FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM UNTUK MENJADI NASABAH BANK SYARIAH
FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT NASABAH
MUSLIM DAN NON MUSLIM UNTUK MENJADI NASABAH BANK
SYARIAH
(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Syariah di Kota Pangkalpinang)
FACTORS INFLUENCE MUSLIM AND NON-MUSLIM CUSTOMERS
WILLINGNEST TO BECOME CUSTOMERS OF ISLAMIC BANK
(Empirical Study in Pangkalpinang, Bangka Belitung Province)
Disusun Oleh:
ASNAWI
20120420284
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT NASABAH
MUSLIM DAN NON MUSLIM UNTUK MENJADI NASABAH BANK
SYARIAH
(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Syariah di Kota Pangkalpinang)
FACTORS INFLUENCE MUSLIM AND NON-MUSLIM CUSTOMERS
WILLINGNEST TO BECOME CUSTOMERS OF ISLAMIC BANK
(Empirical Study in Pangkalpinang, Bangka Belitung Province)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada
Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun Oleh:
ASNAWI
20120420284
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
i
PERNYATAAN
Dengan ini saya,
Nama
: Asnawi
Nomor Mahasiswa
: 20120420284
menyatakan
bahwa
skripsi
ini
dengan
judul:
“Faktor
Faktor
Yang
Memengaruhi Minat Nasabah Muslim Dan Non Muslim Untuk Menjadi
Nasabah Bank Syariah”
tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui
terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, 28 Desember 2016
Asnawi
ii
MOTTO
“... sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan...” (Q.S. Al-Insyirah :6)
“Sesungguhnya Allah menyukai hamba yang berkarya dan terampil (ahli /
professional). Barang siapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya,
maka nilainya sama dengan seorang mujahid di jalan Allah SWT” (HR. Ahmad)
“Mintalah kepada Allah sedang kamu yakin akan terkabulnya (do’amu itu), dan
ketahuilah, Allah tidak mengabuli do’a daripada hati yang lalai dan bimbang”
(Riwayat Imam Tirmidzi dan Hakim)
"Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal
yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka
menyukainya atau tidak." (Aldus Huxley)
My life is my battle arena, disetiap kondisi kita tak boleh lengah atau lalai
sedikitpun, karena waktu bisa saja menghabisimu kapanpun dan dimanapun,
tetap semangat jalani hidup dan tetaplah berpegang teguh pada Sang
Pencipta…(Asnawi)
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan selesainya jenjang S1 ini, Asnawi mengucapkan terima kasih banyak
kepada:
Allah SWT yang selalu memberikan keimanan, kesehatan, keamanan,
keselamatan, kemudahan, kebarokahan, serta semua nikmatnNya yang tanpa
henti, sehingga dapat menyelesaikan segala tugas pada jenjang ini dengan
lancar dan tepat waktu. Terima kasih Ya Allah, engkau selalu membimbing
hamba dalam ketenangan & kekuatan. Tetapkanlah hamba dalam
hidayahMu, ridhoilah semua jalanku, jagalah aku dan mereka yg ada
dihatiku, jadikan aku anak yang dapat bermanfaat dan membahagiakan
mereka yg aku sayangi, Aamiin.
Ayah dan Ibu yang tak pernah lelah berjuang mencari uang untuk
mewujudkan cita cita anak tercinta, tak kenal panas dan hujan mereka slalu
berusaha dan berdo’a, ayah dan ibu bahkan tak pernah tau kapan waktu
lampu rumah dihidupkan dan kapan lampu dimatikan, karena mereka bekerja
sejak ayam belum berkokok hingga semua orang terlelap dalam tidurnya...
Kakak, adik, dan keponakan ku tersayang yang selalu menghibur ketika
susah dan slalu memberi mkotivasi.
Bapak/ibu dosen UMY yang selama ini telah ikhlas meluangkan waktunya
untuk menuntun dan mengajarkan saya, memberikan pelajaran yang tiada
ternilai harganya, agar saya menjadi lebih baik, terimakasih banyak bapak
dan ibu dosen jasa kalian akan selalu tersimpan didalam hati.
Terimakasih dosen pembimbing Dr. Rizal Yaya, SE., M.Sc., Ak.,CA yang
telah memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi sehingga
menjadi sebuah skripsi yang sempurna.
Sahabat-sahabat GPH ( alex, ridwan, linggar, adin, bowo, abi, dharmo, dan
fukk’ad) yang selalu gokil, gila, kompak, dan telah memberikan semangat
selama ini sejak pertama kali menginjakan kaki di Yogyakarta sampai kuliah
pun masih tetap sama.
Sahabat-sahabat Akuntansi 2012 gesa, putra, hasby, afra, lia, veny, nisa,
soffat, elvan, dkk yang telah bersama sejak pertama kali masuk Umy dan
sampai sekarang dan sahabat lainnya yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
iv
Bapak kost di tegalrejo (pak Da’i) yang unyu-unyu, ibu angkat di pogungrejo
(ibu Suparsih) yang slalu khawatir pada anak angkatnya, dan para tetangga
kost yang slalu membantu saat aku kesulitan keuangan, terimakasih telah
menjadi motivasi untuk menyelesai skripsi ini.
Untuk sahabat jauh namun dekat di hati yang selalu ku kagumi (Winda
Indarti) yang selalu memberikan spirit baru disaat masalah dating silih
berganti.
Untuk pelangga-pelanggan gorengan yang setiap sore membeli dagangan
saya di depan gerbang utara kampus UMY atau tepatnya di depan Unires
Putra.
Untuk teman teman almamaterku dan teman-teman seperjuangan di kampus
yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Mari kita lanjutkan perjuangan kita
di luar sana Be Professional, mengabdi kepada masyarakat juga nama baik
almamater dan buat harum nama kampus kita
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebagai ALMAMATER dan pembuka
cerita kehidupan baruku beserta semua kenangan didalamnya.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................
v
PERSEMBAHAN........................ ....................................................................... vi
INTISARI.................... ........................................................................................ viii
ABSTRACT.................. ........................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................
x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1
A. Latar Belakang ...............................................................................
1
B. .. Batasan masalah ............................................................................
8
C. Rumusan Masalah ..........................................................................
9
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 12
A. Landasan Teori ............................................................................. 12
1. WOM (words of mouth) ............................................................ 12
2. Minat
…………………………………………………………
18
3. Lokasi ........................................................................................ 20
4. Pelayanan .................................................................................. 21
vi
5. Religius Stimuli ..................................................................…
22
6. Reputasi ..................................................................................... 23
7. Profit Sharing ............................................................................ 24
8. Promosi ..................................................................................... 26
9. Campaign .................................................................................. 28
B. Turunan Hipotesis ........................................................................... 30
C. Model Penelitian ............................................................................ 36
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 37
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 37
B. Populasi Dan Sampel ..................................................................... 37
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Alat Ukur............... 38
D. Jenis Data da Sumber Data ............................................................ 43
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 43
F. Metode Analisis Data..................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 50
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian .............................................. 50
B. Uji Kualitas Instrumen dan Data ................................................... 55
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ..................................................... 60
D. Pembahasan ................................................................................... 68
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN.. ...... 72
A. Simpulan ........................................................................................ 72
B. Saran .............................................................................................. 74
C. Keterbatasan Penelitian.................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1.1. Jaringan Kantor Perbankan Syariah...........................................................
4
4.1. Tingkat Pengembalian Kuesioner .............................................................. 50
4.2. Karakteristik Responden ............................................................................ 51
vii
4.3. Hasil Uji Statistik Dekriptif ....................................................................... 54
4.4. Hasil Uji Validitas Menabung di Bank Syariah ........................................ 55
4.5. Hasil Uji Validitas Lokasi ......................................................................... 56
4.6. Hasil Uji Validitas Pelayanan .................................................................... 56
4.7. Hasil Uji Validitas Religius Stimuli ........................................................... 57
4.8. Hasil Uji Validitas Reputasi ...................................................................... 57
4.9. Hasil Uji Validitas Profit Sharing ............................................................. 58
4.10. Hasil Uji Validitas Promosi ...................................................................... 58
4.11. Hasil Uji Validitas Campaign ................................................................... 59
4.12. Hasil Uji Reliabilitas.................................................................................. 60
4.13. Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 61
4.14. Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................................... 62
4.15. . Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 63
4.16. Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................................ 64
4.17. . Hasil Uji Nilai F......................................................................................... 65
4.18. . Hasil Uji Hipotesis..................................................................................... 66
4.19. . Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................ 68
DAFTAR GAMBAR
2.1. Model Penelitian ........................................................................................ 36
viii
3tltr()R.FAKToRYANGMEMENGARIIffMINATxAfiABAS
f III
TMD.AI{ NON MUSLIM UNTI]K MENJADI NASANAH BAI{K
SYARIAH
EnpirisPadaNasabehBonkSylriahdiKotan#pinrns)
xm.3^wntwNcEMtIsuMANDNaN.MaSLIbIcasToilIEns
BANK
}ilT,ry@ytrST
lrrmcar
TO BECOME C(ISTOMEP,g
OF ISI./IMIC
$udy in Pangkatpinang Bangka BeHrungProvince)
Tanggal, 28 November 2016
NIK:
1973 1 2181999A4 143 068
FAKTOR FAKTOR YAI\IG MEMENGARUIil MINAT NASABAII
MUSLIM DAI\ NON MUSLIM TJNTT]K MENJADI NASABAH BAI\IK
SYARIAII
(studi Empiris Pada Nasabah Bank syariah di Kota Pangkalpinang)
FACTORS INFLUENCE MASLIM AND NON.MASLIM CUSTOMERS
VILLINGNEST TO BECOME CUSTOMERS OF ISI^/IMIC BANK
@mpirical Study in Pangkalpinang, Bangka Belitung Province)
Diajukan Oleh
ASNAWI
20t20420?84
Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disalrkan didepan
Dewan Penguji Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yoryakarta
Anggota Tim Penguji
Anggota Tim Penguji
Mengetahui
akultas Ekonomi
INTISARI
Penelitian ini untuk menganalisis pengaruh lokasi, pelayanan, Religius Stimuli,
Reputasi, Profit Sharing, Promosi, dan Campaign terhadap Minat Nasabah
Muslim Dan Non-Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah. Populasi penelitian ini
adalah nasabah bank syariah di kota Pangkalpinang. Sampel dalam penelitian ini
ditentukan dengan probability sampling sehingga sampel yang didapat berjumlah
216 responden. Dalam penelitian in sampel yang dapat diolah berjumlah 152
repsonden. Pengujian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil pengujian
ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh lokasi, pelayanan, Religius Stimuli,
Reputasi, Profit Sharing, Promosi, dan Campaign terhadap Minat Nasabah
Muslim Dan Non-Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah.
Kata kunci: lokasi, pelayanan, religious stimuli,reputasi, profit sharing, promosi,
campaign.
viii
ABSTRACT
This study was to analyze the influence of location, service, religious stimuli,
reputation, profit sharing, promotions, and campaigns to save customers' interest
in Islamic banks. The population of this research are customers of Islamic banks
in Pangkalpinang. The sample in this study is determined by the method of
sampling covinience samples so obtained total 216 respondents. In a study on a
sample that can be processed a total of 152 repsonden. The test is used it is
multiple regression analysis. The results of this test really shows you that there is
the influence of location, service, religious stimuli, reputation, profit sharing,
promotions, and campaigns to save customers' interest in Islamic banks.
Keywords: location, service, religious stimuli, reputation, profit sharing,
promotions, and campaigns to save customers' interest in Islamic banks.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perubahan zaman perkembangan dunia usaha
dalam segala bidang seakan tidak pernah pupus, baik itu di bidang,
perdagangan, manufaktur, maupun sektor jasa. Di sektor jasa kita
mengenal adanya jasa keuangan yang salah satunya merupakan jasa
perbankan yang tidak jauh perbedaan perkembangannya dengan sektorsektor lainnya. Dengan mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan
masyarakat yang terus meningkat serta banyaknya masukan dari
masyarakat, dunia perbankan terus mengalami perkembangan, hal ini
dapat dilihat dari bentuk dan unit usahanya serta inovasi dalam berbagai
hal misalnya produk, prinsip, dan system operasi perbankan saat ini.
