Perancangan Media Promosi Event Festival Ngalaksa.

(1)

Universitas Kristen Maranatha | vii

ABSTRAK

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI EVENT FESTIVAL NGALAKSA Oleh:

Priska Pinega 1064040

Sejak zaman dahulu Indonesia terkenal sebagai Negara maritime dan agraris. Kebudayaan sesuatu Negara biasanya tercipta dari kebuasaan dan kepercayaan yang dianutnya. Indonesia adalah negeri yang kaya akan kebudayaan, termaksud kebudayaan panen. Salah satunya adalah Ngalaksa, di Rancakalong Sumedang. Akan tetapi, kebudayaan Ngalaksa kurang terkenal di perkotaan besar, dan banyak sekali anak muda yang tidak mengetahuinya. Tak dapat dipungkiri yang membuat ketidaktahuan, ketidakpedulian anak muda terhadap budaya bangsanya adalah pola pikir anak muda yang terpengaruh oleh globalisasi dan modernisasi. Anak muda cendrung merasa bahwa festival panen dan kegiatan adat lainnya itu terkesan kuno dan tidak menarik.

Banyak cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat anak muda terhadap kegiatan kebudayaan salah satu caranya adalah dengan mengadakan eventedukatif, kreatif dan menarik bagi anak muda. Nusaporia adalah sebuah acara edukatif dengan kegiatan lomba fotografi, dipadukan dengan permainan yang mengasah pengetahuan tentang kebudayaan, dan acara menginap selama empat hari tiga malam di pemukiman warga sambil turut serta mempelajari bagaimana persiapan kebudayaan Ngalaksa. Dengan cara seperti ini, maka anak muda dapat belajar sambil bermain namun tidak merasa terpaksa belajar

Desain yang dipakai haruslah dekat dengan anak muda untuk dapat menarik perhatian anak muda. Desain menggunakan fotografi dan ilustrasi vektor, dengan media poster, brosur, website, media sosial, umbul-umbul, gimmick dan souvenir. Dengan rancangan desain ini diharapkan anak muda dapat lebih menyadari, mencintai dan bangga terhadap budaya Ngalaksa, serta melestarikannya dengan cara yang kreatif.

Kata Kunci : Media Promosi Kebudayaan Panen, Festival Panen, Globalisasi, Modernisasi, Ngalaksa, Event


(2)

Universitas Kristen Maranatha | viii

ABSTRACT

DESIGNING EVENT PROMOTION MEDIA FOR NGALAKSA FESTIVAL Submitted by :

Priska Pinega 1064040

Indonesia is known as maritime and agrarian country. Besides, culture is also an important thing that Indonesia preserve. Culture is usually made up of habits and beliefs or religion. One of those culture is Ngalaksa, in Rancakalong, Sumedang. Unfortunately, Ngalaksa is not well known in big cities, especially among the youngsters. The youngsters prefer to follow modern trends and technology rather than traditional culture. They think that traditional culture is too out dated.

There are a lot of ways to elevate increase the youngsters interests in culture, one of which is conducting creative and educative events. Nusaporia is an educative event for the youngsters which offers photography competition combined with interactive games. In Nusaporia, the youngsters will live in a little village for four days and three nights. They will learn how to prepare Ngalaksa Event there.

With this creative and educative event, the youngsters will interested and passionate to join the event. Media design used by the designer is the design that fits for the youngsters. Photography, Illustration, and vector will also be used in here, which will be applied in a variative design media, such as, poster, broschure, website, social media, gimmick, and also souvenirs. In the end, this event will heighten the youngsters interests towards traditional culture, particularly Ngalaksa.

Keywords: Promotion Design, Harvest culture, Harvest Festival, Globalization, Modernization, Ngalaksa, Event.


(3)

Universitas Kristen Maranatha | ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ... iv

PRAKATA ... v

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3

1.2.1 Rumusan Masalah ... 3

1.2.2 Ruang Lingkup ... 3

1.3 Tujuan Perancangan ... 4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.4.1 Sumber dan Narasumber ... 4

1.4.2 Cara Pengumpulan Data ... 4

BAB II ... 7

2.1 Kebudayaan (Seni) ... 7

2.1.1 Pengertian Kebudayaan (seni) ... 7

2.1.2 Tahap-Tahap Kebudayaan ... 9

2.1.3 Sifat Kebudayaan ... 10

2.1.4 Permasalahan Kebudayaan di Indonesia... 11

2.1.5 Sebab Budaya Tersisih... 11

2.2 Pengertian Festival ... 11


(4)

Universitas Kristen Maranatha | x

2.3.1 Pengertian Promosi ... 12

2.3.2 Tujuan dan Fungsi Promosi ... 13

2.4 Psikologi Komunikasi ... 14

2.5 Psikologi Remaja ... 15

2.5.1 Ciri-ciri remaja, pueral, pubertas dan adolesen. ... 16

2.6 Pengertian istilah-istilah yang dipakai... 18

2.6.1 Globalisasi ... 18

2.6.2 Modernisasi ... 18

2.6.3 Panen ... 18

2.6.4 Agraris ... 18

BAB III... 19

3.1 Data dan Fakta ... 19

3.1.1 Perusahaan dan Lembaga Terkait ... 19

3.1.2 Hasil wawancara ... 21

3.1.3 Festival Panen ... 27

3.1.4 Ngalaksa... 28

3.1.5 Tarawangsa ... 33

3.1.6 Kebiasaan Festival Panen ... 36

3.1.7 Hasil Kuisioner ... 36

3.1.8 Tinjauan terhadap proyek / persoalan sejenis ... 42

3.2 Analisis terhadap permasalahan berdasarkan data dan fakta ... 56

3.2.1 Analisis SWOT festival Ngalaksa ... 58

3.2.2. STP festival Ngalaksa ... 60

BAB IV ... 61

4.1 Konsep Komunikasi ... 61

4.2 Konsep Kreatif... 62

4.2.1 Gaya Visual... 63

4.2.2 Warna ... 63

4.2.3 Motif ... 64

4.2.4 Tipografi ... 66


(5)

Universitas Kristen Maranatha | xi

4.4 Hasil Karya ... 69

4.4.1 Logo ... 69

4.4.2 Poster ... 71

4.4.3 Website ... 75

4.4.4 Sosial Media ... 75

4.4.5 Brosur... 76

4.4.6 Form Pendaftaran ... 77

4.4.7 Invitation ... 78

4.4.8 Petunjuk permainan ... 79

4.4.9 Tiket ... 80

4.4.10 Nametag Peserta ... 80

4.4.11 Nametag Panitia ... 81

4.4.12 Sertifikat Peserta ... 81

4.4.13 Souvenir dan gimmick ... 82

4.4.14 Umbul-umbul ... 84

4.4.15 Signage... 85

BAB V ... 86

5.1 Simpulan ... 86

5.2 Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88

DAFTAR ISTILAH ... 92

LAMPIRAN ... 93

DATA PENULIS ... 94


(6)

Universitas Kristen Maranatha | xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, dinas Kabupaten

Sumedang………... 19

Gambar 3.2 Arak-arakan padi yang disebut seni rengkong... 31

Gambar 3.3 Perwujudan dewi Sri dan dewa Sri (Raden Sadana) masyarakat Rancakalong Sumedang... 31

Gambar 3.4 Bupati Sumedang menghadiri acara Ngalaksa………...32

Gambar 3.5 kuda renggong, memeriahkan acara Ngalaksa………... 32

Gambar 3.6 pementasan musik tarawangsa………….….…... 32

Gambar 3.7 desain spanduk AIU 2nd University Cultural Fest………... 42

Gambar3.8: poster utama AIU 2nd University Cultural Fest…... 43

Gambar 3.9 brosur keseluruhan AIU 2nd University Cultural Fest…... 43

Gambar 3.10 umbul-umbul University Cultural Fest…... 44

Gambar 3.11 screen video……….………... 45

Gambar 3.12 contoh illustrasi event………... 45

Gambar 3.13 illustrasi poster………... 46

Gambar 3.14 illustrasi poster Korean Cultural Festival………... 47

Gambar 3.15 brosur Korean Cultural Festival………... 47

Gambar 3.16 logo desain dan konsep………….………... 48

Gambar3.17 poster event………... 48


(7)

Universitas Kristen Maranatha | xiii

Gambar 3.19 gimmick event pin Remeffi………..…………... 49

Gambar 3.20 konten dan cover buku Eropalia……… 50

Gambar 3.21 poster festival mooncake………..….… 51

Gambar 3.22 gerbang festival mooncake……… 51

Gambar 3.23 Photobooth festival mooncake………...……...… 52

Gambar 3.24 Logo desain Festival Danau Lut Tawar……….………..… 52

Gambar 3.25 Kalender desain Festival Danau Lut Tawar……….…..……… 53

Gambar 3.26 Brosur acara Agri&Agro Festival 2013………..….…………..…… 53

Gambar 3.27 Logo Sanur Village Festival………..……….………… 55

Gambar 3.28 Poster Sanur Village Festival………..….……….. 56

Gambar 4.1 Contoh gaya desain mix media (fotografi dan ilustrasi dengan motif daerah) dan lebih banyak gambar daripada tulisan ……….……...……… 64

Gambar 4.2 Palet warna Nusaporia …………..………...……… 65 Gambar 4.3 Motif batik parang yang dipakai dalam ritual Ngalaksa……...……… 65 Gambar 4.4 Motif batik Sumedang………...……… 65 Gambar 4.5Motif batik Sumedang………..………… 66 Gambar 4.6 Motif rumah adat Sunda………..…….……… 66 Gambar 4.7 Motif “o” dari logo………..…….……… 67 Gambar 4.8 Tipografi 18th century ………..……… 69 Gambar 4.9 Tipografi Sakkal Majalla ………..………...… 70

Gambar 4.10 Makna Logo Nusaporia……….. 70


(8)

Universitas Kristen Maranatha | xiv Gambar 4.12 Warna Logo Nusaporia………..………. 70

Gambar 4.13 Poster Informing Acara………..………. 71

Gambar 4.14 Empat seri poster awareness Nusaporia………73

Gambar 4.15 Tampilan website Nusaporia………..……….…..75

Gambar 4.16 Tampilan Facebook Nusaporia……….…76

Gambar 4.17 Brosur Nusaporia………....………..…77

Gambar 4.18 Form dan map Pendaftaran Nusaporia……… 78

Gambar 4.19 Invitation Nusaporia……….………...……… 79

Gambar 4.20 Petunjuk Nusaporia………....………….…… 79

Gambar 4.21 Tiket Nusaporia……….…….……….. 80

Gambar 4.22 Nametag peserta Nusaporia………...…………..…… 80

Gambar 4.23 Nametag panitia Nusaporia……….…… 81

Gambar 4.24 Sertifikat peserta Nusaporia………...………...…… 82

Gambar 4.25 gimmick………..…...…… 83

Gambar 4.26 Souvenir………....………...……… 84

Gambar 4.27 Umbul-umbul Nusaporia………...…… 85


(9)

Universitas Kristen Maranatha | xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Timeline promosi Nusaporia………..……...……...……67 Tabel 4.2 Budgeting promosi Nusaporia………..……...……...……68


(10)

Universitas Kristen Maranatha | xvi

DAFTAR SKEMA

Skema 1.1 Skema perancangan Festival Ngalaksa... 5

Skema 3.1 Tingkat pengenalan anak muda terhadap festival panen... 36

Skema 3.2 Sumber pengetahuan terhadap festival panen... 37

Skema 3.3 Alasan anak muda mengikuti event... 37

Skema 3.4 Faktor yang memotifikasi anak muda mengikuti suatu event... 38

Skema 3.5Tingkat ketertarikan mengikuti Budaya Ngalaksa…………... 38

Skema 3.6 Unsur acara... 39

Skema 3.7 Festival Panen akan lebih menarik jika dalam bentuk... 40


(11)

Universitas Kristen Maranatha | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Masyarakat Amerika mengenal hari raya Thankgiving, sedangkan masyarakat Tionghoa mengenal Imlek sebagai perayaan besar terkenal di dunia yaitu hari raya panen. Indonesia merupakan negara yang kaya akan beragam budaya. Akan tetapi sangat ironis bahwa jarang sekali terdengar tentang perayaan hari raya panen di Indonesia. Menurut survey yang diadakan terhadap 100 anak muda pada 20 sampai 21 Februari 2014 lalu, dari 100 orang anak muda yang berpendidikan dan mengenal teknologidi kota besar dan berkembang, hanya 22% yang pernah mendengar, 1 pernah mengikuti sisanya yaitu sebanyak 77%, malah baru mengetahui istilah

festival panen di Indonesia dari kuisioner yang disebar. Padahal Indonesia merupakan negara kepulauan yang hampir setiap wilayahnya subur dan terkenal sebagai negara pertanian di masa lampau, selain juga sebagai negara maritim.

Apa yang melatarbelakangi “ketidaktahuan” masyarakat, khususnya generasi muda

terhadap warisan budaya Indonesia, diantaranya adalah kebudayaan Indonesia telah

lama”tertidur” sejak masa penjajahan. Budaya Barat masuk dan membawa perkembangan teknologi yang sangat pesat ke zaman modern ini, dimana budaya serba digital dan serba cepat dan praktis menimbulkan rasa ketidakpedulian terhadap budaya masa lalu yang sering dianggap kuno dan rumit. Faktor lainnya yang tidak dapat dipungkiri adalah sistem kepercayaan masyarakat yang berubah, turut mengambil bagian dari tergerusnya kebudayaan di Indonesia.


(12)

Universitas Kristen Maranatha | 2 Pada kenyataannya, di pulau Jawa sendiri khususnya di Jawa Barat, banyak wilayah persawahan yang mulai beranjak menjadi daerah pemukiman dan perkotaan modern. Daerah-daerah sekitar ibu kota Indonesia ini dituntut zaman untuk fokus pada perkembangan teknologi demi kemajuan Indonesia di mata dunia. Hal ini tentu menimbulkan kecemasan pada para pecinta budaya dan generasi tua tentang kepunahan budaya dan juga memorial dan orisinalitas tentang kebudayaan tersebut pada generasi muda di tatar Sunda ini (wawancara bapak Drs Tedi Permadi).

Ngalaksa merupakan salah satu nama dari banyaknya upacara, festival juga pesta rakyat untuk menyambut panen di Indonesia. Nama ini khususnya dikenal di wilayah Rancakalong, Sumedang. Dahulu kala, Ngalaksa merupakan festival pesta rakyat yang rutin diadakan oleh setiap dusun di wilayah Rancakalong setiap tiga tahun sekali. Biasanya acara ini diadakan pada pertengahan tahun, antara bulan April dan September. Pengadaan acara dihitung sesuai kalender Sunda dan menurut hasil musyawarah para sesepuh desa. (wawancara Ua Oma, sesepuh dusun Cijere dan Pak Ajat pengurus di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sumedang)

Ngalaksa (daerah lain mengenalnya sebagai Mapag Sri, dan Seren Taun) diadakan sebagai rasa syukur dan juga ritual pemujaan terhadap Dewi Sri yang dianggap memberikan kesuburan dan menjaga padi yaitu makanan pokok masyarakat Sunda.

Ketergantungan terhadap teknologi pada masa modern ini, membuat generasi muda sekarang lebih memilih menghabiskan waktu mereka dengan kemajuan teknologi sebagai sarana hiburan, sosialisasi dan komunikasi. Acara-acara adat seperti Ngalaksa, bukan lagi menjadi ajang pesta rakyat dan sosialisasi utama, yang juga menciptakan rasa ketidakpedulian dan ketidaktahuan terhadap berbagai macam acara adat yang ada. Padahal, kebudayaan di Indonesia yang beragam, mencerminkan identitas Indonesia yang merupakan negeri yang berjaya di masa lampau.


(13)

Universitas Kristen Maranatha | 3 Dalam DKV, desain adalah salah satu dari bentuk solusi dari sebuah masalah. Untuk permasalahan budaya kali ini, penulis akan mengemas ulang Ngalaksa dalam sebuah event yang menyisipkan unsur edukatif dan memupuk rasa ketertarikkan generasi muda terhadap kebudayaan Ngalaksa. Event dikemas dengan branding, desain, dan media yang interaktif guna memperkenalkan dan mempromosikan kebudayaan Ngalaksa dalam bentuk yang lebih sesuai untuk anak muda, sehingga acara ini menjadi lebih menarik bagi anak muda dan menjawab permasalahan tentang

pelestarian budaya Ngalaksa.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1

