Nglorod Metode Penciptaan Karya

69 7. Setelah itu ditiriskan kembali agar potongan puzzle benar-benar kering untuk mengetahui warna yang diinginkan. Setelah itu dilakukan proses selanjutnya yaitu nglorod. Gambar 45. Hasil Potongan Puzzle yang Ditembok Dokumentasi Kardianto

8. Nglorod

Nglorod merupakan proses terakhir pada tahapan membatik. Proses nglorod adalah proses menghilangkan malam atau lilin pada media kayu yang sedang dibatik. Bahan yang dibutuhkan pada proses nglorod ini adalah air, waterglass atau deterjen. 70 Proses nglorod batik pada media kayu tidak jauh berbeda dengan nglorod batik pada kain. Adapun langkah-langkah nglorod batik adalah sebagai berikut: 1. Panaskan air hingga benar-benar mendidih. 2. Larutkan waterglass atau deterjen kedalam air yang telah mendidih. 3. Kelompokkan potongan puzzle dimulai dari warna yang paling muda sampai dengan warna yang lebih tua. 4. Masukan potongan puzzle kedalam larutan lorod sesuai dengan kelompok masing-masing dimulai dari warna yang paling muda. Gambar 46. Proses Nglorod Dokumentasi Kardianto, 2016 5. Saat proses nglorod aduk atau bolak balik potongan puzzle menggunakan penjepit kayu hingga malam yang menempel pada permukaan kayu benar- benar bersih. 71 Gambar 47. Proses Nglorod Dokumentasi Kardianto 6. Lakukan pelorodan yang selanjutnya pada air mendidih tanpa menggunakan campuran larutan bahan yang lainnya. Hal ini bertujuan agar malam yang menempel pada permukaan kayu benar-benar bersih. 7. Tiriskan potongan puzzle menggunakan penjepit kayu dan jemur ditempat yang teduh dampai benar-benar kering. Gambar 48. Meniriskan kayu yang sudah dilorod Dikumentasi Kardianto, 2016 72 8. Apabila kayu sudah benar-benar kering maka proses selanjutnya yaitu proses finishing. Proses finishing dilakukan menggunakan melamine. Melamine ini dioleskan menggunakan kuas yang dibungkus menggunakan kain searah dengan serat kayu secara merata. Proses melapisi potongan puzzle ini bertujuan untuk melindungi warna batik pada kayu agar lebih awet ketika digunakan. Setelah itu jemur kayu sehingga benar-benar kering dan bisa digunakan. Gambar 49. Proses Finishing Dokumentasi Kardianto, 2016 73

BAB IV PEMBAHASAN

Pada penciptaan karya batik dalam bentuk puzzle yang digunakan sebagai media pengenalan batik, memiliki ukuran masing-masing 20 x 20 cm. Bahan baku utama yang digunakan adalah kayu pule, karena bahan baku yang mudah dicari dan tekstur halus dan warna kayu putih sangat cocok untuk dibatik. Selain itu kayu ini juga memiliki keunggulan yang lain, yaitu bahan yang ringan dan kuat untuk digunakan sebagai bahan utama untuk membuat puzzle batik. Teknik yang digunakan dalam proses penciptaan puzzle untuk media pengenalan batik ini adalah teknik sekrol, teknik ukir, dan batik tulis. Adapun proses pembuatanya dimulai dengan memotong kayu sesuai dengan pola dan kemudian diukir sesuai dengan pola utama puzzle, selanjutnya adalah proses pembatikan pada pola kayu yang diukir tersebut. Proses pembatikan dilakukan menggunakan canting yang digoreskan pada permukaan kayu Pule. Proses pewarnaan menggunakan Napthol dengan teknik celup. Perbedaan karya yang satu dengan yang lain terletak pada motif batik dan ukiran agar karya lebih menarik sehingga karya akan lebih mudah dipahami oleh penggunanya. Hal yang membedakan dalam karya ini adalah motif yang digunakan berdasarkan motif batik klasik Yoyakarta.