Adanya
pergeseran
paradigma
serta
perkembangan
dunia
perbankan dalam waktu yang lama hingga saat ini yang begitu pesat,
hingga
kita mengenal adanya bank konvensional dan bank syariah.
Mengutip dari Soemitra (2012) menuliskan: perkembangan bank syariah
pertama meskipun praktiknya dilaksanakan sejak masa awal Islam (zaman
Rasulullah SAW) diawali dengan berdirinya sebuah bank tabungan lokal
yang beroperasi tanpa bunga di Desa Mit Ghamir yang berlokasi di tepi
Sungai Nil pada tahun 1963, yang kemudian mengilhami diadakannya
Konfrensi Ekonomi Islam pertama di Mekkah pada tahun 1975, sebagai
1
tindak lanjut rekomendasi dari konfrensi tersebut dua tahun kemudian
lahirlah Islamic Development Bank (IDB) yang kemudian diikuti dengan
pembentukan lembaga-lembaga keuangan Islam di berbagai Negara yang
secara umum bentuk bank Islam komersial dan lembaga investasi.
Sedangkan perkembangan bank syariah di Indonesia berawal dari
Munculnya ide dan gagasan konsep lembaga keuangan syariah, uji coba
BMT Salman di Bandung dan Koperasi Ridho Gusti pada tahun 1980,
kemudian Lokakarya MUI yang mana peserta sepakat mendirikan bank
syariah di Indonesia pada tahun 1990, dan pada tanggal 1 mei 1992 bank
syariah pertama bernama Bank Muamalah Indonesia mulai beroperasi.
Ada perbedaan yang mendasar antara bank syariah dan bank
konvensional diantaranya pada bank syariah melakukan hanya investasi
yang halal menurut hukum Islam, memakai prinsip bagi hasil, jual-beli,
dan sewa, berorientasi keuntungan dan falah (kebahagiaan dunia dan
akhirat sesuai ajaran Islam), hubungan dengan nasabah dalam bentuk
kemitraan, dan adanya Penghimpunan dan penyaluran dana sesuai fatwa
Dewan Pengawas Syariah sedangkan pada bank konvensional Melakukan
investasi baik yang halal atau haram menurut hukum Islam, Memakai
perangkat suku bunga, berorientasi keuntungan, Hubungan dengan
nasabah dalam bentuk kreditur-debitur, dan Penghimpunan dan penyaluran
dana tidak diatur oleh dewan sejenis.
Pergeseran paradigma yang dimaksud diatas menurut Ismal (2012)
mengatakan bahwa: “Directed Market Driven; mengarahkan preferensi
2
pasar sehingga terbangun industri perbankan syariah yang sehat, kuat dan
konsisten terhadap prinsip syariah. Fair Treatment, membangun
persaingan industri perbankan syariah yang sehat sesuai karakteristiknya
dan pace of development. Gradual & Sustainable Approach, prioritas dan
fokus pengembangan berdasarkan situasi dan kondisi serta dilakukan
secara bertahap dan berkesinambungan. Sharia Compliance, pengaturan
industri dan pengembangan infrastruktur yang sesuai dengan prinsip
syariah. Professional, setiap upaya pengembangan didasarkan kepada
pertimbangan keahlian dan tata kelola yang baik.”
Dukungan pemerintah Indonesia pada dasarnya cukup membantu
dan memberikan peluang untuk semakin pesatnya perkembangan bank
syariah
di
Indonesia
melalui
perkembangan
sistem
keuangan
syariahsemakin kuat dengan ditetapkannya dasar-dasar hukum operasional
melaluiUU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang telah dirubah dalam
UU No.10 tahun 1998, UU No. 23 tahun 1999, UU No. 9 tahun 2004
tentang BankIndonesia, dan UU No. 21 tahun 2008 tentang bank syariah.
Perkembangan bank syariah di Indonesia cukup pesat, menurut
statistic bank syariah ojk.go.id pada tahun 2015 Bank Umum Syariah
(BUS) berjumlah 12 bank, Unit Usaha Syariah (UUS) berjumlah 22 bank,
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) berjumlah 164 bank. Akan
tetapi total asset bank syariah di Indonesia masih sangat kecil yaitu hanya
berkisar 5% dari total asset bank secara nasional dan jumlah nasabah bank
3
syariah saat ini masih dibawah 10 juta, Secara rinci statistik perkembangan jumlah bank syariah sampai agustus 2016, sebagai
berikut:
Tabel 1. Jaringan Kantor Perbankan Syariah
(Islamic Banking Nework)
2014
Indikator
2009
2010
2011
2012
2015
2016`
2013
Nov
Dec
Sep
Okt
Nov
Dec
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Bank Umum Syariah
- Jumlah Bank
6
11
11
11
11
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
711
1215
1401
1745
1998
2159
2163
2043
2018
2000
1990
1970
1926
1918
1969
1844
1807
1799
1776
25
23
24
24
23
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
287
262
336
517
590
354
354
324
312
316
311
312
312
312
314
313
322
328
328
- Jumlah Bank
138
150
155
158
163
163
163
163
163
163
163
163
164
165
165
166
165
165
165
-Jumlah Kantor
225
286
364
401
402
438
439
443
443
445
446
449
448
454
425
427
428
435
436
1223
1763
210 1
2663
2990
3004
3016
3013
3004
2950
2939
2910
2944
2954
2934
2891
2888
2881
- Jumlah Kantor
Unit Usaha Syariah
- Jumlah Bank umum
Konvensional
yang memiliki UUS
- Jumlah Kantor
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Total Kantor
x) Angka-angka Diperbaiki
*) Angka-angka Sementara
1. "Revisi data BUS-UUS mulai bulan november 2014 berdasarkan LSMK"
Sumber: data statistic perbankan syariah (Islamic Banking Statistic) Agustus 2016, ojk.go.id
4
Hal ini yang menjadi motvasi penulis untukmelakukan penelitian
karena lambatnya pertumbuhan Bank Syariah baru mencapai 4,61% dari
total asset perbankan nasional di Negara yang mayoritas penduknya
beragama Islam, menurut Halim (2012) “Perkembangan dan Prospek
Perbankan Syariah Indonesia: Tantangan Dalam Menyongsong MEA
2015” mengatakan bahwa: perlambatan pertumbuhan perbankan syariah
pada tahun ini seharusnya menjadi tolak ukur bagi perbankan syariah
untuk melakukan pembenahan baik dalam pricing, produk dan SDM,
maupun politik perbankan syariah agar perbankan syariah kembali
diminati baik oleh kalangan atas maupun kalangan bawah.dan potensi
peningkatan nasabah perbankan syariah masih sangat besar yang tidak
hanya masyarakat muslim, akan tetapi masyarakat non muslim juga.
Pada dasarnya bank syariah tidak hanya ada di Negara yang
mayoritas penduduknya beragama Islam seperti di singapura, cina, india,
inggris dan beberapa Negara di Eropa lainnya. Selain lambatnya
pertumbuhan asset bank syariah ada beberapa tantangan yang menjadi
motivasi penulis untuk melakukan penelitian, tantangan itu seperti yang
dinyatakan
oleh
Dorimuluyang
Direktur
terdapat
di
Berita
laman
Satu
Media
Holdings
www.syariahmandiri.co.id
Primus
yang
mengatakan: setidaknya ada tujuh tantangan yang dihadapi industri
keuangan syraiah di Tanah Air. Ketujuh tantangan itu adalah masih
kecilnya pangsa pasar bank syariah, minimnya sumber daya insani (SDI)
syariah, baik secara kuantitas maupun kualitas, serta masih rendahnya
5
inovasi pengembangan produk dan layanan industri keuangan syariah.
Tantangan lainnya yaitu belum berkembangnya reksadana syariah, masih
terbatasnya produk pasar modal syariah lain, terutama sukuk, kurangnya
keberpihakan pemerintah dalam menempatkan sebagian anggaran dan
perolehan anggaran dalam bentuk instrumen syariah, serta kurangnya
program sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Dalam Siaran Pers Ojk Dan Perbankan Syariah Gelar Expo-Ib
Vaganza (2012) dikatakan: “Sebagai industri yang relatif baru bertumbuh,
industri perbankan dan keuangan syariah nasional perlu terus melakukan
sosialisasi dan edukasi publik (campaign) agar produk serta jasa layanan
syariah yang semakin beragam dan berdaya saing dapat dikenal dan
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Disamping itu
juga agar dapat berkontribusi secara nyata dan optimal dalam pertumbuhan
dan perkembangan perekonomian nasional yang berkesinambungan. Saat
ini market share bank syariah di Indonesia berkisar 5% dari total aset bank
secara nasional. Jumlah nasabah bank syariah saat ini masih di bawah 10
juta orang, sehingga potensi peningkatan nasabah perbankan syariah masih
sangat besar mengingat jumlah penduduk usia produktif Indonesia yang
terus bertambah”.dengan melihat potensi yang begitu besar maka semakin
memotivasi penulis untuk terus melanjutkan penelitian, hingga suatu saat
nanti nasabah bank syariah sebakin besar dan harapannya bank syariah
menjadi bank terbesar di Indonesia.
6
Penelitian ini (Faktor Faktor Yang Memengaruhi Minat Nasabah
Muslim Dan Non Muslim Untuk Mengajak Orang Lain Menjadi Nasabah
Bank Syariah) merupakan replikasi dari penelitian Machmudah (2009)
yang berjudul: “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non
Muslim Menjadi Nasabah di Bank Syariah (Studi Pada Bank CIMB Niaga
Syariah Cabang Semarang) 2009”. Artikel terkait yang mendukung
lainnya adalah dari penelitian Yaya dan Hilda (2015) yang berjudul :
“Minat Nasabah Muslim Dan Non Muslim Menyarankan Orang Lain
Menjadi Nasabah Bank Syariah”. Pendapat lainya pada penelitian Yupitri
dan Sari (2012) yang berjudul : “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Non Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah Mandiri Di
Medan”. Yang di dukung dengan jurnal tentang penamaan produk syariah
yang lekat dengan masyarakat muslim saja namun juga ternyata diminati
oleh masyarakat non muslim seperti dalam penelitian Sari (2011) pada
tesisnya yang berjudul: “Pengaruh Atribut Produk Islam, Komitmen
Agama, Kualitas Jasa Dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan Nasabah
PT. BPRS Puduarta Insani Tembung”.
Penelitian ini “Faktor Faktor Yang Memengaruhi Minat
Nasabah Muslim Dan Non-Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah”
memiliki perbedaan dengan penelitian Machmudah (2009) yang berjudul
“Faktor Faktor Yang Memengaruhi Minat Nasabah Muslim Dan
Non-Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah” sebelumnya yaitu dari
segi cakupan lokasi, jumlah bank syariah yang diteliti adalah semua bank
7
syariah yang ada di kota Pangkalpinang, dan variabel independen yang
sebelumnya ada 6 yaitu lokasi, pelayanan, religious stimuli, reputasi, profit
sharing, dan promosi. Penulis akan menambahkan satu variabel indepeden
lagi sehingga menjadi 7 variabel yaitu campaign (edukasi publik), penulis
memilih untuk menambahkan variabel ini karena masih banyak presepsi
yang menyatakan bahwa bank syariah dan bank konvensional sebenarnya
sama dan hanya berbeda nama saja, hal ini tentu menjadi menarik untuk
dilakukan penelitian dan pemberian edukasi yang lebih jauh kepada
masyarakat agar lebih memilih bank syariah karena nantinya masyarakat
lebih peham dengan produk dan prinsip bank syariah tidak hanya
mengetahui dari promosi melalui iklan saja.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas penelitian ini hanya terbatas
mengenai masalah:
1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah muslim dan non
muslim menjadi nasabah bank syariah yaitu diantaranya lokasi,
pelayanan, religious stimuli, reputasi, profit sharing, promosi, dan
campaign (edukasi publik).
2. Sampel penelitian yang diambil oleh peneliti hanya Nasabah Bank
Syariah Di Kota Pangkalpinang, sehingga hasil yang diperoleh
kurang dapat mewakili nasabah bank syariah seluruh Indonesia
yang majemuk.
8
3. Sampel yang digunakan hanya nasabah yang sudah menjadi
nasabah bank syariah.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan batasan masalah diatas maka penulis dapat
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Lokasi berpengaruh baik terhadap minat nasabah
muslim dan non muslim untuk menjadi nasabah bank syariah?
