SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEGAWAI TELADAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEGAWAI TELADAN PADA
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG
Fitriani Yaqiyatum Mustajiroh
Program Studi Sistem Informasi S1
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
ABSTRAK
Pegawai merupakan salah satu aktor utama pelaku kelancaran bahkan factor pendorong
berkembangnya suatu perusahaan. Namun tidak semua pegawai bisa melakukan pekerjaanya
sesuai dengan harapan perusahaan. Hanya beberapa pegawai saja yang dapat diandalkan oleh
perusahaan. Perlu adanya sesuatu yang dapat menghasilkan dan mengetahui adanya pegawai
yang berprestasi atau pegawai teladan. Sistem pendukung keputusan pegawai teladan
merupakan salah satu sistem yang dapat membantu dalam kepegawaian untuk mengetahui
pegawai yang berprestasi atau yang biasa disebut dengan teladan. Dengan adanya suatu sistem
yang dapat mengambil suatu keputusan maka akan mempermudah pegawai khususnya pada
pegawai di sub bagian kepegawaian yang dapat memudahkan pekerjaannya untuk mencari
pegawai berprestasi dan layak menjadi pegawai teladan. Untuk mengatasi permasalahan yang
terjadi, maka penulis mengajukan saran untuk merancang sistem pendukung keputusan agar
terciptanya sebuah keputusan yang lebih efektif dan efisien. Dengan adanya sistem yang baru
diharapkan akan mudah dalam pencarian data, menghitung dalam mencari peringkat pegawai
teladan serta mempermudah pengaksesan data pegawai yang berprestasi juga menjadi salah
satu pendukung dari meningkatnya kinerja dan efesiensi pada bagian umum dan kepegawaian.
Dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan ini akan menggunakan metode Analytical
Hierarchi Process atau yang sering disingkat dengan AHP. Dengan menggunakan metode
Analytical Hierarchi Process (AHP) dapat mengetahui perbandingan dari nilai kriteria, setelah
itu mengetahui prioritas pilihan dan alternatif pilihan.
Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, berprestasi, kepegawaian, pegawai teladan, AHP
1
pangkat.
1. PENDAHULUAN
umum
semakin cepat sekarang ini, telah
sebagai
alat
kerja
harus
aktivitas yang baik adalah perluanya
suatu sistem pendukung keputusan
komputer
bantu
kepegawaian
yang dapat mendukung terciptanya
suatu perusahaan maupun instansi
Pemanfaatan
dan
setiap dua tahun sekali. Salah satu hal
termasuk
berpengaruh terhadap perkembangan
pemerintah.
mengetahui
melakukan penilaian secara berkala
membawa banyak perubahan bagi
dunia
ingin
pegawai teladan, maka sub bagian
Perkembangan teknologi yang
masyarakat
Jika
pegawai
tidak
teladan
guna
menjalani
perolehan peringkat pegawai yang
diragukan lagi. Baik sebagai media
teladan.
penerima data, pengolah data, dan
Sehubungan dengan itu maka
penyimpan data. Sistem Pendukung
penulis
Keputusan/ decision support sistem
mencoba
membahas
hal
tersebut dalam tugas akhir dengan
(DSS) merupakan sistem yang mampu
judul
mengamati dan meningkatkan kualitas
“SISTEM
PENDUKUNG
KEPUTUSAN
jalannya perusahaan atau instansi,
PEGAWAI
TELADAN
sistem tersebut menyediakan fasilitas
PADA
KELAUTAN
untuk melakukan analisis sehingga
DAN
DINAS
PERIKANAN
KOTA SEMARANG”
proses pengambilan keputusan yang
dilakukan menjadi lebih berkualitas.
2. LANDASAN TEORI
Salah satu contohnya adalah evaluasi
Pengambilan keputusan adalah
atau penilaian kinerja untuk kenaikan
pangkat
pegawai
atau
Evaluasi
tersebut
bersifat
sebuah
karyawan.
proses
memilih
tindakan
formal.
