Kedisplinan FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA.

a. penjabaran dan penanaman pengertian serta tumbuhnya sikap laku dan pengamalan konsep Tri Dharma.  Rumongso handarbeni saling ikut memiliki.  Melu Hangrungkebi ikut serta memelihara, mempertahankan dan melestarikan.  Mulat seriro hangroso wani terus menerus mawasdiri. b. Secara fisik, maka sarana-sarana motivatif yang langsung berkaitan dengan kerja dan tenaga kerja diusahakan peningkatan menurut kemampuan dan situasi-situasi perusahaan 2 ekstern perusahaan penanaman kesadaran bermasyarakat dan kesadaran bernegara antara lain melalui penataran P4.

2. Kedisplinan

Disiplin merupakan sikap mental yang tecermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang berlaku. Disiplin dapat pula diartikan sebagai pengendalian diri agar tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan falsafah dan moral Pancasila Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa disiplin mengacu pada pola tingkah laku dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Adanya hasrat yang kuat untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang sudah menjadi norma, etik, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat. 2. Adanya prilaku yang dikendalikan. 3. adanya ketaatan obedience Dari ciri-ciri pola tingkah laku pribadi disiplin, jelaslah bahwa disiplin membutuhkan pengorbanan, baik itu perasaan, waktu, kenikmatan dan lain-lain. Disiplin bukanlah tujuan, melainkan sarana yang ikut memainkan peranan dalam pencapaian tujuan. Manusia sukses adalah manusia yang mampu mengatur, mengendalikan diri yang menyangkut pengaturan cara hidup dan mengatur cara kerja. Maka erat hubungannya antara manusia sukses dengan pribadi disiplin. Mengingat eratnya hubungan disiplin dengan produktivitas maka disiplin mempunyai peran sentral dalam membentuk pola kerja dan etos kerja produktif. Disiplin mempunyai pengertian yang berbeda-beda dan dari berbagai pengertian itu dapat kita sarikan beberapa hal sebagai berikut: a. Kata disiplin terminologis berasal dari kata latin: disciplina yang berarti pengajaran, latihan dan sebagainya berawal dari kata discipulus yaitu sorang yang belajar. Jadi secara etimologis ada hubungan pengertian antara discipline dengan disciple Inggris yang berarti murid, pengikut yang setia, ajaran atau aliran. b. Latihan yang mengembangkan pengedalian diri, watak atau ketertiban dan efisiensi. c. Kepatuhan atau ketaatan obedience terhadap ketentuan dan peraturan pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang berlaku dala masyarakat. d. Penghukuman punishment yang dilakukan melalui koreksi dan latihan untuk mencapai prilaku yang dikendalikan controlled behaviour. Dengan rumusan-rumusan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa, disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan obedience terhadap peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan baik oleh pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untu tujuan tertentu. Disiplin dapat pula diartikan pengendalian diri agar tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan falsafah dan moral Pancasila. Disiplin nasional adalah suatu kondisi yang merupakan perwujudan sikap mental dan perilaku suatu bangsa ditinjau dari aspek kepatuhan dan ketaatan terhadap ketentuan, peraturan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Etos Kerja.