Sumber Api Isolator Laju Aliran Kalor

posisi lubang keluaran sangat menentukan besarnya suhu gas asap yang keluar dari water heater. Perancangan saluran gas buang ternyata juga menentukan nyala api pembakaran yang dihasilkan. Jika saluran gas tidak terancang dengan baik, misalnya gas buang tidak dapat keluar, maka tekanan gas buang yang dihasilkan akan dapat menyebabkan api terdorong keluar dari ruang bakar. Api tidak berfungsi dengan baik untuk memanaskan air. Tentunya dalam perancangan ini dibutuhkan nyala api yang mampu memindahkan kalor yang besar ke dalam air.

2.1.6 Sumber Api

Sumber nyala api dapat diambil dari kompor. Ada berbagai macam kompor dengan bentuk geometri dan bahan bakar kompor yang berbeda. Bahan bakar kompor juga menentukan titik nyala api. Ada kompor yang mampu memberikan api yang besar tetapi ada pula yang mampu memberikan api yang kecil. Pada kenyataanya setiap kompor menghasilkan bentuk api dan besar api yang khas. Semakin banyak api yang mampu dihasilkan kompor dan semakin banyak api yang mampu menyentuh sistem saluran pipa air dengan siripnya, tentu akan semakin besar kalor yang dapt dipindahkan ke dalam air melalui saluran pipa air. Dengan catatan proses pembakaran yang terjadi dalam peralatan water heater berlangsung dengan sempurna. Berikut ini adalah contoh sumber api berbahan bakar gas LPG yang terdapat di pasaran, tersaji pada Gambar 2.3, Gambar 2.4, Gambar 2.5. 12 Gambar 2.3 Kompor gas dengan regulator Savequam Gambar 2.4 Kompor gas tungku besar Gambar 2.5 Kompor Quantum RT 13

2.1.7 Isolator

Isolator diperlukan agar kalor hasil pembakaran bahan bakar tidak banyak keluar dari pemanas air. Oleh karena itu tabung dalam, dimana ruangan di dalam tabung dalam digunakan untuk proses pembakaran, maka sebaiknya permukaan sebelah luar dari tabung dalam diberi isolator agar kalor hasil pembakaran tidak keluar. Ada banyak macam isolator. Udara adalah salah satu isolator panas yang cukup murah dan mudah didapat. Jika dipergunakan udara sebagai isolator, maka pemasukan udara untuk keperluan pembakaran dapat melalui lubang – lubang yang dibuat di dinding tabung dalam. Tabel 2.3 Konduktivitas termal beberapa media Sumber : http:www.scribd.comdoc61109210BAB-II-Termal Media Konduktivitas Termal k Wm.ºC Gabus 0,042 Wol 0,040 Kayu 0,08-0,016 Bata 0,84 Busa 0,024 Udara 0,023

2.1.8 Laju Aliran Kalor

Laju aliran kalor yang diterima air ketika mengalir di dalam saluran pipa dapat dihitung dengan persamaan : 14 Gambar 2.6 Laju aliran kalor    o i air air air T T c m q   ................................................ 2.1 air m = m u d 4 . 2   ............................................... 2.2 Pada Persamaan 2.1 dan 2.2: q a ir : laju aliran kalor yang diterima air, watt m a ir : debit air, kgdetik c a ir o C.: kalor jenis air, Jkg T i : suhu air masuk water heater, o C T o : suhu air keluar water heater, o C. m u : kecepatan rata-rata fluida mengalir, m s  : massa jenis fluida yang mengalir, kg m 3 d : diameter saluran, m 15

2.1.9 Laju aliran kalor yang diberikan gas