Pendahuluan Tinjauan Pustaka T1 672008270 Full text

1

1. Pendahuluan

Pada awal tahun 2014 hacker di Korea Selatan berhasil membobol data kartu kredit di tiga perusahaan penerbit kartu kredit. Data yang hilang adalah milik 20 juta pelanggan padahal jumlah penduduk Korea Selatan ada 50 juta. Data yang hilang adalah nomor rekening bank, nama lengkap, nomor jaminan sosial, nomor telepon, nomor dan masa berlaku kartu kredit. Data itu merupakan data penting yang jika disalahgunakan akan merugikan pemilik identitas kartu kredit [1]. Kejadian itu terjadi karena hacker dapat membobol sistem keamanan yang dipasang untuk melindungi data kartu kredit. Aspek keamanan berpengaruh penting untuk melindungi suatu informasi atau data terutama yang berisi informasi sensitif yang hanya boleh diketahui isinya oleh pihak tertentu, sehingga perlu dilakukan penyandian data supaya pihak yang tidak memiliki kewenangan tidak dapat membuka informasi yang dikirim. Salah satu cara untuk mengamankan suatu data adalah dengan menggunakan metode kriptografi. Enkripsi dilakukan saat data akan dikirim dengan mengubah data asli menjadi data acak, dekripsi dilakukan saat data sudah diterima dengan mengubah data acak menjadi data asli. Perancangan kriptografi baru menjadi penting agar data sulit untuk dimanipulasi pihak lain. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini akan melakukan perancangan kriptografi simetris dengan menggunakan fungsi polynomial Hermite dan akar kuadrat fungsi linear untuk pembangkit kunci dengan menggunakan tiga kali putaran. Fungsi linear pada setiap putaran disubtitusikan dengan kunci yang sudah dibangkitkan untuk proses enkripsi menghasilkan ciphertext karakter acak berbentuk bilangan bit.

2. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian berjudul “Perancangan Kriptografi Menggunakan Akar Kubik Fungsi Linear dan Fungsi Chebyshev Orde D ua” dibahas tentang perancangan kriptografi kunci simetris baru dengan menggunakan akar kubik fungsi linear dan fungsi Chebyshev orde dua sebagai pembangkit kunci. Proses enkripsi dekripsi dilakukan selama lima putaran dengan memasukkan hasil kunci yang dibangkitkan pada fungsi linear dan invers fungsi linear pada setiap proses. Hasil kunci yang dibangkitkan juga digunakan untuk proses CBB Convert Between Base yang menghasilkan ciphertext berbentuk deretan bilangan biner [2]. Pada penelitian lain yang berjudul “Perancangan Kriptografi Kunci Simetris Menggunakan Fungsi Bessel dan Fungsi Legendre ” dibahas tentang perancangan kriptografi kunci simetris dengan menggunakan Fungsi Bessel dan Fungsi Legendre. Perancangan ini membentuk deretan bilangan pecahan desimal yang memiliki keunikan tersendiri karena memiliki sisa hasil bagi. Ciphertext yang dihasilkan dalam bentuk bit sehingga mempersulit kriptanalis untuk dapat mengkriptanalisis pesan rahasia [3]. Pada penelitian lain dengan judul “Public key cryptography using Permutation P-Polynomials over Finite Fields ” dibahas bagaimana permutation 2 p-polynomials dapat digunakan untuk merancang kriptografi kunci publik. Karakteristik dari permutation p-polynomials over finite field yaitu untuk digunakan untuk membuat fungsi trapdoor. Ukuran bit dalam bentuk agar ukuran bit menjadi lebih panjang dengan lama proses enkripsi sama dengan kriptografi kunci public lainnya tetapi lama proses dekripsi lebih cepat [4]. Penelitian terdahulu tersebut menjadi acuan untuk membuat perancangan kriptografi simetris yang akan dibuat. Perbedaan perancangan kriptografi ini dari perancangan kriptografi terdahulu terdapat pada fungsi yang digunakan yaitu fungsi polynomial Hermite dan akar kuadrat fungsi linear sebagai pembangkit kunci enkripsi dan dekripsi. Proses dan alur enkripsi dekripsi juga berbeda dengan menggunakan tiga putaran, setiap putaran akan dibangkitkan kunci baru hasil dari pembangkitan kunci sebelumnya. Pada setiap putaran proses enkripsi dekripsi akan menggunakan kunci yang berbeda dalam melakukan perhitungan yang disubtitusikan pada fungsi linear dan invers fungsi linear. Proses CBB menggunakan kunci berbeda dari kunci pada putaran enkripsi dekripsi. Kunci CBB dibangkitkan dari kombinasi hasil kunci polynomial Hermite dan kunci akar kuadrat fungsi linear. Kriptografi cryptography berasal dari bahasa Yunani “cryptos ” artinya “secret” rahasia, sedang “graphein” artinya “writing” tulisan. Sehingga secara kosakata kriptografi adalah tulisan rahasia [5]. Pesan adalah informasi atau data yang bisa dibaca dan dapat dimengerti artinya. Dalam istilah kriptografi pesan juga disebut plainteks cleartext. Ciphertext atau kriptogram cryptogram adalah pesan yang sudah tersandi menjadi data acak agar tidak bisa dimengerti oleh pihak lain. Enkripsi adalah proses penyandian pesan plainteks menjadi data acak yang tidak bisa dimengerti ciphertext dan dekripsi adalah kebalikan dari enkripsi yaitu proses mengembalikan ciphertext menjadi plainteks [5]. Terdapat dua tipe umum dari algoritma yang berbasis kunci yaitu algoritma simetris dan asimetris. Algoritma simetris adalah algoritma menggunakan kunci enkripsi dan dekripsi yang sama. Algoritma asimetris adalah algoritma menggunakan kunci yang digunakan untuk enkripsi berbeda dengan kunci yang digunakan untuk dekripsi. Kunci enkripsi disebut dengan kunci publik sedangkan kunci dekripsi disebut dengan kunci privat [6]. Fungsi linear adalah suatu fungsi pada bilangan real yang variabelnya berpangkat satu atau suatu fungsi yang grafiknya merupakan garis lurus sehingga juga disebut persamaan garis lurus. Perancangan kriptografi kunci simetris ini menggunakan fungsi akar kuadrat fungsi linear yang merupakan perpaduan fungsi akar kuadrat dan fungsi linear [7]. Secara umum akar kuadrat fungsi linear diberikan pada Persamaan 1. √ Fungsi kedua yang digunakan adalah fungsi polynomial Hermite [8]. Secara umum diberikan pada Persamaan 2. � � � � � � Contoh polynomial Hermite untuk � . 3 Fungsi polynomial Hermite digunakan karena hasil perhitungan fungsi polynomial Hermite menghasilkan bilangan yang tidak linear karena bila digambarkan pada grafik akan menghasilkan kurva melengkung dan parabola. Fungsi polynomial Hermite juga menghasilkan bilangan yang unik dan desimal sehingga dapat mempersulit kriptanalis untuk memecahkannya. Akar kuadrat fungsi linear digunakan untuk memperkuat kunci yang dihasilkan karena hasil dari kunci polynomial Hermite disubtitusikan pada perhitungan akar kuadrat fungsi linear, menghasilkan bilangan yang unik dan desimal sehingga dapat mempersulit kriptanalis untuk memecahkannya. Menggunakan 3 putaran karena pada penelitian sebelumnya yang menggunakan 5 putaran mempunyai kelemahan saat plainteks yang dimasukkan lebih dari 199 karakter memerlukan kebutuhan waktu dan memory yang banyak. Dengan menggunakan 3 putaran bisa mengatasi masalah tersebut tanpa mengurangi tingkat kerumitan kriptanalisis karena pada setiap putaran disubtitusikan 7 kunci yang sudah dibangkitkan sedangkan pada penelitian terdahulu hanya mensubtitusikan 2 kunci. Perancangan kriptografi kunci simetris ini juga menggunakan konversi basis bilangan CBB Convert Between Base defenisinya sebagai berikut. Defenisi 1 [9]. Konversi sembarang bilangan positif berbasis 10 basis β. Secara umum notasinya, Defenisi 2 [9]. Konversi dari urutan bilangan list digit dalam basis α ke basis β. Secara umum dinotasikan, Dengan jumlahan urutan bilangan jumlahan mengikuti aturan, ∑ dimana adalah nilai terakhir dari urutan bilangan . - dan adalah bilangan positif. - Nilai yang diperoleh merupakan kumpulan urutan bilangan dalam basis β.

3. Metode dan Perancangan Sistem