36
Gambar 7. Kerangka Berpikir D.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ho: tidak ada pengaruh yang signifikan metode latihan permainan target terhadap peningkatan ketepatan pukulan servis pendek siswa peserta Ekstrakurikuler
bulutangkis di SMP Negeri 1 Wates, Kulonprogo, DIY. Ha: ada pengaruh yang signifikan metode latihan permainan target terhadap
peningkatan ketepatan pukulan servis pendek siswa peserta Ekstrakurikuler bulutangkis di SMP Negeri 1 Wates, Kulonprogo, DIY.
Tindakan
Kondisi akhir Menggunakan metode
latihan permainan dengan permainan target
Peneliti membantu pelatih membuat
variasi latihan dengan permainan
target untuk meningkatkan
ketepatan servis pendek dan peserta
merasa fun ketika mengikuti
ekstrakurikuler
Melalui metode latihan menggunakan
permainan target peserta akan lebih antusias
dalam melakukan ekstrakurikuler dan
ketepatan servis pendek makin meningkat.
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain design penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan, yang akan dilaksanakan dan desain yang
digunakan dalam penelitian ini eksperimen pre-test -postest group design yaitu eksperimen yang dilakukan hanya pada satu kelompok saja tanpa kelompok
pembanding Arikunto Suharsimi, 2002: 78. Tujuannya adalah untuk mempermudah langkah-langkah dalam penelitian.
Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen O1 disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen O2 disebut post-test Arikunto Suharsimi, 2002:
78. Kelompok dalam penelitian ini diberi pretest, treatment, dan posttest. Penulis mencoba membuktikan bahwa permainan target dapat meningkatkan ketepatan
servis pendek peserta ekstrakurikuler bulutangkis di SMP Negeri 1 Wates, Kulonprogo, DIY. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tes awal pre-test
dengan instrumen berupa tes servis pendek French oleh Tohar 1992: 216 dengan validitas 0,66 dan reabilitas 0,88, kemudian diberi perlakuan treatment
berupa permainan target selama 12 kali pertemuan, setelah itu dilakukan tes akhir posttest dengan instrumen berupa tes servis pendek French oleh Tohar 1992:
216. Dengan demikian hasil perlakuan treatment dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi treatment dan
sesudah diberi treatment. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: