b. Latar Belakang Sosial Konseli merupakan siswa yang cukup humble dan selalu menjaga
jarak dengan teman putra yang menurutnya kurang berniat baik. Disamping itu konseli pernah memiliki pacar beda agama,dekat dengan
tetangga dikira pacaran. Berikutnya pengalaman konseli juga menyampaikan kalau di kelas memang ada semacam teman putri yang
sering mengelompok namun baginya itu tidak cukup mengganggu.Merasa ceria saat di dalam kelas. Konseli banyak menjalin pertemanan dengan
siswa di kelas lain karena konseli banyak memiliki kecocokan dengan mereka.
IV. GEJALA YANG NAMPAK
Gejala yang sering nampak pada diri konseli yaitu
a. Konseli sering cemas akan masa depan. b. Konseli ragu-ragu dalam menentukan karir sebagai penari atau yang lain.
c. Konseli takut berharap terlalu tinggi.
V. KELUHAN YANG DIALAMI
Konseli merasa bimbang menentukan langkah pilihan karir.Kenangan dan kepahitan dimasa lalu adalah salah satu yang paling dilupakan.
VI. MASALAH YANG SEBENARNYA
Konseli merasa akan mendekati ujian nasional sehingga mesti fokus belajar abaikan sementara seorang tetangga putra yang seolah-olah dianggap
pacaran. Tetapi bagi konseli jalinan itu bukanlah pacaran. Konseli juga merasa ada relative memiliki kecocokan dengan teman satu kelasnya. Konseli
sering cemas akan sesuatu hal yang belum jelas.
VII. PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN
a. Pendekatan yang digunakan dalam konseling ini adalah pendekatan Realitas.
b. Alasan digunakan pendekatan ini yaitu pendekatan ini membantu menyeimbangkan antara need kebutuhan dengan want keinginan
konseli. c. Teknik yang digunakan dalam pendekatan Realitas yaitu :
1. Want and Needs Keinginan dan Kebutuhan Konselor berusaha melakukan eksplorasi keinginan dan kebutuhan,
konselor berusaha mengungkapkan semua kebutuhan dan keinginan konseli. Ketika konselor mendengarkan kebutuhan dan keinginan
konseli, konselor menerima dan tidak mengkritik.
2. Direction and doing Arah dan Tindakan Konselor berusaha melakukan eksplorasi arah dan tindakan untuk
mengetahui apa saja yang telah dilakukan konseli guna mencapai kebutuhannya. Tindakan yang dilakukan oleh konseli diekplorasi
berdasarkan berkaitan dengan masa sekarang. Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan kesadaran akan total perilaku konseli.
3. Self Evaluation Evaluasi Diri Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi tindakan yang dilakukan
konselor dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya atau efektivitas dalam memenuhi kebutuhan.
4. Planning Perencanaan Pada tahap ini, konselor bersama konseli membuat rencana tindakan guna
membantu konseli memenuhi keinginan dan kebutuhannya
VIII. DIAGNOSIS
Konseli merasa memiliki kecemasan akan sesuatu hal yang belum jelas.Keteguhan hati lemah. Hal yang didinginkan terhalang kecemasan
tersebut.Takut berharap terlalu tinggi.
IX. PROGNOSIS