Buku jurnal diperlukan jika kita mengerjakan jurnal secara manual karena dalam sistem yang sudah terkomputerisasi buku jurnal manual sudah
tidak diperlukan. Setelah menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk menjurnal,
selanjutnya identifikasi data transaksi yang terdapat dalam bukti transaksi yang akan dicatat dalam jurnal. Disini kita harus teliti data apa saja yang
akan dicatat dan tidak perlu dicatat dalam jurnal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses mengidentifikasi data transaksi antara lain :
a. Transaksi yang dicatat harus berurutan karena jurnal merupakan catatan harian yang bersifat kronologis.
b. Transaksi yang dicatat harus memuat informasi yang terkandung dalam bukti transaksi. Misalnya, dalam jurnal khusus penjualan diperlukan
informasi tentang syarat pembayaran, nama debitur, harga serta nomor faktur yang menjadi bukti transaksi.
c. Transaksi yang dicatat harus tepat dan benar, baik dalam melakukan pendebitan dan pengkreditan akan maupun jumlah rupiahnya. Karena
jurnal melibatkan dua akun-akunnya.
3. AkunPerkiraanRekening Account
Sebelum melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal, alangkah lebih baiknya kita mengenal akun terlebih dahulu akun account.
Akun adalah suatu daftar untuk mencatat transaksi keuangan yang mengakibatkan perubahan pada aktiva, kewajiban ekuitas, pendapatan dan
beban. Akun-akun yang terdapat dalam neraca disebut akun riil, sedangkan akun yang terdapat dalam laporan laba rugi disebut akun nominal.
Untuk mempermudah dalam pencatatan sebaiknya akun disusun sedemikian rupa dan diberi nomor kode, agar lebih mudah mencari dan
menempatkan akun kembali pada kolomnya. a. Pengertian Kode Akun
Kode akun adalah pemberian tandanomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun.
b. Pemberian Kode Akun
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian kode akun, antara lain :
1. Kode akun dibuat secara sederhana dan mudah diingat 2. Kode akun dalam penggunaannya harus konsisten
3. Jika ada penambahan akun baru, usahakan jangan sampai mengubah
kode yang sudah ada.
c. Jenis-jenis Kode Akun
Ada empat macam kode akun, yaitu kode akun sistem numerik, sistem desimal, sistem mnemonik, dan kode kombinasi huruf dan angka.
LKS Mengelola Buku Jurnal
1. Sistem Numberik Merupakan cara pemberian kode akun dengan menggunakan
nomor 0 sampai dengan Sistem ini dapat dilakukan dengan cara : a. Kode Nomor Berurutan
Akun diberi nomor mulai dari 1.100 atau sesuai dengan yang
diinginkan. Contoh
: 100 Kas
101 Kas di bank 102 Piutang usaha
b. Kode Nomor Kelompok Jika akun diberi kode tiga angka, maka angka pertama
menunjukkan kelompok, angka kedua menunjukkan golongan, dan angka ketiga menunjukkan jenis akun.
Contoh :
Kas
c. Kode Blok Akun yang ada dikelompokkan menjadi beberapa kelompok.
Contoh :
Golongan Akun
Aktiva lancar 100 – 149
Aktiva tetap 150 – 199
Utang lancar 200 – 249
Utang jangka panjang 249 – 299
2. Sistem Desimal Dengan cara ini akun diklasifikasikan menjadi beberapa
kelompok. Tiap kelompok dibagi menjadi beberapa golongan dan tidak golongan dibagi menjadi jenis-jenis akun, dimulai dari angka
sampai 9. Contoh :
Akun dibagi menjadi beberapa kelompok. Misalkan kelompok 0 adalah akun aktiva lancar. Tiap kelompok dibagi menjadi beberapa
golongan. Misalkan golongan 01 adalah kas. Tiap golongan dibagi menjadi beberapa jenis akun. Misalkan akun 011 adalah kas di tangan,
012 adalah kas on bank.
3. Sistem Mnemonik Kode akun cara ini menggunakan huruf. Untuk menentukan
huruf, tentukan huruf yang mudah dikenal, dimengerti, diingat atau diambil dari singkatan huruf awalnya.
Contoh :
1 1 1 Kelompok akun : Aktiva
Golongan akun : Aktiva Jenis akun
: Aktiva
LKS Mengelola Buku Jurnal
Aktiva Lancar, kode AL Kewajiban Jangka Panjang, kode KJP.
4. Kode Kombinasi Huruf dan Angka
Pemberian kode ini dapat dilakukan dengan memberikan kode pada kelompok dan golongan akun, sedangkan jenis akun diberikan
kode angka. Contoh
: Kas, Kode AL 01
Utang gaji, Kode UL 03
4. Jenis Jurnal