2. Apakah Pelayanan berpengaruh terhadap minat nasabah
muslim dan non muslim muslim untuk menjadi nasabah bank
syariah?
3. Apakah Religius Stimuli berpengaruh terhadap minat nasabah
muslim dan non muslim muslim untuk menjadi nasabah bank
syariah?
4. Apakah Reputasi berpengaruh terhadap minat nasabah muslim
dan non muslim muslim untuk menjadi nasabah bank syariah?
5. Apakah Profit Sharing berpengaruh terhadap minat nasabah
muslim dan non muslim muslim untuk menjadi nasabah bank
syariah?
6. Apakah Promosi berpengaruh baik terhadap minat nasabah
muslim dan non muslim muslim untuk menjadi nasabah bank
syariah?
9
7. Apakah Campaign (edukasi publik) berpengaruh terhadap
minat nasabah muslim dan non muslim muslim untuk menjadi
nasabah bank syariah?
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, Penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk menguji pengaruh Lokasi terhadap minat nasabah non
muslim muslim untuk menjadi nasabah di Bank Syari’ah.
2. Untuk menguji pengaruh Pelayanan terhadap minat nasabah non
muslim muslim untuk menjadi nasabah di Bank Syari’ah.
3. Untuk menguji pengaruh Religius Stimuli terhadap minat nasabah
non muslim muslim untuk menjadi nasabah di Bank Syari’ah.
4. Untuk menguji pengaruh Reputasi terhadap minat nasabah non
muslim muslim untuk mengajak
menjadi nasabah di Bank
Syari’ah.
5. Untuk menguji pengaruh Profit Sharing terhadap minat nasabah
non muslim muslim untuk menjadi nasabah di Bank Syari’ah.
6. Untuk menguji pengaruh Promosi terhadap minat nasabah non
muslim muslim untuk menjadi nasabah di Bank Syari’ah.
7. Untuk menguji pengaruh campaign (edukasi publik) terhadap
minat nasabah non muslim muslim untuk menjadi nasabah di Bank
Syari’ah
10
1.5 Manfaat Hasil Penelitian
Berdasarkan uarian dari tujuan penelitian, adapun manfaat penelitian
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan dalam ekonomi,
yaitu teori lokasi, pelayanan, religius stimuli, reputasi, profit
sharing, promosi, serta campaign terhadap minat nasabah
muslim dan non-muslim menjadi nasabah di bank syari’ah
2. Manfaat praktis
a. Bagi
Praktisi
Perbankan:
Memberikan
kontribusi
terutama terkait dengan manajemen pemasaran.
b. Bagi pihak perbankan: dapat dijadikan informasi bagi
manajemen bank khususnya dalam menarik minat nasabah.
c. Bagi Peneliti Lain: Referensi bagi penelitian sejenis dan
pengembangan penelitian berikutnya.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
1.1 Landasan Teori
Dalam penelitian Yaya dan hilda 2015 “Promosi yang paling
efektif di Indonesia adalah promosi words of mouth (WOM) (dari
mulut ke mulut). Dijelaskan bahwa WOM sangat cocok diterapkan di
Indonesia karena konsumen di Indonesia memiliki attitude yang khas
yaitu socializing yang kuat di lingkungannya berada (Irawan, 2007)”.
1.1.1
Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Perbankan syariah nasional dalam tahun-tahun
terakhir ini Alhamdulillah menunjukkan perkembangan
yang relatif cepat, pesatnya pertumbuhan perbankan
syariah diimbangi dengan tetap dipertahankannya prinsip
kehati-hatian di dalam mengelola usahanya, Peranan
bank syariah menjadi sangat penting karena bank syariah
mempunyai
mendasari
landasan
segenap
etika
aspek
agar
kaum
kehidupan
muslimin
ekonominya
berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah
12
Adapun yang dimaksud Bank Syariah menurut Sri Susilo
(2000:110)
“Bank syariah adalah Bank yang dalam aktifitasnya
baik
penghimpunan
dana
maupun
dalam
rangka
penyaluran dananya memberikan dan menekankan
imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi
hasil”
Adapun Bank Syariah menurut Veithzal (2007) dalam
“Bank Syariah adalah Bank yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yaitu aturan
perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan
pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan
kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan
sesuai dengan syariah”
Sedangkan
menurut
Heri
Sudarsono
(2003)
Mendefinisikan Bank Syariah sebagai berikut:
“Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang
usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain
dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang
beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah”
Dari definisi-definisi diatas akhirnya penulis dapat
menyimpulkan bahwa Bank Syariah adalah Bank yang
melaksanakan
kegiatan
usaha
berdasarkan
prinsip
13
syariah dalam aktifitasnya baik penghimpunan dana
maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan
dan menekankan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu
jual beli dan bagi hasil.
b. Tujuan Bank Syariah
Tujuan Bank syariah menurut Sudarsono (2003:40)
diantaranya sebagai berikut:
Mengarahkan
kegiatan
ekonomi
umat
untuk
bermuamalat secara islami khususnya muamalat
yang berhubungan dengan perbankan.
Untuk
ekonomi
menciptakan
dengan
suatu
jalan
keadilan
meratakan
dibidang
pendapatan
melalui kegiatan investasi.
Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan
jalan membuka peluang berusaha yang besar.
Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang
ada pada umumnya merupakan program utama dari
Negara-negara yang sedang berkembang.
Untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter.
Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam
terhadap bank non syariah.
14
c. Fungsi dan Peran Bank Syariah
Fungsi Bank syariah menurut Muhammad Syafi’i
Antonio (2001:200) bahwa dalam paradigma islam, bank
syariah memiliki fungsi sebagai berikut;
Manajemen investasi, menurut kontrak mudharabah
bank (Mudharib) yang melaksanakan investasi dana
dari pihak lain menerima persentase keuntungan
hanya dalam kasus untung dalam terjadi kerugian
sepenuhnya menjadi resiko penyedia dana (shahibul
maal) sedangkan bank tidak ikut menanggungnya.
Investasi, bank islam menginvestasikan dana yang
ditempatkan pada dunia usaha dengan menggunakan
alat-alat investasi yang konsisten dengan syariah.
Jasa-jasa
keuangan,
menawarkan
berbagai
bank
jasa
islam
dapat
keuangan
juga
lainnya
berdasarkan upah (fee based) dalam sebuah kontrak
perwakilan atau penyewaan.
Jasa sosial, konsep perbankan islam mengharuskan
bank islam melaksanakan jasa sosial yang sesuai
dengan ajaran islam.
Adapun Peranan Bank Islam menurut Muhammad
(2005:15) adalah
15
1. Memurnikan
operasional
perbankan
syariah
sehingga dapat lebih meningkatkan kepercayaan
masyarakat.
2. Meningkatkan
kesadaran
syariah
umat
islam
sehingga memperluas segmen dan pasar perbankan
syariah.
3. Menjalin kerjasama dengan para ulama karena
bagaimanapun peran ulama khususnya di Indonesia
sangat dominan bagi kehidupan islam.
d. Struktur Organisasi Bank Syariah
1.1.2
Teori Bunga Dan Riba
Yusuf Qardawi menyamakan suku bunga dengan riba. Ia
menyatakan “bunga yang diambil oleh penabung di bank adalah
riba yang diharamkan, karena riba adalah semua tambahan yang
disyaratkan atas pokok harta.” Ia menambahkan: “apa yang
diambil
seseorang
tanpa
melalui
usaha perdagangan dan tanpa
16
berpayah-payah sebagai tambahan atas pokok hartanya, maka
yang demikian itu termasuk riba.”
Bunga menurut Maulana Muhammad Ali adalah tambahan
pembayaran atas jumlah pokok pinjaman. Sedangkan menurut
Al-Jurjani, bunga adalah: “kelebihan/ tambahan pembayaran
tanpa ada ganti rugi/ imbalan yang disaratkan bagi salah seorang
dari dua orang yang berakad (bertransaksi)”
Muhammad Hatta membedakan antara bunga dengan riba.
Ia menyatakan bahwa riba diberlakukan untuk kebutuhan
konsumtif. Sedangkan bunga diberlakukan untuk kebutuhan
produktif. Demikian pula istilah usury dan interest, bahwa usury
adalah bunga pinjaman yang sangat tinggi, sehingga melampaui
suku bunga yang diperbolehkan oleh hukum. Sedangkan
interest ialah bunga pinjaman yang relatif mudah (kecil).
Namun dalam prakteknya, maulana Muhammad Ali menyatakan
bahwa sukar untuk membedakan antara usury dan interest sebab
pada hakekatnya kedua-duanya memberatkan bagi peminjam.
Pengertian riba menurut Muhammad Syafi’i Antonio, (2000:10)
Riba dari segi istilah sama dengan Ziyadah artinya
tambahan. Sedangkan menurut istilah teknis Riba berarti
pengambilan tambahan dari harta pokok (Modal) secara bathil.
Riba dapat dibedakan menjadi beberapa jenis Menurut
Muhammad Syafi’i Antonio, (2000:11)
17
Secara garis besar riba terbagi kepada dua bagian yaitu riba
hutang piutang dan riba jual beli. Riba hutang piutang terbagi
lagi menjadi Riba Qard dan Riba Jahiliah sedangkan riba jual
beli terbagi menjadi Riba Fadhl dan Riba Nasiah.
a. Riba Hutang Piutang
a) Riba Qard adalah suatu manfaat atau tingkat kelebihan
yang di isyaratkan terhadap yang berhutang
b) Riba Jahiliah adalah hutang dibayar lebih dari pokoknya
karena sipeminjam tidak mampu membayar hutangnya
pada waktu yang ditetapkan.
b. Riba Jual Beli
a) Riba Fadhl adalah pertukaran antara barang dengan barang
sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda dan
barang yang ditukarkan termasuk dalam jenis barang
Ribawi.
b) Riba
Nasiah
adalah
penangguhan
penyerahan
atau
penerimaan jenis jenis barang ribawi dengan jenis barang
ribawi lainnya.
1.1.3
Teori Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu
untuk tertarik pada suatu objek atau menyenangi suatu
objek (Suryabrata, 1988 : 109 ). Sedangkan menurut Crow
and Crow minat adalah pendorong yang menyebabkan
18
seseorang memberikan perhatian terhadap orang, sesuatu,
atau aktivitas-aktivitas tertentu. (Killis, 1988 : 26 )
definisi Minat - Berdasarkan pendapat Crow and
Crow dapat diambil pengertian bahwa individu yang
mempunyai minat terhadap belajar, maka akan terdorong
untuk memberikan perhatian terhadap belajar tersebut.
Karakteristik minat menurut Bimo Walgito:
1. Menimbulkan sikap positif terhadap sesuatu objek.
2. Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari
suatu objek itu.
3. Mengandung suatu pengharapan yang menimbulkan
keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang
menjadi minatnya (1977 ; 4)
Menurut pendapat diatas yang perlu diperhatikan adalah aspek
terakhir yaitu unsur pengharapan menimbulkan keinginan
untuk mendapatkan keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang
menjadi minatnya. Ahli lain mengatakan bahwa minat sebagai
sesuatu hasil pengalaman yang tumbuh pada individu dan
dianggap bernilai oleh individu adalah kekuatan yang
mendorong seseorang itu untuk berbuat sesuatu (Winarno
Surachmad, 1980 : 90)
19
1.1.4
Teori Lokasi
Menurut Weber (1929) “Teori Lokasi adalah suatu
ilmu yang mengkhususkan analisanya pada penggunaan konsep
space dalam analisa sosial-ekonomi. Teori lokasi industri
adalah suatu teori yang dikembangkan untuk memperhitungkan
pola lokasi kegiatan ekonomi termasuk di dalamnya kegiatan
industri dengan cara konsisten dan logis Teori lokasi seringkali
dikatakan sebagai pondasi dan bagian yang tidak terpisahkan
dalam analisa ekonomi regional. Peranan teori lokasi dalam
ilmu ekonomi regional sama halnya dengan teori mikro dan
makro pada analisa tradisional. Dengan demikian analisa
ekonomi regional tidak dapat dilakukan tanpa peralatan teori
lokasi. Geografi Industri sebagai bagian dari Geografi ekonomi
yang mempelajari lokasi industri, sedangkan faktor lokasi ini
berkaitan dengan wilayah bahan mentah, pasaran, sumber
suplai tenaga kerja, wilayah bahan bakar dan tenaga, jalur
transportasi, kondisi wilayah, bahan bakar ( tenaga), buruh dan
konsumen.”