(diantara berbagai alternatif) untuk
Walaupun demikian evaluasi tersebut
mencapai suatu tujuan atau beberapa
bisa dilakukan secara informal.
tujuan. Dimaksudkan untuk menjadi
alat
Setiap tugas yang menyangkut
kepegawaian
tersebut
bantu
keputusan
diantaranya
bagi
untuk
para
pengambil
memperluas
melakukan perencanaan kepegawaian,
kababilitas mereka, namun tidak untuk
identifikasi
menggantikan
menghitung
kepangkatan
cara
dalam
dan
penilaian
(Turban dkk, 2005).
kenaikan
2
mereka.
DSS
merupakan
manajemen
sistem
perangkat
lunakyang
informasi interaktif yang menyediakan
tepat. Bahasa-bahasa pemodelan untuk
informasi,
membangun model-model kutom juga
pemodelan,
pemanipulasian
data.
dan
Sistem
dimasukkan.
itu
Perangkat
lunak
ini
membantu
sering disebut sistem manajemen basis
pengambilan keputusan dalam situasi
model (MBMS). Komponen ini dapat
yang semi terstruktur dan situasi yang
dikoneksikan
tidak terstruktur, dimana tak seorang
korporat atau eksternal yag ada pada
pun tahu pasti bagaimana keputusan
model. Sistem manajemen dan metode
seharusnya dibuat.
solusi model diimplementasikan pada
digunakan
untuk
ke
penyimpanan
sistem pengembangan Web (seperti
Java) untuk berjalan pada server
A. Subsistem Manajemen Data
aplikasi.
Subsistem manajemen data
memasukkan satu database yang berisi
data yang relevan untuk situasi dan
C. Subsistem Manajemen Dialog
dikelola oleh perangkat lunak yang
Istilah antamuka pengguna
disebut Database Managemen System
mencakup semua aspek komunikasi
(DBMS). Subsistem manajemen data
antara
dapat diinterkoneksikan dengan data
Cakupannya tidak hanya perangkat
warehouse
suatu
keras dan perangkat lunak, tetapi juga
repository untuk data perusahaan yang
faktor-faktor yang berkaitan dengan
relevan untuk pengambilan keputusan.
kemudahan
Biasanya data disimpan atau diakses
untuk dapat diakses, dam interaksi
via server Web database.
manusa-mesin. Subsistem antarmuka
perusahaan,
satu
pengguna
pengguna,
dan
DSS.
kemampuan
pengguna dikelola oleh perangkat
lunak yang disebut sistem manajemen
B. Subsistem Manajemen Model
Merupakan paket perangkat
antarmuka pengguna (UIMS). UIMS
yang
model
terdiri dari beberapa program yang
keuangan, statistic, ilmu manajemen,
memberikan kapabilitas. UIMS juga
atau model kuantitatif lainnya yang
dikenal sebagai generasi dialog dan
memberikan kapabilitas analitik dan
sistem manajemen.
lunak
memasukkan
3
D.
Fase
Proses
Pengambilan
G.
Keputusan
Metode
Hierarchi
Process (AHP)
Menurut
mengatakan
Simon
bahwa
Metode
(1977)
proses
model
AHP
pendukung
merupakan
suatu
keputusan
yang
pengambilan keputusan meliputi tiga
dikembangkan oleh Thomas L. Saaty.
fase utama : inteligensi, desain, dan
Model
kriteria,
menguraikan masalah multi faktor atau
kemudian
menambhakan
fase keempat yakni implementasi
pendukung
keputusan
ini akan
multi kriteria yang kompleks menjadi suatu
hirarki,
menurut
hirarki didefinisikan
E. Teknik Pengambilan Keputusan
Saaty
(1993),
sebagai
suatu
dalam
representasi dari sebuah permasalahan yang
pengambilan
kompleks dalam suatu struktur multi level
keputusan dapat disederhanakan
dimana level pertama adalah tujuan, yang
menjadi tiga langkah, yaitu :
diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria,
1. Menelusuri Akar Permasalahan
dan seterusnya ke bawah hingga level
2. Perumusan
terakhir dari alternatif.
Langkah-langkah
melakukan
Berbagai
Skenario
Pemecahan Masalah
Peralatan utama AHP adalah sebuah
3. Pemilihan (Choice)
hierarki fungsional dengan input utamanya
persepsi
F.
Analytical
Tahapan
Proses
manusia.
memungkinkan
Pengambilan
Keberadaan
dipecahnya
hierarki
masalah
kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-
Keputusan
Menurut Simon, ada 4 tahap
sub masalah, lalu menyusunnya menjadi
yang harus dilalui dalam proses
suatu bentuk hierarki.Dengan hirarki, suatu
pengambilan keputusan, yaitu :
masalah yang kompleks dapat diuraikan ke
1. Tahap Penelusuran
dalam kelompok-kelompoknya
yang
2. Tahap Perancangan
kemudian
suatu
3. Choice
bentuk hirarki sehingga permasalahan akan
4. Implementation
tampak lebih terstruktur dan sistematis.
4
diatur
menjadi
3. IMPLEMENTASI
5
4. Kesimpulan
5. Saran
Penulis paparkan maka penulias
Penulis memberikan saran yang
dapat mengambil suatu kesimpulan
dapat digunakan untuk bahan
yaitu :
pertimbangan, antara lain :
1.
2.
Dengan
sistem
pendukung
keputusan
ini
membantu
akan
1.
pendukung
keputusan
pegawai
untuk mengetahui dan memperoleh
teladan
hasil dari pegawai teladan.
pengolahan
Aplikasi
sistem
pendukung
terlangsungnya pegawaia teladan
keputusan
ini
membantu
secara berkala.
akan
2.
untuk mengetahui dan memperoleh
3.
Dalam pembuatan aplikasi sistem
ini
Dilakukan
diperlukan
adanya
aplikasinya
guna
pengupdatean
secara
hasil dari pegawai teladan dengan
rutin agar informasi yang diberikan
aplikasi desktop berbasis visual
uptodate dan pengoperasian sistem
basic.
sebaiknya ditangani oleh petugas
Instalasi perangkat lunak ini dapat
bagian yang telah diberi pelatihan
di lakukan dengan mudah dengan
tentang pengoperasian sistem ini.
desain
Hal
tampilan
yang
dibuat
tersebuit
dilakukan
agar
informasi yang dihasilkan benar –
menarik dan diusahakan interaktif.
benar akurat dan relevan.
3.
4.
Informasi
komputer
dilakukan
yang
dengan
bidang
berspesifikasi
membantu
mendukung multimedia, baik dari
alat
bantu
komputer
proses
sehingga
yang
berhubungan dengan komputerisasi.
hardware atau software berperan
sebagai
Melakukan peningkatan SDM di
mengetahui
peagawai teladan.
6
DAFTAR PUSTAKA
Dadan
Umar
Komputerisasi
Daihani
Pengambilan
.
(2001).
Keputusan.
Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Dkk, Turban (2008). Decision Support
Systems . Yogyakarta : Andi
Fathansyah, Ir. Basis Data. Bandung:
INFORMATIKA, 2001.
Fathansyah,Ir (2005) . Sistem Basis Data.
Bandung : Penerbit Informatika
Kusrini, M.Kom . (2005). Konsep Dan
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan .
Yogyakarta : Andi
Leon, Marlon. (2006). Dari Programmer
Untuk
Programmer
Visual
Basic.
Yogyakarta : Andi Offset
Mulyanto, Agus. (Desember 2009). Konsep
dan Aplikasi Sistem Informasi. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Peraturan Menteri Dalam Negeri Tentang
Tata Naskah di Lingkungan Kementerian
Dalam Negeri
7
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG
Fitriani Yaqiyatum Mustajiroh
Program Studi Sistem Informasi S1
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
ABSTRAK
Pegawai merupakan salah satu aktor utama pelaku kelancaran bahkan factor pendorong
berkembangnya suatu perusahaan. Namun tidak semua pegawai bisa melakukan pekerjaanya
sesuai dengan harapan perusahaan. Hanya beberapa pegawai saja yang dapat diandalkan oleh
perusahaan. Perlu adanya sesuatu yang dapat menghasilkan dan mengetahui adanya pegawai
yang berprestasi atau pegawai teladan. Sistem pendukung keputusan pegawai teladan
merupakan salah satu sistem yang dapat membantu dalam kepegawaian untuk mengetahui
pegawai yang berprestasi atau yang biasa disebut dengan teladan. Dengan adanya suatu sistem
yang dapat mengambil suatu keputusan maka akan mempermudah pegawai khususnya pada
pegawai di sub bagian kepegawaian yang dapat memudahkan pekerjaannya untuk mencari
pegawai berprestasi dan layak menjadi pegawai teladan. Untuk mengatasi permasalahan yang
terjadi, maka penulis mengajukan saran untuk merancang sistem pendukung keputusan agar
terciptanya sebuah keputusan yang lebih efektif dan efisien. Dengan adanya sistem yang baru
diharapkan akan mudah dalam pencarian data, menghitung dalam mencari peringkat pegawai
teladan serta mempermudah pengaksesan data pegawai yang berprestasi juga menjadi salah
satu pendukung dari meningkatnya kinerja dan efesiensi pada bagian umum dan kepegawaian.
Dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan ini akan menggunakan metode Analytical
Hierarchi Process atau yang sering disingkat dengan AHP. Dengan menggunakan metode
Analytical Hierarchi Process (AHP) dapat mengetahui perbandingan dari nilai kriteria, setelah
itu mengetahui prioritas pilihan dan alternatif pilihan.
Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, berprestasi, kepegawaian, pegawai teladan, AHP
1
pangkat.
1. PENDAHULUAN
umum
semakin cepat sekarang ini, telah
sebagai
alat
kerja
harus
aktivitas yang baik adalah perluanya
suatu sistem pendukung keputusan
komputer
bantu
kepegawaian
yang dapat mendukung terciptanya
suatu perusahaan maupun instansi
Pemanfaatan
dan
setiap dua tahun sekali. Salah satu hal
termasuk
berpengaruh terhadap perkembangan
pemerintah.
mengetahui
melakukan penilaian secara berkala
membawa banyak perubahan bagi
dunia
ingin
pegawai teladan, maka sub bagian
Perkembangan teknologi yang
masyarakat
Jika
pegawai
tidak
teladan
guna
menjalani
perolehan peringkat pegawai yang
diragukan lagi. Baik sebagai media
teladan.
penerima data, pengolah data, dan
Sehubungan dengan itu maka
penyimpan data. Sistem Pendukung
penulis
Keputusan/ decision support sistem
mencoba
membahas
hal
tersebut dalam tugas akhir dengan
(DSS) merupakan sistem yang mampu
judul
mengamati dan meningkatkan kualitas
“SISTEM
PENDUKUNG
KEPUTUSAN
jalannya perusahaan atau instansi,
PEGAWAI
TELADAN
sistem tersebut menyediakan fasilitas
PADA
KELAUTAN
untuk melakukan analisis sehingga
DAN
DINAS
PERIKANAN
KOTA SEMARANG”
proses pengambilan keputusan yang
dilakukan menjadi lebih berkualitas.
2. LANDASAN TEORI
Salah satu contohnya adalah evaluasi
Pengambilan keputusan adalah
atau penilaian kinerja untuk kenaikan
pangkat
pegawai
atau
Evaluasi
tersebut
bersifat
sebuah
karyawan.
proses
memilih
tindakan
formal.
(diantara berbagai alternatif) untuk
Walaupun demikian evaluasi tersebut
mencapai suatu tujuan atau beberapa
bisa dilakukan secara informal.
tujuan. Dimaksudkan untuk menjadi
alat
Setiap tugas yang menyangkut
kepegawaian
tersebut
bantu
keputusan
diantaranya
bagi
untuk
para
pengambil
memperluas
melakukan perencanaan kepegawaian,
kababilitas mereka, namun tidak untuk
identifikasi
menggantikan
menghitung
kepangkatan
cara
dalam
dan
penilaian
(Turban dkk, 2005).
kenaikan
2
mereka.
DSS
merupakan
manajemen
sistem
perangkat
lunakyang
informasi interaktif yang menyediakan
tepat. Bahasa-bahasa pemodelan untuk
informasi,
membangun model-model kutom juga
pemodelan,
pemanipulasian
data.
dan
Sistem
dimasukkan.
itu
Perangkat
lunak
ini
membantu
sering disebut sistem manajemen basis
pengambilan keputusan dalam situasi
model (MBMS). Komponen ini dapat
yang semi terstruktur dan situasi yang
dikoneksikan
tidak terstruktur, dimana tak seorang
korporat atau eksternal yag ada pada
pun tahu pasti bagaimana keputusan
model. Sistem manajemen dan metode
seharusnya dibuat.
solusi model diimplementasikan pada
digunakan
untuk
ke
penyimpanan
sistem pengembangan Web (seperti
Java) untuk berjalan pada server
A. Subsistem Manajemen Data
aplikasi.
Subsistem manajemen data
memasukkan satu database yang berisi
data yang relevan untuk situasi dan
C. Subsistem Manajemen Dialog
dikelola oleh perangkat lunak yang
Istilah antamuka pengguna
disebut Database Managemen System
mencakup semua aspek komunikasi
(DBMS). Subsistem manajemen data
antara
dapat diinterkoneksikan dengan data
Cakupannya tidak hanya perangkat
warehouse
suatu
keras dan perangkat lunak, tetapi juga
repository untuk data perusahaan yang
faktor-faktor yang berkaitan dengan
relevan untuk pengambilan keputusan.
kemudahan
Biasanya data disimpan atau diakses
untuk dapat diakses, dam interaksi
via server Web database.
manusa-mesin. Subsistem antarmuka
perusahaan,
satu
pengguna
pengguna,
dan
DSS.
kemampuan
pengguna dikelola oleh perangkat
lunak yang disebut sistem manajemen
B. Subsistem Manajemen Model
Merupakan paket perangkat
antarmuka pengguna (UIMS). UIMS
yang
model
terdiri dari beberapa program yang
keuangan, statistic, ilmu manajemen,
memberikan kapabilitas. UIMS juga
atau model kuantitatif lainnya yang
dikenal sebagai generasi dialog dan
memberikan kapabilitas analitik dan
sistem manajemen.
lunak
memasukkan
3
D.
Fase
Proses
Pengambilan
G.
Keputusan
Metode
Hierarchi
Process (AHP)
Menurut
mengatakan
Simon
bahwa
Metode
(1977)
proses
model
AHP
pendukung
merupakan
suatu
keputusan
yang
pengambilan keputusan meliputi tiga
dikembangkan oleh Thomas L. Saaty.
fase utama : inteligensi, desain, dan
Model
kriteria,
menguraikan masalah multi faktor atau
kemudian
menambhakan
fase keempat yakni implementasi
pendukung
keputusan
ini akan
multi kriteria yang kompleks menjadi suatu
hirarki,
menurut
hirarki didefinisikan
E. Teknik Pengambilan Keputusan
Saaty
(1993),
sebagai
suatu
dalam
representasi dari sebuah permasalahan yang
pengambilan
kompleks dalam suatu struktur multi level
keputusan dapat disederhanakan
dimana level pertama adalah tujuan, yang
menjadi tiga langkah, yaitu :
diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria,
1. Menelusuri Akar Permasalahan
dan seterusnya ke bawah hingga level
2. Perumusan
terakhir dari alternatif.
