Manajemen Waktu Klaster Manajerial

19

3.2.2 Klaster Manajerial

Kompetensi entrepreneurial pada klaster ini merupakan kritisi terhadap para entrepreneur yang seringkali identik dengan gaya acak-acakan dan tidak teratur. Menurut hemat penulis, entrepreneur akan berhasil mewujudkan idenya dan membawa organisasinya lebih besar jika ia mampu mengelola perusahaannya dengan baik. Kemampuan mengelola ini terdiri dari Manajemen Waktu, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran dan Manajemen Keuangan. Berikut pembahasannya:

A. Manajemen Waktu

Waktu bagi entrepreneur merupakan sumber daya yang tidak ternilai. Waktu juga yang menjadi masalah bagi para entrepreneur. Sumber daya ini menurut Adair 1988 memiliki karakter yang khas: “Time is a scare resource, it is irreplaceable and irreversible”. Jika kita menyadari bahwa waktu adalah sumber daya yang tidak tergantikan, maka kita akan memperlakukannya dengan baik dan bijak. Oleh karena itu, bagi pebisnis dan entrepreneur waktu biasanya dianalogikan dengan uang: time is money. Waktu dan uang disepadankan. Waktu dan uang bagi entrepreneur adalah sumber daya yang terbatas. Karenaya, waktu juga merupakan komoditas yang sangat bernilai. Seperti uang, waktu juga harus kita kelola dengan baik. Entrepreneur yang baik harus mampu menghindari hal-hal yang sifatnya membuang-buang waktu. Pemborosan waktu yang biasa kita temui dan merugikan entrepreneur misalnya terlambat mengambil keputusan, tidak mampu mendelegasikan tugas, melakukan hal-hal yang tidak penting, rapat molor, dan kesiangan. Perumpamaan Time is money dapat menjadi alat bantu untuk memahami betapa pentingnya seorang entrepreneur untuk memiliki kemampuan mengelola waktu. Ilesanmi 2000:194 berpendapat “to achieve more in the day to day business, the entrepreneur must be thoroughly equipped with the skills for managing hisher time effectively”. Ia juga menekankan agar: ”all entrepreneurs 20 need to learn how to manage their time effectively by carrying out activities such as: quick decision making habits, keeping diaries, delegating duties, avoiding unnecessary interruptions, properly conducted meetings, avoiding queues, selecting and following priorities, etc. Karenanya penulis berpendapat “A successful entrepreneur is an effective time manager”

B. Manajemen Sumber Daya Manusia