Tes Formatif 1 Umpan Balik dan Tindak Lanjut

D. AE garis dan AC garis 3 Pasangan garis yang bersilangan, yaitu: A. AD garis dan BC garis B. AD garis dan FG garis C. CD garis dan FG garis D. CD garis dan AB garis 4 Perpotongan antara bidang-ADHE dan bidang-CDHG adalah: A. garis HD B. garis HD dan garis CD C. garis CD D. garis CD dan garis AD 5 Bidang yang sejajar dengan bidang-BCGF adalah: A. bidang-ABFE B. bidang-ADHE C. bidang-ABCD D. bidang-EFGH 6 Garis yang memotong bidang-EFGH, yaitu: A. garis HD B. garis HD dan garis EH C. garis HD , garis EH , dan garis GH D. garis HD , garis EH , garis GH , dan garis BH 7 Garis yang sejajar dengan bidang-DCGH, yaitu: A. garis BH dan garis EH B. garis BH dan garis BC C. garis EH dan garis EF D. garis EA dan garis EF 8 Jarak dari titik B ke garis DH adalah: A. panjang ruasgaris BD B. panjang ruasgaris BH C. panjang ruasgaris BA D. panjang ruasgaris BC 9 Jarak dari garis AB ke garis FG adalah: A. panjang ruasgaris BG B. panjang ruasgaris BF C. panjang ruasgaris AG D. panjang ruasgaris AF 10 Jarak dari garis BF ke bidang-ADHE adalah: A. panjang ruasgaris BA B. panjang ruasgaris BF C. panjang ruasgaris HE D. panjang ruasgaris FH

4.1.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian belakang modul ini. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan 1. Rumus: 100 10 benar yang Anda jawaban Jumlah penguasaan Tingkat Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 - 100 = baik sekali 80 - 89 = baik 70 - 79 = cukup - 69 = kurang Bila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 ke atas, Anda dapat meneruskan Kegiatan Belajar 2. Bagus Tetapi bila tingkat penguasaan Anda di bawah 60, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1 terutama bagian yang belum Anda kuasai.

4.2. Kegiatan Belajar 2 SUDUT DALAM RUANG DAN VOLUM

4.2.1. Uraian dan Contoh A. Sudut dalam ruang

1. Sudut antara Dua Buah Garis yang Bersilangan Pengertian:

Sudut antara dua buah garis a dan b yang bersilangan adalah sudut yang terbentuk, apabila melalui sebarang titik T dibuat garis a 1 yang sejajar dengan garis a dan garis b 1 yang sejajar dengan garis b. Perhatikan Gambar 18 berikut Pada Gambar 18, garis a dan garis b bersilangan. Untuk menentukan sudut antara garis a dan garis b tersebut, pada suatu titik, misalnya titik T, dibuat garis a 1 yang sejajar dengan garis a. Melalui titik T juga dibuat garis b 1 yang sejajar dengan garis b. Sudut yang dibentuk oleh garis a 1 dan b 1 dengan titik sudut titik T tersebut merupakan sudut antara garis a dan garis b yang bersilangan. Khususnya jika sudut antara dua buah garis yang bersilangan merupakan sudut siku-siku, maka dikatakan: kedua buah garis tersebut bersilangan tegaklurus misalnya „ a a 1 T „ b b 1 Gambar 18. garis tersebut a dan b, maka dikatakan: garis a dan garis b bersilangan tegaklurus atau garis a menyilang tegaklurus terhadap garis b. Perhatikan contoh berikut: Pada Gambar 19, AC bersilangan dengan HG . Cukup dimengerti kedua garis tersebut pada permukaan sebuah balok ABCD.EFGH. AC pada bidang-sisi- ABCD atau pada bidang-ABCD dan memuat diagonal-sisi AC . Sedangkan HG terletak pada bidang-DCGH dan pada bidang-EFGH, atau HG merupakan perpotongan antara bidang-DCGH dan bidang-EFGH, HG = bidang-DCGH bidang-EFGH. Jarak antara AC dan HG ditunjukkan oleh panjang CG , karena AC CG dan HG CG . AC CG , karena CG bidang-ABCD yang berarti CG tegaklurus terhadap semua garis yang terletak pada bidang-ABCD. HG CG , karena CG bidang-EFGH yang berarti CG tegaklurus terhadap semua garis yang terletak pada bidang-EFGH. Sudut antara AC dan HG ditunjukkan oleh ACD Perhatikan Gambar 20 a atau EGH Perhatikan Gambar 20 b H G E F D C A B Gambar 19. AC bersilangan dengan HG