JALUR, JENIS, DAN JENJANG PENDIDIKAN

6

BAB II JALUR, JENIS, DAN JENJANG PENDIDIKAN

Bagian Kesatu Jalur Pendidikan Pasal 7 Jalur pendidikan dalam Sisdik Polri meliputi: a. jalur pendidikan formal; dan b. jalur pendidikan non formal. Pasal 8 1 Jalur pendidikan formal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang diselenggarakan di dalam Sisdik Polri. 2 Jalur pendidikan formal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dituangkan dalam Program Pendidikan dan Pelatihan Prodiklat Polri. Pasal 9 1 Jalur pendidikan non formal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b merupakan jalur pendidikan yang diselenggarakan di luar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 1. 2 Jalur pendidikan non formal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan secara terstruktur danatau tidak terstruktur sesuai kebutuhan, dalam bentuk antara lain: a. pelatihan dan kursus yang diselenggarakan di lingkungan Polri; dan b. penugasan pendidikan di luar lingkungan Polri. Bagian Kedua Jenis Pendidikan Pasal 10 Jenis pendidikan dalam Sisdik Polri meliputi: a. pendidikan akademik; b. pendidikan manajerial; dan c. pendidikan profesi atau vokasi. Pasal 11 ….. 7 Pasal 11 1 Pendidikan akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a merupakan pendidikan yang menitikberatkan pada peningkatan ilmu pengetahuan umum dan ilmu Kepolisian. 2 Program pendidikan akademik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diselenggarakan oleh: a. Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian - Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian STIK- PTIK; atau b. perguruan tinggi lain yang telah mendapatkan rekomendasi dari kementerian pendidikan nasional. 3 Penyelenggaraan program pendidikan akademik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berpedoman pada sistem pendidikan nasional. 4 Penyelenggaraanpenataan kelembagaan pendidikan akademik STIK-PTIK dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 5 Program pendidikan akademik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipimpin oleh Gubernur STIK-PTIK. Pasal 12 Pendidikan akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 1 meliputi: a. Program Diploma Tiga D-3, diselenggarakan untuk mendidik anggota Polri yang berpangkat Brigadir guna memiliki keterampilan teknis profesi; b. Program Strata Satu S-1, diselenggarakan untuk mendidik anggota Polri guna memiliki kemampuan akademis S-1; c. Program Strata Dua S-2, diselenggarakan untuk mendidik anggota Polri guna memiliki kemampuan akademis tingkat magister S-2; dan d. Program Strata-3 S-3, diselenggarakan untuk mendidik anggota Polri guna memiliki kemampuan akademis tingkat doktor S-3. Pasal 13 1 Pendidikan akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dapat diselenggarakan dengan Program Pembelajaran Jarak Jauh PPJJ. 2 PPJJ sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat diselenggarakan pada jenjang dan jenis pendidikan Polri tertentu guna memberikan layanan pendidikan kepada Pegawai Negeri pada Polri yang tidak dapat mengikuti pembelajaran secara tatap muka atau reguler. 3 PPJJ ….. 8 3 PPJJ sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diselenggarakan dalam berbagai bentuk, cara, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan. 4 Ketentuan mengenai penyelenggaraan PPJJ diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kapolri. Pasal 14 1 Pendidikan manajerial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b merupakan pendidikan yang menitikberatkan peningkatan kemampuan dan keahlian di bidang manajerial staf dan kepemimpinan Kepolisian. 2 Pendidikan manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi program: a. Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama Sespimma Polri, diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan Inspektur Polri sebagai asisten manajerial tingkat menengah dan sebagai pimpinan staf yang profesional; b. Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah Sespimmen Polri, diselenggarakan untuk mengembangkan Komisaris Polri agar memiliki kemampuan manajerial tingkat menengah dan sebagai pimpinan staf yang profesional; dan c. Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Sespimti Polri, diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan manajerial tingkat tinggi dan kepemimpinan strategis. 3 Program pendidikan manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diselenggarakan oleh Sekolah Staf dan Pimpinan Polri Sespimpol. 4 Program pendidikan manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipimpin oleh Kasespimpol dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh Kaspimti, Kaspimmen, dan Kaspimma. Pasal 15 1 Pendidikan profesi atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c merupakan pendidikan yang menitikberatkan peningkatan dan pengembangan pengetahuan, kemampuan teknis, dan ketrampilan profesi Kepolisian. 2 Pendidikan profesi atau vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi pendidikan: a. pembentukan Polri; b. pengembangan umum Polri; c. pengembangan spesialisasi Polri; dan d. pengembangan fungsional Polri. 3 Pendidikan ….. 9 3 Pendidikan profesi atau vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat diselenggarakan di lembaga pendidikan Polri atau di luar Polri. 4 Pendidikan Profesi atau vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipimpin oleh Kepala Lembaga Pendidikan Polri. Bagian Ketiga Jenjang Pendidikan Pasal 16 Jenjang pendidikan di lingkungan Polri meliputi: a. Pendidikan Pembentukan Diktuk;dan b. Pendidikan Pengembangan Dikbang. Pasal 17 1 Diktuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf a merupakan pendidikan untuk membentuk dan membekali Peserta Didik menjadi anggota Polri yang memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan, ketangguhan, sikap dan perilaku terpuji dalam rangka melaksanakan tugas kepolisian. 2 Diktuk sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipimpin oleh Kepala Lembaga Pendidikan dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh para Kepala SPN dan Kepala Sekolah Spesialisasi tertentu. 3 Diktuk sebagaimana dimaksud pada ayat 1, meliputi: a. Diktuk Brigadir; dan b. Diktuk Inspektur. Pasal 18 1 Diktuk Brigadir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 3 huruf a, merupakan pendidikan yang diarahkan untuk membentuk Brigadir Polisi yang memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan, ketangguhan, sikap dan perilaku terpuji dalam rangka melaksanakan tugas kepolisian. 2 Diktuk Brigadir sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diselenggarakan oleh Lemdiklat Polri dan SPN. Pasal 19 1 Diktuk Inspektur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 3 huruf b merupakan pendidikan yang diarahkan untuk membentuk Inspektur Polisi yang memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan, ketangguhan, sikap dan perilaku terpuji dalam rangka melaksanakan tugas kepolisian sesuai dengan peranannya sebagai penyelia tingkat pertama first line supervisor. 2 Diktuk ….. 10 2 Diktuk Inspektur sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri dari: a. Sekolah Inspektur Polisi SIP; b. Akademi Kepolisian Akpol; dan c. Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana SIPSS. Pasal 20 1 SIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 2 huruf a merupakan pendidikan bagi anggota Polri untuk menjadi Inspektur Polisi yang memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan, ketangguhan, sikap dan perilaku terpuji dalam rangka melaksanakan tugas kepolisian sesuai dengan peranannya sebagai penyelia tingkat pertama first line supervisor. 2 Akpol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 2 huruf b merupakan pendidikan akademis untuk membentuk Inspektur Polisi yang memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan, ketangguhan, sikap dan perilaku terpuji dalam rangka melaksanakan tugas kepolisian sesuai dengan peranannya sebagai penyelia tingkat pertama first line supervisor. 