Rumusan Masalah

Rasa ketidakpedulian generasi muda bangsa Indonesia terhadap kebudayaan bangsanya sendiri, merupakan hal yang sangat disayangkan. Melihat hal tersebut, penulis merumuskan beberapa masalah yaitu:

a. Bagaimanakah membuat solusi untuk memperkenalkan kebudayaan Ngalaksa dengan cara yang menarik, mengedukasi namun tidak terkesan kuno dan membosankan?

b. Bagaimana merancang media promosi efektif sehingga mampu menarik minat

remaja untuk berperan serta dalam kebudayaan Ngalaksa dan memicu anak muda untuk bangga dan dapat kreatif melestarikan kebudayaan tersebut? Beberapa pertanyaan yang ada akan menjadi acuan penulis dalam membahas masalah ini, juga menjadi acuan untuk memecahkan masalah.

1.2.2

Ruang Lingkup

Melihat pembahasan masalah kebudayaan Ngalaksa yang cukup luas, maka penulis menetapkan beberapa batasan agar pembahasan topik tidak terlalu luas. Penetapan batasan topik ditentukan dari apa yang dibuat untuk menjadi solusi permasalahan, area, waktu, dan segmen.


(14)

Universitas Kristen Maranatha | 4 Untuk menyelesaikan masalah ini, penulis akan membuat rancangan desain promosi event. Lokasinya akan bertempat di daerah Rancakalong, Sumedang, dimana kebudayaan Ngalaksa masih sering dilakukan. Waktu dilaksanakannya sekitar bulan Juni sampai Juli 2014. Segmen yang diincar adalah anak muda terutama SMA dan juga perkuliahan. Hal ini dikarenakan anak muda dianggap sebagai penerus bangsa yang diharapkan dapat membawa perubahan. Selain itu gaya hidup anak muda merupakan sarana komunikasi yang paling cepat berkembang dan sangat mudah membuat trend pada anak muda. Jika anak muda peduli akan budaya, maka kebudayaan akan tetap terjaga.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan event ini adalah

a. Mempromosikan Ngalaksa melalui event agar kebudayaan ini dikenal anak muda, sehingga tidak tergerus zaman dan punah.

b. Membuat promosi event sebagai media yang efektif bagi anak muda untuk belajar dan menumbuhkan rasa kecintaan terhadap budaya Ngalaksa

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1.4.1 Sumber dan Narasumber

1.4.2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang akan digunakan adalah studi banding karya, wawancara, studi pustaka juga kuisioner sebagai data pendukung.


(15)

Universitas Kristen Maranatha | 5

1.5 Skema Perancangan


(16)

Universitas Kristen Maranatha | 6 Skema1.1 skema perancangan Festival Ngalaksa


(17)

Universitas Kristen Maranatha | 86

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Kebudayaan panen bukan hanya ada di luar negeri saja. Indonesia sendiri memiliki begitu banyak ragam kebudayaan festival panen. Salah satu festival panen khas kerajaan Sunda adalah Ngalaksa, yaitu kebudayaan festival panen di kawasan Rancakalong Sumedang. Akan tetapi masuknya globalisasi, modernisasi dan “tertidurnya” kebudayaan ini dari semejak zaman penjajahan Belanda membuat kebudayaan di Indonesia kehilangan jatidirinya terutama di kalangan anak muda.

Perancangan sebuah acara promosi akan menjadi sangat penting dan turut ikut serta mengambil bagian dalam mempopulerkan kembali festival Ngalaksa di mata anak muda. Sebuah acara yang menarik dan mengedukasi bagi anak muda sangatlah penting dalam menghancurkan persepsi anak muda bahwa kebudayaan Indonesia itu “kuno, membosankan dan tidak perlu untuk dipelajari”.

Selain event yang menarik dan mengedukasi, desain sangatlah mempengaruhi persepsi, ketertarikkan dan mendukung kesuksesan suatu event di mata anak muda. Desain untuk mempromosikan kembali festival Ngalaksa dapat disajikan dengan desain yang meriah, berunsur tradisional modern, sehingga dapat menjangkau anak muda yang cendrung lebih suka unsur modern namun juga tidak menghilangkan ciri khas suatu budaya. Image desain pun harus terkesan acara yang menyenangkan dan tidak membosankan, sehingga dapat mematahkan semua pandangan anak muda akan acara adat yang membosankan dan kuno.

Sebuah acara promosi dengan desain dan kegiatan yang menarik dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan sendiri. Memicu kreatifitas anak muda dalam melestarikan sebuah kebudayaan dengan cara yang


(18)

Universitas Kristen Maranatha | 87

kreatif, sehingga dikemudian hari kebudayaan Indonesia tidak akan punah akan tetapi dapat dengan bangga diperkenalkan oleh para generasi muda ke dunia mancanegara serta menjadi income bagi keuntungan Negara.

5.2 Saran

Sudah sepantasnya generasi muda bangsa Indonesia kembali lebih mengenal, menghargai dan mencintai kebudayaannya sendiri daripada budaya luar. Mempelajari kebudayaan Ngalaksa dengan cara belajar secara langsung dalam persiapan pelaksanaan festival tentunya merupakan sebuah pengalaman baru, unik dan tidak dapat terlupakan.

Diharapkan dengan adanya acara ini yang bersifat anak muda, maka dapat menumbuhkan rasa kecintaan dan bangga anak muda terhadap kebudayaan warisan bangsa ini. Seiring dengan timbulnya rasa kecintaan dan bangga terhadap kebudayaan bangsa, anak muda dapat melestarikan kebudayaan Ngalaksa ini dengan berbagai cara yang unik dan kreatif. Sehingga kebudayaan Ngalaksa ini tidak hanya menjadi daya tarik dan trend wisata bagi anak muda bangsa namun juga merambah ke luar negeri.


(19)

Universitas Kristen Maranatha | 88

DAFTAR PUSTAKA

Pustaka Buku

Peursen, van. 1988. Strategi Kebudayaan. Edisi Kedua. Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana. Zulkifli. 2001. Psikologi Perkembangan. PT Remaja Rosdakarya.

Sutrisno, Mudji dan Hendar Putranto. 2005. Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Ekadjati, Edi. 2005. Kebudayaan Sunda. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya

Fisher, Aubrey. 1986. Teori-Teori Komunikasi. Terjemahan oleh Soejono Trimo Bandung: CV Remadja Karya

Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usana Offset Printing Sudira, Made. 2001. Ilmu Seni Teori dan Praktik. Jakarta: Inti Prima

Pustaka Internet

(http://kbbi.web.id/seni-2 kamusbahasaindonesia.org/seni/, diakses pada 10 Februari 2014)

(http://kbbi.web.id/budaya, diakses pada 10 Februari 2014) (http://kbbi.web.id/panen, diakses pada 10Februari 2014) (http://kbbi.web.id/budaya, diakses pada 10 Februari 2014)

(http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/download/2797/857, diakses pada 11 Februari 2014)


(20)

Universitas Kristen Maranatha | 89 (http://www.notepedia.info/2013/08/pengertian-seni-serta-penjelasannya.html, diakses pada 11 Februari 2014)

(http://www.ahlidesain.com/berkomunikasi-lewat-tanda-sign-visual.html, diakses pada 11 Februari 2014)

(www.bahasa.cs.ui.id, diakses pada 11 Februari 2014)

(http://www.slideshare.net/YAVYSTA/budaya-sumedang, diakses pada 12 Februari 2014)

(www.scribd.com, diakses pada 12 Februari 2014) (file.upi.edu/ diakses pada 12 Februari 2014)

(http://disbudparporasmd.com/statis-2-profil1.html, diakses pada 12 Februari 2014) (www.antaranews.com/foto/16817/penghormatan-dewi-sri, diakses pada 12 Februari 2014)

(www.disparbud.jabarprov.go.id, diakses pada 12 Februari 2014)

(www.wacananusantara.org/tarawangsa-alat-musik-dari-tatar-parahyangan, diakses pada 12 Februari 2014)

(www.slideshare.net/AdityaSasongko/teori-seni-dalam-tiga-tahap-kebudayaan, diakses pada 10 Februari 2014)

(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-RAHAYU_GININTASASI/Komunikasi.pdf diunduh 14.32 selasa 11 february2014) (http://www.scribd.com/doc/27877468/Menurut-Philip-Kotler, diakses pada 9 Februari 2014)

(http://adityakeceng.blogspot.com/2012/10/teori-seni-dalam-tiga-tahap-kebudayaan.html, diakses pada 9 Februari 2014)


(21)

