1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan sepeda motor dalam dunia otomotif semakin pesat dan didukung oleh teknologi yang modern agar lebih memudahkan pengendara dalam
mengendarainya. Diantaranya adalah sepeda motor dengan transmisi otomatis CVT. Kelebihan transmisi otomatis CVT adalah memberikan perubahan
kecepatan dan perubahan torsi dari mesin ke roda belakang secara otomatis Dengan perbandingan rasio yang sangat tepat tanpa harus memindah gigi seperti
pada mesin sepeda motor bertransmisi konvensional, Kurniawan dan Sutjahjo, 2010. Hal tersebut menyebabkan tidak terjadinya hentakan yang biasa timbul
pada pemindahan gigi pada mesin-mesin konvensional. Dewasa ini sepeda motor yang mendominasi menggunakan transmisi otomatis
CVT adalah Motor matic atau skuter. Sepeda motor matic ini pada awalnya diperuntukkan untuk wanita, karena bentuknya yang relatif kecil dan mudah
digunakan. Di sisi lain pada sepeda motor matic masih ditemukan banyak kekurangan yang dirasakan. Mahaputra 2011 mengem
ukakan “Performa yang diberikan oleh motor matic
ini dianggap kurang bertenaga”. Performa motor matic salah satunya dipengaruhi oleh roller. Hal tersebut
karena berat roller berpengaruh terhadap perubahan variabel dari variator yang menyebabkan perubahan rasio transmisi CVT. Pada penelitiam sebelumyna unjuk
kerja mesin matic membutuhkan putaran mesin RPM yang lebih tinggi agar kopling dan automatic ratio transmitionnya berfungsi dengan baik Mind Genesis:2008.
Teknik Mesin Universitas jember memiliki sistem KERS Kinetic Energy Recovery Sistem, dimana pada komponen KERS yang dimiliki menggunakan sistem
transmisi CVT Continous Variable Transmission Honda Beat dengan spesifikasi standart orisinil. Mekanisme sistem CVT yang digunakan adalah mekanisme gaya
sentrifugal dari roller sebagai penggerak pada variator driver pulley, Saputra, dkk. 2015. Di dalam sistem CVT memiliki komponen yaitu puli primer driver pulley
dan puli skunder driven pulley yang dihubungkan dengan V-belt drive belt. Budiana, dkk 2008 mengatakan Pada puli primer terdapat 6 buah roller yang akan
menerima gaya sentrifugal akibat putaran poros crankshaft, dan roller sentrifugal akan terlempar keluar menekan salah satu sisi puli yang dapat bergeser Sliding
Sheave kearah sisi puli tetap fixed sheave sehingga menyebabkan terjadinya perubahan diameter puli primer, yaitu membesar atau mengecil. Perubahan ini
menyebabkan efek rasio transmisi. Besar kecilnya gaya tekan roller sentrifugal terhadap sliding sheave ini
berbanding lurus dengan berat roller sentrifugal dan putaran mesin. Semakin berat roller sentrifugal semakin besar gaya dorong roller sentrifugal terhadap sliding
sheave sehingga semakin besar dari diameter puli tersebut, Budiana, dkk. 2008. Dari sistem diatas dapat diketahui berat roller sentrifugal sangat berpengaruh
terhadap rasio transmisi dari perbandingan puli, dimana perubahan rasio transmisi merupakan salah satu parameter yang mempengaruhi kinerja traksi. Variasi berat
roller sentrifugal dengan performa yang dihasilkan dari CVT pada sistem KERS akan berbeda dengan penggunaan roller sentrifugal standart.
Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Edoward. 2013 semakin cepat putaran sesaat sebelum dilakukan pengereman maka akan semakin lama rentang
waktu yang dihasilkan oleh flywheel untuk meneruskan energi bangkitan yang terbuang. Budiana, dkk 2008 menyatakan dari simulasi dan eksperimen didapat
untuk berat roller 8 gram menghasikan gaya traksi terbesar pada kecepatan rendah, sedang untuk roller 10,2 gram gaya traksi terbesar pada kecepatan yang lebih tinggi,
dan untuk roller 12 gram menghasilkan gaya traksi terbesar pada kecepatan yang paling tinggi. Dari penelitian tersebut dapat dilanjutkan dngan memvariasikan berat
roller sentrifugal dengan berat roller 12 gram, 13 gram, 14 gram, dan kombinasi berat roller antara 1213 gram, 1214 gram, dan 1314 gram juga berpengaruh
terhadap putaran yang diteruskan ke flywheel. Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian ini mengangkat judul tentang
“Analisis Karakteristik Kerja CVT Continous Variable Transmission Pada Sistem
KERS Kinetic Energy Recovery System Dengan Variasi Berat Roller Sentrifugal ”.
Harapan dari penelitian ini adalah agar dapat menemukan karakteristik mekanik roller sentrifugal yang bekerja pada sistem KERS mobil listrik untuk menghasilkan
energi kinetik paling besar.
1.2 Rumusan Masalah