Hambatan PELAKSANAAN PPL BIMBINGAN DAN KONSELING

30

C. Hambatan

Dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, praktikan menghadapi berbagai hambatan baik secara teknis maupun non teknis, tetapi berkat kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Adapun hambatan-hambatan dan cara mengatasinya dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling yaitu: 1. Layanan Dasar a. Bimbingan Klasikal Pelaksanaan bimbingan klasikal dilakukan saat jam terakhir sehingga menjadi kurang efektif dikarenakan konsentrasi siswa sudah terpecah antara keinginan pulang dengan materi yang disampaikan. Hal tersebut membuat praktikan harus mencari metode yang menarik. b. Layanan Pengumpulan Data Ada beberapa siswa yang tidak mengumpulkan angket yang sudah disebar sehingga membuat praktikan kembali menyebar angket ke kelas. 2. Layanan Responsif a. Konseling Individual 1 Susah mencari waktu untuk melakukan konseling individual dikarenakan saat pulang sekolah, siswa banyak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sehingga waktu untuk konseling cenderung sedikit sehingga praktikan biasanya memanfaatkan waktu istirahat dan memanggil konseli secara berkala. 2 Biasanya siswa tidak memenuhi panggilan praktikan untuk melakukan konseling sehingga membuat praktikan meminta bantuan kepada guru BK untuk memanggil siswa tersebut. 3. Perencanaan Individual Dalam hal ini, pelaksanaan masih bersifat klasikal sehingga kurang optimal membantu siswa secara perorangan sehingga praktikan menawarkan untuk konsultasi kepada BK apabila membutuhkan bantuan untuk mengambil keputusan. 31

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan PPL BK dilakukan dalam rangka peningkatan ketrampilan dan pemahaman mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan bimbingan dan konseling yang dapat diberikan oleh seorang guru pembimbing, dalam rangka memenuhi persyaratan pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan bimbingan di sekolah yang profesional. Kegiatan PPL BK di SMA Negeri 1 Pakem berfungsi sebagai tempat untuk mengaplikasikan teori- teori yang sudah didapat selama menjalani proses perkuliahan. Melalui PPL ini praktikan mendapat pengalaman berharga sebagai bekal dalam mengembangkan potensi diri untuk menjadi tenaga pendidik profesional, meniliki nilai, sikap ilmiah serta ketrampilan sesuai bidangnya. Berdasarkan hasil observasi awal, praktikan melakukan analisis kebutuhan peserta didik SMA Negeri 1 Pakem, kemudian menyusun program bimbingan dan konseling. Program yang direncanakan diaplikasikan saat kegiatan PPL berlangsung yaitu pada tanggal 1 Juli sampai dengan 17 September 2014. Selama praktikan melaksanakan PPL di SMA Negeri 1 Pakem terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu: 1. Layanan Dasar a. Bimbingan Klasikal Praktikan telah berhasil memberikan bimbingan klasikal sebanyak 30 kali materi yang disesuaikan dengan tugas perkembangan siswa. b. Layanan Orientasi Materi layanan orientasi yang telah praktikan lakukan adalah mengenai peminatan di perguruan tinggi. c. Layanan Informasi Praktikan membuat leaflet. Melalui leaflet, praktikan menyampaikan tentang belajar efektif. d. Layanan Bimbingan Kelompok Praktikan tidak melakukan bimbingan kelompok secara langsung tetapi hanya menemani guru BK.