Analisis fundamental saham perusahaan sektor barang konsumsi (Consumer Goods) di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2011 - 2013 dengan metode top down analysis
ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR BARANG
KONSUMSI (CONSUMER GOODS) DI INDEKS SAHAM SYARIAH
INDONESIA (ISSI) PERIODE 2011 - 2013 DENGAN METODE TOP
DOWN ANALYSIS
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.)
Oleh:
Fajar Fuady
NIM: 1110046100035
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014 M/ 1436 H
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIYAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Fajar Fuady
No.Induk Mahasiswa
: 1110046100035
Jurusan
: Perbankan Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya;
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa ijin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas
karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melangggar pernyataataan diatas, maka saya siap
untuk dikenakan sanksi bedasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Ciputat, 26 November 2014
(Fajar Fuady)
iv
ABSTRAK
Fajar Fuady. NIM 1110046100035. Analisis Fundamental Saham Perusahaan
Sektor Barang Konsumsi (Consumer Goods) Di Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI) Periode 2011-2013. Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat,
Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2014.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai saham dan posisi
nilai saham (overvalued, fairvalued, atau undervalued) menggunakan metode
penilaian Price Earning Ratio (PER), dan metode penilaian Price Book Value (PBV),
serta memberikan gambaran kepada investor untuk menentukan keputusan investasi
berdasarkan analisis fundamental.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa PT. Indofood CBP Sukses
Makmur, Tbk , PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk dan PT. Mayora Indah, Tbk
memiliki prospek yang bagus sebagai tujuan investasi. Kemudian berdasarkan hasil
valuasi saham , nilai saham PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk , PT. Mayora
Indah, Tbk dan PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk menggunakan metode PER berada
pada posisi undervalued. Maka keputusan yang seharusnya diambil ialah membeli
atau menahan saham ketiga perusahaan tersebut. Selanjutnya posisi saham PT.
Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk , PT. Mayora Indah, Tbk dan PT.Ultra Jaya Milk
Industri,Tbk yang dihitung menggunakan metode PBV menunjukkan nilai saham
berada dalam posisi overvalued. Maka, keputusan yang seharusnya diambil adalah
menjual atau tidak membeli dulu saham tersebut.
Kata Kunci : Analisis Fundamental, Consumer Goods, Price Earning Ratio, Price
Book Value
Pembimbing : Sofyan Rizal, SE. M.Si.,
Daftar Pustaka : Tahun 1991 - 2014
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bissmillahirohmanirrohim
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Analisis Fundamental Saham Perusahaan Sektor Barang Konsumsi (Consumer
Goods) Di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2011-2013.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa umat Islam dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang seperti saat ini. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis
tidak terlepas dari segala bantuan serta dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada:
1. Bapak Dr. H. JM Muslimin, MA., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum;
2.
Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag. M.H., selaku Ketua Prodi Muamalat
Fakultas Syariah dan Hukum;
3. Bapak Abdurrauf, M.A., sebagai Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas Syariah
dan Hukum;
4. Ibu Yuke Rahmawati, MA selaku dosen penasihat akademik;
vi
5. Bapak Sofyan Rizal, SE. M.Si , sebagai Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis, dari mulai awal penelitian
hingga terselesaikannya skripsi ini, terima kasih untuk seluruh nasehat yang
telah Bapak berikan.
6. Kedua orang tuaku, Murtadi Salbini dan Mimi Maryati, yang tidak pernah
lelah memberikan petuah hidup, serta keempat kakakku Ina Farrihah, Iwan
Kurniawan, Ahmad Fariz dan Farida yang selalu memberikan doa, semangat,
serta dukungan moril yang sangat berarti bagi penulis, kalian adalah motivasi
terbesar dalam hidup. Skripsi ini penulis persembahkan untuk kalian, terima
kasih;
7. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta segenap pegawainya yanng
telah memberikan penulis fasilitas untuk mengadakan studi perpustakaan;
8. Keluarga besar PS-E 2010 (Nurul, Rahmi, Dea, Ros, Eha, Anis, Diki, Fahry,
Rian, Syam, Ayu, Mahdiyah, Eko, Farid, Iqbal dan sahabat lain yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu). Terimakasih atas kebersamaan, canda
tawa, suka duka, dan kenangan-kenangan indah yang tidak akan pernah
penulis lupakan. Semoga Allah selalu menjaga persahabatan kita dan semoga
kesuksesan mengiringi kita.
9. Sahabat terbaik, Sari Febrianti, S.Pd yang selalu menghibur dalam kesedihan
dan selalu memberikan semangat dalam setiap laku , canda, dan tawa. Semoga
selalu dilindungi dan diliputi oleh berkah-Nya.
vii
10. Sahabat-sahabat UKM Bahasa-FLAT UIN Jakarta (Albert, Kamil, Fiky, Uum,
Dessy, Saeful, Eni, Yuni, Herry, Dina, Nurul, Epin, Basyir ) kalian sahabat
terbaik yang selalu setia mengiringi setiap suka duka. Terimakasih atas segala
bentuk perhatian dan kasih sayang, terimakasih telah menjadi warna dalam
pelangi kehidupan penulis.
11. Keluarga Paguyuban Kang Nong Kota Tangerang (Kang Martin, Kang Maul,
Kang Ali, Kang Denny, Kang Aga, Nong Dian, Nong Olga, Aldo, Raynald,
Shella, Mutiara, Fathia dan anggota yang lain yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu), kalian telah menjadi keluarga baru bagi penulis yang
selalu memberikan dukungan dan semangat serta motivasi untuk menjadi
lebih baik. Semoga tali silaturahmi keluarga ini semakin erat. Amiin
Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membacanya, Aamiin ya Rabbal Alamiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, 28 November 2014
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GRAFIK
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
7
C. Perumusan Masalah
8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
9
E. Sistematika Penulisan
10
LANDASAN TEORI
A. Analisis Fundamental
13
1. Prosedur Analisis Fundamental
B. Analisis Ekonomi Makro
17
18
1. Produk Domestik Bruto
19
2. Inflasi
19
3. Tingkat Suku Bunga
20
ix
4. Nilai Tukar Rupiah
BAB III
BAB IV
21
C. Analisis Industri
22
D. Analisis Perusahaan
24
1. Rasio Aktifitas
24
2. Rasio Likuiditas
25
3. Rasio Solvabilitas
26
4. Rasio Profitabilitas
27
E. Valuasi Saham
28
F. Review Studi Terdahulu
32
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
34
B. Batasan Penelitian
34
C. Ruang Lingkup Penelitian
36
D. Variabel Penelitian
36
E. Sumber Data
39
F. Kerangka Penelitian
41
G. Analisis Data
42
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
45
1. PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
45
2. PT Ultra Jaya Milk Industri, Tbk
45
3. PT Mayora Indah, Tbk
45
B. Gambaran Umum Proses Seleksi Saham Syariah
46
C. Analisis Ekonomi Makro
47
1. Perekonomian Dunia
48
2. Perekonomian Indonesia
55
x
a. Produk Domestik Bruto
55
b. Tingkat Inflasi
58
c. Tingkat Suku Bunga
60
d. Nilai Tukar Rupiah
61
D. Analisis Industri Barang Konsumsi
65
E. Analisis Perusahaan
70
1. Rasio Aktifitas
70
2. Rasio Likuiditas
74
3. Rasio Solvabilitas
75
4. Rasio Profitabilitas
79
F. Valuasi Saham
BAB V
84
1. Metode Price Earning Ratio
84
2. Metode Price to Book Value
86
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
88
90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
No.
Keterangan
Halaman
3.1
Pedoman Keputusan Investasi
43
4.1
PDB Menurut Lapangan Usaha
56
4.2
Angka Inflasi Indonesia
60
4.3
BI Rate
60
4.4
Kurs Rupiah BI Periode 2011-2013
63
4.5
Hasil Analisis Ekonomi Makro Tahun 2011-2013
65
4.6
Porter’s Five Forces Analysis
70
4.7
Data Rasio Aktifitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
71
4.8
Data Rasio Aktifitas PT Mayora Indah Tbk
72
4.9
Data Rasio Aktifitas PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk
73
4.10
Data Rasio Likuiditas
74
4.11
Data Rasio Solvabilitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
76
4.12
Data Rasio Solvabilitas PT Mayora Indah Tbk
77
4.13
Data Rasio Solvabilitas PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk
78
4.14
Data Rasio Profitabilitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
79
4.15
Data Rasio Profitabilitas PT Mayora Indah Tbk
80
4.16
Data Rasio Profitabilitas PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk
81
4.17
Data Earning Per Share
83
4.18
Data Estimasi Harga Wajar Saham
84
4.19
Hasil Perhitungan Estimasi Harga Wajar Saham
84
xii
4.20
Perbandingan Nilai Intrinsik dengan Harga Pasar
85
4.21
Perhitungan Price to Book Value
86
4.22
Interpretasi Hasil Perhitungan Price to Book Value
86
xiii
DAFTAR GRAFIK
No.
Keterangan
Halaman
4.1
Perubahan Indeks Harga Saham 2011
50
4.2
Volatilitas Pasar Keuangan Global
50
4.3
Rasio Aktifitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
71
4.4
Rasio Aktifitas PT Mayora Indah Tbk
72
4.5
Rasio Aktifitas PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk
73
4.6
Rasio Likuiditas Tahun 2011-2013
74
4.7
Rasio Solvabilitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
76
4.8
Rasio Solvabilitas PT Mayora Indah Tbk
77
4.9
Rasio Solvabilitas PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk
78
4.10
Rasio Profitabilitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
79
4.11
Rasio Profitabilitas PT Mayora Indah Tbk
81
4.12
Rasio Profitabilitas PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk
82
4.13
Earning Per Share
83
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Keterangan
Halaman
1.
Laporan Keuangan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
93
2.
Laporan Keuangan PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk
105
3.
Laporan Keuangan PT. Mayora Indah, Tbk
113
4.
Lembar Valuasi Saham ICBP
120
5.
Lembar Valuasi Saham ULTJ
122
6.
Lembar Valuasi Saham MYOR
124
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Investasi, suatu istilah yang erat kaitannya dengan keuangan dan
ekonomi. Pengertian investasi menurut Bodie-Kane “an investment is the
current commitment of money or other resources in the expectation of
reaping future benefits” 1 , dimana dapat dipahami bahwa investasi
merupakan komitmen atas uang atau sumber daya yang lain guna
mendapatkan keuntungan di masa depan. Sedangkan menurut Jack Clark
Francis, investasi adalah penanaman modal yang diharapkan dapat
menghasilkan tambahan dana pada masa yang akan datang.2
Maka
merujuk
kepada
pengertian
investasi
yang
telah
dikemukakan, investasi dikatakan sebagai suatu aktifitas dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Investasi dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Investasi dalam bentuk asset riil (real assets), yakni investasi yang
dilakukan dalam bentuk aktiva berwujud fisik seperti emas, kendaraan,
properti dan sebagainya.
2. Investasi dalam bentuk asset finansial (financial assets) yakni investasi
yang dilakukan dalam bentuk surat-surat berharga yang menyatakan
1
Zvi Bodie,dkk,Essent ial of Invest ment s (Singapura : The M cGraw -Hill Companies,
2003)edisi ke-5, h.3.
2
Jack Clark Francis, Invest ment : Analysis and M anagement ( Singapura : M cGr aw -Hill
Inc, 1991)edisi ke-5, h.1.
2
klaim atas aktiva riil yang dimiliki oleh suatu lembaga atau
perusahaan. Investasi aset finasial dilakukan melalui berbagai
instrumen seperti instrument pasar uang, saham, obligasi, reksadana.
Pada dasarnya, kedua jenis investasi tersebut merupakan investasi yang
bertujuan sama dan sama-sama bisa dipertimbangkan sebagai sarana
dalam rangka mencapai tujuan keuangan 3 . Pada masa sekarang ini ,
investasi pada aset finansial merupakan pilihan investasi yang umumnya
investor pilih, tentunya dengan berbagai alasan yang melatarbelakanginya.
Investasi pada aset finansial tidak bisa dilakukan di tempat dan media
yang bebas, tetapi hanya bisa dilakukan di tempat dan melalui media yang
terbatas. Aset finansial terdiri dari berbagai macam instrument yakni
instrument pasar uang, saham, obligasi dan reksa dana.
Diantara berbagai instrumen aset finansial tersebut, saham merupakan
produk investasi yang menawarkan para investor untuk lebih leluasa dalam
berinvestasi dikarenakan para investor dimungkinkan untuk bisa
melakukan perubahan arah terkait jual beli saham yang dimiliki, apakah di
suatu waktu ingin melakukan penjualan atau pembelian demi mendapatkan
keuntungan atas hasil investasinya. Investasi pada saham dilakukan
melalui pasar modal (capital market).
