Beba

Sumber : Dokumen Penulis Sumber: Analisis Penulis, 2014

191 ormatif Pencapaian olahan dengan penggunaan amis Banyakmenggun akan garis lengkung untuk memberikan kesan ruang yang atraktif

las’

Meletakan tanda yang jelas yang sesuai dengan batas arah pandang normal Pencapaian olahan dengan penggunaan da Menggunakan warna yang cerah guna memberikan kesan dinamis ensi bas’ Kedekatan ruang dan organisasi yang mudah diakses


(17)

192

6.2.2.2 Konsep P menunj Tata R Tabel 6.10 K

Suprasegmen Arsitektur Bentuk

Sirkulasi

192

onsep Perancangan Penekanan Studi Suprasegmen A nunjukkan Informatif melalui Karakter Arsitektur

Ruang Dalam dan Luar

10 Konsep Penekanan Suprasegmen Arsitektur T Informatif

Analisis dan Keterangan 1. Bentuk dasar adalah bujur sangkar u

area-area yang membutuhkan cahaya

Gambar 6.5 Wujud dasar bentu Sumber : Arsitektur : Bentuk, Ruang dan

2. kegiatan pengelolaan manajemen adalah 3. Sistem struktur pada bangunan mengikuti

Gambar 6.6 Sketsa Pengolahan Bujur sangkar

Sumber : Dokumen Pen Aspek sirkulasi pada perancangan b system organisasi Radial guna mengarahkan pada

Gambar 6.7 Seketsa Sirkulasi R Sumber : Dokumen Penulis

Bersambun

192

en Arsitektur yang ktur Ekologis pada ur Terhadap Ruang

n

untuk mengoptimalkan

entuk

dan Susunannya

lah bujur sangkar. ikuti pola struktur grid.

ar dengan pola grid

enulis

bangunan mengunakan da fungsi yang berbeda.

i Radial lis


(18)

193 Tabel 6.11 Pola Sirkulasi

No Ruang Pola Sirkulasi

1 Lobi

2 Area Kantor

3 Area pengelola

4 Area Laboratoium

5 Area utilitas

Sumber: Analisis Penulis

Material & Tekstur

Dari proses analisis material dibutuhkan material yang aman, kuat, tahan lama dan juga mudah perawatannya, serta menunjukkan sesuatu yang relatih sederhana. Kesederhanaan tersebut berhubungan dengan tidak adanya ornament. Berdasarkan beberapa pertimbangan diatas, maka pemilihan material di Kompleks Laboratorium BLH adalah:

Tabel 6.12 Penekanan Material

No Ruang Elemen Material

1 Lobi Lantai

Keramik Dinding

Bata Plester Plafon

Beton & Alumunium

Bersambung Ke Halaman 194 Lanjutan Dari Halaman 192


(19)

194

Lanjutan Dari H

194

2 Area Kantor Lantai

Keram Dinding

Sem Plafon

Tri

3 Area

pengelola

Lantai

Keramik Dinding

Sem Plafon

Tri

4 Area

Labratorium

Lantai

Keram Dinding

Alumun Plafon

Triple 5 Area utilitas Lantai

Ba Dinding

Ka Plafon

Beton Sumber: Analisis Penulis

Bangunan Kompleks Laboratorium BLH mela berdasarkan tekstur pada ruang-ruang di dalamn prinsip-prinsip sebagai berikut :

i Halaman 193

Bersambun

194 ramik Putih Polos

emen Halus Putih

Triplek & Kayu

mik Putih Bertekstur

emen Halus Putih

Triplek & Kayu

ramik Putih Polos

unius, Kayu & Kaca

plek & Alumunium

Batu & Semen

Kayu & Bata

ton & Alumunium nulis

elalui penerapan desain mnya dilakukan dengan


(20)

195 Warna

Lanjutan Dari H

195 Tabel 6.13 Penekanan Tekstu

No Ruang T

1 Lobi

2 Area Kantor 3 Area pengelola 4 Area Laboratorium 5 Area utilitas

Sumber: Analisis Penulis

Berdasarkan kegiatan utama yang berlang Laboratorium BLH yaitu sebagai bangunan rise yang menunjukkan alur proses research and penggunaan warna pada tata ruang dalam dan Kompleks Laboratorium BLH lebih cenderung natural yang sederhana yakni:

Tabel 6.14 Penekanan Warn

No Ruang Warna Ke

1 Lobi Coklat He

m a m a

2 Area Kantor Abu-abu He

p s 3 Area pengelola Abu-abu He p s 4 Area Laboratorium Putih B d s

5 Area utilitas Gelap P

m k m Sumber: Analisis Penulis

Sumber: Analisis Penulis, 2014

i Halaman 194

195 stur Tekstur Kasar Halus Halus Halus Kasar nulis

ngsung di Kompleks riset dan pengembangan and development maka an luar bangunan baru g ke arah warna-warna

rna Kesan Hening, tenang, mewakili warna alam, menentramkan, aman, stabil Hening, tenang, penetralistik suasana Hening, tenang, penetralistik suasana Bersih, tenang, dan area yang sehat Privasi, dan memberikan kesan tidak mudah kotor nulis


(21)

196 6.2.2.3 Konsep Terhad A. Konsep K penarika Pengem sirkula kawasa Piyunga Ta Ruang Enterance Keamanan Parkir Tamu 196

onsep Penataan dan Pengembangan pada Arsitektur hadap Tatanan Ruang Dalam dan Luar

onsep Penataan dan Pengembangan Ruang Luar Konsep Penataan dan Pengembangan ruang rikan kesimpulan dari analisis tata ruang lua ngembangan ruang luar meliputi konsep massa kulasi, Pengembngan Elemen. Konsep penataan

asan Kompleks Laboratorium Badan Lingkun ungan adalah sebagai berikut.

Tabel 6.15 Konsep Penataan Dan Pengembanga Kompleks Laboratorium Badan Lingkunga

g Sirkulasi Geometri Pengem

nce

1) Skala monumen 2) Bebas pada elem 3) Luas dengan ke

Gambar 6.8 Sketsa

Sumber : Dok

nan

1) Diletakan pada 2) Aksesone way 3) Mengontrol yan

Gambar 6.9 Sketsa P

Sumber : Dok

ir

u Terbuka

1) Menggunakan s 2) Akses one way 3) Jauh dari bangu 4) Menggunakan p

pejalan kaki

Gambar 6.10 Skets

Sumber : Dok

Bersambun

196

ktur Ekologis r

ng luar adalah hasil luar. Penataan dan ssa bangunan, konsep aan ruang luar pada ngkungan Hidup di

ngan Ruang Luar kungan Hidup

embangan ental lemen plafon

kebutuhan berkelompok.

sa Pengolahanentrance okumen Penulis da pintu utama ay

ang masuk dan keluar

a Pengolahan keamanan

okumen Penulis n stall parkir 450 ay

gunan

n plaza sebagai penerima

etsa Pengolahan parkir

okumen Penulis


(22)

197 Parkir Pengelola Parkir laboratoriu m Logistik & Utilitas D luar pa Hidup kemudi Penata berputa kemana B. Konsep K penarika dan P sirkula Pengem Lingkun Lanjutan D 197 ir lola Terbuka 1) privat 2) One way 3) Dekat dengna b

Gambar 6.11 Skets

Sumber : Dok

ir

toriu Terbuka

1. One way 2. privat

3. memutar bangu 4. dekat dengan la

Gambar 6.12 Skets

Sumber : Dok k &

Utilitas Terbuka

Sumber : Analisis Penulis, 2014

Dengan demikian konsep Penataan dan Pen pada bangunan Kompleks Laboratorium B dup di Piyungan terdiri dari 2 bentuk dasar massa

udian dikembangkan sesuai dengan kebutuha nataan ruang luar meliputi jalur sirkulasi yang la putar, bercabang dan tertutup, tergantung dari tuj

ana pergerakan pelakunya.. onsep Pengembangan Ruang Dalam

Konsep Penataan dan Pengembangan ru rikan kesimpulan dari analisis perancangan. Pengembangan meliputi konsep massa ba kulasi, Pengembngan Elemen. Konsep ngembangan pada kawasan Kompleks Labor

kungan Hidup di Piyungan adalah sebagai berikut n Dari Halaman 196

197 a bangunan

etsa Pengolahan parkir

okumen Penulis

gunan lab

etsa Pengolahan parkir

okumen Penulis

engembangan ruang Badan Lingkungan assa bangunan yang uhan dan fungsinya. langsung, berbelok, i tujuan akan dibawa

ruang adalah hasil n. Konsep Penataan bangunan, konsep p Penataan dan aboratorium Badan erikut.


