Seni Rupa DIGITALISASI KEBUDAYAAN

Semina r Na siona l Teknologi Informa si da n Komunika si 2015 SENTIKA 2015 ISSN: 2089-9815 Yogya ka rta , 28 Ma ret 2015 101

B. DIGITALISASI KEBUDAYAAN

Indonesia terkenal tidak hanya karena kekayaan sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga karena kekayaan seni dan budayanya. Kekayaan tersebut terdapat di sejumlah suku bangsa, tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS tahun 2010. Setiap suku bangsa tersebut memiliki lebih dari satu jenis seni tradisional sehingga jumlahnya lebih banyak dari jumlah suku bangsa yang ada. Dengan kekayaan hasil cipta rasa dan karya dalam berbagai adat dan ragam seni budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini selalu dilirik oleh bangsa lain. Dari sejumlah hasil cipta dan karya manusia suku bangsa Indonesia, ada 77 karya budaya yang didaftarkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, setelah melalui verifikasi dan penilaian oleh tim ahli Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya. Enam diantaranya telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO, yakni Wayang, Keris, Batik, Angklung, Tari Saman dan Noken Papua. Kekayaan tersebut selayaknya patut dibanggakan, terutama bagaimana memanfaatkan potensi tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat pemilik seni Kemendikbud.go.id: 5 Maret, 2014. Agar potensi yang ada didayagunakan dan kembangkan lagi untuk kepentingan kesejahteraan ekonomi dan transfer pengetahuan dari unsur budaya yang ada, tentu diera serba canggih ini memposisikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai hal mutlak untuk dimanfaatkan. Dalam hal ini, lingkup kebudayaan yang digitalisasikan merujuk pada unsur-unsur budaya yang dikemukan pada C. Kluckhohn, 1952. Konsep tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1. Digitalisasi Unsur-Unsur Budaya 1. Kesenian Sejumlah kekayaan budaya yang ada di Indonesia lebih banyak adalah karya seni. Seni tersebut hanya sedikit yang dikenal di dalam negri bahkan manca Negara, hal ini pertanda bahwa potensi budaya yang ada belum diekspos secara maksimal, sehingga hanya sedikit masyarakat yang merasakan manfaat dari itu. Untuk itu, agar potensi yang ada dikembangkan lagi untuk kepentingan ekonomi maupun transfer pengetahuan maka perlu dikelolah secara baik menggunakan bantuan teknologi informasi dan komunikasi. Berikut adalah jenis dan nama seni budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. a. Seni Pertunjukkan 1 Seni Tari: Tari Bali, Tari Saman, Tari Reog Ponorogo, Tari Pendet, Tari Kecak, Tari Klasik Kraton Surakarta, Tari Klasik Yogyakarta: Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi, Tari Bedhaya Herjuna Wiwaha, Tari Bedhaya Sapta, Tari Bedhaya Angron Sekar, Tari Topeng Putri Kenakawulan, dsb. 2 Seni Teater: Wayang Jawa dan Bali Teater Makyong Pulau Bintan Riau, Drama Gong Bali, Randai Minangkabau,Mamanda Kalimantan Selatan, Longser Jawa Barat, Ketoprak Yogyakarta, Ludruk Jawa Timur, Lenong Betawi: Jakarta, Ubrug Jawa Barat, dsb. 3 Seni Music: a Instrumen Musik Petik: Kecapi Jawa Barat, Sasando Nusa Tenggara Timur, Sampek Kalimantan dan Hapetan Tapanuli. b Instrumen Musik Gesek: Rebab Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jakarta: Betawi, Ohyan, Bali, Jawa dan kalimantan selatan. c Instrumen Musik Tiup: Suling hampir seluruh Indonesia, Tarompet, serompet, selompret Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, dan Papua, dsb. Kemudian yang tak kalah terkenal adalah Musik Keroncong dan Musik Dangdut.

