Pola Tinjauan Tentang Motif

26 4. Motif gunung, air, awan, batu-batuan dan lain-lain Motif benda-benda alami seperti batu, air, awan dll, dalm penciptaannya biasanya digubah sedemikian rupa sehingga menjadi suatu motif dengan karakter tertentu sesuai dengan sifat benda yang diekspresikan dengan pertimbangan unsur dan asas estetika. misalnya motif bebatuan biasanya ditempatkan pada bagian bawah suatu benda atau bidang yang akan dihias dengan motif tersebut. 5. Motif Kreasi khayalan Motif ini bentuk-bentuk ciptaan yang tidak terdapat pada alam nyata seperti motif makhluk ajaib, raksasa, dewa dan lain-lain. Bentuk ragam hias khayalan merupakan hasil daya dan imajinasi manusia atas presepsinya, motif mengambil sumber ide di luar dunia nyata.

2. Pola

Menurut Hamzuri 1985:11 pola ialah suatu motif batik dalam mori ukuran tertentu sebagai contoh motif batik yang akan dibuat. Menurut Soedarso 1971:11 pola adalah penyebaran garis dan warna dalam suatu bentuk ulang tertentu atau dalam kata lain motif merupakan pangkal pola. Contohnya pola hias batik, pola hias majapahit, jepara, bali, mataram dan lain- lain. Pada umumnya pola hiasan biasanya terdiri dari Motif pokok, Motif pendukung figuran, Isian pelengkap. Pola hias mempunyai arti konsep atau tata letak motif hias pada bidang tertentu sehingga menghasilkan ragan hias yang jelas dan terarah. Dalam membuat pola hias harus dilihat fungsi benda atau sesuai keperluan dan penempatannya haruslah tepat. Penyusunan pola 27 dilakukan dengan jalan menebarkan motif secara berulang-ulang, jalin- menjalin, selang-seling, berderet, atau variasi satu motif dengan motif lainnya. Macam-Macam Pola diantaranya adalah: a. Pola Pinggiran: yaitu ragam hias disusun berjajar mengikuti garis lurus atau garis lengkung yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya b. Pola Serak: penempatan motif pada seluruh permukaan benda dengan prinsip pengulangan dan irama, yang memiliki jarak, bentuk dan ukuran yang sama, serta dapat diatur ke satu arah, dua arah maupun ke semua arah. Pola serak atau pola tabur yaitu ragam hias kecil-kecil yang diatur jarak dan susunannya mengisi seluruh permukaan atau sebahagian bidang yang dihias. Ragam hias dapat diatur jarak dan susunannya apakah ke satu arah, dua arah, dua arah bolak balik atau ke semua arah. c. Pola berdiri: penempatan motif pada tepi benda dengan prinsip simetris dan bagian bawah lebih berat dari bagian atas. d. Pola bergantung: penempatan motif pada tepi benda dengan prinsip simetris dan bagian atas lebih berat dari pada bagian bawah, semakin ke bawah semakin ringan. e. Pola beranting: penempatan motif pada tepi atau seluruh permukaan benda dengan prinsip perulangan, saling berhubungan dan ada garis yang berhubungan serta ada garis yang menghubungkan motif yang satu dengan yang lain. 28 f. Pola berjalan: penempatan motif pada tepi benda dengan prinsip asimetris