(23)

198

Tabe

Ruan

Entera

Keama

Lob

laborato

198

abel 6.16 Konsep Penataan dan Pengembangan Kompleks Laboratorium Badan Lingkunga

uang Sirkulasi Geometri Pen

terance

Dari akses p m

Gambar 6.1

Sumber :

manan

Menggunaka memudah

Gambar 6

Sumber :

obi

dibuat terbuk pencarian in buakaan untu

Gambar 6.15 S

Sumber :

atorium

1. mengguna mengontr

Gambar 6.1

Sumber :

Bersambun

198

an Ruang Dalam kungan Hidup

engembangan es pejalan kaki langsun

menuju lobi

6.13 Sketsa Pengolahan pedestrian

er : Dokumen Penulis kan sistem lorong untuk dahkan pengontrolan

ar 6.14 Sketsa Lorong

er : Dokumen Penulis uka untuk memudahkan n informasi dan banyak

ntuk memasukan cahaya

5 Sketsa Pengolahan Lobi

er : Dokumen Penulis unakanventilasi untuk ntrol suhu dan cahaya

6.16 Sketsa Pengolahan Ventilasi

er : Dokumen Penulis


(24)

199 Pengelo

Lanjutan

199 2. Plafon ya

memaksim

Gambar 6.17 S

Sumber : 3. Menggun

dengan sa

Gambar 6.18 S d

Sumber :

gelola

1. Penggun pemisaha

Gambar 6.19 S

Sumber : 2. Menggun

melintasi

Gambar 6.2 pengh

Sumber :

Bersambun utan Dari Halaman 198

199 yang rendah untuk

simalkan cahaya

7 Sketsa Pengolahan Plafon

er : Dokumen Penulis unakan system satu pintu satu control

8 Sketsa Pengolahan pintu dan prabot

er : Dokumen Penulis

unaan Panel untuk ahan ruang

9 Sketsa Pengolahan Panel

r : Dokumen Penulis gunakan jembatan untuk tasi antar bangunan

6.20 Sketsa Pengolahan ghubung bangunan

er : Dokumen Penulis


(25)

200 Kebersih

Utilita

Lanjutan

200 3. Pintu ma

tamu khu

Gambar 6.2

En Sumber

ersihan

Utilitas

Tertutup

Sumber : Analisis Penulis, 2014

utan Dari Halaman 199

200 masuk untuk menerima khusus

6.21 Sketsa Pengolahan

EntranceTamu


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Ching, Francis D.KArsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan Edisi Kedua (Terjemahan, Nurahman Tresani Harwadi), Jakarta : Penerbit Erlangga, 2000 Dwi Tangoro, “Utilitas bangunan”. Erlangga, 2000

Frick H, Tri Hesti Mulyani, (2006), Arsitektur Ekologis,Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Hendraningsih, dkk,. “Peran, Kesan dan Bentuk Arsitektur”. Interior Design

Magazine. 1988,p,20

Kamus Pintar Bahasa Indonesia, Ostaria Silaban

Lou Mitchel The Shape of Space. “Van Nostrand reinhold New York and

Psychologi efek colour”. 1996

Neufert, Ernst, (Terjemahan, Ir. Sjamsu Amril).Data Arsitek Edisi Kedua. Penerbit Erlangga : Jakarta, 1955.

Rudy Gunawan, “Pengantar Teknik Pondasi”,1999


(27)

DAFTAR REFERENSI

WWW.Futur Arc,Green Issue 2008.com

www.google/ Tinjauan Umum Research Laboratory.co.id

http://blh.jogjaprov.go.id/

Sumber: http://bkd.majalengkakab.go.id//


(1)

Parkir Pengelola Parkir laboratoriu m Logistik & Utilitas D luar pa Hidup kemudi Penata berputa kemana B. Konsep K penarika dan P sirkula Pengem Lingkun Lanjutan D ir lola Terbuka 1) privat 2) One way 3) Dekat dengna b

Gambar 6.11 Skets

Sumber : Dok

ir

toriu Terbuka

1. One way

2. privat

3. memutar bangu 4. dekat dengan la

Gambar 6.12 Skets

Sumber : Dok

k &

Utilitas Terbuka

Sumber : Analisis Penulis, 2014

Dengan demikian konsep Penataan dan Pen pada bangunan Kompleks Laboratorium B dup di Piyungan terdiri dari 2 bentuk dasar massa

udian dikembangkan sesuai dengan kebutuha nataan ruang luar meliputi jalur sirkulasi yang la putar, bercabang dan tertutup, tergantung dari tuj

ana pergerakan pelakunya.. onsep Pengembangan Ruang Dalam

Konsep Penataan dan Pengembangan ru rikan kesimpulan dari analisis perancangan. Pengembangan meliputi konsep massa ba

kulasi, Pengembngan Elemen. Konsep

ngembangan pada kawasan Kompleks Labor kungan Hidup di Piyungan adalah sebagai berikut n Dari Halaman 196

a bangunan

etsa Pengolahan parkir

okumen Penulis

gunan lab

etsa Pengolahan parkir

okumen Penulis

engembangan ruang Badan Lingkungan assa bangunan yang uhan dan fungsinya. langsung, berbelok, i tujuan akan dibawa

ruang adalah hasil n. Konsep Penataan bangunan, konsep

p Penataan dan

aboratorium Badan erikut.