3 SIPSS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 2 huruf c merupakan pendidikan bagi para sarjana yang dibutuhkan dalam profesi Kepolisian untuk menjadi Inspektur Polisi yang memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan, ketangguhan, sikap dan perilaku terpuji dalam rangka melaksanakan tugas kepolisian sesuai dengan peranannya sebagai Inspektur Polisi yang ahli di bidang keilmuannya guna mendukung tugas Kepolisian. Pasal 21 Dikbang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf b terdiri dari: a. Dikbang Umum; dan b. Dikbang Spesialisasi Dikbangspes. Pasal 22 1 Dikbang Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf a merupakan pendidikan lanjutan setelah Pendidikan Pembentukan untuk mengembangkan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajerial serta kepemimpinan sesuai jenjang pendidikan. 2 Dikbang Umum sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipimpin oleh Kepala Lembaga Pendidikan Polri dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh para Kepala Biro Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Lemdiklat. Pasal 23 ….. 11 Pasal 23 1 Dikbangspes sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf b merupakan pendidikan lanjutan untuk mengembangkanmeningkatkan pengetahuan dan keterampilan profesi fungsi Kepolisian sesuai dengan tingkatan kemampuan keahlian khusus. 2 Dikbangspes sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipimpin oleh Kepala Lembaga Pendidikan Polri dibantu oleh pembina fungsi teknis Kepolisian. 3 Dikbangspes sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikelompokkan berdasarkan: a. golongan kepangkatan; b. fungsional; dan c. struktur jabatan. Pasal 24 Dikbangspes yang didasarkan kepada golongan kepangkatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat 3 huruf a, meliputi: a. Dikbangspes bagi BrigadirPNS Polri Golongan II, yang diselenggarakan untuk mengembangkan profesi teknis Kepolisian agar memiliki kemampuan dan ketrampilan teknis profesi pada tingkat dasar sesuai dengan peranannya sebagai pelaksana; b. Dikbangspes bagi InspekturPNS Polri Golongan III yang diselenggarakan untuk mengembangkan profesi teknis Kepolisian agar memiliki kemampuan dan keahlian teknis profesi pada tingkat lanjutan sesuai dengan peranannya sebagai penyelia supervisor; c. Dikbangspes bagi KomisarisPNS Polri Golongan IV yang diselenggarakan untuk mengembangkan profesi teknis Kepolisian agar memiliki kemampuan dan keahlian teknis profesi pada tingkat menengah sesuai dengan peranannya sebagai pengendalimanajer tingkat menengah; dan d. Dikbangspes bagi Perwira Tinggi Polri diselenggarakan untuk mengembangkan profesi teknis Kepolisian agar memiliki kemampuan dan keahlian teknis profesi pada tingkat mahir sesuai dengan peranannya sebagai manajer tingkat tinggi. Pasal 25 1 Dikbangspes yang didasarkan kepada fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat 3 huruf b meliputi: a. bidang pembinaan; b. bidang operasional; dan c. bidang pendukung. 2 Dikbangspes ….. 12 2 Dikbangspes sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diselenggarakan oleh Pusdik atau Sekolah di lingkungan Polri antara lain: a. Selapa Polri, meliputi Dikbangspes: 1. Komisaris Fungspers; 2. Komisaris Fungrengar; 3. InspelturPNS gol III MKIB; 4. Inspektur Humas; 5. Inspektur PR fungsi Humas; 6. Inspektur Hukum; 7. InspekturPNS gol III Fungrengar; b. Secapa Polri, meliputi Dikbangspes: 1. Inspektur Gadik; 2. Manajemen Penanggulangan Bencana; c. Pusdikmin Polri, meliputi Dikbangspes: 1. InspekturPNS gol III Faskon; 2. Inspektur PNS gol III Bensatker; 3. Inspektur PNS gol III Minu; 4. Inspektur PNS gol III Pers; 5. Inspektur PNS gol III Logistik; 6. Inspektur PNS gol III program computer; 7. inspektur PNS gol III pengelolaan administrasi belanja pegawai; 8. Inspektur Provos; 9. BrigadirPNS gol II Faskon; 10. BrigadirPNS gol II Minu; 11. BrigadirPNS gol II Pers; 12. BrigadirPNS gol II Logistik; 13. Dikbangspes brigadirPNS gol II operator computer; 14. BrigadirPNS gol II pengelolaan administrasi belanja pegawai; 15. Brigadir ….. 