Pengolahan Data Langkah Penelitian

commit to user 5. Menyalakan rotatometer kemudian membaca angka yang muncul pada layar dan mencatat jumlah putaran yang dihasilkan selama 1 menit. 6. Mengulangi langkah 4 dan 5 sebanyak lima kali untuk memperoleh hasil yang lebih akurat.

3.4.4.2 Pengujian Daya Angkat Kincir

1. Pada percobaan ini variasi berat beban yang digunakan adalah 25 gr, 50 gr, 75 gr, 100 gr, 125 gr, 150 gr, 175 gr, 200 gr, 225 gr, 250 gr, 275 gr, 300 gr. Beban dimasukkan kedalam plastik supaya beban menjadi terapung. 2. Pemberat dipasang pada salah satu permukaan kawat kasa atau sudu kincir pengangkat sampah. 3. Saat kincir mulai berputar, diperhatikan apakah kincir mampu mengangkat beban yang terpasang. 4. Mencatat jumlah putaran kincir saat mengangkat tersebut. 5. Mengulangi langkah 2, 3, dan 4.

3.4.5 Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan proses analisis dari data hasil penelitian yang didapat melalui percobaan. Pengolahan data mengacu pada rumus-rumus yang telah dicantumkan pada Bab 2 yang terdapat pada landasan teori. 1. Kecepatan Tangensial Kincir U Kecepatan tangensial kincir air dihitung dengan persamaan berikut: Ui = × × 2. Kecepatan Relatif Kincir W Kecepatan relatif kincir air dihitung dengan persamaan berikut: Wi2 = Ci2+Ui2 – 2.Ci.Ui.Cos α 3. Gaya F Pada Kincir Perhitungan gaya yang diakibatkan oleh aliran air pada kincir dihitung menggunakan persamaan berikut: F = ρx A x V x V − v commit to user Disubtitusikan dengan kecepatan relatif turbin air W pada V-v, sehingga persamaan menjadi sebagai berikut: F = ρx A x V x W 4. Kerja yang dilakukan oleh aliran air pada kincir K Untuk menghitung kerja yang dilakukan oleh aliran air pada kincir digunakan persamaan sebagai berikut: K = ρ . a . V . V-v . v Subtitusi kecepatan relatif W untuk mengganti V-v, sehingga persamaannya menjadi: K = ρ . a . V . W . v 5. Laju aliran air G Untuk menghitung laju aliran air digunakan persamaan sebagai berikut: G = b.h.V. 6. Daya P Pada Kincir Besarnya daya yang dihasilkan kincir dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut: P = K .G commit to user

3.4.6 Langkah Penelitian

Langkah penelitian dapat dilihat dalam Gambar 3-8, 3-9 dan 3-10: Gambar 3-8 Diagram Alir Kalibrasi Alat Ukur Debit Mulai Memberikan aliran pada flume hingga air melimpas dan mengatur skala bukaan Pencapaian R 2 ≈ 1 Pengamatan debit melalui hydraulic bench dan pompa Menghitung debit melalui hydraulic bench dan pompa Mencatat hasil pengamatan skala bukaan, volume dan waktu Membandingkan debit melalui hydraulic bench dan pompa pada tiap skala bukaan Setting flume Ya Tidak Selesai commit to user Gambar 3-9 Diagram Alir Kalibrasi Alat Ukur Putaran Mulai Memberikan aliran pada flume hingga air melimpas dan kincir berputar Pencapaian R 2 ≈ 1 Pengamatan jumlah putaran melalui rotatometer dan cara langsung manual Pengamatan jumlah putaran dengan cara langsung manual Mencatat hasil pengamatan: Jumlah putaran per menit Membandingkan jumlah putaran dari rotatometer dengan hasil pengamatan langsung manual Setting kincir air Ya Tidak Selesai commit to user Pengujian kuat angkat kincir pengangkat sampah menggunakan 12 variasi pembebanan B = 25 gr, 50 gr, 75 gr, 100 gr, 125 gr, 150 gr, 175 gr, 200 gr, 225 gr, 250 gr, 275 gr, 300 gr Persiapan Perencanaan Bentuk dan Dimensi Kincir Air pengangkat sampah Pembuatan Kincir air pengangkat Sampah Penyetelan kincir air pengangkat sampah pada flume dan pemasangan alat untuk pengujian putaran Setting alat multi purpose teching flume A Pengaliran pada flume dan kincir bisa berputar dengan debit Q 1 = 2,23 ldt; Q 2 = 2,43 ldt; Q 3 = 2,69 ldt Mencatat hasil pengamatan: jumlah putaran kincir, beban, dan kedalaman aliran air Q n+1 Q n ≦ Q 3 Ya Tidak B Mulai Q 1 B = 25 gr commit to user Gambar 3-10 Diagram Alir Penelitian Analisis Data dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Selesai B B ≦ 300 gr A Ya Tidak commit to user BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kalibrasi Alat Uji Penelitian

Ketelitian dan ketepatan hasil suatu penelitian ilmiah, terutama penelitian yang menggunakan model laboratorium, dipengaruhi oleh baik tidaknya kondisi alat pengujian atau model, untuk itu perlu dilakukan kalibrasi alat.

4.1.1 Kalibrasi Alat Ukur Debit

Ketebalan aliran di flume yang relatif kecil menyebabkan baling-baling current meter tidak dapat tenggelam dalam air secara keseluruhan, maka pengukuran kecepatan menggunakan current meter tidak dapat digunakan. Kalibrasi alat ukur debit dilakukan untuk mengetahui apakah debit yang terbaca pada hydraulic bench sama dengan yang dialirkan oleh pompa. Dengan demikian, alat ukur debit pada hydraulic bench diketahui berfungsi baik. Besaran debit dapat dihitung sebagai berikut: 1. Pengukuran debit dengan menggunakan hydraulic bench Q hb Perhitungan debit terukur pada hydraulic bench Q hb Tabel 4-1. Data Pengamatan Debit pada Hydraulic Bench No. Skala Bukaan Volume t mm cm 3 dt 1 7.00 5000 31.56 2 7.20 5000 23.68 3 7.40 5000 12.32 4 7.60 5000 8.64 5 7.80 5000 6.24 6 8.00 5000 5.48 7 8.20 5000 3.57 8 8.40 5000 2.24 9 8.60 5000 2.06 10 8.80 5000 1.86 30