(2)

198 Tabe Ruan Entera Keama Lob laborato 198 abel 6.16 Konsep Penataan dan Pengembangan

Kompleks Laboratorium Badan Lingkunga

uang Sirkulasi Geometri Pen

terance

Dari akses p m Gambar 6.1 Sumber : manan Menggunaka memudah Gambar 6 Sumber : obi dibuat terbuk pencarian in buakaan untu

Gambar 6.15 S

Sumber : atorium 1. mengguna mengontr Gambar 6.1 Sumber : Bersambun 198 an Ruang Dalam kungan Hidup

engembangan es pejalan kaki langsun

menuju lobi

6.13 Sketsa Pengolahan pedestrian

er : Dokumen Penulis

kan sistem lorong untuk dahkan pengontrolan

ar 6.14 Sketsa Lorong

er : Dokumen Penulis

uka untuk memudahkan n informasi dan banyak

ntuk memasukan cahaya

5 Sketsa Pengolahan Lobi

er : Dokumen Penulis

unakanventilasi untuk ntrol suhu dan cahaya

6.16 Sketsa Pengolahan Ventilasi

er : Dokumen Penulis


(3)

Pengelo Lanjutan

2. Plafon ya memaksim

Gambar 6.17 S

Sumber :

3. Menggun dengan sa

Gambar 6.18 S d

Sumber :

gelola

1. Penggun pemisaha

Gambar 6.19 S

Sumber :

2. Menggun melintasi

Gambar 6.2 pengh

Sumber :

Bersambun utan Dari Halaman 198

yang rendah untuk simalkan cahaya

7 Sketsa Pengolahan Plafon

er : Dokumen Penulis

unakan system satu pintu satu control

8 Sketsa Pengolahan pintu dan prabot

er : Dokumen Penulis

unaan Panel untuk ahan ruang

9 Sketsa Pengolahan Panel

r : Dokumen Penulis

gunakan jembatan untuk tasi antar bangunan

6.20 Sketsa Pengolahan ghubung bangunan

er : Dokumen Penulis


(4)

200 Kebersih

Utilita Lanjutan

200 3. Pintu ma

tamu khu

Gambar 6.2

En Sumber

ersihan

Utilitas

Tertutup

Sumber : Analisis Penulis, 2014

utan Dari Halaman 199

200 masuk untuk menerima khusus

6.21 Sketsa Pengolahan

EntranceTamu


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ching, Francis D.KArsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan Edisi Kedua

(Terjemahan, Nurahman Tresani Harwadi), Jakarta : Penerbit Erlangga, 2000

Dwi Tangoro, “Utilitas bangunan”. Erlangga, 2000

Frick H, Tri Hesti Mulyani, (2006), Arsitektur Ekologis,Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Hendraningsih, dkk,. “Peran, Kesan dan Bentuk Arsitektur”. Interior Design

Magazine. 1988,p,20

Kamus Pintar Bahasa Indonesia, Ostaria Silaban

Lou Mitchel The Shape of Space. “Van Nostrand reinhold New York and

Psychologi efek colour”. 1996

Neufert, Ernst, (Terjemahan, Ir. Sjamsu Amril).Data Arsitek Edisi Kedua. Penerbit Erlangga : Jakarta, 1955.

Rudy Gunawan, “Pengantar Teknik Pondasi”,1999


(6)

DAFTAR REFERENSI

WWW.Futur Arc,Green Issue 2008.com

www.google/ Tinjauan Umum Research Laboratory.co.id

http://blh.jogjaprov.go.id/

Sumber: http://bkd.majalengkakab.go.id//


Dokumen yang terkait

KOMPLEKS LABORATORIUM BADAN LINGKUNGAN HIDUPDAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOMPLEKS LABORATORIUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 16

PENDAHULUAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOMPLEKS LABORATORIUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 3 12

TINJAUAN PROYEK LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOMPLEKS LABORATORIUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 3 42

TINJAUAN WILAYAH LABORATORIUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOMPLEKS LABORATORIUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 19

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN APARTEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 15

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN APARTEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

4 7 27

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESOR DI PANTAI SEPANJANG, GUNUNGKIDUL,DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 25

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL KONVENSI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 11

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PAMERAN DAN CLUB OTOMOTIF DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 20

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PAMERAN DAN CLUB OTOMOTIF DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 3 20