3
Danareksa Online,” Jenis Invest asi” , ar t ikel diakses pada 20 Desem ber 2013 pukul 15.47
dari
ht t p:/ / www.danareksaonline.com/ Per encanaanKeuangan/ JenisInvest asi/ t abid/ 146/ language/ idID/ Default .aspx 30-12-2013
3
Di Indonesia, pasar modal dioperasionalkan kembali pada tanggal 10
Agustus 1977. Tujuan Pasar Modal di Indonesia adalah untuk
mengerahkan dana, dari masyarakat guna disalurkan ke sektor-sektor yang
lebih produktif, serta ikut mewujudkan pemerataan pendapatan melalui
pemilikan saham –saham perusahaan. Pencapaian tujuan ini dapat dilihat
dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan yang go-public yang
berarti masyarakat semakin mudah untuk mencari dan menemukan saham
perusahaan manakah yang akan dijadikan sebagai instrumen investasi.
Tidak hanya membantu masyarakat dalam berinvestasi, pasar modal pun
berfungsi
sebagai
alternatif
pendanaan
bagi
perusahaan
yang
membutuhkan dana jangka menengah dan jangka panjang. Di negaranegara maju, saham dinilai lebih menarik oleh masyarakat dkarenakan
saham mampu memberikan keuntungan yang lebih besar yang diperoleh
dari perubahan harga surat berharga tersebut.4
Pasar modal Indonesia dikelola oleh PT.Bursa Efek Indonesia, baik
konvensional maupun syariah. Terkait dengan pasar modal syariah, maka
setiap transaksi perdagangan surat berharga di pasar modal dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan syariah Islam5, termasuk di dalamnya efek-efek
yang diperjualbelikan harus memenuhi segala persyaratan dan kualifikasi
untuk bisa dikategorikan sebagai efek syariah, dimana pedoman mengenai
prinsip-prinsip syariah sebagai syarat bagi efek syariah bisa ditemukan di
4
Erna Ret na Rahadjeng, “ M et ode Penilaian Harga Wajar Saham Perusahaan M anufakt ur
yang Tercat at di BEI” , Jurnal Fakult as Ekonomi Universit as M uhammadiyah M alang.
5
Abdul M anan, Aspek Hukum dalam Penyel enggaraan Invest asi di Pasar M odal Syariah
Indonesia (Jakart a : Kencana, 2009) ,h. 77.
4
dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSNMUI). Pasar modal syariah di Indonesia
memiliki dua indeks yakni
Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
Jakarta Islamic Index (JII) dibentuk oleh PT. Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 3 Juli 2000, sedangkan ISSI diluncurkan pada tanggal 12 Mei
2011.
ISSI memiliki kapasitas lebih besar dibanding JII, karena ISSI per
update terakhir pada 18 Desember 2013 memuat sebanyak 312 saham
syariah 6 dimana JII hanya memuat 30 saham syariah yang memiiki
likuiditas paling baik. Komposisi saham syariah pada ISSI ditetapkan
secara periodic yakni 6 bulan sekali, tetapi ini tidak berarti di antara
rentang waktu 6 bulan tidak ada saham syariah yang bisa masuk ke dalam
komposisi saham . Hal ini dikarenakan pada pelaksanaannya, BEI bisa
memperbarui saham-saham syariah yang dianggap memenuhi kriteria
untuk masuk ke dalam komposisi ISSI pada periode tersebut.Seperti
halnya indeks saham lain, komposisi saham ISSI pun terdiri dari sahamsaham berbagai sektor.
ISSI merupakan salah satu referensi alternatif bagi para investor untuk
menanamkan modalnya pada saham-saham syariah.Seperti halnya
investasi-investasi pada bidang-bidang lain, investasi di pasar modal
syariah juga memerlukan adanya pengukuran kinerja baik langsung
6
PT Bursa Ef ek Indonesia,” Indeks Saham Syariah” , art ikel diakses pada 8 Januari 2014
pukul 13.56 dari ht t p:/ / www.idx.co.id/ idid/ beranda/ produkdanlayanan/ pasarsyariah/ indekssahamsyariah.aspx
5
maupun tidak langsung, dengan harapan pada waktu yang akan datang
pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman
modal tersebut. Investor yang akan melakukan investasi di bursa saham
akan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang berguna dalam
pengambilan keputusan investasi tersebut atau sering disebut proses
penilaian 7 . Proses penilaian terhadap saham-saham perusahaan dapat
dilakukan melalui dua pendekatan analisis, yakni analisis teknikal dan
analisis fundamental.
