Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pemberdayaan Masyarakat dalam Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Lokal
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
MENGIDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN LOKAL
Sri Sugiarsi
APIKES Mitra Husada Karanganyar
Jl. Ahmad Yani No.167. Papahan, Tasikmadu, Karanganyar Kode Pos 57720
[email protected]
Abstrak
Kementrian Kesehatan (2010) mengakui masih lemahnya upaya pembinaan masyarakat dan apresiasi terhadap
lembaga pemberdayaan masyarakat. Permasalahan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang dihadapi
di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo adalah: (a) Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) belum menjadi kebutuhan masyarakat, yang dibutuhkan masyarakat adalah upaya kuratif, (b)
masyarakat masih belum memahami adanya kewajiban untuk turut serta memajukan kesehatan masyarakat, (c)
kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan masih tergantung pada aktivitas dan upaya pemerintah,
serta belum tumbuh inisiatif dan kreativitas masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah Mengkaji dan
menganalisis faktor – faktor yang berpengaruh terhadap pemberdayaan masyarakat dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan Lokal di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Jenis penelitian penelitian ini adalah
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader
kesehatan pada 14 desa di Kecamatan Bendosari tahun 2012. Sampel dalam penelitian ini adalah kader
kesehatan desa yang berjumlah 38 orang. Metode pengambilan sampel dengan cluster random samping.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan (X1), akses informasi kesehatan (X2), survei
mawas diri (X3), Kepemimpinan (X4), dan sebagai variabel terikat adalah pemberdayaan masyarakat dalam
mengidentifikasi masalah kesehatan lokal (Y). Instrumen penelitian adalah kuesioner tertutup dan skala Likert.
Kuesioner akan diuji validitasnya dengan menggunakan person product moment dan diuji reliabilitasnya
dengan menggunkan alpha cronback. Metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
responden penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier ganda. Hasil.
nilai Fhitung= 165,73> Ftabel=2,65 sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel bebas (X1,
X2, X3, X4) secara simultan berpengaruh terhadap pemberdayaan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan lokal. Dan uji secara individul terlihat pada nilai t, dimana pada semua variabel bebas mempunyai
nilai thitung>t tabel(2,021) atau nilai p 51
Tingkat Pendidikan
SMP
SMA
D3/S1
f
%
6
36
14,8
85,2
12
22
8
28,7
52,3
19,0
6
32
4
14,3
76,2
9,5
Sumber Data : Sekunder
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar kader kesehatan berjenis kelamin
perempuan : 36 orang(85,2%), berumur 36 – 51 tahun : 22 orang(53,2%), berpendidikan
SMA sebanyak 32 orang (76,2%).
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Akses Informasi, Mawas Diri,
Kepemimpinan dan Pemberdayaan Masyarakat
Variabel
Akses Informasi (X2)
Survei Mawas Diri (X3)
Kepemimpinan(X4)
Pemberdayaan Masyarakat Y)
N = 42
Kurang
f
12
14
10
10
%
28,6
33,3
23,8
23,8
Cukup
f
19
18
25
22
%
45,2
42,9
59,5
52,4
Baik
f
11
10
7
10
%
26,2
23,8
16,7
23,8
Sumber: Data Primer 2012
Pr osi di ng Seminar Ilmi ah Nasi onal Kesehata , ISSN : 2338-2694
|3
Tabel 2 menunjukan sebanyak 19 kader kesehatan (45,2%) menilai bahwa masyarakat
mempunyai akses informasi pada katagori cukup dan 14 kader kesehatan (33,3%) menilai
bahwa masyarakat dalam melakukan survei mawas diri pada katagori kurang. Sebanyak 25
kader kesehatan berpendapat bahwa kepemimpinan pada katagori cukup. Dan sebanyak 22
orang kader kesehatan (52,4%) menilai bahwa kemampuan/pemberdayaan masyarakat dalam
mengindentifikasi masalah kesehatan lokal.
Tabel 3. Analisis Regresi Linier Berganda Tingkat Pendidikan, Akses Informasi, Survei
Mawas Diri, Kepemimpinan Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengidentifikasi
Masalah Kesehatan Lokal
Variabel
X1
X2
X3
X4
Konstanta
B
0,662
1,466
5,918
0,429
0,48
Beta
0,651
0,303
0,160
0,290
Nilai t
2,075
2,103
2,285
3,244
2,026
Nilai P
0,045
0,042
0,028
0,033
0,046
Nilai F
165,73
Nilai P
0,001
R2
0,862
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung= 165,73> Ftabel=2,65 sehingga
Ho ditolak artinya koefisien regresi gan da signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa semua
variabel bebas (X1, X2, X3, X4) secara simultan berpengaruh terhadap
kemampuan/pemberdayaan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah kesehatan lokal. Dan
uji secara individul terlihat pada nilai t, dimana pada semua variabel bebas mempunyai nilai
thitung>t tabel(2,021) atau nilai p
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
MENGIDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN LOKAL
Sri Sugiarsi
APIKES Mitra Husada Karanganyar
Jl. Ahmad Yani No.167. Papahan, Tasikmadu, Karanganyar Kode Pos 57720
[email protected]
Abstrak
Kementrian Kesehatan (2010) mengakui masih lemahnya upaya pembinaan masyarakat dan apresiasi terhadap
lembaga pemberdayaan masyarakat. Permasalahan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang dihadapi
di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo adalah: (a) Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) belum menjadi kebutuhan masyarakat, yang dibutuhkan masyarakat adalah upaya kuratif, (b)
masyarakat masih belum memahami adanya kewajiban untuk turut serta memajukan kesehatan masyarakat, (c)
kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan masih tergantung pada aktivitas dan upaya pemerintah,
serta belum tumbuh inisiatif dan kreativitas masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah Mengkaji dan
menganalisis faktor – faktor yang berpengaruh terhadap pemberdayaan masyarakat dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan Lokal di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Jenis penelitian penelitian ini adalah
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader
kesehatan pada 14 desa di Kecamatan Bendosari tahun 2012. Sampel dalam penelitian ini adalah kader
kesehatan desa yang berjumlah 38 orang. Metode pengambilan sampel dengan cluster random samping.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan (X1), akses informasi kesehatan (X2), survei
mawas diri (X3), Kepemimpinan (X4), dan sebagai variabel terikat adalah pemberdayaan masyarakat dalam
mengidentifikasi masalah kesehatan lokal (Y). Instrumen penelitian adalah kuesioner tertutup dan skala Likert.
Kuesioner akan diuji validitasnya dengan menggunakan person product moment dan diuji reliabilitasnya
dengan menggunkan alpha cronback. Metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
responden penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier ganda. Hasil.
nilai Fhitung= 165,73> Ftabel=2,65 sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel bebas (X1,
X2, X3, X4) secara simultan berpengaruh terhadap pemberdayaan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan lokal. Dan uji secara individul terlihat pada nilai t, dimana pada semua variabel bebas mempunyai
nilai thitung>t tabel(2,021) atau nilai p 51
Tingkat Pendidikan
SMP
SMA
D3/S1
f
%
6
36
14,8
85,2
12
22
8
28,7
52,3
19,0
6
32
4
14,3
76,2
9,5
Sumber Data : Sekunder
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar kader kesehatan berjenis kelamin
perempuan : 36 orang(85,2%), berumur 36 – 51 tahun : 22 orang(53,2%), berpendidikan
SMA sebanyak 32 orang (76,2%).
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Akses Informasi, Mawas Diri,
Kepemimpinan dan Pemberdayaan Masyarakat
Variabel
Akses Informasi (X2)
Survei Mawas Diri (X3)
Kepemimpinan(X4)
Pemberdayaan Masyarakat Y)
N = 42
Kurang
f
12
14
10
10
%
28,6
33,3
23,8
23,8
Cukup
f
19
18
25
22
%
45,2
42,9
59,5
52,4
Baik
f
11
10
7
10
%
26,2
23,8
16,7
23,8
Sumber: Data Primer 2012
Pr osi di ng Seminar Ilmi ah Nasi onal Kesehata , ISSN : 2338-2694
|3
Tabel 2 menunjukan sebanyak 19 kader kesehatan (45,2%) menilai bahwa masyarakat
mempunyai akses informasi pada katagori cukup dan 14 kader kesehatan (33,3%) menilai
bahwa masyarakat dalam melakukan survei mawas diri pada katagori kurang. Sebanyak 25
kader kesehatan berpendapat bahwa kepemimpinan pada katagori cukup. Dan sebanyak 22
orang kader kesehatan (52,4%) menilai bahwa kemampuan/pemberdayaan masyarakat dalam
mengindentifikasi masalah kesehatan lokal.
Tabel 3. Analisis Regresi Linier Berganda Tingkat Pendidikan, Akses Informasi, Survei
Mawas Diri, Kepemimpinan Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengidentifikasi
Masalah Kesehatan Lokal
Variabel
X1
X2
X3
X4
Konstanta
B
0,662
1,466
5,918
0,429
0,48
Beta
0,651
0,303
0,160
0,290
Nilai t
2,075
2,103
2,285
3,244
2,026
Nilai P
0,045
0,042
0,028
0,033
0,046
Nilai F
165,73
Nilai P
0,001
R2
0,862
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung= 165,73> Ftabel=2,65 sehingga
Ho ditolak artinya koefisien regresi gan da signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa semua
variabel bebas (X1, X2, X3, X4) secara simultan berpengaruh terhadap
kemampuan/pemberdayaan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah kesehatan lokal. Dan
uji secara individul terlihat pada nilai t, dimana pada semua variabel bebas mempunyai nilai
thitung>t tabel(2,021) atau nilai p