Perancangan media promosi SMA Kristen BPPK

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI

  Nama : Polynando Yubieltho Treamosyantha Tempat, tanggal lahir : Bandung, 9 Oktober 1986 Jenis Kelamin : Laki-laki Status : Belum Menikah Agama : Kristen Protestan Alamat : Jl. Cipedes Tengah No 63 Rt.01 Rw.03 Kel.Sukagalih Kec.Sukajadi

  Kota Bandung

PENDIDIKAN FORMAL 1.

  1992-1998 : SD Katolik Marsudi Wiyata Banjarmasin 2. 1998-2001 : SMP Negeri 12 Bandung 3. 2001-2005 : SMA Kristen BPPK Bandung 4. 2006 – 2012 : S1 Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

  ‘;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

  Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

Perancangan Media Promosi SMAK BPPK

DK 38315/Tugas Akhir Semester I 2012-2013

  Oleh :

  Polynando Yubieltho Treamosyantha 51906218 Program Studi Desain Komunikasi Visual FAKULTAS DESAIN UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2013

KATA PENGANTAR

  Salam sejahtera, Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan kasih serta karunia-NYA sehingga penulis sebagai mahasiswa tingkat akhir ini dapat menyusun dan menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul

  “PERANCANGAN MEDIA PROMOSI SMA KRISTEN BPPK”

  yang dimana penyusunan laporan ini merupakan salah satu tugas dan syarat untuk menyelesaikan masa studi di Falkutas Desain Komunikasi Visual, UNIKOM. se gala sesuatunya tidak ada yang sempurna, begitupun dengan penyusunan laporan tugas akhir ini. kritik dan saran yang membangun sangat diterima secara terbuka, dengan harapan agar dikemudian hari menjadi lebih baik dalam menyelesaikan tanggung jawab dan permasalahan yang akan dihadapi.

  Ucapan terima kasih di tujukan kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam pembuatan laporan tugas akhir ini, sehingga dapat menyusun laporan ini sampai selesai. Akhir kata penulis berharap, semoga laporan tugas akhir ini dapat diterima dengan baik untuk kepentingan mata kuliah tugas akhir dan sebagai syarat untuk menyelesaikan masa studi di Desain Komunikasi Visual, UNIKOM.

  Salam sejahtera Bandung,7 Febuari 2013

  Polynando Yubieltho Treamosyantha

  vii

  DAFTAR ISI

  LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................ii LEMBAR KETERANGAN PENYERAHAN HAK EKSKLUSIF ..................iii KATA PENGANTAR .......................................................................................iv ABSTRAK .........................................................................................................v ABSTRACT .......................................................................................................vi DAFTAR ISI ......................................................................................................vii DAFTAR GAMBAR .........................................................................................viii DAFTAR BAGAN .............................................................................................ix

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

  1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

  1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 3

  1.3 Fokus Masalah ........................................................................................ 3

  1.4 Tujuan Perancangan ............................................................................... 3

  BAB II PROMOSI SMAK BPPK ..................................................................... 4 II.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................... 4 II.2 Tinjauan Yayasan BPPK-GKP .............................................................. 6 II.3 Tinjauan SMA Kristen BPPK ................................................................ 11 II.4 Target Audiance ................................................................................... 17 II.5 Permasalahan ........................................................................................ 19 II.6 Penyelesaian Permasalahan .................................................................... 19 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL .................. 20 III.1 Strategi Perancangan ............................................................................. 20 III.2 Konsep Visual ....................................................................................... 25 BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ............................................................. 29 III.1 Konsep Media ....................................................................................... 29 III.2 Teknis Perancangan .............................................................................. 39 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 35 DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... 36

  

DAFTAR PUSTAKA

Adhy Trisnanto (2007). Cerdas Beriklan. Galangpress, Yogyakarta.

  Pusat Bahasa (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Sandra Moriarty., Nancy Michell., William Wells. (2011). Advertising: Prenada Media Grup. Jakarta.

  35

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dibangun di atas kepercayaan kepada manusia, oleh karena itu

  pendidikan adalah sebagai tindakan cinta kasih yang memberi ruang kepada masyarakat untuk meneliti dan menganalisa realitas yang fungsinya memberi bekal kepada setiap pelaku pendidikan, sehingga menjadi modal pedoman kelak dalam menjalani realitas kehidupan pelaku didik tersebut.

  Salah satu tantangan yang dialami dalam mempertahankan kesadaran pendidikan adalah pola pikir masyarakat yang mengesampingkan akan pentingnya dunia pendidikan, yang dapat memperlambat dan menghalangi kesadaran tersebut, Masalah lain dalam dunia pendidikan yaitu pendapatan ekonomi masyarakat yang mempengaruhi kinerja dalam pendidikan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka pemerintah selaku lembaga pendidikan harus terus berupaya dalam meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia).

  Proses meningkatkan pendidikan pengajaran dan pelatihan memerlukan wadah yaitu melakukan salah satunya dengan didirikan sekolah sehingga mempermudah penyelenggaraan atau aktifitas pendidikan, Aktifitas pendidikan juga membutuhkan tenaga pengajar, sarana dan prasarana yang selalu mendukung dalam kegiatan belajar mengajar.

  Seiring kemajuan pendidikan bermunculan sekolah-sekolah yang dapat memberikan dampak persaingan diantara penyelenggara pendidikan dalam perekrutan perserta didik; sehingga di beberapa instansi atau lembaga dalam aktifitas pendidikan ditemukan kekurangan peserta didik. Dipihak penyelenggara pendidikan satu sama lain terdapat juga overlap dalam aktifitas pendidikan, hal tersebut disebapkan karena tidak dibatasi jumlah masuk peserta didik yaitu jumlah minimal dan maksimal peserta didik dan syarat untuk mendirikan sekolah. Maka hal tersebut mengakibatkan persaingan perekrutan oleh masyarakat menjadi peserta didik yang lebih baik di instansi atau lembaga sekolah.

  1 Salah satunya SMA BPPK, sekolah swasta tersebut berada di kota Bandung. SMA Kristen BPPK kepanjangan dari Sekolah Menengah Atas Kristen Badan Perguruan dan Pendidikan Kristen yang berdiri pada tanggal 1 September 1959. Sekolah tersebut diselengagarakan oleh BPPK-GKP (Badan Perguruan dan Pendidikan Kristen-Gereja Kristen Pasundan).

  Pada tahun 1990 an perjalanan sekolah tersebut mengalami penurun dalam kompetisi penyelenggaraan pendidikan, antara lain kondisi sekolah berada dalam kecenderungan menurun, gedung-gedung bangunan sekolah mengalami rusak parah tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk proses kegiatan belajar mengajar, kesejahteraan guru dan karyawan mengalami penurunan, mutu penyelengaraan pendidikan menjadi tidak kompetitif bahkan cenderung di bawah rata-rata, sekolah mengalami kekurangan murid sehingga rumor buruk terhadap SMA Kristen BPPK.

  Kenyataan menurunnya prestasi dalam perjalanan SMA Kristen BPPK menambah rumor buruk SMA Kristen BPPK di peserta didik atau pelajar, alumni yang sampai kepada masyarakat. Dengan adanya rumor buruk yang melekat di SMA Kristen BPPK yang diakibatkan banyak faktor; maka pada tahun 2006 dilakukan upaya-upaya perbaikan oleh penyelenggara pendidikan. Tujuannya adalah agar aktifitas pendidikan kembali menjadi ideal; akan tetapi kenyataannya adalah bahwa penurunan jumlah peserta didik yang menggunakan jasa pendidikan di SMA BPPK semakin tajam dibandingkan di tahun-tahun sebelumnya. Peserta didik tercatat 112 siswa di tahun 2012. Hal itu menjadi kondisi yang tidak dapat memenuhi kenyataan dalam kelangsungan terselengaranya pendidikan di sekolah tersebut.

  2

  I.2 Identifikasi Masalah

  Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah di jabarkan di atas, penulis telah mengidentifikasikan masalah yang ada pada SMA Kristen BPPK sebagai berikut: A.

  Terjadinya penurunan jumlah peserta didik B. Meningkatnya kompetitor saat ini memberi dampak persaingan yang semakin ketat dalam perkembangan pendidikan.

  C.

  Tidak adanya aturan pembatasan penerimaan jumlah siswa baru sehingga terjadi overlap di sekolah-sekolah tertentu.

  D.

  Minimnya promosi yang diberikan SMAK BPPK kepada masyarakat saat ini.

  E.

  Terjadinya rumor buruk akibat penurunan prestasi sejak tahun 1990-an dapat berdampak sampai saat ini.

  F.

  Menurunnya prestasi siswa dapat memberi dampak menurunnya minat untuk bersekolah di tempat tersebut.

  I.3 Fokus Masalah

  Minimnya jumlah siswa dan promosi di SMA Kristen BPPK sehingga saat ini sangat diperlukan kegiatan-kegiatan usaha untuk memunculkan tindakan masyarakat dalam penggunaan jasa yang akan ditawarkan oleh SMA Kristen BPPK. Dengan demikian walaupun ada beberapa masalah yang telah di identifikasi maka batasan masalah yang akan dilakukan adalah Perancangaan Media Promosi SMA Kristen BPPK.

  I.4 Tujuan Perancangan

  Berdasarkan identifikasi masalah dan fokus permasalahan, menyimpulkan beberapa tujuan perancangan sebagai berikut: A.

  Menginformasikan, mempengaruhi, mengubah perilaku audiens kepada masyarakat, khususnya promosi kepada calon pengguna jasa pendidikan untuk mengetahui keberadaan dan keadaan SMAK BPPK saat ini.

  B.

  Meningkatkan jumlah murid.

  3

BAB II PROMOSI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN BPPK II.1 Tinjauan Pustaka II.2.1 Pendidikan

  “Pendidikan adalah proses pengubahan sikap seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan” adanya pendidikan akan memberikan wawasan di masa depan karena dapat memberikan dampak positif bagi setiap individu masyarakat.(Pusat Bahasa,2012).

  Proses pendidikan memerlukan wadah untuk melakukan pengajaran dan pelatihan, salah satunya dengan didirikan sekolah. Pengertian yang terdapat pada Pusat Bahasa, “Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran” yang bertujuan untuk mempermudah proses meningkatkan kualitas sumber daya manusia atau aktifitas pendidikan.

  Pengertian yang terdapat pada Pusat Bahasa, Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran, yang bertujuan untuk mempermudah proses meningkatkan kualitas sumber daya manusia atau aktifitas pendidikan.

  Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Bandung (2011), menunjukkan bahwa sampai tahun 2011, terdapat 29 Sekolah Menengah Atas, 15 Sekolah Negeri Menengah Kejuruan, 70 Sekolah Menengah Kejuruan Swasta.

II.2.2 Promosi

  “Promosi adalah suatu usaha dari penjual/produsen dalam menginformasikan barang/jasa kepada pembeli atau konsumen agar pembeli/konsumen itu tertarik untuk melakukan transaksi pembelian atau pertukaran atas produk barang/jasa yang dijual atau ditawarkan” (Niken tri Hapsari, 2010, h.12) Menurut kamus besar bahasa indonesia, secara harfiah kegiatan “promosi adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan melakukan pameran, periklanan, demontrasi, serta usaha-usaha lain yang bersifat persuasive”.

  Sedangkan dalam kamus istilah periklanan indonesia “promosi didefenisikan sebagai usaha komunikasi yang menjembatani kesenjangan antara produsen dengan konsumen” usaha komunikasi tersebut dapat dibagi dalam bagian-bagian yang terdiri atas periklanan, publisitas, humas, dan proyek-proyek khusus seperti door to door direct mail (iklan pos langsung), sampling (percontohan).

  Pengertian lainnya, “promosi adalah teknik mengkomunikasikan produk, yang digunakan oleh perusahaan untuk berinteraksi dengan ta rget pasar, dan khalayak ramai”. (Eddy Soreyanto Soegoto, 2009, h.97)

  Menurut Sandra Moriarty (2011) dalam bukunya

  Advertising, Sarana Komunikasi utama dalam promosi meliputi : A.

  Iklan (advertising) merupakan bentuk komunikasi nonpersonal yang biasanya terdapat pada koran, radio, tv, majalah atau internet.

  B.

  Promosi Penjualan (Sales Promotions) merupakan bujukan langsung kepada konsumen, seperti hadiah langsung, atau kupon.

  C.

  Pemasaran Langsung (Direct Marketing) adalah promosi penjualan yang langsung ke pembeli, seperti penjualan rumah, mobil, motor, pakaian dan lain sebagainya.

  D.

  Hubungan Masyarakat (Public Relations) adalah semua bentuk komunikasi yang bertujuan membentuk citra yang baik terhadap organisasi dan produknya. E.

  Media Sosial (Social Media) sarana komunikasi yang memfasilitasi perusahaan dengan publik, yang diantara keduanya masing-masing memiliki peran yang aktif, seperti Facebook, Youtube, Twitter, Kaskus dan lain sebagainya.

  II.2 Tinjauan Yayasan BPPK-GKP

  II.2.1 Sejarah Adanya penyelenggaraan pendidikan oleh Gereja Kristen

  Pasundan, tidak terlepas dari sejarah pekabaran injil di Jawa Barat yang dilakukan oleh NZV(Nederland Zendings Vereeniging) yang mulai datang tanggal 16 Agustus 1862 ke Jawa Barat pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

  Pada mulanya zendeling berusaha untuk mendirikan sekolah disetiap jemaat, dengan lama pendidikan umumnya 3 tahun dan ada juga yang 5 tahun, Peserta didik yang cakap dan berbakat diberikan kesempatan untuk melanjutkan pelajaran ke sekolah guru dan sekolah perawat yang juga diselengarakan oleh NVZ di Bandung. Pelayanan ini makin berkembang tidak lagi sebagai alat kontak dengan penduduk asli saja akan tetapi sebagai bidang pelayanan khusus. Sasaran NZV di Jawa Barat yang pada mulanya hanya pengkabaran injil, kepada banyak jemaat pasundan tetapi juga kepada campuran sunda dan tionghoa. Kejadian ini dimulai dari Cirebon pada tahun 1863, kemudian juga terjadi hampir di seluruh jemaat-jemaat pasundan. Lembaga yang khusus menangani bidang pendidikan adalah “commissie totoprichting en instandhounding van hollandsch ilansche en hollansch chineessche schoolen ten behoove van den arbeid der Nederlandsche Zending Vereeniging of west java”,

  Pada tahun 1908, tercatat sudah ada 26 sekolah dengan jumlah murid 1700 orang.Pada tahun 1910 mulai ada pemisahan. Guru Sekolah mengajar di sekolah dan Guru injil atau Guru Jemaat bertugas khusus melayani jemaat di gereja. Pada tahun 1920: tercatat 33 sekolah dengan jumlah murid lebih 2000 orang, pada tahun 1938 tercatat 36 sekolah dengan jumlah murid 3866 orang.

  Pada tanggal 14 November 1934 Gereja Kristen Pasundan dinyatakan berdiri sendiri, walaupun sebenarnya sampai pada tahun 1942 peran zending masih memegang peranan penting antara lain pimpinan dibidang kegerejaan, pelayanan pendidikan dan Rumah Sakit masih dipegang para zending. Ketika para zending dihadapkan kepada keharusan mendewasakan jemaat-jemaat asuhannya, unsur pimpinan bumiputra masih sangat sedikit, Zending cuma mempersiapkan orang-orang Kristen Sunda di bidang pendidikan untuk menjadi Guru dan di antara mereka sedikit sekali yang mendapat pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

  Pada tahun 1942 Pemerintahan Hindia Belanda berakhir dan masa penduduk Jepang dimulai. Semua Zending tidak diperkenankan bekerja dan sama hal nya dengan orang-orang Belanda lainnya mereka dimasukan ke dalam kamp-tawanan. Hubungan dengan badan Zending di negeri Belanda sama sekali terputus, sehingga keadaan ini menyebapkan GKP harus sepenuhnya berdiri sendiri dalam kemampuan ketenagaan yang belum siap. Kemampuan ketenagaan masih sangat kecil, tetapi ketika itu pula diperoleh pengalaman yang sangat berharga untuk sunguh-sunguh belajar mandiri.

  Tahun 1948 dilangsungkan persidangan sinode GKP-7, dipersidangan ini dibentuk 6 Badan Pelayanan antara lain Badan Rumah Sakit, Badan Pendidikan, Badan Kolpotrase, Badan Khusus, Guru Injil, Badan Sosial,Badan Ekonomi. Badan-badan ini merupakan sarana Perkabaran Injil yang dikoordinir oleh suatu Lembaga yang bernama MPIGP (Majelis Perkabaran Injil Gereja Pasundan) yang dibentuk pada tanggal 9 September 1948, dan kerjasama dengan Veernigne Nerdelandsche Zendings Corporatie(VNZC). Bersamaan itu pula Zending menyerahkan bangunan-bangunan sekolah serta tanahnya kepada Badan Pendidikan dan sebagian lagi kepada Gereja Tiong Hoa Kie Tok kauw Hwee. Badan Pendidikan selanjutnya disebut Yayasan Badan Perguruan dan Pendidikan Kristen-Gereja Kristen Pasundan melanjutkan pekerja an “commissie totoprichting en instandhounding van hollandsch ilansche en hollansch chineessche schoolen ten behoove van den arbeid der Nederlandsche Zending Vereeni ging of west java”. Semua pendidikan di lingkungan Gereja Pasundan berada dibawah Yayasan Badan Perguruan dan Pendidikan Kristen Gereja Kristen Pasundan. Badan ini diurus oleh Bpk. Jakin Elia (Ketua), Bpk M Nawawi (Wakil Ketua), Bpk Kemas Madjiah (Panitera), Rd Wahyu Wiriadinata (Bendehara) dan Bpk N Titus (Penasehat/anggota) sejak tahun 1948.

II.2.2 Analisa Potensi, Peluang, Hambatan, Solusi A.

  Potret Sekolah-sekolah pada tahun 1990  Kondisi sekolah-sekolah berada dalam kecenderungan yang terus menerus menurun.

   Gedung bangunan sekolah mengalami rusak parah dan tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk proses kegiatan belajar mengajar.

   Kesejahteraan Guru dan karyawan mengalami penurunan  Mutu penyelengaraan pendidikan menjadi tidak kompetitif bahkan cenderung di bawah rata-rata.

   Sekolah mengalami kekurangan murid  Sekolah mengalami devisit anggaran sehingga harus disubsidi.

  B.

  Potensi/Kekuatan  Yayasan masih memiliki 17 unit sekolah yang tersebar di 9 tempat/wilayah/kota  Yayasan BPPK-GKP bersama Yayasan BPK Penabur merupakan Yayasan Pendukung Yayasan Perguruan

  Tinggi Kristen Maranatha yang mengelola Universitas Kristen Maranatha

   Yayasan BPPK-GKP bersama BPK Penabur merupakan Yayasan pendukung Yayasan BPSMKJB yang mengelola SMAK Dago

   Adanya burung wallet dan aset-aset tanah milik BPPK yang saat ini berada dalam pengusahaan/pengelolaan pihak lain  Masih adanya Sumber Daya Manusia GKP yang peduli dan bersedia bekerja untuk menjadi Pengurus, Guru, karyawan walaupun imbalan minim.

  C.

  Peluang/Tantangan  Letak yang strategis dan memiliki potensi untuk diminati  Kebutuhan akan adanya pendidikan yang berciri khas kristiani merupakan kebutuhan khusus bagi warga Gereja yang ada di daerah dan di kota.

   Kebutuhan akan adanya pendidikan yang berkualitas dan akrab dengan budaya daerah masih merupakan hal yang diminati masyarakat  Kemitraan dengan yayasan penyelengaraan pendidikan

  Kristen lainnya merupakan peluang atau tantangan menjalin kebersamaan  Asset-aset Yayasan BPPK yang belum dikelola dan di optimalkan merupakan peluang untuk mengahasilkan dana program pendidikan D.

  Hambatan/Kendala  Banyaknya gedung-gedung sekolah milik yayasan yang harus diperhatikan karena rusak parah dan tidak memiliki sarana dan prasarana untuk melakukan proses kegiatan belajar dan mengajar  Mutu penyelenggaraan pendidikan menjadi kurang kompetitif

   Sistem penggajian guru dan karyawan sangat minim  Untuk mempertahankan kondisi sekolah membutuhkan subsidi  Walaupun permintaan pendidikan yang berciri kristiani cukup mendesak dari masyarakat namun kemampuan ekonomi minim, populasi kurang optimal dan kalah bersaing dengan kompotitor dari pembayaran uang sekolah terhadap biaya penyelenggaraan pendidikan.

  E.

  Solusi  Perbaikan Sarana dan Prasaran  Meningkatkan Mutu dan nilai pendidikan  meningkatkan kesejahteraan Guru dan Karyawan  Menata Organisasi BPPK  Menggalang dana untuk operasional BPPK  Menigkatkan kemitraan di lingkup GKP  Kemitraan dengan yayasan BPK Penabur

II.2.3 Upaya promosi terpadu yang pernah dilakukan Yayasan BPPK- gggggg GKP.

  

Gambar III.1 Brosur Promosi Terpadu Yayasan BPPK-GKP

Sumber : SMA Kristen BPPK (2011)

  II.3 Tinjauan SMA Kristen BPPK

  II.3.1 Sejarah Pada awalnya yang pertama kalinya dibuka adalah Sekolah

  Dasar Kristen, kemudian tahun 1953 SMPK selanjutnya pada tahun 1958 Taman Kanak-kanak dan 1 September 1959 membuka SMAK BPPK. Pada awal tahun lima puluhan Sekolah-Sekolah Kristen menjadi terdepan dibidang pendidikan, karena pada waktu itu pemerintah sangat terbatas mendirikan sekolah-sekolah dan belum banyak pihak swasta mendirikan sekolah. Keadaan ini berlangsung sampai tahun 1980 dan setelah itu banyak sekolah- sekolah yang mengalami kemunduran dan kekurangan murid bahkan diawal tahun 1990-2000 sekolah yang beroprasi mengalami keadaan sangat memperihatinkan baik sarana maupun kesejateraan para guru.

II.3.2 Visi dan Misi A.

  Visi Terwujudnya sekolah yang mampu menghasilkan peserta didik bermoral jujur dan bertakwa kepada kepada Tuhan, unggul dalam prestasi akademik dan non akademik, memiliki keterampilan atau kecakapan hidup berguna bagi masyarakat dan negara, berdisiplin tinggi dan akrab dengan budaya Jawa Barat.

  B.

  Misi  Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia dan guru, karyawan.

   Menjadi teladan bagi pesesrta didik dalam hal kejujuran, kedisplinan dan ketakwaan kepada Tuhan  Mendidik secara kreatif dan inovatif yang berdasarkan kasih.

   Mengoptimalkan keterampilan/kecakapan hidup siswa.  Menciptakan iklim persaudaraan dikalangan guru, karyawan dan peserta didik.

II.3.3 Layanan yang ditawarkan SMA BPPK A.

  Kemampuan Sekolah Pada tahun 2009 SMA BPPK tercatat mendapatkan

  Akreditasi “A” dari Depatemen pendidikan yang berlaku lima tahun,

  Lampiran II.1 Akrditasi SMA Kristen BPPK Sumber: SMA Kristen BPPK (2012) Lampiran II.2 Nilai Akrditasi SMA Kristen BPPK Sumber: SMA Kristen BPPK (2012) B.

  Bentuk/Denah Gedung

  Gambar II.2 Denah SMA Kristen BPPK Sumber: SMA Kristen BPPK (2012)

  C.

  Harga Tabel II.1 Biaya Pendidikan di SMA Kristen BPPK Penetapan Biaya PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) dan DU (Daftar Ulang).

  Siswa Baru  Formulir Pendaftaran Rp. 100.000  Biaya SPP

  Rp. 190.000  Komputer Rp. 12.500  Perpustakaan Rp. 100.000  Uang Kegiatan Siswa Rp. 402.500  Uang Sarana Rp. 1.950.000  Uang Perlengkapan Siswa Rp. 595.000

  Jumlah Rp. 3.500.000 Siswa Lama (Kelas 11)  Daftar Ulang Rp. 150.000  Biaya SPP Juli Rp. 190.000  Komputer Rp. 12.500  Uang Kegiatan Siswa Rp. 402.500

  Jumlah Rp 755.000 Siswa Lama (Kelas 12) Rp. 150.000

   Daftar Ulang Rp. 190.000  Biaya SPP Juli Rp. 12.500  Komputer Rp. 402.500  Uang Kegiatan Siswa Jumlah Rp. 755.000

  Sumber : SMA Kristen BPPK (2012) D. Lingkunagan Fisik dan Prasarana

  (a) Sarana olahraga (b) Lab Komputer (c) sarana ibadah (d) Lab IPA (e) Ruang Seni Budaya (f) Ruang Seni Musik

  (g) Toilet

  

Gambar III.3 Lingkungan Fisik dan Prasarana

Sumber: SMA Kristen BPPK (2012)

  E.

  Media promosi yang pernah dilakukan SMAK BPPK Kegiatan promosi dilakukan disaat menjelang penerimaan peserta didik adapun uraian kegiatan promosi tersebut antara lain: mempersiapkan, mengirim dan memasang brosur-brosur, spanduk, surat-surat untuk promosi PPDB.

  Gambar III.4 Brosur Promosi SMA Kristen BPPK Sumber: SMA Kristen BPPK (2012) Gambar III.5 Spanduk Promosi SMA Kristen BPPK Sumber: SMA Kristen BPPK (2012)

II.3.4 Analisa SWOT pada media-media promosi SMAK BPPK A.

  Kekuatannya antara lain :  Pada media brosur yang dilakukan SMA Kristen BPPK tersebut terdapat prinsip keseimbangan hal tersebut terlihat pada desain layout simetris sehingga mampu memberi kesan formal, stabil, dapat dipercaya dan mapan.

   Prinsip kontras yang terdapat pada tulisan SMA Kristen BPPK ber outline warna kuning bertujuan menghindari elemen desain dalam halaman yang tampak serupa sehingga dalam sekilas mata diarahkan pada tulisan tersebut.

   Illustrasi mampu memberi kesan formal, stabil, dapat dipercaya dan mapan .  Adanya informasi iman, pengharapan dan kasih pada media tersebut, sehingga pembaca mengetahui janji SMA Kristen BPPK.

   Adanya informasi via telepon sehingga mempermudah target audience untuk menghubungi secara langsung dengan SMA Kristen BPPK.

  B.

  Peluang.

   Adanya informasi beasiswa sehingga dapat memunculkan ransangan tindakan terhadap target

  audiance

   Adanya informasi peta lokasi sehingga dapat menjangkau target audience yang geographisnya berada di kabupaten-kabupaten.

   Biaya pendidikan yang terjangkau sehingga memberi peluang kepada masyarakat menengah ke bawah untuk mendapatkan pendidikan yang sama baiknya dengan masyarakat kalangan lainya.

   Kebutuhan akan adanya pendidikan yang akrab dengan budaya daerah masih merupakan hal yang diminati masyarakat  Memberi peluang bagi masyarakat yang ingin mengembangkan keterampilan di bidang non akademik.  Kemitraan dengan penyelenggara lainnya sehingga dapat bersama-sama membangun pendidikan kota Bandung.

  C.

  Kelemahan  Tidak tertata, hal tersebut terlihat pada peta lokasi dan keterangan beasiswa yang tata letaknya terjadi saling menimpa.

   Tidak adanya informasi biaya pendidikan sehingga membutuhkan menunggu feedback untuk menginformasikannya.

   pemilihan typographi yang terdapat pada media tersebut terkesan rendah multitafsir.

  D.

  Ancaman  Target audience merasa tertipu karena SMA Kristen BPPK memunculkan visual gedung yang tak sama dengan kenyataan gedung dilapangan.

   Apabila penempatan media promosi tersebut di kota Bandung, maka kemungkinan persepsi pembaca melihat peta lokasi seperti melihat media kartu undangan.

  II.4 Target Audience

  II.4.1 Premier Pelajar yang berusia antara 12

  • – 15 tahun. Target audience ini di anggap memiliki potensi untuk dimasa depan, tertutama melihat arah perkembangan pendidikan di masa depan yang akan terus tumbuh. Pelajar yang berusia antara 12
  • – 15 tahun merupakan
usia konsumtif dalam menggunakan jasa pendidikan dan memiliki semangat dan kreatifitas tinggi. A

  Demografi :  Laki-laki dan Perempuan  Usia 12 – 15  Perorangan / kelompok  Pelajar  Kalangan menengah bawah

  B Geografi :

   Masyarakat Indonesia, terutama masyarakat yang di perkotaan.  Masyarakat perkotaan, terutama di daerah sekolah, gereja.  Masyarakat perkotaan di Indonesia terutama kota pelajar, seperti Bandung. C

  Psikografis :  Orang yang sedang menjalani pendidikan, dan paham akan kebutuhan pendidikan  Orang yang suka mengikuti perkembangan pendidikan khusunya memahami keinginan prestasi.

   Orang yang sadar pendidikan terutama prestasi bidang akademik dan non akademik;

II.4.2 Sekunder

  Orang tua yang berusia antara 35

  • – 38 tahun. melihat arah perkembangan pendidikan di masa depan yang akan terus tumbuh. Orang tua yang berusia antara 35
  • – 38 tahun di anggap memiliki potensi menentukan keputusan dalam pemilihan jasa pendidikan bagi anak yaitu sebagai target premier dan memiliki semangat dan giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. A Demografi :

   Laki-laki dan Perempuan  Usia 35 – 38

   Perorangan / kelompok  Karyawan, Wiraswata, Pegawai Negri  Kalangan menengah bawah

  B Geografi :

   Masyarakat Indonesia, terutama masyarakat yang di perkotaan.  Masyarakat perkotaan, terutama di daerah sekolah, gereja.  Masyarakat perkotaan di Indonesia terutama kota besar, seperti Bandung.

  C Psikografis :

   Orang yang sedang bekerja, dan paham akan kebutuhan pendidikan  Orang yang suka mengikuti perkembangan pendidikan khususnya memahami kebutuhan prestasi pelajar.  Orang yang sadar kebutuhan pendidikan terutama prestasi bidang akademik dan non akademik bagi anak dalam pengembangan sumber daya manusia.

  II.5 Permasalahan

  Dari beberapa media promosi yang pernah dijalankan Yayasan BPPK- GKP dan SMA Kristen BPPK, pesan yang dijalankan tidak konsisten pada kearifan pelayanan, melainkan media promosi lebih konsisten pada pesan Terakreditasi “A” tampa memberikan informasi visi dan misi yang terbentuk dalam membangun pendidikan yang beroreantasi pada pelayanan.

  II.6 Penyelesaian Masalah

  Untuk menjawab segala tantangan yang dihadapi SMA BPPK pada saat ini perlu adanya perancangan media promosi SMA BPPK yang memberi minat tindakkan serta dikembalikan kepada visi dan misi, yaitu fokus dalam pembentukan karakter dan mendorong siswa-siswa kurang prestasi agar tetap dapat menuntut ilmu dengan baik sehingga dapat menjadi nilai jual SMA BPPK.

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan III.1.1 Pendekatan Komunikasi yang dilakukan antara lain : A. Strategi Komunikasi Strategi komunikasi yang digunakan sangat dipengaruhi

  oleh tujuan dasar dibuatnya program promosi SMAK BPPK dan sangat di pengaruhi pula oleh target Audience. Sebagai solusi untuk memecahkan masalah, strategi komunikasi yang paling utama yang akan digunakan adalah bersifat persuasif yaitu membujuk, mempengaruhi dan mengajak. Salah satu pesan yang paling utama yang akan disampaikan adalah menpengaruhi kepada masyarakat khususnya dan kepada pelajar umumnya bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda yang nantinya menjadikan motivasi bagi pelajar agar berusaha terus mengejar prestasi dalam menyelesaikan pendidikan, Strategi komunikasi yang akan di lakukan yaitu :  Memberi ransangan kepada target audiance untuk menggunankan jasa pendidikan.  Menginformasikan proses pendidikan kepada target

  audiance dalam aktifitas pendidikan sesuai dengan karakter SMAK BPPK..

   Menyampaikan pesan dengan elegan, yaitu elok, dan rapih kepada target audiance.

  B.

  Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi dalam promosi ini memiliki tiga tujuan

  fundamental yang satu sama lain saling mendukung dan

  mempengaruhi, ketiga tujuan itu adalah sebagai berikut :  Mengajak dan memberi peluang bagi pelajar yang kurang prestasi menjadi lebih semangat mengejar prestasi.

   Mempengaruhi, mengubah cara pandang target audience yang negatif menjadi postif terhadap jasa pendidikan SMAK BPPK.

  C.

  Tema Dasar Komunikasi Tema dasar komunikasi akan disesuaikan dengan target

  audience dan karakter SMAK BPPK. Tema dasar komunikasi

  yang dilakukan adalah harapan baru, berfokus pada ransangan dan ajakan kepada siswa untuk mengejar prestasi.

  D.

  Positioning

  Positioning digunakan untuk menempatkan citra yang akan

  ditimbulkan di benak masyarakat, dalam hal ini janji SMAK BPPK adalah iman pengharapan dan kasih. Iman SMA Kristen BPPK adalah sekolah religi yang berpedoman dalam ajaran kearifan Tuhan Yang maha Esa. Perngharapan yaitu SMA Kristen BPPK memberikan peluang yang sama kepada semua kalangan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pendidikan secara baik. Kasih karena SMA Kristen BPPK memberikan dasar cinta dalam penyelenggaraan pendidikan sehingga memberikan sifat peduli dan toleransi kepada sesama mahluk hidup.

  E.

  Pendekatan Bahasa Bahasa yang akan di gunakan adalah bahasa Indonesia yang jelas dan berpedoman pada Ejaan Yang Disempurnakan pada tahun 2009.

  F.

  Materi Pesan Dalam perancangan program promosi ini materi pesan sangat penting. Agar program promosi berjalan sesuai tujuan.

  Materi pesan yang akan disampaikan dalam program promosi ini adalah sebagai berikut :  Nafas yang mendampingi proses dalam mencapai hasil akhir yang tersiran dalam dinamika pelajar yang meloncat.

   Tumbuh di dalam situasi atau keadaan untuk mewujudkan tujuan dalam aktifitas pendidikan yang diberikan SMA Kristen BPPK.

   SMA Kristen BPPK memberikan peluang sama kepada seseorang atau kelompok untuk menggapai tujuan yang diharapkan.

  III.1.2 Strategi Kreatif A.

  General Statement

  Genaral statement adalah pernyataan singkat yang mewakili seluruh karakter produk dan image produk, atau perusahaan. General statement ini penting karena sebagai salah satu acuan

  bahasa desain pada promosi ini. Pembuatan general statement dalam promosi ini adalah sebagai berikut Unique Selling Point Posisitioning Emotional Selling

  Point  Tertua  Religi  Merangkul  Budaya local  Sekolah Umum  Bersahaja  Ringan biaya

  Difirensiasi  Pelayanan General Statement

  Bagan III.1 Alur pembuatan General Statement

  Sesuai dengan analasis di atas, dan sesuai dengan alur berpikir dalam pembuatan General Statement. Maka program promosi SMA Kristen BPPK ini memiliki Genaral Stament sebagai berikut ini yaitu “HOPE” adalah pembangunan pendidikan

  yang memberi ruang sama kepada pelajar untuk menuntut ilmu dengan baik serta berusaha memberi sarana, peluang,

  apresiasi dan penghargaan bagi pelajar dalam meraih prestasi untuk pelajar SMA Kristen BPPK”.

  B.

  Pencarian Gagasan Visual Ganeneral Statement Promtion Beasiswa yang bertujuan memberi ransangan untuk terus meraih prestasi. Berusaha memberi sarana, peluang, apresiasi dan penghargaan bagi pelajar kurang berprestasi untuk terus berusaha meraih prestasi. Dalam rangka memahami pelajar akan kebutuhan pendidikan.

  STATEMENT 3 STATEMENT 3 STATEMENT 3 Hope Pendidikan Apresiasi

KEYWORD KEYWORD KEYWORD

   Langit  Sekolah  Piala  Loncatan  Pelajar  sertifikat  Senyum  Seragam sekolah  kado

  Visual interpratation Bagan III.3 Alur Pembuatan Gagasan Visual

  Berdasarkan alur pembuatan gagasan visual, gagasan visual yang akan muncul fokus kepada kesan harapan dalam pendidikan pesan apresiasi dan penghargaan tehadap siswa tumbuh berprestasi. Setiap statement yang muncul dari

  general statement, akan mewakili setiap tema keyword yang akhirnya keyword akan memunculkan tafsiran visual.

  Tafsiran visual akan muncul sesuai dengan metode visual

  brainstroming berdasarkan keyword yang didapat dari alur pembuatan gagasan visual. C.

  Rasional Visual Visualisasi yang akan muncul adalah visualisasi yang akan membentuk kesan semangat yang penuh harapan dan tentunya dengan penghargaan dalam bidang pendidikan sehingga menjadi sebagai daya tariknya. Sesuai dengan

  tagline program promosi yaitu “Faith Hope and love Beasiswa“. Oleh karena itu Kesan dan pesan yang

  divisualisasikan adalah harapannya sebagi ajang kompetisi pendidikan yang diadakan di SMA Kristen BPPK kota Bandung.

  III.1.3 Strategi Media A.

  Pemilihan Media Pemilihan media berdasarkan solusi untuk menjawab permasalahan dan disesuaikan dengan tujuan perancangan program promosi. Maka dipilih beberapa media sebagai sarana promosi yang menjadi sentral target audience yaitu pemilihan media cetak: Majalah, Poster, dan Brosur. Karena ketiga media tersebut dinilai tepat dan sesuai dengan target

  audience. Diharapkan ketiga jenis media tersebut mampu dan dapat menjadi solusi untuk menjawab permasalahan.

  B.

  Media Utama Media leaflet akan ditempatkan di gereja-gereja kota Bandung dan sekolah lanjut tingkat pertama kota Bandung.

  Menggunakan strategi penyampaian pesan yang persuasif dan informatif. Dengan bahasa visual dan verbal yang menarik bagi kalangan pelajar. Media leaflet di pilih karena memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh media lainnya, leaflet langsung menyampaikan pesan kepada target audience, leaflet dapat menyampaikan pesan relatif lebih detail. C.

  Media Pendukung  Media iklan majalah

  Pada majalah dipilih karena majalah memiliki pembaca yang lebih selektif tidak seperti koran yang memiliki pembaca yang cukup luas. Selain itu media iklan pada majalah memiliki usia iklan yang relatif lama bila dibandingkan dengan televisi yang relatif singkat. Majalah yang dipilih adalah majalah yang bertema religi.  Media poster

  Media poster ini akan secara bersamaan ditempatkan di gereja-gereja kota bandung dan di perpustakaan sekolah lanjut tingkat pertama kota bandung.Menggunakan strategi penyampaian pesan yang persuasif dan informatif. Dengan bahasa visual dan verbal yang menarik bagi kalangan pelajar. Media poster di pilih karena memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh media lainnya.  Media x-banner

  Media ini akan ditempatkan disaat pendaftran siswa baru, Menggunakan strategi penyampaian pesan informasi dalam kebutuhan pendaftaran siswa baru.

   Media note book Media ini sebagai media pengingat disaat target audience sudah melakukan pendaftaran siswa di SMA Kristen BPPK

III.2 Konsep Visual

  III.2.1 Format Desain

  Format desain disesuaikan dengan jenis medianya. semua media

  leaflet, poster dan iklan majalah, format yang akan digunakan adalah portrait, sehingga pesan tetap konsisten.

  Tata Letak (layout)

  Tata letak elemen desain yang akan digunakan pada program promosi ini akan di sesuaikan dengan jenis medianya. Agar layout mampu mendukung konsep dan pesan program promosi maka

  layout berdasarkan strategi komunikasi dan target audience. Layout akan menekankan kepada pesan persuasif dan informative.

  III.2.2 Tipografi

  Pada dasarnya huruf yang akan digunakan harus memiliki kesesuaian dengan target audience dan konsep desain. Huruf yang akan digunakan adalah huruf yang bekarakter simple, tegas dan mudah dibaca. Huruf yang berkesan modern cocok dengan karakter SMA Kristen BPPK sebagai sekolah yang bergerak di bidang pendidikan ada arial. Huruf yang berkesan modern juga dapat mewakili psikografis target audience dalam hal ini masyarakat yang sadar pendidikan khususnya kalangan pelajar. Contoh beberapa huruf yang digunakan adalah sebagai berikut : A.

  Arial Font

  

Gambar III.1 Jenis huruf arial digunakan di media

  Arial adalah salah satu huruf yang akan di gunakan pada

  body text, dalam poster dan iklan majalah. Huruf ini dipilih

  karena memiliki lekukan yang simple, struktur huruf tegas dan berkesan modern. Selain itu huruf ini memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. B.

  Alba Font

  

Gambar III.2 Jenis huruf alba digunakan di media

  ALBA Font adalah font yang khusus, yang ditempatkan untuk program promosi ini, terinpirasi dan disesuaikan dengan karakter logotype program promosi. Huruf ini dipilih karena memiliki kesan yang Fleksibel, dinamis dan simple

  III.2.3 Illustrasi

  Illustrasi adalah salah satu elemen desain yang memberi penjelasan kepada konsep desain dan pesan yang akan dikomunikasikan. Pada program promosi ini illustrasi merupakan salah satu elemen desain yang sangat penting. Illustrasi yang akan digunakan adalah ilustrasi berjenis digital imaging. Dengan teknik komputer graphic menggunakan fotografi, Beberapa objek illustrasi yang akan digunakan diantaranya adalah sebagai berikut : Logo promosi (vektor/bitmap), Background dengan gaya abstrack (bitmap), dan Semua Illustrasi yang akan digunakan sesuai dengan konsep desain dan pesan yang akan disampaikan. Terutama illustrasi yang digunakan harus bersifat persuasif.

  III.2.4 Warna

  Setiap warna memiliki arti dan respon psikologisnya masing- masing (Christina Krisnawati, 2005, h.73). Mempertimbangkan bahwa warna dapat mempengaruhi kondisi psikis seseorang maka pemilihan warna yang tepat dalam mendesain adalah salah satu proses yang sangat penting. Oleh kerena itu pemilihan warna harus benar-benar disesuaikan dengan konsep desain agar program promosi berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan. Beberapa warna yang akan digunakan dalam media pada program promosi ini adalah sebagi berikut :

  R:75 R:235 R:13 G:128 G:255 G:13

B:255 B:13

  B:255 Gambar III.3 Beberapa warna yang digunakan di media

  Beberapa warna di atas adalah warna yang akan digunakan dalam media promosi pada program promosi SMA Kristen BPPK. Penggunaan warna biru, hitam dan putih akan lebih dominan dibandingkan warna lainnya, selain warna di atas ada kemungkinan untuk menggunakan warna-warna yang lain selama warna yang digunakan mendukung konsep media. Penggunaan warna biru yang lebih dominan karena warna biru melambangkan, kepercayaan, pruduktifitas, dan harmoni.

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1 Konsep Media Dalam proses produksi media promosi SMA Kristen BPPK dilakukan

  melalui beberapa tahap yaitu :

  IV.1.1 Tahap Sketsa Awal Sketsa awal adalah proses pencarian bentuk pertama dari visual media promosi ini. Tahap ini dibuat dalam bentuk gambar yang dibuat menggunakan alat tulis. Sketsa dugunakan sebagai acuan desain dan Tahap sketsa dilakukan untuk mempermudah dalam proses eksekusi visual

  IV.1.2 Tahap Eksekusi Visual Eksekusi visual adalah tahap dimana dilakukannya proses visual, dalam hal ini proses visual adalah membuat hasil sketsa gambar menjadi digital dengan software tertentu.

  IV.1.3 Tahap Perancangan Tahap perancangan adalah tahap penting untuk merancang media-media informasi yang akan dibuat sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan. Langkah pertama proses perancangan ini adalah mengolah key visual dan tagline yang sudah dilakukan pada tahap eksekusi visual. Setelah di olah sedemikian rupa maka tahap selanjutnya adalah membuat layout dan memasukan informasi yang akan disampaikan.

  IV.2 Teknis Perancangan

  IV.2.1 Leaflet Media leaflet di pilih karena memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh media lainnya, Leaflet langsung menyampaikan pesan kepada target audience, Leaflet dapat menyampaikan pesan relative lebih detail.

  A Data teknis