b. Seni Rupa

1 Seni Lukis: Seni Lukis Wayang Kamasan Bali, Seni Lukis Banjar Bali, Seni Lukis Ubud Bali, Seni Lukis Batuan Bali, Seni Lukis tradisional Batik dari Jawa, Sunda dan Betawi, Seni Lukis Busana Tradisional Papua, dsb. Kemudian kini masyarakat Indonesia lebih banyak mengikuti kaidah- kaidah atau aliran yang berkembang di Eropa sejak dulu, misalnya aliran surealisme, impresionisme, naturalisme, kubisme dan romantisme, ekspresionisme, realisme, dan abstraksi. Semina r Na siona l Teknologi Informa si da n Komunika si 2015 SENTIKA 2015 ISSN: 2089-9815 Yogya ka rta , 28 Ma ret 2015 102 2 Seni Kriya: a Seni kerajinan kulit: tas, sepatu, wayang, dsb. b Seni kerajinan logam: besi, perunggu, emas, dan perak. c Seni ukir kayu: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka,dsb. Contohnya mebel, relief dan lain-lain. d Seni kerajinan anyaman: bahan rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok, dsb. Contohnya: topi, tas, keranjang dan lain-lain. e Seni kerajinan batik: baju, celana, gaun, tas, dsb. f Seni kerajinan keramik: menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir. Contohnya: gerabah, piring dan lain-lain. 3 Seni Patung : Karya seni bergaya primitif asal Suku Asmat Papua, Karya seni klasik pada candi-candi peninggalan Hindu-Budha di Jawa dan Bali, Patung Batak dan Nias, dsb. 4 Seni Arsitektur: Arsitektur Indonesia dipengaruhi oleh keanekaragaman budaya, sejarah dan geografi di Indonesia. Para penyebar agama, penyerang, penjajah, dan pedagang membawa perubahan kebudayaan yang sangat mempengaruhi gaya dan teknik konstruksi bangunan. Misalnya, candi- candi: Borobudur, Prambanan, Mendut, Muara Takus, Sewu, Candi Brahu, Banyunibo, Ngawen, Lumbung, Candi Cetho, dsb Dari sejumlah seni budaya yang ada hanya sedikit yang sudah didigitalisasi, sehingga perlu pengembangan dari segenap warga Negara Indonesia, baik itu secara perorangan, kelompok masyarakat maupun langsung dari pemerintah pusat hingga daerah. Perkembangan teknologi yang serba digital ini telah memudahkan kita untuk berkreasi apa saja, bahkan tak asing lagi bagi kita mendengar istilah industri kreatif. Industri kreatif tersebut lebih banyak memanfaatkan teknologi digital, untuk itu dengan fasilitas yang ada seni budaya perlu dikembangkan lagi dalam bentuk Game, software edukasi, musik digital dan film-film animasi. Beberapa contoh kesenian yang telah didigitalisasi: 1 e-Gamelan, sebuah aplikasi iOS yang diciptakan mahasiswa dan dosen universitas Dian Nuswantoro Udinus Semarang. e-Gamelan merupakan salah satu Hasil Keluaran Penelitian Hibah Strategi Nasional yang didanai oleh DIKTI tahun 2009 dan 2010 dengan nomor perjanjian 390SP2HPPDP2MVI2009. Dikembangkan oleh Tim Peneliti LPPM Universitas Dian Nuswantoro Semarang UDINUS. Obyek gamelan dan rekaman suara diambil dari Gamelan Kyai Sri Kuncoro Mulyo Lokananta Surakarta. Produk ini pernah mendapat Hibah Seni dan dipentaskan di CYCU Taiwan bulan Juni 2010 dan pada bulan Juli 2010 pentaskan di Singapura Wisdiantoro, Kurniawan, 2014. 2 Aplikasi Digital angklung untuk gadget Android diluncurkan oleh PT Pazia Pillar Mercycom, distributor produk-produk IT. Peluncuran dilakukan di atas kapal pesiar Voyager of the Seas yang sedang melintasi Selat Malaka dari Thailand menuju Singapura, Kamis 162012. Aplikasi dapat didownload melalui Google Play Store . Aplikasi yang dikembangkan oleh tim di balik toko daring Pazia Store memuat sejarah mengenai angklung. Namun yang paling utama adalah pengguna bisa memainkan angklung secara virtual . Pengguna bisa memainkan angklung satu nada dengan cara menyentuh layar atau menggoyangkan perangkat. Ada pula pilihan untuk memainkan angklung dalam tangga nada yang lengkap sehingga pengguna diberi kebebasan untuk memainkannya sendiri atau bersama- samakompas.com, 1 Juni, 2012. Hal serupa perlu dilakukan untuk mengembangkan potensi seni musik yang ada di Indonesia, karena perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesat ini telah memudahkan kita untuk berbuat apa saja, apalagi pengembangan seni