.
Lokasi sebuah bank dapat menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi minat seseorang untuk menabung atau menjadi
nasabah, karena jarak tempuh antara tempat tinggal seseorang
dengan bank dapat menjadi alasan seseorang mau menjadi
20
nasabah, dalam hal ini tidak hanya jarak antara rumah dan bank
yang menjadi pertimbangan tapi jumlah kantor cabang atau
ATM yang mudah diakses dimanapun nasabah membutuhkan,
berbagai alternative yang bisa menjadi pertimbangan seseorang
menjadi nasabah dalam hal lokasi diantaranya adalah:
1) Jarak tempuh antara rumah dan bank.
2) Letak mesin ATM yang strategis (ada dimanamana).
3) Jumlah kantor cabang disetiap daerah yang mudah
dijumpai.
4) Dan, kemudahan akses
Dalam penentuan lokasi berhubungan dengan keputusan yang
dibuat oleh perusahaan mengenai dimana operasi dan stafnya
akan ditempatkan, yang penting dalam lokasi adalah tipe dan
tingkat interaksi yang terlibat (Huryati,2005).
1.1.5
Teori Pelayanan
Pelayanan merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan
untuk memberikan atau memenuhi segala kebutuhan yang
diperlukan. Pelayanan dalam dunia perbankan yaitu
kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi segala kebutuhan
nasabah untuk melakukan kegiatan keuangannya. Serta
21
untuk mengetahui apa saja produk dan keunggulan bank
tersebut.
Dalam kamus ekonomi Winardi (1991) dinyatakan
bahwa “pelayanan adalah bentuk pemberian layanan yang
diberikan oleh produsen baik terhadap pengguna barang
diproduksi maupun jasa yang ditawarkan”. Salah satu hal
yang paling penting dalam suatu usaha adalah memberikan
pelayanan yang maksimal, sehingga konsumen akan merasa
puas jika pelayanan yang diberikan sangat baik.
Sedangkan Menurut Assauri (1999) Pelayanan adalah
bentuk pemberian yang diberikan oleh produsen baik
terhadap pelayanan barang yang diproduksi maupun
terhadap jasa yang ditawarkan guna memperoleh minat
konsumen, dengan demikian pelayanan mempengaruhi
minat konsumen terhadap suatu barang atau jasa dari pihak
perusahaan yang menawarkan produk atau jasa.
1.1.6
Teori Religius Stimuli
Religius Stimuli yaitu pemahaman agama yang menjadikan
seseorang
menjatuhkan
pilihan
dalam
sebuah
kegiatan
ekonomi, yang mana dengan pemahaman agama yang dimiliki
seseorang
menjadikan
orang
tersebut
selektif
dalam
menentukan kegiatan ekonominya. Misalnya dengan bank
22
syariah maka bank tersebut diidentikkan hanya untuk umat
muslim saja.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa religious stimuli
merupakan kepatuhan
terhadap agama, dalam hal
ini
seharusnya seluruh masyarakat di Indonesia memilih bank
syariah, karena pada dasarnya banyak agama agama melarang
atau mengharamkan riba seperti islam, nasrani, hindu, bahkan
yahudi juga mengharmkan riba, yang kita tahu praktik riba
sangat massif dilakukan di bank konvensional.
Kurangnya sosiaisasi dan banyak orang yang enggan
mempelajari
tentang
riba
dalam
agama,
menyebabkan
kurangnya pemahaman agama terhadap bahaya dan kejamnya
riba bagi kehidupan manusia, hingga berpengaruh pada masih
minimnya minat masyarakat pada bank syariah.
1.1.7
Teori Reputasi
Menurut KBBI reputasi adalah “perbuatan disebut sebagai
sebab mendapat nama baik”, sehingga segala kegiatan atau
perbuatan yang dilakukan oleh bank syariah akan semakin
menentukan baik atau buruknya reputasi bank syariah di mata
masyarakat
hingga
dapat
menarik
minat
atau
justru
menjauhkan minat menjadi nasabah bank syariah.
Reputasi adalah suatu nilai yang diberikan kepada individu,
institusi atau negara. Reputasi tidak bisa diperoleh dalam waktu
23
singkat
karena
harus
dibangun
bertahun-tahun
untuk
menghasilkan sesuatu yang bisa dinilai oleh publik. Reputasi
pada dasarnya adalah nama baik yang dinilai dari pihak
eksternal dan internal. Menurut Gaotsi dan Wilson (2001),
reputasi adalah evaluasi semua stakeholder terhadap organisasi
sepanjang waktu yang didasarkan atas pengalaman stakeholder
tersebut dengan organisasi. Tujuan tertinggi dalam membangun
reputasi yang kuat adalah karena reputasi merupakan efek dasar
yang muncul sebagai faktor penting bagi keputusan khalayak
tentang
sikap
dan
perilakunya
terkait
keberadaan
organisasi/produk
Reputasi juga dapat dikatakan track record (rekam jejak),
dalam hal ini sangatlah bergantung pada apa yang pernah
dicapai dan sedang dilakukan oleh bank syariah, seperti mampu
bertahannya bank syariah di Indonesia saat terjadinya krisis
moneter tahun 1997-1998 dan krisis financial golabal pada
tahun 2008 menjadi salah satu bukti rekam jejak yang baik
yang pernah dicapai oleh bank syariah.
1.1.8
Teori Profit Sharing
Bagi hasil merupakan bagian dari laba yang dibagi sesuai
dengan porsi presentase atas konribusi yang diberikan masingmasing pihak, seperti pada bank syariah yaitu antara pihak
24
bank dan nasabah, prinsip bagi hasil ini akan saling
menguntungkan masing-masing pihak.
bagi hasil (profit sharing) adalah salah satu bentuk dari
perekonomian Islam. Sistem perekonomian Islam merupakan
masalah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus
ditentukan pada awal terjadinya kontrak kerja sama (akad),
yang ditentukan adalah porsi masing-masing pihak, misalkan
35:65 yang berarti bahwa atas hasil usaha yang diperoleh akan
didistribusikan sebesar 35% bagi pemilik dana (shahibul maal)
dan 65% bagi pengelola dana (mudharib). Bagi Hasil adalah
bentuk return (perolehan kembaliannya) dari kontrak investasi,
dari waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak tetap. Besarkecilnya perolehan kembali itu bergantung pada hasil usaha
yang benar-benar terjadi,
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem bagi hasil
merupakan salah satu praktik perbankan syariah. Metode bagi
hasil terdiri dari dua system:
a) Bagi untung (Profit Sharing) adalah bagi hasil yang
dihitung
dari
pendapatan
setelah
dikurangi
biaya
pengelolaan dana. Dalam sistem syariah pola ini dapat
digunakan untuk keperluan distribusi hasil usaha lembaga
keuangan syariah.
25
b) Bagi hasil (Revenue Sharing) adalah bagi hasil yang
dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana. Dalam
sistem syariah pola ini dapat digunakan untuk keperluan
distribusi hasil usaha lembaga keuangan syariah.
1.1.9
Teori Promosi
Promosi adalah usaha untuk memperkenalkan produk dan
menarik perhatian nasabah agar tertarik menjadi nasabah bank
syariah, dengan menunjukan kelebihan-kelebihan yang dimiliki
bank syariah.
Promosi berasal dari kata bahasa Inggris promote yang
berarti “meningkatkan” atau “mengembangkan”. Pengertian
tersebut jika digunakan dalam bidang penjualan berarti alat
untuk meningkatkan omzet penjualan. Pengertian promosi
dapat dipandang berbeda dalam hal produsen dan konsumen.
Bagi
produsen,
promosi
adalah
kegiatan
untuk
menginformasikan produk atau jasa, membujuk konsumen
untuk membeli serta mengingatkan para konsumen untuk tidak
melupakan produk. Sementara bagi konsumen, pengertian
promosi adalah komunikasi antara produsen dan konsumen.
Kegiatan
promosi
(barang/jasa)
untuk
adalah
salah
satu
meningkatkan
cara
perusahaan
volume
penjualan
produknya.
26
Menurut
Stanton
(1993):
Promosi
adalah
kegiatan
memberikan informasi kepada konsumen, memengaruhi, dan
menghimbau khalayak ramai.
Pendapat lain dikatakan Saladin (2003): Promosi adalah
salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang
didayagunakan untuk memberitahukan, mengingatkan, dan
membujuk konsumen tentang produk perusahaan.
Lain halnya dengan Swastha (1991): Promosi adalah arus
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Dan menurut Zimmerer (2002): Promosi adalah segala
macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk
menginformasikan pelanggan tentang produk atau jasa dan
untuk memengaruhi mereka agar membeli barang atau jasa
tersebut yang mencakup publisitas, penjualan perorangan dan
periklanan.
Dari beberapa pengertian promosi di atas, maka dapat kita
simpulkan bahwa promosi merupakan kegiatan pemasaran dan
penjualan dalam rangka menginformasikan dan mendorong
permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan
dengan cara memengaruhi para konsumen agar mau membeli
produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
27
1.1.10 Teori Campaigns
Campaigns / kampanye / edukasi public merupakan cara
untuk mempengaruhi opini individu dengan daya tarik
komunikasi yang baik, sehingga dapat menarik minat seseorang
akan suatu presepsi, seperti
presepsi masyarakat yang
menganggap bahwa bank syariah itu sama saja dengan bank
konvensional dan hanya untuk masyarakat muslim saja,
sehingga perlu diadakan edukasi publik yang lebih intens agar
presepsi masyarakat dapat berubah yang dari menganggap
bahwa bank syariah itu sama dengan bank konvensional dan
hanya untuk masyarakat muslim saja, menjadi mengerti akan
perbedaan bank syariah dan bank konvensional dan mengetahui
bahwa bank syariah untuk semua umat.
Campaigns pada prinsipnya merupakan suatu proses
kegiatan komunikasi individu atau kelompok yang dilakukan
secara terlembaga dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek
atau
dampak
tertentu.
Rogers
dan
Storey
(1987)
mendefinisikan Campaigns sebagai “serangkaian tindakan
komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan
efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan
secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu” (Venus,
2004:7).
28
Beberapa ahli komunikasi mengakui bahwa definisi yang
diberikan Rogers dan Storey adalah yang paling popular dan
dapat diterima dikalangan ilmuwan komunikasi (Grossberg,
1998; Snyder, 2002; Klingemann & Rommele, 2002). Hal ini
didasarkan kepada dua alasan. Pertama, definisi tersebut secara
tegas menyatakan bahwa Campaigns merupakan wujud
tindakan komunikasi, dan alasan kedua adalah bahwa definisi
tersebut dapat mencakup keseluruhan proses dan fenomena
praktik kampanye yang terjadi dilapangan.
Beberapa definisi lain yang sejalan dengan batasan yang
disampaikan Rogers dan Storey diantaranya sebagai berikut :
1) Pfau dan Parrot (1993)
“A
campaigns
is
conscious,
sustained
and
incremental process designed to be implemented over a
specified period of time for the purpose of influencing a
specified audience” (Kampanye adalah suatu proses yang
dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang
dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan
mempengaruhi khalayak sasaran yang telah diterapkan).
2) Leslie B. Snyder (Gudykunst & Mody, 2002)
“A communication campaigns is an organized
communication activity, directed at a particular audience,
for a particular period of time, to achieve a particular
29
goal” (Kampanye komunikasi adalah tindakan komunikasi
yang terorganisasi yang diarahkan pada khalayak tertentu,
pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu).
3) Rajasundarman (1981)
“A campaigns is acoordinated use of different
methods of communication aimed at focusing attention on a
particular problem and its solution over a period of time”
(Kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai
metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi
dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk
mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut
pemecahannya).
Merujuk
pada
definisi-definisi
diatas,
maka
dapat
disimpulkan Kampanye adalah sebuah tindakan doktet
bertujuan
mendapatkan
pencapaian
dukungan,
usaha
kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau sekelompok
orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu
pros
MUSLIM DAN NON MUSLIM UNTUK MENJADI NASABAH BANK
SYARIAH
(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Syariah di Kota Pangkalpinang)
FACTORS INFLUENCE MUSLIM AND NON-MUSLIM CUSTOMERS
WILLINGNEST TO BECOME CUSTOMERS OF ISLAMIC BANK
(Empirical Study in Pangkalpinang, Bangka Belitung Province)
Disusun Oleh:
ASNAWI
20120420284
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT NASABAH
MUSLIM DAN NON MUSLIM UNTUK MENJADI NASABAH BANK
SYARIAH
(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Syariah di Kota Pangkalpinang)
FACTORS INFLUENCE MUSLIM AND NON-MUSLIM CUSTOMERS
WILLINGNEST TO BECOME CUSTOMERS OF ISLAMIC BANK
(Empirical Study in Pangkalpinang, Bangka Belitung Province)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada
Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun Oleh:
ASNAWI
20120420284
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
i
PERNYATAAN
Dengan ini saya,
Nama
: Asnawi
Nomor Mahasiswa
: 20120420284
menyatakan
bahwa
skripsi
ini
dengan
judul:
“Faktor
Faktor
Yang
Memengaruhi Minat Nasabah Muslim Dan Non Muslim Untuk Menjadi
Nasabah Bank Syariah”
tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui
terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, 28 Desember 2016
Asnawi
ii
MOTTO
“... sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan...” (Q.S. Al-Insyirah :6)
“Sesungguhnya Allah menyukai hamba yang berkarya dan terampil (ahli /
professional). Barang siapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya,
maka nilainya sama dengan seorang mujahid di jalan Allah SWT” (HR. Ahmad)
“Mintalah kepada Allah sedang kamu yakin akan terkabulnya (do’amu itu), dan
ketahuilah, Allah tidak mengabuli do’a daripada hati yang lalai dan bimbang”
(Riwayat Imam Tirmidzi dan Hakim)
"Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal
yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka
menyukainya atau tidak." (Aldus Huxley)
My life is my battle arena, disetiap kondisi kita tak boleh lengah atau lalai
sedikitpun, karena waktu bisa saja menghabisimu kapanpun dan dimanapun,
tetap semangat jalani hidup dan tetaplah berpegang teguh pada Sang
Pencipta…(Asnawi)
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan selesainya jenjang S1 ini, Asnawi mengucapkan terima kasih banyak
kepada:
Allah SWT yang selalu memberikan keimanan, kesehatan, keamanan,
keselamatan, kemudahan, kebarokahan, serta semua nikmatnNya yang tanpa
henti, sehingga dapat menyelesaikan segala tugas pada jenjang ini dengan
lancar dan tepat waktu. Terima kasih Ya Allah, engkau selalu membimbing
hamba dalam ketenangan & kekuatan. Tetapkanlah hamba dalam
hidayahMu, ridhoilah semua jalanku, jagalah aku dan mereka yg ada
dihatiku, jadikan aku anak yang dapat bermanfaat dan membahagiakan
mereka yg aku sayangi, Aamiin.
Ayah dan Ibu yang tak pernah lelah berjuang mencari uang untuk
mewujudkan cita cita anak tercinta, tak kenal panas dan hujan mereka slalu
berusaha dan berdo’a, ayah dan ibu bahkan tak pernah tau kapan waktu
lampu rumah dihidupkan dan kapan lampu dimatikan, karena mereka bekerja
sejak ayam belum berkokok hingga semua orang terlelap dalam tidurnya...
Kakak, adik, dan keponakan ku tersayang yang selalu menghibur ketika
susah dan slalu memberi mkotivasi.
Bapak/ibu dosen UMY yang selama ini telah ikhlas meluangkan waktunya
untuk menuntun dan mengajarkan saya, memberikan pelajaran yang tiada
ternilai harganya, agar saya menjadi lebih baik, terimakasih banyak bapak
dan ibu dosen jasa kalian akan selalu tersimpan didalam hati.
Terimakasih dosen pembimbing Dr. Rizal Yaya, SE., M.Sc., Ak.,CA yang
telah memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi sehingga
menjadi sebuah skripsi yang sempurna.
Sahabat-sahabat GPH ( alex, ridwan, linggar, adin, bowo, abi, dharmo, dan
fukk’ad) yang selalu gokil, gila, kompak, dan telah memberikan semangat
selama ini sejak pertama kali menginjakan kaki di Yogyakarta sampai kuliah
pun masih tetap sama.
Sahabat-sahabat Akuntansi 2012 gesa, putra, hasby, afra, lia, veny, nisa,
soffat, elvan, dkk yang telah bersama sejak pertama kali masuk Umy dan
sampai sekarang dan sahabat lainnya yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
iv
Bapak kost di tegalrejo (pak Da’i) yang unyu-unyu, ibu angkat di pogungrejo
(ibu Suparsih) yang slalu khawatir pada anak angkatnya, dan para tetangga
kost yang slalu membantu saat aku kesulitan keuangan, terimakasih telah
menjadi motivasi untuk menyelesai skripsi ini.
Untuk sahabat jauh namun dekat di hati yang selalu ku kagumi (Winda
Indarti) yang selalu memberikan spirit baru disaat masalah dating silih
berganti.
Untuk pelangga-pelanggan gorengan yang setiap sore membeli dagangan
saya di depan gerbang utara kampus UMY atau tepatnya di depan Unires
Putra.
Untuk teman teman almamaterku dan teman-teman seperjuangan di kampus
yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Mari kita lanjutkan perjuangan kita
di luar sana Be Professional, mengabdi kepada masyarakat juga nama baik
almamater dan buat harum nama kampus kita
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebagai ALMAMATER dan pembuka
cerita kehidupan baruku beserta semua kenangan didalamnya.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................
v
PERSEMBAHAN........................ ....................................................................... vi
INTISARI.................... ........................................................................................ viii
ABSTRACT.................. ........................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................
x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1
A. Latar Belakang ...............................................................................
1
B. .. Batasan masalah ............................................................................
8
C. Rumusan Masalah ..........................................................................
9
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 12
A. Landasan Teori ............................................................................. 12
1. WOM (words of mouth) ............................................................ 12
2. Minat
…………………………………………………………
18
3. Lokasi ........................................................................................ 20
4. Pelayanan .................................................................................. 21
vi
5. Religius Stimuli ..................................................................…
22
6. Reputasi ..................................................................................... 23
7. Profit Sharing ............................................................................ 24
8. Promosi ..................................................................................... 26
9. Campaign .................................................................................. 28
B. Turunan Hipotesis ........................................................................... 30
C. Model Penelitian ............................................................................ 36
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 37
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 37
B. Populasi Dan Sampel ..................................................................... 37
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Alat Ukur............... 38
D. Jenis Data da Sumber Data ............................................................ 43
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 43
F. Metode Analisis Data..................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 50
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian .............................................. 50
B. Uji Kualitas Instrumen dan Data ................................................... 55
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ..................................................... 60
D. Pembahasan ................................................................................... 68
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN.. ...... 72
A. Simpulan ........................................................................................ 72
B. Saran .............................................................................................. 74
C. Keterbatasan Penelitian.................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1.1. Jaringan Kantor Perbankan Syariah...........................................................
4
4.1. Tingkat Pengembalian Kuesioner .............................................................. 50
4.2. Karakteristik Responden ............................................................................ 51
vii
4.3. Hasil Uji Statistik Dekriptif ....................................................................... 54
4.4. Hasil Uji Validitas Menabung di Bank Syariah ........................................ 55
4.5. Hasil Uji Validitas Lokasi ......................................................................... 56
4.6. Hasil Uji Validitas Pelayanan .................................................................... 56
4.7. Hasil Uji Validitas Religius Stimuli ........................................................... 57
4.8. Hasil Uji Validitas Reputasi ...................................................................... 57
4.9. Hasil Uji Validitas Profit Sharing ............................................................. 58
4.10. Hasil Uji Validitas Promosi ...................................................................... 58
4.11. Hasil Uji Validitas Campaign ................................................................... 59
4.12. Hasil Uji Reliabilitas.................................................................................. 60
4.13. Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 61
4.14. Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................................... 62
4.15. . Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 63
4.16. Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................................ 64
4.17. . Hasil Uji Nilai F......................................................................................... 65
4.18. . Hasil Uji Hipotesis..................................................................................... 66
4.19. . Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................ 68
DAFTAR GAMBAR
2.1. Model Penelitian ........................................................................................ 36
viii
3tltr()R.FAKToRYANGMEMENGARIIffMINATxAfiABAS
f III
TMD.AI{ NON MUSLIM UNTI]K MENJADI NASANAH BAI{K
SYARIAH
EnpirisPadaNasabehBonkSylriahdiKotan#pinrns)
xm.3^wntwNcEMtIsuMANDNaN.MaSLIbIcasToilIEns
BANK
}ilT,ry@ytrST
lrrmcar
TO BECOME C(ISTOMEP,g
OF ISI./IMIC
$udy in Pangkatpinang Bangka BeHrungProvince)
Tanggal, 28 November 2016
NIK:
1973 1 2181999A4 143 068
FAKTOR FAKTOR YAI\IG MEMENGARUIil MINAT NASABAII
MUSLIM DAI\ NON MUSLIM TJNTT]K MENJADI NASABAH BAI\IK
SYARIAII
(studi Empiris Pada Nasabah Bank syariah di Kota Pangkalpinang)
FACTORS INFLUENCE MASLIM AND NON.MASLIM CUSTOMERS
VILLINGNEST TO BECOME CUSTOMERS OF ISI^/IMIC BANK
@mpirical Study in Pangkalpinang, Bangka Belitung Province)
Diajukan Oleh
ASNAWI
20t20420?84
Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disalrkan didepan
Dewan Penguji Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yoryakarta
Anggota Tim Penguji
Anggota Tim Penguji
Mengetahui
akultas Ekonomi
INTISARI
Penelitian ini untuk menganalisis pengaruh lokasi, pelayanan, Religius Stimuli,
Reputasi, Profit Sharing, Promosi, dan Campaign terhadap Minat Nasabah
Muslim Dan Non-Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah. Populasi penelitian ini
adalah nasabah bank syariah di kota Pangkalpinang. Sampel dalam penelitian ini
ditentukan dengan probability sampling sehingga sampel yang didapat berjumlah
216 responden. Dalam penelitian in sampel yang dapat diolah berjumlah 152
repsonden. Pengujian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil pengujian
ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh lokasi, pelayanan, Religius Stimuli,
Reputasi, Profit Sharing, Promosi, dan Campaign terhadap Minat Nasabah
Muslim Dan Non-Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah.
Kata kunci: lokasi, pelayanan, religious stimuli,reputasi, profit sharing, promosi,
campaign.
viii
ABSTRACT
This study was to analyze the influence of location, service, religious stimuli,
reputation, profit sharing, promotions, and campaigns to save customers' interest
in Islamic banks. The population of this research are customers of Islamic banks
in Pangkalpinang. The sample in this study is determined by the method of
sampling covinience samples so obtained total 216 respondents. In a study on a
sample that can be processed a total of 152 repsonden. The test is used it is
multiple regression analysis. The results of this test really shows you that there is
the influence of location, service, religious stimuli, reputation, profit sharing,
promotions, and campaigns to save customers' interest in Islamic banks.
Keywords: location, service, religious stimuli, reputation, profit sharing,
promotions, and campaigns to save customers' interest in Islamic banks.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perubahan zaman perkembangan dunia usaha
dalam segala bidang seakan tidak pernah pupus, baik itu di bidang,
perdagangan, manufaktur, maupun sektor jasa. Di sektor jasa kita
mengenal adanya jasa keuangan yang salah satunya merupakan jasa
perbankan yang tidak jauh perbedaan perkembangannya dengan sektorsektor lainnya. Dengan mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan
masyarakat yang terus meningkat serta banyaknya masukan dari
masyarakat, dunia perbankan terus mengalami perkembangan, hal ini
dapat dilihat dari bentuk dan unit usahanya serta inovasi dalam berbagai
hal misalnya produk, prinsip, dan system operasi perbankan saat ini.