Penilaian saham perusahaan melalui analisis fundamental ialah proses
yang dilakukan dalam hal penentuan harga wajar atau nilai intrinsik
sekuritas atas suatu aset modal (capital asset). Analisis fundamental atas
harga saham dapat dilakukan terhadap saham-saham dari berbagai sektor
industri. Proses analisis ini dilakukan melalui berbagai tahapan yang
sistematis yakni tahapan analisis kondisi makro ekonomi, kemudian
analisis industri (sektor) , dilanjutkan dengan analisis kondisi spesifik
perusahaan yang akan didapatkan nilai dari saham perusahaan-perusahaan
tersebut. Di antara berbagai sektor industry yang terdapat di Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI), ada di dalamnya sektor consumer goods yang
menurut penulis merupakan salah satu sektor industri dengan tingkat
pengaruh yang besar, dikarenakan sektor consumer goods merupakan
salah satu sektor industri yang paling sering bersentuhan dengan
7
M . Anwar Syaifulloh,” Analisis Perbandingan Kinerja Saham Ant ara yang Konsist en dan
yang Tidak Konsist en Ter daft ar di Jakart a Islamic Index (2006-2007) “ , (Skripsi S1 Fakult as
Syari’ah, Universit as Islam Neger i Sunan Kalijaga Yogyakart a, 2008), h.3.
6
masyarakat dikarenakan hasil produksi industri pada sektor ini adalah
barang-barang yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat, yang memiliki
peran strategis dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat
dimana produknya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, baik berupa
barang–barang maupun berupa makanan dan minuman.
Tingkat kapitalisasi pasar yang besar menjadi salah satu alasan yang
menjadikan saham suatu perusahaan memiliki keunggulan dibanding
saham-saham dari sektor industri sejenis, tentunya pencapaian ini tidak
terlepas dari kinerja keuangan perusahaan yang sangat baik yang
dilaksanakan oleh pihak perusahaan. Namun, sebagai investor tidaklah
cukup jika hanya mengetahui suatu saham memiliki prospek yang cerah
tanpa mencari tahu dan menganalisa sendiri apakah benar saham
perusahaan tersebut merupakan saham yang layak dibeli dan dimiliki.
Maka investor perlu melakukan analisa terhadap saham ini melalui
berbagai cara dan metode yang akan menghasilkan kesimpulan yang
berguna sebagai referensi pengambilan keputusan sebelum melakukan
investasi pada saham perusahaan yang bergerak , terutama di sektor
consumer goods. Dalam hal ini, analisis fundamental saham ialah suatu
cara yang paling banyak digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai
kondisi perusahaan apakah perusahaan tersebut memiliki kemampuan
untuk tumbuh dan berkembang di masa mendatang (prospektif) yang
diteliti melalui berbagai faktor yakni faktor makro ekonomi, faktor kondisi
industry atau pasar serta faktor perusahaan itu sendiri, sehingga hasil dari
7
penelitian ini menjadi suatu informasi yang berguna bagi investor dalam
pengambilan keputusan berinvestasi pada saham-saham perusahaan yang
bergerak di sektor barang konsumsi atau consumer goods.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu diketahui kinerja
perusahaan sektor barang konsumsi, dengan melakukan analisis kondisi
makro ekonomi, analisis industri barang konsumsi, analisis rasio keuangan
perusahaan, serta dengan melakukan penilaian (valuasi) harga saham
ketiga perusahaan. Penelitian ini akan dibahas dalam skripsi berjudul
“Analisis Fundamental Saham Perusahaan Sektor Barang Konsumsi
(Consumer Goods) di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode
2011-2013 dengan Metode Top Down Analysis”.
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Di dalam transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia ,sahamsaham yang diperdagangkan merupakan saham-saham dari perusahaan
yang tercatat (listing). Secara umum, saat ini terdapat 457 perusahaan yang
tercatat sebagai emitten di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan-perusahaan
yang telah tercatat tersebut merupakan perusahaan dari beberapa sektor
industri , termasuk di antaranya sektor barang-barang konsumsi
(consumer) dengan jumlah 35 perusahaan. Kemudian, dari 35 perusahaan
sektor consumer goods tersebut, penulis membatasi pada tiga perusahaan
yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Ultra Jaya Milk Industri
Tbk, PT Mayora Indah Tbk.
