Algoritma ABE akan digunakan untuk proses otentikasi dengan memverfikasi keabsahan atribut unik token dari pengguna, sebelum pengguna
menerima layanan dari cloud. Dimana cloud akan memberi layanan registrasi token, dan upload download dokumen. Data pengguna secara detail akan disimpan
di KDC, sehingga KDC memberikan fasilitas layanan kepada pengguna berupa registrasi data pengguna, dan pendistribusian kunci kepada pengguna. Dimana
kunci yang distribusikan terdiri dari kunci untuk enkripsideskripsi dan kunci untuk penandatanganan dokumen. Dimana proses penandatanganan dokumen merupakan
penerapan dari algoritma ABS. Dengan adanya KDC sebagai manajemen distribusi kunci makan anonymouse authentication pada cloud bisa diterapkan, dimana cloud
bisa memverfikasi keabsahan pengguna tanpa mengetahui identitas penggunanya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, rumusan masalah yang
menjadi inti dari penelitian ini adalah “Bagaimana unjuk kerja algoritma Attribute-Based Encryption ABE dan Attribute-Based Signature
ABS dengan Key Distributtion Center KDC sebagai manajemen distribusi kunci dalam menerapkan Anonymous Authentication pada penyimpanan data di cloud
”?.
1.3 Batasan Penelitian
Dengan luasnya ruang lingkup yang terkait dengan penyimpanan data di cloud dan untuk keseragaman pemahaman dalam penelitian ini, maka ada beberapa
batasan-batasan yang perlu diterapkan dalam penelitian ini. Batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Walaupun proses otentikasi anonim akan diterapkan pada penyimpanan data di
cloud, namun dalam penelitian ini tidak akan melakukan kajian tentang prosses pembangunan penyimpanan data di cloud.
2. Proses otentikasi dengan algoritma Attribute-Based Encryption ABE dan
Attribute-Based Signature ABS akan diterapkan pada data yang sama.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui unjuk kerja anonymous authentication
dengan sentralisasi akses control pada penyimpanan data di cloud.
1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian yang sejenis sebelumnya telah dilakukan oleh G.Gayathri Nikhila, A.Bhuvana Pramida, P.Jyothsna3, K.Lavanya, 2014 dalam penelitianya
yang berjudul “Anonymous Authentication of data storage in cloud computing administration with Decentralized Access
” mengusulkan suatu teknik penyimpanan data di cloud model desentralisasi menggunakan algoritma Key Police Attribute
Based Encryption KP-ABE. Hasil peneltian menunjukan bahwa metode yang
diusulkan sangat produktif dan aman. Penelitian lainya dilakukan oleh Pooja R. Vyawhare, Namrata D. Ghuse
2014 dalam penelitianya melakukan review terhadap beberapa jurnal yang menerapakan konsep user anonim dan skema otentikasi untuk desentralisasi akses
kontrol pada penyimpanan data di cloud. Algoritma yang digunakan dalam beberapa jurnal meliputi : Key Police Attribute Based Encryption KP-ABE,
Attribute-Based Encryption ABE, Cipertext-Police-Attribute Based Encryption
CP-ABE, dan Public Key Encryption PKE. Dalam satu jurnal disebutkan bahwa performance analisis dari ABE mampu mengurangi biaya criptograpy sebesar 98
dari model sebelumnya. Dr. Rama Sushil dan Jyoti Chaudhary 2015 dalam penelitianya yang
berjudul “Cloud Forensics: Need for an Enhancement in Intrusion Detection System
”. Menyajikan dan mengevaluasi tantangan yang ditimbulkan oleh dunia forensik dan peluang di dalamnya. Juga menyajikan berbagai implementasi
Distributed Hash Table DHT Routing yang digunakan dalam Intrusion Detection
System pada Cloud Forensics. Implementasi DHT Routing seperti CORD dan
Pastry memiliki banyak ruang untuk perbaikan di masa depan dan banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam bidang ini untuk membuat dasar IDS kuat.
Luchi Sulistyowati, Wiwin Sulistyo, Teguh Indara Bayu 2012 menerapkan layanan Infrastructure as a Service IaaS cloud computing untuk
menopang kinerja penyediaan web service. Telah dilakukan uji coba lima instance dapat berjalan dengan sempurna dan dapat diimplementasikan test site oleh masing-
masing client. Untuk menjalankan instance membutuhkan waktu masing-masing lima menit untuk segala macam tipe VM. Untuk penggunaan memori hanya
meningkat tajam saat server dua tidak ada instance hingga ada satu instance yang berjalan dari 496 MB s.d 3086 MB, tetapi untuk pemakaian berikutnya tidak ada
peningkatan pemakaian memori. Terjadi peningkatan pada pemakaian disk storage rata-rata 2,1GB pada setiap instance dengan tipe VM yang berbeda. Kemampuan
untuk menanggung beban pada setiap tipe instance mencapai 5000 client secara bersama.
Dari uraian tersebut belum ada penelitian tentang cloud yang menerapkan konsep sentralisasi dan otentikasi anonim, menggunakan algoritma Attribute-Based
Encryption ABE dan Attribute-Based Signatur ABS dengan Key Distributtion
Center KDC sebagai manajemen distribusi kunci yang diterapkan pada sekolah
tinggi. Penelitian lain tentang komputasi cloud yang menerapkan konsep anonim akan dipaparkan pada kajian ustaka. Berikut Gambar 1.1 adalah diagram Fishbone
dari penelitian ini.
Gambar 1.1 Diagram Fishbone
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI