8
proporsipersentasi kata, kalimat, paragraf yang diplagiat. Sastroasmoro juga menyimpulkan plagiarisme ringan 0
–29, plagiarisme sedang 30–70, plagiarisme berat atau total 71
–100. Keempat, berdasarkan pola plagiarisme, seperti plagiarisme kata demi kata word for plagiarizing dan plagiarisme mozaik.
2.1.2. Peraturan dan hukum yang mengatur plagiarisme
Menteri Pendidikan Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Nomor 17 Tahun 2010 yang berisikan Pencegahan Dan Penanggulangan Plagiat Di Perguruan Tinggi. Di
dalam Bab IV, Pasal 7, disebutkan bahwa: 1 Pada setiap karya ilmiah yang dihasilkan di lingkungan perguruan tinggi harus
dilampirkan pernyataan yang ditandatangani oleh penyusun bahwa: a. Karya ilmiah tersebut bebas plagiat;
b. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah tersebut, maka penyusunnya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan. 2 Pimpinan perguruan tinggi wajib mengunggah secara elektronik semua karya
ilmiah mahasiswadosenpenelititenaga kependidikan yang telah dilampiri pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 melalui portal Garuda Garba
Rujukan Digital
sebagai titik
akses tehadap
karya ilmiah
mahasiswadosenpenelititenaga kependidikan Indonesia, atau portal lain yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
Peraturan Menteri Pendidikan Indonesia dimaksudkan agar setiap karya ilmiah yang dihasilkan dari dunia pendidikan Indonesia tidak mengandung aksi plagiat.
Seperti yang telah dijelaskan di awal, keaslian suatu karya, seperti karangan atau ciptaan merupakan suatu hal esensial dalam perlindungan hukum melalui hak
cipta. Perlindungan hukum melalui hak cipta diberikan kepada karya pengarang, artis, musisi, programer, dan lainnya, yakni melindungi hak-hak pencipta dari tindakan
peniruan dan mereproduksi tanpa izin Purwaningsih, 2005. Dalam bukunya Perkembangan Hukum Intellectual Property Rights
Purwaningsih, 2005 memaparkan pencipta atau pengarang adalah seseorang yang memiliki inspirasi guna menghasilkan karya yang didasari oleh kemampuan
intelektual, imajinasi, keterampilan, dan keahlian yang diwujudkan dalam bentuk karya yang memiliki sifat dasar pribadi personal nature. Pasal 1 ayat 1 Undang-
9
Undang Hak Cipta Indonesia, menyatakan bahwa hak cipta merupakan hak yang dikhususkan bagi pencipta karya untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut peraturan perundangan yang berlaku. Menurut pasal 12 ayat 1, UU Hak
Cipta, ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup:
1. Buku, program komputer, pamflet, layout karya tulis yang diterbitkan dan semua hasil karya tulis lainnya;
2. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu; 3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
4. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks; 5. Drama atau drama musikal, tari koreografi, pewayangan, dan pantomime;
6. Seni rupa dalam segala bentuk seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;
7. Arsitektur; 8. Peta;
9. Seni Batik; 10. Fotografi;
11. Sinematografi; 12. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lainnya.
Pelanggaran hak cipta terjadi apabila materi hak cipta digunakan tanpa izin dan harus ada kesamaan antara dua karya yang dibandingkan; jika seluruh atau
sebagian dari karya yang telah dilindungi hak cipta telah dikopi. Dengan semakin meningkatnya kesadaran hukum yang berlaku atas kekayaan intelektual, diharapkan
penyelesaian ganti rugi dapat diseimbangkan dengan tuntutan pidana. Purwaningsih, 2005.
2.2. Citasi