500.000.000,00 Lima Ratus Juta Rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00
Tiga Ratus Juta Rupiah sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000 Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah.
c. Kriteria usaha menengah sesuai yang tercantum dalam pasal 6 ayat
3 UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah
:
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.00,00 Lima
Ratus Juta Rupiah sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 Sepuluh Milyar Rupiah tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00
Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 Lima Puluh Milyar Rupiah.
2.2. Persekutuan Komanditer
Comanditair Venootschap
2.2.1. Pengertian Persekutuan Komanditer
Persekutuan Komanditer atau yang sering disebut CV menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang Pasal 19 adalah suatu bentuk perjanjian kerja
sama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin,
mengatur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia
memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan itu.
http:pengertiancv.blogspot.com200904pengertian-cv.html
2.2.2. Prosedur Pendirian Persekutuan Komanditer
Dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang tidak ada aturan tentang pendirian, pendaftaran, maupun pengumumannya, sehingga persekutuan
komanditer dapat diadakan berdasarkan perjanjian dengan lisan atau sepakat para pihak saja Pasal 22 Kitab Undang-undang Hukum Dagang. Untuk
menyatakan telah berdirinya suatu CV, sebenarnya cukup hanya dengan membuat akta kepada notaris, namun untuk memperkokoh posisi CV tersebut,
sebaiknya CV tersebut didaftarkan pada Pengadilan Negeri setempat dengan membawa kelengkapan berupa Surat Keterangan Domisili Perusahaan SKDP
dan NPWP atas nama CV yang bersangkutan. http:irmadevita.com2007prosedur-cara-dan-syarat-pendirian-cv
2.2.3. Jenis-jenis Persekutuan Komanditer
Berdasarkan perkembangannya, bentuk perseroan komanditer adalah sebagai berikut:
Persekutuan komanditer murni
Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan
yang lainnya adalah sekutu komanditer.
Persekutuan komanditer campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan
sekutu lain atau sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.
Persekutuan komanditer bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu
komanditer mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari terjadinya modal beku karena
dalam persekutuan komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.
2.2.4. Kelebihan dan Kekurangan Persekutuan Komanditer Kelebihan Persekutuan Komanditer