budaya ini merupakan perwujudkan eksistensi manusia Indonesia yang adalah harapan para pendiri bangsa ini. 3 Banyak aplikasi pembelajaran seni budaya berbasis multimedia dikembangkan oleh para akademisi maupun dari sektor swasta, lebih banyak diperuntukan untuk kalangan anak-anak sekolah Paud sehingga SMAK. Penggunaan media multimedia dalam pembelajaran dengan maksud agar dapat memvisualisasikan materi- materi konsep dan praktek seni budaya. Kemudian secara skala nasional, langkah strategis dilakukan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada tahun 2008 meluncurkan Buku Sekolah Elektronik BSE, dengan alamat situs: bse.kemdikbud.go.id . Buku sekolah elektronik tersebut sudah ada aplikasi mobile yang mendukung 3 platform: IOS, Android , dan Windows 8. Dilengkapi Add-ons app , seperti: Notes , Kalkulator, Konverter, Anotasi, Clock Alarm . Didalam terdapat juga koleksi buku SD, SMP, SMASMK, koleksi kurikulum, buku dan Komik dari KPK, dsb. Pada tahun 2011 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk bekerja sama dengan Mendiknas membangun media pembelajaran berbasis Semina r Na siona l Teknologi Informa si da n Komunika si 2015 SENTIKA 2015 ISSN: 2089-9815 Yogya ka rta , 28 Ma ret 2015 103 teknologi informasi, dengan nama SabakMoE Sabak Ministry of Education dengan konsep integrasi DNA Device, Network, Application Content . SabakMoE merupakan pemikiran strategis Mendiknas bahwa standardisasi pendidikan dan penyebarluasan pendidikan hanya bisa ditempuh dengan penggunaan TIK pendidikan. Kebijakan tersebut diperkuat lagi dengan program baru pada tahun 2014, bahwa pemerintah pusat berinisiatif membangun konten pembelajaran digital yang dapat diakses melalui perangkat tablet sebagai pengganti buku pelajaran yang disebut e-Sabak. Pilihan mengganti buku pelajaran dengan bentuk digital lewat e-sabak diharapkan akan membantu pelajar di daerah terdepan, terluar dan terpencil 3T agar bisa lebih mudah mendapatkan bahan ajar. Sulitnya medan dan akses menuju daerah 3T diharapkan akan bisa ditanggulangi dengan konsep e-Sabak. Dengan media tersebut diharapkan pelajaran seni budaya juga dapat diakses oleh seluruh warga negara Indonesia, karena seni budaya yang ada selama ini belum begitu terkenal diantara suku bangsa di Indonesia, kalaupun ada ivent-ivent berlabel lokal, nasional dan internasional namun tidak efektif untuk membangun satu pemahaman yang utuh sebagai kekayaan milik bersama. Untuk itu, dengan adanya fasilitas pembelajaran berbasis digital ini dapat memudahkan masyarakat dari seluruh penjuru Indonesia mengakses informasi, terutama materi tentang seni budaya. 4 Seni budaya yang memiliki nilai wisata, baik yang sudah menjadi objek wisata maupun yang punya prospek kedepan perlu dipromosikan dengan memanfaatkan kecanggian teknologi informasi. Tidak hanya sebatas informasi, namun teknologi yang ada mesti dikembangkan lagi untuk memudahkan pengunjung melakukan transaksi secara langsung dari mana saja dan kapan saja. Pengembangan sistem informasi pariwisata di Indonesia secara umum belum optimal, namun inisiatif untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata sudah mulai menuju pada digitalisasi pariwisata, yang juga bagian dari promosi seni budaya. Salah satu contoh aplikasi mobile untuk promosi pariwisata Indonesia adalah iWOW Indonesia World of Wonde yang diluncurkan oleh PT. inTouch Innovate Indonesia bekerja sama dengan MarkPlus Center for Tourism Hospitality . iWOW merupakan aplikasi multi fungsi promosikan pariwisata Indonesia. Menggunakan teknologi location-based services , iWOW menyediakan layanan berbasis lokasi yang memungkinkan turis mengetahui apa yang ada atau dekat, serta cara menuju ke suatu tempat. Dengan hadirnya aplikasi iWOW ini, para turis dapat membagi berbagai pengalamannya ke dalam iWOW dan menyebarkannya kepada pengguna lain sehingga dapat menarik turis-turis lain untuk berkunjung. Aplikasi iWOW dapat diunduh di berbagai platform, yakni Android, iOS, Windows, dan BlackBerry dalam Bahasa Indonesia, Inggris, Tiongkok dan Jepang.