Adanya
pergeseran
paradigma
serta
perkembangan
dunia
perbankan dalam waktu yang lama hingga saat ini yang begitu pesat,
hingga
kita mengenal adanya bank konvensional dan bank syariah.
Mengutip dari Soemitra (2012) menuliskan: perkembangan bank syariah
pertama meskipun praktiknya dilaksanakan sejak masa awal Islam (zaman
Rasulullah SAW) diawali dengan berdirinya sebuah bank tabungan lokal
yang beroperasi tanpa bunga di Desa Mit Ghamir yang berlokasi di tepi
Sungai Nil pada tahun 1963, yang kemudian mengilhami diadakannya
Konfrensi Ekonomi Islam pertama di Mekkah pada tahun 1975, sebagai
1
tindak lanjut rekomendasi dari konfrensi tersebut dua tahun kemudian
lahirlah Islamic Development Bank (IDB) yang kemudian diikuti dengan
pembentukan lembaga-lembaga keuangan Islam di berbagai Negara yang
secara umum bentuk bank Islam komersial dan lembaga investasi.
Sedangkan perkembangan bank syariah di Indonesia berawal dari
Munculnya ide dan gagasan konsep lembaga keuangan syariah, uji coba
BMT Salman di Bandung dan Koperasi Ridho Gusti pada tahun 1980,
kemudian Lokakarya MUI yang mana peserta sepakat mendirikan bank
syariah di Indonesia pada tahun 1990, dan pada tanggal 1 mei 1992 bank
syariah pertama bernama Bank Muamalah Indonesia mulai beroperasi.
Ada perbedaan yang mendasar antara bank syariah dan bank
konvensional diantaranya pada bank syariah melakukan hanya investasi
yang halal menurut hukum Islam, memakai prinsip bagi hasil, jual-beli,
dan sewa, berorientasi keuntungan dan falah (kebahagiaan dunia dan
akhirat sesuai ajaran Islam), hubungan dengan nasabah dalam bentuk
kemitraan, dan adanya Penghimpunan dan penyaluran dana sesuai fatwa
Dewan Pengawas Syariah sedangkan pada bank konvensional Melakukan
investasi baik yang halal atau haram menurut hukum Islam, Memakai
perangkat suku bunga, berorientasi keuntungan, Hubungan dengan
nasabah dalam bentuk kreditur-debitur, dan Penghimpunan dan penyaluran
dana tidak diatur oleh dewan sejenis.
Pergeseran paradigma yang dimaksud diatas menurut Ismal (2012)
mengatakan bahwa: “Directed Market Driven; mengarahkan preferensi
2
pasar sehingga terbangun industri perbankan syariah yang sehat, kuat dan
konsisten terhadap prinsip syariah. Fair Treatment, membangun
persaingan industri perbankan syariah yang sehat sesuai karakteristiknya
dan pace of development. Gradual & Sustainable Approach, prioritas dan
fokus pengembangan berdasarkan situasi dan kondisi serta dilakukan
secara bertahap dan berkesinambungan. Sharia Compliance, pengaturan
industri dan pengembangan infrastruktur yang sesuai dengan prinsip
syariah. Professional, setiap upaya pengembangan didasarkan kepada
pertimbangan keahlian dan tata kelola yang baik.”
Dukungan pemerintah Indonesia pada dasarnya cukup membantu
dan memberikan peluang untuk semakin pesatnya perkembangan bank
syariah
di
Indonesia
melalui
perkembangan
sistem
keuangan
syariahsemakin kuat dengan ditetapkannya dasar-dasar hukum operasional
melaluiUU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang telah dirubah dalam
UU No.10 tahun 1998, UU No. 23 tahun 1999, UU No. 9 tahun 2004
tentang BankIndonesia, dan UU No. 21 tahun 2008 tentang bank syariah.
Perkembangan bank syariah di Indonesia cukup pesat, menurut
statistic bank syariah ojk.go.id pada tahun 2015 Bank Umum Syariah
(BUS) berjumlah 12 bank, Unit Usaha Syariah (UUS) berjumlah 22 bank,
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) berjumlah 164 bank. Akan
tetapi total asset bank syariah di Indonesia masih sangat kecil yaitu hanya
berkisar 5% dari total asset bank secara nasional dan jumlah nasabah bank
3
syariah saat ini masih dibawah 10 juta, Secara rinci statistik perkembangan jumlah bank syariah sampai agustus 2016, sebagai
berikut:
Tabel 1. Jaringan Kantor Perbankan Syariah
(Islamic Banking Nework)
2014
Indikator
2009
2010
2011
2012
2015
2016`
2013
Nov
Dec
Sep
Okt
Nov
Dec
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Bank Umum Syariah
- Jumlah Bank
6
11
11
11
11
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
711
1215
1401
1745
1998
2159
2163
2043
2018
2000
1990
1970
1926
1918
1969
1844
1807
1799
1776
25
23
24
24
23
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
287
262
336
517
590
354
354
324
312
316
311
312
312
312
314
313
322
328
328
- Jumlah Bank
138
150
155
158
163
163
163
163
163
163
163
163
164
165
165
166
165
165
165
-Jumlah Kantor
225
286
364
401
402
438
439
443
443
445
446
449
448
454
425
427
428
435
436
1223
1763
210 1
2663
2990
3004
3016
3013
3004
2950
2939
2910
2944
2954
2934
2891
2888
2881
- Jumlah Kantor
Unit Usaha Syariah
- Jumlah Bank umum
Konvensional
yang memiliki UUS
- Jumlah Kantor
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Total Kantor
x) Angka-angka Diperbaiki
*) Angka-angka Sementara
1. "Revisi data BUS-UUS mulai bulan november 2014 berdasarkan LSMK"
Sumber: data statistic perbankan syariah (Islamic Banking Statistic) Agustus 2016, ojk.go.id
4
Hal ini yang menjadi motvasi penulis untukmelakukan penelitian
karena lambatnya pertumbuhan Bank Syariah baru mencapai 4,61% dari
total asset perbankan nasional di Negara yang mayoritas penduknya
beragama Islam, menurut Halim (2012) “Perkembangan dan Prospek
Perbankan Syariah Indonesia: Tantangan Dalam Menyongsong MEA
2015” mengatakan bahwa: perlambatan pertumbuhan perbankan syariah
pada tahun ini seharusnya menjadi tolak ukur bagi perbankan syariah
untuk melakukan pembenahan baik dalam pricing, produk dan SDM,
maupun politik perbankan syariah agar perbankan syariah kembali
diminati baik oleh kalangan atas maupun kalangan bawah.dan potensi
peningkatan nasabah perbankan syariah masih sangat besar yang tidak
hanya masyarakat muslim, akan tetapi masyarakat non muslim juga.
Pada dasarnya bank syariah tidak hanya ada di Negara yang
mayoritas penduduknya beragama Islam seperti di singapura, cina, india,
inggris dan beberapa Negara di Eropa lainnya. Selain lambatnya
pertumbuhan asset bank syariah ada beberapa tantangan yang menjadi
motivasi penulis untuk melakukan penelitian, tantangan itu seperti yang
dinyatakan
oleh
Dorimuluyang
Direktur
terdapat
di
Berita
laman
Satu
Media
Holdings
www.syariahmandiri.co.id
Primus
yang
mengatakan: setidaknya ada tujuh tantangan yang dihadapi industri
keuangan syraiah di Tanah Air. Ketujuh tantangan itu adalah masih
kecilnya pangsa pasar bank syariah, minimnya sumber daya insani (SDI)
syariah, baik secara kuantitas maupun kualitas, serta masih rendahnya
5
inovasi pengembangan produk dan layanan industri keuangan syariah.
Tantangan lainnya yaitu belum berkembangnya reksadana syariah, masih
terbatasnya produk pasar modal syariah lain, terutama sukuk, kurangnya
keberpihakan pemerintah dalam menempatkan sebagian anggaran dan
perolehan anggaran dalam bentuk instrumen syariah, serta kurangnya
program sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Dalam Siaran Pers Ojk Dan Perbankan Syariah Gelar Expo-Ib
Vaganza (2012) dikatakan: “Sebagai industri yang relatif baru bertumbuh,
industri perbankan dan keuangan syariah nasional perlu terus melakukan
sosialisasi dan edukasi publik (campaign) agar produk serta jasa layanan
syariah yang semakin beragam dan berdaya saing dapat dikenal dan
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Disamping itu
juga agar dapat berkontribusi secara nyata dan optimal dalam pertumbuhan
dan perkembangan perekonomian nasional yang berkesinambungan. Saat
ini market share bank syariah di Indonesia berkisar 5% dari total aset bank
secara nasional. Jumlah nasabah bank syariah saat ini masih di bawah 10
juta orang, sehingga potensi peningkatan nasabah perbankan syariah masih
sangat besar mengingat jumlah penduduk usia produktif Indonesia yang
terus bertambah”.dengan melihat potensi yang begitu besar maka semakin
memotivasi penulis untuk terus melanjutkan penelitian, hingga suatu saat
nanti nasabah bank syariah sebakin besar dan harapannya bank syariah
menjadi bank terbesar di Indonesia.
6
Penelitian ini (Faktor Faktor Yang Memengaruhi Minat Nasabah
Muslim Dan Non Muslim Untuk Mengajak Orang Lain Menjadi Nasabah
Bank Syariah) merupakan replikasi dari penelitian Machmudah (2009)
yang berjudul: “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non
Muslim Menjadi Nasabah di Bank Syariah (Studi Pada Bank CIMB Niaga
Syariah Cabang Semarang) 2009”. Artikel terkait yang mendukung
lainnya adalah dari penelitian Yaya dan Hilda (2015) yang berjudul :
“Minat Nasabah Muslim Dan Non Muslim Menyarankan Orang Lain
Menjadi Nasabah Bank Syariah”. Pendapat lainya pada penelitian Yupitri
dan Sari (2012) yang berjudul : “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Non Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah Mandiri Di
Medan”. Yang di dukung dengan jurnal tentang penamaan produk syariah
yang lekat dengan masyarakat muslim saja namun juga ternyata diminati
oleh masyarakat non muslim seperti dalam penelitian Sari (2011) pada
tesisnya yang berjudul: “Pengaruh Atribut Produk Islam, Komitmen
Agama, Kualitas Jasa Dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan Nasabah
PT. BPRS Puduarta Insani Tembung”.
Penelitian ini “Faktor Faktor Yang Memengaruhi Minat
Nasabah Muslim Dan Non-Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah”
memiliki perbedaan dengan penelitian Machmudah (2009) yang berjudul
“Faktor Faktor Yang Memengaruhi Minat Nasabah Muslim Dan
Non-Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah” sebelumnya yaitu dari
segi cakupan lokasi, jumlah bank syariah yang diteliti adalah semua bank
7
syariah yang ada di kota Pangkalpinang, dan variabel independen yang
sebelumnya ada 6 yaitu lokasi, pelayanan, religious stimuli, reputasi, profit
sharing, dan promosi. Penulis akan menambahkan satu variabel indepeden
lagi sehingga menjadi 7 variabel yaitu campaign (edukasi publik), penulis
memilih untuk menambahkan variabel ini karena masih banyak presepsi
yang menyatakan bahwa bank syariah dan bank konvensional sebenarnya
sama dan hanya berbeda nama saja, hal ini tentu menjadi menarik untuk
dilakukan penelitian dan pemberian edukasi yang lebih jauh kepada
masyarakat agar lebih memilih bank syariah karena nantinya masyarakat
lebih peham dengan produk dan prinsip bank syariah tidak hanya
mengetahui dari promosi melalui iklan saja.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas penelitian ini hanya terbatas
mengenai masalah:
1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah muslim dan non
muslim menjadi nasabah bank syariah yaitu diantaranya lokasi,
pelayanan, religious stimuli, reputasi, profit sharing, promosi, dan
campaign (edukasi publik).
2. Sampel penelitian yang diambil oleh peneliti hanya Nasabah Bank
Syariah Di Kota Pangkalpinang, sehingga hasil yang diperoleh
kurang dapat mewakili nasabah bank syariah seluruh Indonesia
yang majemuk.
8
3. Sampel yang digunakan hanya nasabah yang sudah menjadi
nasabah bank syariah.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan batasan masalah diatas maka penulis dapat
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Lokasi berpengaruh baik terhadap minat nasabah
muslim dan non muslim untuk menjadi nasabah bank syariah?
2. Apakah Pelayanan berpengaruh terhadap minat nasabah
muslim dan non muslim muslim untuk menjadi nasabah bank
syariah?
3. Apakah Religius Stimuli berpengaruh terhadap minat nasabah
muslim dan non muslim muslim untuk menjadi nasabah bank
syariah?
4. Apakah Reputasi berpengaruh terhadap minat nasabah muslim
dan non muslim muslim untuk menjadi nasabah bank syariah?
5. Apakah Profit Sharing berpengaruh terhadap minat nasabah
muslim dan non muslim muslim untuk menjadi nasabah bank
syariah?
6. Apakah Promosi berpengaruh baik terhadap minat nasabah
muslim dan non muslim muslim untuk menjadi nasabah bank
syariah?
9
7. Apakah Campaign (edukasi publik) berpengaruh terhadap
minat nasabah muslim dan non muslim muslim untuk menjadi
nasabah bank syariah?
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, Penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk menguji pengaruh Lokasi terhadap minat nasabah non
muslim muslim untuk menjadi nasabah di Bank Syari’ah.
2. Untuk menguji pengaruh Pelayanan terhadap minat nasabah non
muslim muslim untuk menjadi nasabah di Bank Syari’ah.
3. Untuk menguji pengaruh Religius Stimuli terhadap minat nasabah
non muslim muslim untuk menjadi nasabah di Bank Syari’ah.
4. Untuk menguji pengaruh Reputasi terhadap minat nasabah non
muslim muslim untuk mengajak
menjadi nasabah di Bank
Syari’ah.
5. Untuk menguji pengaruh Profit Sharing terhadap minat nasabah
non muslim muslim untuk menjadi nasabah di Bank Syari’ah.
6. Untuk menguji pengaruh Promosi terhadap minat nasabah non
muslim muslim untuk menjadi nasabah di Bank Syari’ah.
7. Untuk menguji pengaruh campaign (edukasi publik) terhadap
minat nasabah non muslim muslim untuk menjadi nasabah di Bank
Syari’ah
10
1.5 Manfaat Hasil Penelitian
Berdasarkan uarian dari tujuan penelitian, adapun manfaat penelitian
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan dalam ekonomi,
yaitu teori lokasi, pelayanan, religius stimuli, reputasi, profit
sharing, promosi, serta campaign terhadap minat nasabah
muslim dan non-muslim menjadi nasabah di bank syari’ah
2. Manfaat praktis
a. Bagi
Praktisi
Perbankan:
Memberikan
kontribusi
terutama terkait dengan manajemen pemasaran.
b. Bagi pihak perbankan: dapat dijadikan informasi bagi
manajemen bank khususnya dalam menarik minat nasabah.
c. Bagi Peneliti Lain: Referensi bagi penelitian sejenis dan
pengembangan penelitian berikutnya.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
1.1 Landasan Teori
Dalam penelitian Yaya dan hilda 2015 “Promosi yang paling
efektif di Indonesia adalah promosi words of mouth (WOM) (dari
mulut ke mulut). Dijelaskan bahwa WOM sangat cocok diterapkan di
Indonesia karena konsumen di Indonesia memiliki attitude yang khas
yaitu socializing yang kuat di lingkungannya berada (Irawan, 2007)”.
1.1.1
Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Perbankan syariah nasional dalam tahun-tahun
terakhir ini Alhamdulillah menunjukkan perkembangan
yang relatif cepat, pesatnya pertumbuhan perbankan
syariah diimbangi dengan tetap dipertahankannya prinsip
kehati-hatian di dalam mengelola usahanya, Peranan
bank syariah menjadi sangat penting karena bank syariah
mempunyai
mendasari
landasan
segenap
etika
aspek
agar
kaum
kehidupan
muslimin
ekonominya
berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah
12
Adapun yang dimaksud Bank Syariah menurut Sri Susilo
(2000:110)
“Bank syariah adalah Bank yang dalam aktifitasnya
baik
penghimpunan
dana
maupun
dalam
rangka
penyaluran dananya memberikan dan menekankan
imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi
hasil”
Adapun Bank Syariah menurut Veithzal (2007) dalam
“Bank Syariah adalah Bank yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yaitu aturan
perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan
pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan
kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan
sesuai dengan syariah”
Sedangkan
menurut
Heri
Sudarsono
(2003)
Mendefinisikan Bank Syariah sebagai berikut:
“Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang
usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain
dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang
beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah”
Dari definisi-definisi diatas akhirnya penulis dapat
menyimpulkan bahwa Bank Syariah adalah Bank yang
melaksanakan
kegiatan
usaha
berdasarkan
prinsip
13
syariah dalam aktifitasnya baik penghimpunan dana
maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan
dan menekankan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu
jual beli dan bagi hasil.
b. Tujuan Bank Syariah
Tujuan Bank syariah menurut Sudarsono (2003:40)
diantaranya sebagai berikut:
Mengarahkan
kegiatan
ekonomi
umat
untuk
bermuamalat secara islami khususnya muamalat
yang berhubungan dengan perbankan.
Untuk
ekonomi
menciptakan
dengan
suatu
jalan
keadilan
meratakan
dibidang
pendapatan
melalui kegiatan investasi.
Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan
jalan membuka peluang berusaha yang besar.
Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang
ada pada umumnya merupakan program utama dari
Negara-negara yang sedang berkembang.
Untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter.
Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam
terhadap bank non syariah.
14
c. Fungsi dan Peran Bank Syariah
Fungsi Bank syariah menurut Muhammad Syafi’i
Antonio (2001:200) bahwa dalam paradigma islam, bank
syariah memiliki fungsi sebagai berikut;
Manajemen investasi, menurut kontrak mudharabah
bank (Mudharib) yang melaksanakan investasi dana
dari pihak lain menerima persentase keuntungan
hanya dalam kasus untung dalam terjadi kerugian
sepenuhnya menjadi resiko penyedia dana (shahibul
maal) sedangkan bank tidak ikut menanggungnya.
Investasi, bank islam menginvestasikan dana yang
ditempatkan pada dunia usaha dengan menggunakan
alat-alat investasi yang konsisten dengan syariah.
Jasa-jasa
keuangan,
menawarkan
berbagai
bank
jasa
islam
dapat
keuangan
juga
lainnya
berdasarkan upah (fee based) dalam sebuah kontrak
perwakilan atau penyewaan.
Jasa sosial, konsep perbankan islam mengharuskan
bank islam melaksanakan jasa sosial yang sesuai
dengan ajaran islam.
Adapun Peranan Bank Islam menurut Muhammad
(2005:15) adalah
15
1. Memurnikan
operasional
perbankan
syariah
sehingga dapat lebih meningkatkan kepercayaan
masyarakat.
2. Meningkatkan
kesadaran
syariah
umat
islam
sehingga memperluas segmen dan pasar perbankan
syariah.
3. Menjalin kerjasama dengan para ulama karena
bagaimanapun peran ulama khususnya di Indonesia
sangat dominan bagi kehidupan islam.
d. Struktur Organisasi Bank Syariah
1.1.2
Teori Bunga Dan Riba
Yusuf Qardawi menyamakan suku bunga dengan riba. Ia
menyatakan “bunga yang diambil oleh penabung di bank adalah
riba yang diharamkan, karena riba adalah semua tambahan yang
disyaratkan atas pokok harta.” Ia menambahkan: “apa yang
diambil
seseorang
tanpa
melalui
usaha perdagangan dan tanpa
16
berpayah-payah sebagai tambahan atas pokok hartanya, maka
yang demikian itu termasuk riba.”
Bunga menurut Maulana Muhammad Ali adalah tambahan
pembayaran atas jumlah pokok pinjaman. Sedangkan menurut
Al-Jurjani, bunga adalah: “kelebihan/ tambahan pembayaran
tanpa ada ganti rugi/ imbalan yang disaratkan bagi salah seorang
dari dua orang yang berakad (bertransaksi)”
Muhammad Hatta membedakan antara bunga dengan riba.
Ia menyatakan bahwa riba diberlakukan untuk kebutuhan
konsumtif. Sedangkan bunga diberlakukan untuk kebutuhan
produktif. Demikian pula istilah usury dan interest, bahwa usury
adalah bunga pinjaman yang sangat tinggi, sehingga melampaui
suku bunga yang diperbolehkan oleh hukum. Sedangkan
interest ialah bunga pinjaman yang relatif mudah (kecil).
Namun dalam prakteknya, maulana Muhammad Ali menyatakan
bahwa sukar untuk membedakan antara usury dan interest sebab
pada hakekatnya kedua-duanya memberatkan bagi peminjam.
Pengertian riba menurut Muhammad Syafi’i Antonio, (2000:10)
Riba dari segi istilah sama dengan Ziyadah artinya
tambahan. Sedangkan menurut istilah teknis Riba berarti
pengambilan tambahan dari harta pokok (Modal) secara bathil.
Riba dapat dibedakan menjadi beberapa jenis Menurut
Muhammad Syafi’i Antonio, (2000:11)
17
Secara garis besar riba terbagi kepada dua bagian yaitu riba
hutang piutang dan riba jual beli. Riba hutang piutang terbagi
lagi menjadi Riba Qard dan Riba Jahiliah sedangkan riba jual
beli terbagi menjadi Riba Fadhl dan Riba Nasiah.
a. Riba Hutang Piutang
a) Riba Qard adalah suatu manfaat atau tingkat kelebihan
yang di isyaratkan terhadap yang berhutang
b) Riba Jahiliah adalah hutang dibayar lebih dari pokoknya
karena sipeminjam tidak mampu membayar hutangnya
pada waktu yang ditetapkan.
b. Riba Jual Beli
a) Riba Fadhl adalah pertukaran antara barang dengan barang
sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda dan
barang yang ditukarkan termasuk dalam jenis barang
Ribawi.
b) Riba
Nasiah
adalah
penangguhan
penyerahan
atau
penerimaan jenis jenis barang ribawi dengan jenis barang
ribawi lainnya.
1.1.3
Teori Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu
untuk tertarik pada suatu objek atau menyenangi suatu
objek (Suryabrata, 1988 : 109 ). Sedangkan menurut Crow
and Crow minat adalah pendorong yang menyebabkan
18
seseorang memberikan perhatian terhadap orang, sesuatu,
atau aktivitas-aktivitas tertentu. (Killis, 1988 : 26 )
definisi Minat - Berdasarkan pendapat Crow and
Crow dapat diambil pengertian bahwa individu yang
mempunyai minat terhadap belajar, maka akan terdorong
untuk memberikan perhatian terhadap belajar tersebut.
Karakteristik minat menurut Bimo Walgito:
1. Menimbulkan sikap positif terhadap sesuatu objek.
2. Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari
suatu objek itu.
3. Mengandung suatu pengharapan yang menimbulkan
keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang
menjadi minatnya (1977 ; 4)
Menurut pendapat diatas yang perlu diperhatikan adalah aspek
terakhir yaitu unsur pengharapan menimbulkan keinginan
untuk mendapatkan keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang
menjadi minatnya. Ahli lain mengatakan bahwa minat sebagai
sesuatu hasil pengalaman yang tumbuh pada individu dan
dianggap bernilai oleh individu adalah kekuatan yang
mendorong seseorang itu untuk berbuat sesuatu (Winarno
Surachmad, 1980 : 90)
19
1.1.4
Teori Lokasi
Menurut Weber (1929) “Teori Lokasi adalah suatu
ilmu yang mengkhususkan analisanya pada penggunaan konsep
space dalam analisa sosial-ekonomi. Teori lokasi industri
adalah suatu teori yang dikembangkan untuk memperhitungkan
pola lokasi kegiatan ekonomi termasuk di dalamnya kegiatan
industri dengan cara konsisten dan logis Teori lokasi seringkali
dikatakan sebagai pondasi dan bagian yang tidak terpisahkan
dalam analisa ekonomi regional. Peranan teori lokasi dalam
ilmu ekonomi regional sama halnya dengan teori mikro dan
makro pada analisa tradisional. Dengan demikian analisa
ekonomi regional tidak dapat dilakukan tanpa peralatan teori
lokasi. Geografi Industri sebagai bagian dari Geografi ekonomi
yang mempelajari lokasi industri, sedangkan faktor lokasi ini
berkaitan dengan wilayah bahan mentah, pasaran, sumber
suplai tenaga kerja, wilayah bahan bakar dan tenaga, jalur
transportasi, kondisi wilayah, bahan bakar ( tenaga), buruh dan
konsumen.”