8
Dalam indeks pasar saham, PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk, PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk, PT Mayora Indah Tbk masuk dan
tetap konsisten dalam jajaran Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan
Jakarta Islamic Index (JII).
Pergerakan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT
Ultra Jaya Milk Industri Tbk, PT Mayora Indah Tbk setiap harinya dpat
dipantau di BEI. Sama seperti pergerakan saham pada umumnya
pergerakan saham ketiga perusahaan ini juga bergerak secara fluktuatif.
Analisis fundamental saham yang dilakukan terhadap PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk, PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk, PT Mayora
Indah Tbk menggunakan pendekatan atau metode Top Down Analysis.
Dalam penelitian ini, data yang digunakan untuk melakukan
analisis fundamental saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT
Ultra Jaya Milk Industri Tbk, PT Mayora Indah Tbk , menggunakan data
perekonomian Indonesia tahun 2011-2013, data industri barang konsumsi
tahun 2011-2013, data perusahaan seperti data deviden tahunan, data
laporan keuangan, serta data-data lain yang terkait dengan penelitian pada
periode 2011-2013.
C. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah hasil analisis ekonomi makro yang dilakukan terhadap
ketiga perusahaan ?
2. Bagaimanakah posisi ketiga perusahaan berdasarkan analisis industri
sektor barang konsumsi ?
9
3. Melalui analisa terhadap rasio-rasio keuangan, apakah PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk, PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk,
PT
Mayora Indah Tbk memiliki prospek di masa depan sebagai tujuan
investasi bagi para investor ?
4. Setelah melalui proses penilaian saham dengan metode Price Earning
Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV) , apakah saham PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk,
PT Mayora Indah Tbk dalam posisi undervalued, fairvalued, atau
overvalued ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
a. Menganalisis kondisi ketiga perusahaan berdasarkan analisis
ekonomi makro.
b. Menganalisis posisi ketiga perusahaan dalam industri sektor
barang konsumsi.
c. Menganalisis prospek masa depan ketiga perusahaan sebagai
tujuan investasi bagi para investor dengan melakukan analisa
terhadap rasio-rasio keuangan perusahaan.
d. Menganalisis posisi saham dengan metode Price Earning Ratio
(PER) dan Price to Book Value (PBV) untuk mengetahui
10
apakah saham ketiga perusahaan undervalued, fairvalued, atau
overvalued
2. Manfaat
a. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan terkait teknik dan proses
analisis fundamental perusahaan.
b. Bagi Investor
Dapat dijadikan salah satu referensi sebagai dasar pengambilan
keputusan investasi bagi investor yang ingin menginvestasikan
dananya di dunia sekuritas, terutama saham.
c. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumber
rujukan yang berguna serta memperkaya koleksi dalam
khasanah keilmuan yakni ilmu ekonomi, terutama terkait
manajemen investasi dan resiko dan ekonomi makro.
E. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun menjadi lima bab, dimana masing-masing bab
terdiri dari beberapa sub bab, diawali dengan pendahuluan dan diakhiri
dengan kesimpulan serta saran-saran. Adapun penyusunan skripsi ini
adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai
latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah,
11
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II Landasan Teori, Bab ini akan membahas teori analisis
fundamental, analisis ekonomi makro, analisis industri serta analisis
perusahaan. Pembahasan analisis ekonomi makro berisi teori mengenai
produk domestik bruto, inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah.
Kemudian analisis industri berisi teori siklus kehidupan industri.
Sedangkan pembahasan mengenai analisis perusahaan akan dijelaskan
teori-teori terkait dengan laporan keuangan serta rasio-rasio keuangan
perusahaan, selanjutnya di dalam teori analisis perusahaan juga akan
dijelaskan mengenai pendekatan untuk penilaian saham perusahaan
dengan pendekatan Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book
Value (PBV). Pada akhir bab ini , juga akan disajikan review studi
terdahulu.
BAB III Metode Penelitian, Dalam bab ini akan dijelaskan
tentang bagaimana penelitian ini dilaksanakan, variabel-variabel apa
yang digunakan serta metode analisis data yang akan akan digunakan
dalam menganalisa data dalam penelitian ini.
BAB IV Analisis dan Pembahasan, