Pelaksanaan PPL Pelaksanaan PPL
diperlukan untuk kegiatan mengajar, seperti merencanakan pembagian jadwal mengajar dengan rekan satu program studi, membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP, media pembelajaran yang memungkinkan merangsang siswa untuk semakin tertarik dengan
proses pembelajaran serta mempersiapkan materi beserta tugas-tugas yang akan diberikan kepada siswa.
b. Konsultasi dengan guru pembimbing Dalam setiap kesempatan guru pembimbing memberikan
arahan kepada mahasiswa agar melaksanakan PPL dengan baik dan disiplin. Guru pembimbing memberikan gambaran tentang kondisi
siswa-siswa SMA N 3 Yogyakarta. Guru pembimbing juga memberikan solusi-solusi tentang masalah-masalah yang mungkin
kerap muncul saat mengajar di kelas dan memberikan saran untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. Setelah kegiatan KBM selesai,
guru pembimbing juga memberikan evaluasi terhadap penampilan dan cara mengajar praktikan.
c. Melaksanakan praktik mengajar
Praktik mengajar yang dilakukan secara mandiri dan terbimbing dimulai secara intensif pada tanggal 11 agustus
– 10 September 2015.
Waktu efektif mengajar mulai 11 agustus – 29 Agustus 2015
No. Hari
Jam ke- Waktu WIB
Kelas Jumlah
pertemuan 1.
Selasa 1- 2
07.15 - 08.45 XI - IS
3
2
Jumat 1-2
07.15 - 09.30 XI - IS
3 Namun karena ada perubahan jadwal mulai tanggal 31 Agustus 2015, sehingga
wktu mengajar efektif mulai tanggal 31 agustus adalah sebagai berikut
No. Hari
Jam ke- Waktu WIB
Kelas Jumlah
pertemuan 1.
Selasa 1- 2
07.15 - 08.45 XI - IS
2
2
Sabtu 3-4
09.45 - 11.15 XI - IS
2 Namun selain waktu mengajar yang sudah terjadwal tersebut, masih ada
beberapa kelas tambahan yang tidak terjadwal, dengan jadwal sebagai berikut
21
No. Hari
Jam ke- Waktu WIB
Kelas Jumlah
pertemuan 1.
Sabtu 7- 8
12.30 - 14.00 X
– IA 3 2
2
Rabu 3-4
09.45 - 11.15 XII
– IA 4 1
d. Penggunaan Metode
Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran selama 13 kali pertemuan tersebut bervariasi, antara lain:
i.
Metode Demonstrasi Mahasiswa pratikan menjelaskan dengan media gambar dan
mempraktikan tentang materi yang telah disiapkan. Dengan metode ini, pratikan menjelaskan dan peserta didik memperhatikan. Dan
sesekali peserta didik diselingi dengan pertanyaan.
ii.
Metode TGFU Teaching Games for understanding merupakan metode pembelajaran
yang menekankan pada games untuk mencapai indikator. Mahasiswa memberikan pembelajaran ekonomi melalui permainan games.
iii. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat,
dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang
menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif
iv. Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.
v. Metode Pemecahan Masalah problem solving method
Metode problem solving metode pemecahan masalah bukan hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode
berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode- metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada
menarik kesimpulan.
Secara umum, praktik mengajar di kelas dapat berjalan lancar, dalam pelaksanaannya ada faktor pendukung dan faktor penghambat kelancaran
proses KBM.
22
1. Faktor Pendukung
a. Siswa yang rata-rata memiliki kecerdasan lebih membuat
pembelajaran menjadi lebih mudah dilaksanakan b.
Siswa sangat tertarik pada dunia ekonomi dan kasus yang terjadi sehari-hari maupun pada lingkung nasional dan internasional
c. Keberadaan guru pembimbinh yang membimbing mahasiswa dalam
perencanaan pembelajaran, hal ini membuat keberterimaan siswa terhadap mahasiswa praktikan makin mantap untuk proses belajar
mengajar. d.
Siswa yang kritis terhadap suatu kasus faktual terkait ekonomi semakin
menambah keterkartikan
siswa dalam
mengikuti pembelajaran ekonomi
e. Faktor penguasaan materi oleh mahasiswa praktikan yang cukup
2. Faktor Penghambat
a. Peserta didik banyak yang sering ijin tidak masuk sekolah keluar
kelas karena ada kegiatan sekolah. b.
Peserta didik bermain dengan temannya ketika pembelajaran sedang berlangsung.
c. Peserta didik ada yang tidak responsif jika ada peserta didik lain yang
sedang mengeluarkan pendapatnya terkait suatu kasus. 3.
Solusi a.
Mahasiswa praktik berusaha memperlakukan peserta didik sesuai yang mereka inginkan caranya dengan pendekatan individual,
sehingga dapat mengetahui mana peserta didik yang kurang mampu mengikuti mana yang sudah bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
b. Mahasiswa praktikan memberikan pertanyaan kasus kepada siswa
yang terlihat tidak memperhatikan ketika mahasiswa peserta didik lain sedang menjelaskan materi.
c. Mahasiswa memberikan semangat kepada peserta didik yang
melakukan aktivitas yang benar sesuai dengan perintah guru. Semangat berupa kata, misalnya “bagus, baik sekali, dll”.
d. Memposisikan diri selayaknya guru yang bukan untuk mengajari
berbagai materi tapi sebagai partner dan rekan belajar pada tiap pembelajaran.
Demikianlah beberapa analisis yang dapat praktikan berikan selama pelaksanaan PPL di SMA N 3 Yogyakarta. Hal ini sesuai dengan apa yang
praktikan dapatkan selama menjalankan praktik micro teaching lalu disesuaikan dengan kondisi dilapangan, sehingga mampu untuk dilaksanakan dengan
23
semaksimal mungkin. e. Penyusunan laporan PPL
Laporan yang disusun oleh praktikan adalah laporan yang telah disesuaikan dengan pokok-pokok atau garis besar yang telah ditentukan oleh Universitas
Negeri Yogyakarta melalui LPPMP UPPL mengenai apa yang dilakukan praktikan selama PPL di SMA N 3 Yogyakarta dan atas bimbingan dosen
pembimbing PPL juga guru pamong yang ada di sekolah.