Hasil analisis ini digunakan untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki
rancangan pembelajaran.
3.8 Indikator Keberhasilan
Penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan tema cita-citaku ini dikatakan berhasil apabila:
1 Tingkat ketuntasan hasil belajar siswa berdasarkan KKM secara klasikal
mencapai ≥75 dari jumlah siswa pada kelas yang diteliti. KKM hasil
belajar kognitif dan keterampilan berdasarkan kurikulum 2013 adalah 66 B-.
2 Ketuntasan aspek kognitif dan keterampilan mencapai ≥66 B-.
3 Ketuntasan aspek sikap rasa ingin tahu dan disiplin minimal mencapai
kategori Baik B.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas IVA SD Negeri 4 Natar Kabupaten Lampung Selatan pada pembelajaran tema cita-
citaku menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar tema cita-citaku dapat ditingkatkan dengan menggunakan
pendekatan inkuiri terbimbing. Hal ini terlihat dari: a.
Hasil belajar pengetahuan kognitif pada siklus I terdapat 19 siswa 73,08 yang tuntas, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 22
siswa 84,62. Terjadi peningkatan persentase ketuntasan dari siklus I ke siklus II sebesar 11,54. Pada siklus III terdapat 23 siswa
88,46 yang tuntas. Terjadi peningkatan persentase ketuntasan dari siklus II ke siklus III sebesar 3,84.
b. Hasil belajar sikap sosial afektif yaitu sikap percaya diri dan disiplin
pada siklus I terdapat 12 siswa 46,15 yang tuntas, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 18 siswa 69,23. Terjadi
peningkatan persentase ketuntasan dari siklus I ke siklus II sebesar 23,08. Pada siklus III terdapat 21 siswa 80,77 yang tuntas.
Terjadi peningkatan persentase ketuntasan dari siklus II ke siklus III sebesar 11,54.
c. Hasil belajar keterampilan psikomotor pada siklus I terdapat 20
siswa 76,92 yang tuntas, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 21 siswa 80,77 yang tuntas. Terjadi peningkatan
persentase ketuntasan dari siklus I ke siklus II sebesar 3,85. Pada siklus III terdapat 23 siswa 88,46 yang tuntas. Terjadi peningkatan
persentase ketuntasan dari siklus II ke siklus III sebesar 7,69.
2. Kinerja guru dapat ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan inkuiri
terbimbing. Hal ini terlihat pada siklus I nilai kinerja guru mencapai 75. Pada siklus II nilai kinerja guru meningkat menjadi 81,25. Terjadi
peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 6,25. Pada siklus III nilai kinerja guru mencapai 81,25.
Berdasarkan hasil yang diperoleh peneliti dari apa yang telah diungkapkan sebelumnya, maka dapat menjawab hipotesis penelitian ini, yaitu hasil belajar
dan kinerja guru tema cita-citaku dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dapat ditingkatkan.
5.2 Saran
1. Kepada Siswa
Siswa hendaknya dapat lebih aktif mengemukakan pendapatnya, dapat bekerjasama dengan kelompoknya dan antusias dalam pembelajaran
menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing, sehingga dapat lebih memahami dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
tematik terpadu.
2. Kepada guru
Guru hendaknya dalam pembelajaran tematik terpadu dapat menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai alternatif dalam
penerapan pembelajaran, sehingga dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa serta meningkatkan kualitas dan memperbaiki pembelajaran.
3. Kepada Sekolah
Kepada sekolah hendaknya terus mendukung guru-guru untuk meningkatkan mutu sekolah dengan mengembangkan kreasinya dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran guna memperbaiki kinerjanya dan juga selalu mendukung untuk melengkapi sarana dan prasarana yang
diperlukan dalam pembelajaran.
4. Kepada Peneliti Lain
Kepada peneliti lain hendaknya penelitian ini dapat menjadi acuan, informasi, menambah pengetahuan, wawasan, pengalaman tentang
penelitian tindakan kelas serta dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. CV Yrama Widya. Bandung. Arikunto, S dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Insan Madani. Yogyakarta. Hanafiah dan Cucu, S. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama.
Bandung. Hidayati dkk. 2010. Pengembangan Pendidikan IPS. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional. Jakarta. Jihad, A dan Haris, A. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Multi Pressindo.
Yogyakarta. Kemendikbud. 2013. Panduan Teknis Penilaian Kurikulum 2013 di Sekolah
Dasar Pdf. Jakarta. Kunandar. 2013. Penilaian Autentik. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Lapono, N. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Pakpahan, H. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar. http:
dinulislami. blogspot.com201302faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil. html, diakses tanggal 26 Februari 2014 pukul 20:32 WIB.
Poerwati, L E dan Amri, S. 2013. Panduan Memahami Kurikulum 2013. Prestasi Pustakarya. Jakarta.
Prastowo, A. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. DIVA Press. Yogyakarta. Sartini, M Y. 2013. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Pembelajaran
Tematik dengan Tema Lingkungan melalui Metode Bermain Kartu Siswa Kelas I SD Xaverius I Teluk Betung Bandarlampung Tahun Pelajaran
20122013 Skripsi. Universitas Lampung. Bandarlampung.