13 15. BrigadirPNS gol II Das Komlek; 16. Brigadir PNS gol II Lapku, Sai, dan Simak-BMN; 17. Brigadir provos; d. Sebasa Polri, meliputi Dikbangspes: 1. Komisaris bahasa inggris intermediate; 2. Inspektur bahasa perancis dasar; 3. Inspektur bahasa arab dasar; 4. Inspektur bahasa mandarin dasar; 5. Inspektur bahasa inggris intermediate; 6. InspekturPNS gol III Dokpol; 7. Inspektur bahasa Inggris Brimob; 8. Brigadir bahasa Inggris Brimob; 9. Brigadir bahasa Inggris intermediate; 10. Brigadir bahasa Perancis dasar; 11. Brigadir bahasa Jepang dasar; 12. Brigadir bahasa Mandarin dasar; e. Pusdik Reserse, meliputi Dikbangspes: 1. Inspektur Idik tindak pidana korupsi; 2. Inspektur Idik tindak pidana Narkoba; 3. Inspektur Idik teroris; 4. Inspektur Idik money laudring; 5. Inspektur Idik tindak pidana lingkungan hidup; 6. Inspektur Idik tindak pidana illegal mining; 7. Inspektur Idik tindak pidana Haki; 8. Inspektur Idik tindak pidana perbankan; 9. Inspektur idik cyber crime; 10. InspekturPNS gol III Identifikasi; 11. Brigadir Idik tindak pidana korupsi; 12. Brigadir …. 14 12. Brigadir Idik tindak pidana Udpal; 13. Brigadir Idik tindak pidana narkoba; 14. Brigadir Idik tindak pidana lingkungan hidup; 15. Brigadir Idik tindak pidana illegal mining; 16. Brigadir Idik teroris; 17. Brigadir Idik tindak pidana perbankan; 18. Brigadir Idik tindak pidana Haki; 19. Brigadir idik cyber crime; 20. Brigadir Idik tindak pidana penyelundupan; 21. Brigadir Idik tindak pidana perdagangan manusia; 22. Brigadir Idik tindak pidana illegal loging; 23. Brigadir Idik tindak pidana money laundering; 24. BrigadirPNS Gol II Identifikasi; 25. Brigadir Das Reskrim; f. Pusdik intelkam, meliputi Dikbangspes: 1. Komisaris Sus Pasen Intel; 2. Inspektur analis; 3. Inspektur unit Opsnal; 4. Inspektur Min Ontel; 5. Inspektur Das Intel; 6. Inspektur Intelmob; 7. Inspektur Lidik sosekonomi; 8. Inspektur Lidik Krim; 9. Inspektur Lidik SosPol; 10. Inspektur PAM Intel; 11. Inspektur penggalangan; 12. Inspektur POA; 13. Brigadir Lidik Sosekonomi; 14. Brigadir ….. 15 14. Brigadir Lidik krim; 15. Brigadir Lidik SosPol; 16. Brigadir PAM Intel; 17. Brigadir kontra Intel; 18. Brigadir Inteltek; 19. Brigadir unit Opsnal; 20. Brigadir Wasendak; 21. Brigadir Intelmob; 22. Brigadir Das Intel; g. Sepolwan, meliputi Dikbangspes: 1. Inspektur Polwan PPA; 2. Inspektur Polwan negosiator; 3. Brigadir Polwan PPA; h. Pusdik lantas, meliputi Dikbangspes: 1. Inspektur regident pengemudi; 2. Inspektur regident Ranmor; 3. Inspektur manajemen rekayasa; 4. Inspektur PJR Lantas; 5. Inspektur Gakkum Lantas; 6. Inspektur Patwal Lantas; 7. Inspektur Dikmas Lantas; 8. Inspektur Idik Laka Lantas; 9. Brigadir regident pengemudi; 10. BrigadirPNS gol II pengemudi VIP; 11. Brigadir PJR Lantas; 12. Brigadir Gakkum Lantas; 13. Brigadir regident Ranmor; 14. Brigadir Patwal Lantas; 15. Brigadir ….. 16 15. Brigadir rekayasa Lantas; 16. Brigadir Das Lantas; 17. Brigadir Dikmas Lantas; 18. Brigadir info Lantas; 19. Brigadir Idik Laka Lantas; i. Pusdik gassum, meliputi Dikbangspes: 1. Inspektur Dalmas; 2. Inspektur negosiator; 3. Inspektur Bimmas; 4. Inspektur Pam ObsusObvit; 5. Brigadir Dalmas; 6. Brigadir negosiator; 7. Brigadir Mimmas; 8. Brigadir Pam ObsusObvit; 9. Brigadir petugas Polmas; 10. Brigadir Tipiring; j. Pusdik brimob, meliputi Dikbangspes: 1. Inspektur Jibom; 2. Inspektur Das Brimob; 3. Inspektur SAR; 4. Inspektur pelopor; 5. Brigadir Jibom; 6. Brigadir Das Brimob; 7. Brigadir SAR; 8. Brigadir pelopor; 9. Brigadir Resmob; k. Pusdik pol air, meliputi Dikbangspes: 1. inspektur Das Pol air; Inspektur ….. 17 2. Inspektur Idik Pol air; 3. Brigadir Idik Pol air; 4. Brigadir Das Pol air; 5. Brigadir SAR Pol air; 6. Brigadir Harwat kapal; 7. Brigadir hub Komlek kapal; l. Pusdik satwa, meliputi Dikbangspes: 1. Brigadir pawang satwa; 2. Brigadir pawang deteksi narkoba; 3. Brigadir pawang deteksi Handak. Pasal 26 Dikbangspes yang didasarkan kepada struktur jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat 3 huruf c meliputi: a. pendidikan jabatan Kepala Kepolisian Sektor Kapolsek; b. pendidikan jabatan Kepala Kepolisian Resort Kapolres; c. pendidikan jabatan Komandan Batalyon Danton, Komandan Kompi Danki, Kepala Detasemen Kaden, dan Kepala Satuan Kasat Brimob; d. pendidikan jabatan Kepala Unit Kanit dan Kepala Satuan Fungsi Kasatfung; e. pendidikan jabatan Kapten Kapal dan Kapten Pilot; dan f. pendidikan jabatan Kapoliklinik, Kasatkes, dan Karumkit.

BAB III KOMPONEN PENDIDIKAN