Prinsip Kebersamaan Konstitusi, tertib hukum, dan Perekonomian nasional 1 Konstitusi dan tertib hukum

Politik Hukum di Bidang Ekonomi dan Pelembagaan Konsepsi Welfare State di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Jurnal Konstitusi, Volume 9, Nomor 3, September 2012 504 Lebih lanjut, terkait dengan diakomodasi prinsip efisiensi berkeadilan tersebut, A.M. Fatwa mengatakan bahwa sumber-sumber daya yang ada harus dialokasikan secara efisien untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara sehat dan sekaligus untuk mencapai keadilan. 33

c. Prinsip Berkelanjutan dan Berwawasan lingkungan

Ada dua konsep yang berkaitan dengan ide tentang ekosistem, yaitu bahwa perekonomian nasional berdasarkan demokrasi dimaksud haruslah mengandung prinsip: i berkelanjutan dan ii berwawasan lingkungan. 34 Dengan sendirinya keseluruhan ekosistem seperti yang dimaksud dalam Pasal 33 Ayat 3 sebagaimana ditafsirkan secara ekstensif dan kreatif oleh pelbagai undang-undang di bidang lingkungan hidup, haruslah dikelolauntuk kepentingan pembangunan berdasarkan prinsip-prinsip berkelanjutan suistainable development dan berwawasan lingkungan pro- environment. 35

d. Prinsip Kemandirian serta Menjaga Keseimbangan Kemajuan dan Kesatuan ekonomi nasional

Prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah asas kemandirian serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Ekonomi dunia sudah saling tergantung sebagai suatu keniscayaan, yang tidak terbantahkan. Tetapi asas normatif kemandirian ini mengharuskan kita tidak terjebak ke dalam ketergantungan, utang, investasi, dan sebagainya. 36 Dengan demikian, semua undang-undang di bidang investasi, yang merupakan instrumen untuk menggiatkan penanaman modal, harus bersifat outward looking. Namun tetap menempatkan pemerintah yang berdaulat atas sumber daya alam Indonesia dan dapat mengatur sesuai kepentingan rakyat Indonesia. 37 2.3 Perekonomian nasional dan neoliberalisme 2.3.1 neoliberalisme Isu neoliberalisme masuk ke Indonesia bersamaan dengan isu globalisasi. Setelah kekuasaan Orde Baru jatuh, isu neoliberalisme semakin deras mengalir 33 A.M. Fatwa, Potret Konstitusi Pasca Amandemen UUD 1945, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2009, hal. 175. 34 Jimly Asshiddiqie d, Green Constitution: Nuansa Hijau Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Jakarta: Rajawali Pers, 2010, hal. 94. 35 Ibid., hal. 94. 36 Rachbini, loc. cit. 37 Ibid..