Langkah-langkah
melakukan
Berbagai
Skenario
Pemecahan Masalah
Peralatan utama AHP adalah sebuah
3. Pemilihan (Choice)
hierarki fungsional dengan input utamanya
persepsi
F.
Analytical
Tahapan
Proses
manusia.
memungkinkan
Pengambilan
Keberadaan
dipecahnya
hierarki
masalah
kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-
Keputusan
Menurut Simon, ada 4 tahap
sub masalah, lalu menyusunnya menjadi
yang harus dilalui dalam proses
suatu bentuk hierarki.Dengan hirarki, suatu
pengambilan keputusan, yaitu :
masalah yang kompleks dapat diuraikan ke
1. Tahap Penelusuran
dalam kelompok-kelompoknya
yang
2. Tahap Perancangan
kemudian
suatu
3. Choice
bentuk hirarki sehingga permasalahan akan
4. Implementation
tampak lebih terstruktur dan sistematis.
4
diatur
menjadi
3. IMPLEMENTASI
5
4. Kesimpulan
5. Saran
Penulis paparkan maka penulias
Penulis memberikan saran yang
dapat mengambil suatu kesimpulan
dapat digunakan untuk bahan
yaitu :
pertimbangan, antara lain :
1.
2.
Dengan
sistem
pendukung
keputusan
ini
membantu
akan
1.
pendukung
keputusan
pegawai
untuk mengetahui dan memperoleh
teladan
hasil dari pegawai teladan.
pengolahan
Aplikasi
sistem
pendukung
terlangsungnya pegawaia teladan
keputusan
ini
membantu
secara berkala.
akan
2.
untuk mengetahui dan memperoleh
3.
Dalam pembuatan aplikasi sistem
ini
Dilakukan
diperlukan
adanya
aplikasinya
guna
pengupdatean
secara
hasil dari pegawai teladan dengan
rutin agar informasi yang diberikan
aplikasi desktop berbasis visual
uptodate dan pengoperasian sistem
basic.
sebaiknya ditangani oleh petugas
Instalasi perangkat lunak ini dapat
bagian yang telah diberi pelatihan
di lakukan dengan mudah dengan
tentang pengoperasian sistem ini.
desain
Hal
tampilan
yang
dibuat
tersebuit
dilakukan
agar
informasi yang dihasilkan benar –
menarik dan diusahakan interaktif.
benar akurat dan relevan.
3.
4.
Informasi
komputer
dilakukan
yang
dengan
bidang
berspesifikasi
membantu
mendukung multimedia, baik dari
alat
bantu
komputer
proses
sehingga
yang
berhubungan dengan komputerisasi.
hardware atau software berperan
sebagai
Melakukan peningkatan SDM di
mengetahui
peagawai teladan.
6
DAFTAR PUSTAKA
Dadan
Umar
Komputerisasi
Daihani
Pengambilan
.
(2001).
Keputusan.
Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Dkk, Turban (2008). Decision Support
Systems . Yogyakarta : Andi
Fathansyah, Ir. Basis Data. Bandung:
INFORMATIKA, 2001.
Fathansyah,Ir (2005) . Sistem Basis Data.
Bandung : Penerbit Informatika
Kusrini, M.Kom . (2005). Konsep Dan
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan .
Yogyakarta : Andi
Leon, Marlon. (2006). Dari Programmer
Untuk
Programmer
Visual
Basic.
Yogyakarta : Andi Offset
Mulyanto, Agus. (Desember 2009). Konsep
dan Aplikasi Sistem Informasi. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Peraturan Menteri Dalam Negeri Tentang
Tata Naskah di Lingkungan Kementerian
Dalam Negeri
7