Universitas Kristen Maranatha | 90 (http://jurnalkebudayaan.blogspot.com/2010/08/definisi-dan-teori-seni-general.html, diakses pada 8 Februari 2014)

(http://mertayasakomang.blogspot.com/2012/07/penger-tian-sen-i-dalam-kamus-besar.html, diakses pada 8 Februari 2014)

(http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/196202071987031-NANANG_GANDA_PRAWIRA/Modul_seni_rupa.pdf, diakses pada 8 Februari 2014)

(http://sen1budaya.blogspot.com/2012/09/teori-teori-pendidikan-seni.html, diakses pada 12 Februari 2014)

(http://www.slideshare.net/angelpurwanti/sistem-sosial-budaya-indonesia-diktat, diakses pada 12 Februari 2014)

(http://www.polines.ac.id/ragam/index_files/jurnalragam/paper_5%20des_2011.pdf, diakses pada 13 Februari 2014)

(http://www.scribd.com/doc/40294194/MAKALAH-PSIKOLOGI-KOMUNIKASI, diakses pada 12 Februari 2014)

(http://repo.isi-dps.ac.id/781/1/Prinsip_Desain_Komunikasi_Visual.pdf, diakses pada 12 Februari 2014)

(http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00155-ds%20bab%204.pdf, diakses pada 12 Februari 2014)

(http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2008/Artikel_105 03179.pdf, diakses pada 7 Februari 2014)

(http://todaypdf.org/teori-psikologi-komunikasi-remaja.pdf-id3246933, diakses pada 20 Februari 2014)


(22)

Universitas Kristen Maranatha | 91 (http://ebookbrowsee.net/tujuan-komunikasi-remaja-pdf-d370145301, diakses pada 20 Februari 2014)

(http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/search/psikologi-komunikasi.html, diakses pada 21 Februari 2014)

(http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2245/content.p df?sequence=1, diakses pada 12 Februari 2014)


(23)

Universitas Kristen Maranatha | 92

DAFTAR ISTILAH

Ngalaksa : sebuah acara adat merayakan/ menyambut hari raya panen.

Tarawangsa : sebuah kesenian khas Sunda yang berasal dari Rancakalong Sumedang. Berupa tarian dan alat musik.


(1)

Universitas Kristen Maranatha | 87

kreatif, sehingga dikemudian hari kebudayaan Indonesia tidak akan punah akan tetapi dapat dengan bangga diperkenalkan oleh para generasi muda ke dunia mancanegara serta menjadi income bagi keuntungan Negara.

5.2 Saran

Sudah sepantasnya generasi muda bangsa Indonesia kembali lebih mengenal, menghargai dan mencintai kebudayaannya sendiri daripada budaya luar. Mempelajari kebudayaan Ngalaksa dengan cara belajar secara langsung dalam persiapan pelaksanaan festival tentunya merupakan sebuah pengalaman baru, unik dan tidak dapat terlupakan.

Diharapkan dengan adanya acara ini yang bersifat anak muda, maka dapat menumbuhkan rasa kecintaan dan bangga anak muda terhadap kebudayaan warisan bangsa ini. Seiring dengan timbulnya rasa kecintaan dan bangga terhadap kebudayaan bangsa, anak muda dapat melestarikan kebudayaan Ngalaksa ini dengan berbagai cara yang unik dan kreatif. Sehingga kebudayaan Ngalaksa ini tidak hanya menjadi daya tarik dan trend wisata bagi anak muda bangsa namun juga merambah ke luar negeri.


(2)

Universitas Kristen Maranatha | 88

DAFTAR PUSTAKA

Pustaka Buku

Peursen, van. 1988. Strategi Kebudayaan. Edisi Kedua. Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana. Zulkifli. 2001. Psikologi Perkembangan. PT Remaja Rosdakarya.

Sutrisno, Mudji dan Hendar Putranto. 2005. Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Ekadjati, Edi. 2005. Kebudayaan Sunda. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya

Fisher, Aubrey. 1986. Teori-Teori Komunikasi. Terjemahan oleh Soejono Trimo Bandung: CV Remadja Karya

Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usana Offset Printing Sudira, Made. 2001. Ilmu Seni Teori dan Praktik. Jakarta: Inti Prima

Pustaka Internet

(http://kbbi.web.id/seni-2 kamusbahasaindonesia.org/seni/, diakses pada 10 Februari 2014)

(http://kbbi.web.id/budaya, diakses pada 10 Februari 2014) (http://kbbi.web.id/panen, diakses pada 10Februari 2014) (http://kbbi.web.id/budaya, diakses pada 10 Februari 2014)

(http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/download/2797/857, diakses pada 11 Februari 2014)


(3)

Universitas Kristen Maranatha | 89

(http://www.notepedia.info/2013/08/pengertian-seni-serta-penjelasannya.html, diakses pada 11 Februari 2014)

(http://www.ahlidesain.com/berkomunikasi-lewat-tanda-sign-visual.html, diakses pada 11 Februari 2014)

(www.bahasa.cs.ui.id, diakses pada 11 Februari 2014)

(http://www.slideshare.net/YAVYSTA/budaya-sumedang, diakses pada 12 Februari 2014)

(www.scribd.com, diakses pada 12 Februari 2014) (file.upi.edu/ diakses pada 12 Februari 2014)

(http://disbudparporasmd.com/statis-2-profil1.html, diakses pada 12 Februari 2014) (www.antaranews.com/foto/16817/penghormatan-dewi-sri, diakses pada 12 Februari 2014)

(www.disparbud.jabarprov.go.id, diakses pada 12 Februari 2014)

(www.wacananusantara.org/tarawangsa-alat-musik-dari-tatar-parahyangan, diakses pada 12 Februari 2014)

(www.slideshare.net/AdityaSasongko/teori-seni-dalam-tiga-tahap-kebudayaan, diakses pada 10 Februari 2014)

(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-RAHAYU_GININTASASI/Komunikasi.pdf diunduh 14.32 selasa 11 february2014) (http://www.scribd.com/doc/27877468/Menurut-Philip-Kotler, diakses pada 9 Februari 2014)

(http://adityakeceng.blogspot.com/2012/10/teori-seni-dalam-tiga-tahap-kebudayaan.html, diakses pada 9 Februari 2014)


(4)

Universitas Kristen Maranatha | 90

(http://jurnalkebudayaan.blogspot.com/2010/08/definisi-dan-teori-seni-general.html, diakses pada 8 Februari 2014)

(http://mertayasakomang.blogspot.com/2012/07/penger-tian-sen-i-dalam-kamus-besar.html, diakses pada 8 Februari 2014)

(http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/196202071987031-NANANG_GANDA_PRAWIRA/Modul_seni_rupa.pdf, diakses pada 8 Februari 2014)

(http://sen1budaya.blogspot.com/2012/09/teori-teori-pendidikan-seni.html, diakses pada 12 Februari 2014)

(http://www.slideshare.net/angelpurwanti/sistem-sosial-budaya-indonesia-diktat, diakses pada 12 Februari 2014)

(http://www.polines.ac.id/ragam/index_files/jurnalragam/paper_5%20des_2011.pdf, diakses pada 13 Februari 2014)

(http://www.scribd.com/doc/40294194/MAKALAH-PSIKOLOGI-KOMUNIKASI, diakses pada 12 Februari 2014)

(http://repo.isi-dps.ac.id/781/1/Prinsip_Desain_Komunikasi_Visual.pdf, diakses pada 12 Februari 2014)

(http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00155-ds%20bab%204.pdf, diakses pada 12 Februari 2014)

(http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2008/Artikel_105 03179.pdf, diakses pada 7 Februari 2014)

(http://todaypdf.org/teori-psikologi-komunikasi-remaja.pdf-id3246933, diakses pada 20 Februari 2014)


(5)

Universitas Kristen Maranatha | 91

(http://ebookbrowsee.net/tujuan-komunikasi-remaja-pdf-d370145301, diakses pada 20 Februari 2014)

(http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/search/psikologi-komunikasi.html, diakses pada 21 Februari 2014)

(http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2245/content.p df?sequence=1, diakses pada 12 Februari 2014)


(6)

Universitas Kristen Maranatha | 92

DAFTAR ISTILAH

Ngalaksa : sebuah acara adat merayakan/ menyambut hari raya panen.

Tarawangsa : sebuah kesenian khas Sunda yang berasal dari Rancakalong Sumedang. Berupa tarian dan alat musik.