.
Lokasi sebuah bank dapat menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi minat seseorang untuk menabung atau menjadi
nasabah, karena jarak tempuh antara tempat tinggal seseorang
dengan bank dapat menjadi alasan seseorang mau menjadi
20
nasabah, dalam hal ini tidak hanya jarak antara rumah dan bank
yang menjadi pertimbangan tapi jumlah kantor cabang atau
ATM yang mudah diakses dimanapun nasabah membutuhkan,
berbagai alternative yang bisa menjadi pertimbangan seseorang
menjadi nasabah dalam hal lokasi diantaranya adalah:
1) Jarak tempuh antara rumah dan bank.
2) Letak mesin ATM yang strategis (ada dimanamana).
3) Jumlah kantor cabang disetiap daerah yang mudah
dijumpai.
4) Dan, kemudahan akses
Dalam penentuan lokasi berhubungan dengan keputusan yang
dibuat oleh perusahaan mengenai dimana operasi dan stafnya
akan ditempatkan, yang penting dalam lokasi adalah tipe dan
tingkat interaksi yang terlibat (Huryati,2005).
1.1.5
Teori Pelayanan
Pelayanan merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan
untuk memberikan atau memenuhi segala kebutuhan yang
diperlukan. Pelayanan dalam dunia perbankan yaitu
kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi segala kebutuhan
nasabah untuk melakukan kegiatan keuangannya. Serta
21
untuk mengetahui apa saja produk dan keunggulan bank
tersebut.
Dalam kamus ekonomi Winardi (1991) dinyatakan
bahwa “pelayanan adalah bentuk pemberian layanan yang
diberikan oleh produsen baik terhadap pengguna barang
diproduksi maupun jasa yang ditawarkan”. Salah satu hal
yang paling penting dalam suatu usaha adalah memberikan
pelayanan yang maksimal, sehingga konsumen akan merasa
puas jika pelayanan yang diberikan sangat baik.
Sedangkan Menurut Assauri (1999) Pelayanan adalah
bentuk pemberian yang diberikan oleh produsen baik
terhadap pelayanan barang yang diproduksi maupun
terhadap jasa yang ditawarkan guna memperoleh minat
konsumen, dengan demikian pelayanan mempengaruhi
minat konsumen terhadap suatu barang atau jasa dari pihak
perusahaan yang menawarkan produk atau jasa.
1.1.6
Teori Religius Stimuli
Religius Stimuli yaitu pemahaman agama yang menjadikan
seseorang
menjatuhkan
pilihan
dalam
sebuah
kegiatan
ekonomi, yang mana dengan pemahaman agama yang dimiliki
seseorang
menjadikan
orang
tersebut
selektif
dalam
menentukan kegiatan ekonominya. Misalnya dengan bank
22
syariah maka bank tersebut diidentikkan hanya untuk umat
muslim saja.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa religious stimuli
merupakan kepatuhan
terhadap agama, dalam hal
ini
seharusnya seluruh masyarakat di Indonesia memilih bank
syariah, karena pada dasarnya banyak agama agama melarang
atau mengharamkan riba seperti islam, nasrani, hindu, bahkan
yahudi juga mengharmkan riba, yang kita tahu praktik riba
sangat massif dilakukan di bank konvensional.
Kurangnya sosiaisasi dan banyak orang yang enggan
mempelajari
tentang
riba
dalam
agama,
menyebabkan
kurangnya pemahaman agama terhadap bahaya dan kejamnya
riba bagi kehidupan manusia, hingga berpengaruh pada masih
minimnya minat masyarakat pada bank syariah.
1.1.7
Teori Reputasi
Menurut KBBI reputasi adalah “perbuatan disebut sebagai
sebab mendapat nama baik”, sehingga segala kegiatan atau
perbuatan yang dilakukan oleh bank syariah akan semakin
menentukan baik atau buruknya reputasi bank syariah di mata
masyarakat
hingga
dapat
menarik
minat
atau
justru
menjauhkan minat menjadi nasabah bank syariah.
Reputasi adalah suatu nilai yang diberikan kepada individu,
institusi atau negara. Reputasi tidak bisa diperoleh dalam waktu
23
singkat
karena
harus
dibangun
bertahun-tahun
untuk
menghasilkan sesuatu yang bisa dinilai oleh publik. Reputasi
pada dasarnya adalah nama baik yang dinilai dari pihak
eksternal dan internal. Menurut Gaotsi dan Wilson (2001),
reputasi adalah evaluasi semua stakeholder terhadap organisasi
sepanjang waktu yang didasarkan atas pengalaman stakeholder
tersebut dengan organisasi. Tujuan tertinggi dalam membangun
reputasi yang kuat adalah karena reputasi merupakan efek dasar
yang muncul sebagai faktor penting bagi keputusan khalayak
tentang
sikap
dan
perilakunya
terkait
keberadaan
organisasi/produk
Reputasi juga dapat dikatakan track record (rekam jejak),
dalam hal ini sangatlah bergantung pada apa yang pernah
dicapai dan sedang dilakukan oleh bank syariah, seperti mampu
bertahannya bank syariah di Indonesia saat terjadinya krisis
moneter tahun 1997-1998 dan krisis financial golabal pada
tahun 2008 menjadi salah satu bukti rekam jejak yang baik
yang pernah dicapai oleh bank syariah.
1.1.8
Teori Profit Sharing
Bagi hasil merupakan bagian dari laba yang dibagi sesuai
dengan porsi presentase atas konribusi yang diberikan masingmasing pihak, seperti pada bank syariah yaitu antara pihak
24
bank dan nasabah, prinsip bagi hasil ini akan saling
menguntungkan masing-masing pihak.
bagi hasil (profit sharing) adalah salah satu bentuk dari
perekonomian Islam. Sistem perekonomian Islam merupakan
masalah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus
ditentukan pada awal terjadinya kontrak kerja sama (akad),
yang ditentukan adalah porsi masing-masing pihak, misalkan
35:65 yang berarti bahwa atas hasil usaha yang diperoleh akan
didistribusikan sebesar 35% bagi pemilik dana (shahibul maal)
dan 65% bagi pengelola dana (mudharib). Bagi Hasil adalah
bentuk return (perolehan kembaliannya) dari kontrak investasi,
dari waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak tetap. Besarkecilnya perolehan kembali itu bergantung pada hasil usaha
yang benar-benar terjadi,
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem bagi hasil
merupakan salah satu praktik perbankan syariah. Metode bagi
hasil terdiri dari dua system:
a) Bagi untung (Profit Sharing) adalah bagi hasil yang
dihitung
dari
pendapatan
setelah
dikurangi
biaya
pengelolaan dana. Dalam sistem syariah pola ini dapat
digunakan untuk keperluan distribusi hasil usaha lembaga
keuangan syariah.
25
b) Bagi hasil (Revenue Sharing) adalah bagi hasil yang
dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana. Dalam
sistem syariah pola ini dapat digunakan untuk keperluan
distribusi hasil usaha lembaga keuangan syariah.
1.1.9
Teori Promosi
Promosi adalah usaha untuk memperkenalkan produk dan
menarik perhatian nasabah agar tertarik menjadi nasabah bank
syariah, dengan menunjukan kelebihan-kelebihan yang dimiliki
bank syariah.
Promosi berasal dari kata bahasa Inggris promote yang
berarti “meningkatkan” atau “mengembangkan”. Pengertian
tersebut jika digunakan dalam bidang penjualan berarti alat
untuk meningkatkan omzet penjualan. Pengertian promosi
dapat dipandang berbeda dalam hal produsen dan konsumen.
Bagi
produsen,
promosi
adalah
kegiatan
untuk
menginformasikan produk atau jasa, membujuk konsumen
untuk membeli serta mengingatkan para konsumen untuk tidak
melupakan produk. Sementara bagi konsumen, pengertian
promosi adalah komunikasi antara produsen dan konsumen.
Kegiatan
promosi
(barang/jasa)
untuk
adalah
salah
satu
meningkatkan
cara
perusahaan
volume
penjualan
produknya.
26
Menurut
Stanton
(1993):
Promosi
adalah
kegiatan
memberikan informasi kepada konsumen, memengaruhi, dan
menghimbau khalayak ramai.
Pendapat lain dikatakan Saladin (2003): Promosi adalah
salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang
didayagunakan untuk memberitahukan, mengingatkan, dan
membujuk konsumen tentang produk perusahaan.
Lain halnya dengan Swastha (1991): Promosi adalah arus
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Dan menurut Zimmerer (2002): Promosi adalah segala
macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk
menginformasikan pelanggan tentang produk atau jasa dan
untuk memengaruhi mereka agar membeli barang atau jasa
tersebut yang mencakup publisitas, penjualan perorangan dan
periklanan.
Dari beberapa pengertian promosi di atas, maka dapat kita
simpulkan bahwa promosi merupakan kegiatan pemasaran dan
penjualan dalam rangka menginformasikan dan mendorong
permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan
dengan cara memengaruhi para konsumen agar mau membeli
produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
27
1.1.10 Teori Campaigns
Campaigns / kampanye / edukasi public merupakan cara
untuk mempengaruhi opini individu dengan daya tarik
komunikasi yang baik, sehingga dapat menarik minat seseorang
akan suatu presepsi, seperti
presepsi masyarakat yang
menganggap bahwa bank syariah itu sama saja dengan bank
konvensional dan hanya untuk masyarakat muslim saja,
sehingga perlu diadakan edukasi publik yang lebih intens agar
presepsi masyarakat dapat berubah yang dari menganggap
bahwa bank syariah itu sama dengan bank konvensional dan
hanya untuk masyarakat muslim saja, menjadi mengerti akan
perbedaan bank syariah dan bank konvensional dan mengetahui
bahwa bank syariah untuk semua umat.
Campaigns pada prinsipnya merupakan suatu proses
kegiatan komunikasi individu atau kelompok yang dilakukan
secara terlembaga dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek
atau
dampak
tertentu.
Rogers
dan
Storey
(1987)
mendefinisikan Campaigns sebagai “serangkaian tindakan
komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan
efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan
secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu” (Venus,
2004:7).
28
Beberapa ahli komunikasi mengakui bahwa definisi yang
diberikan Rogers dan Storey adalah yang paling popular dan
dapat diterima dikalangan ilmuwan komunikasi (Grossberg,
1998; Snyder, 2002; Klingemann & Rommele, 2002). Hal ini
didasarkan kepada dua alasan. Pertama, definisi tersebut secara
tegas menyatakan bahwa Campaigns merupakan wujud
tindakan komunikasi, dan alasan kedua adalah bahwa definisi
tersebut dapat mencakup keseluruhan proses dan fenomena
praktik kampanye yang terjadi dilapangan.
Beberapa definisi lain yang sejalan dengan batasan yang
disampaikan Rogers dan Storey diantaranya sebagai berikut :
1) Pfau dan Parrot (1993)
“A
campaigns
is
conscious,
sustained
and
incremental process designed to be implemented over a
specified period of time for the purpose of influencing a
specified audience” (Kampanye adalah suatu proses yang
dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang
dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan
mempengaruhi khalayak sasaran yang telah diterapkan).
2) Leslie B. Snyder (Gudykunst & Mody, 2002)
“A communication campaigns is an organized
communication activity, directed at a particular audience,
for a particular period of time, to achieve a particular
29
goal” (Kampanye komunikasi adalah tindakan komunikasi
yang terorganisasi yang diarahkan pada khalayak tertentu,
pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu).
3) Rajasundarman (1981)
“A campaigns is acoordinated use of different
methods of communication aimed at focusing attention on a
particular problem and its solution over a period of time”
(Kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai
metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi
dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk
mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut
pemecahannya).
Merujuk
pada
definisi-definisi
diatas,
maka
dapat
disimpulkan Kampanye adalah sebuah tindakan doktet
bertujuan
mendapatkan
pencapaian
dukungan,
usaha
kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau sekelompok
orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu
pros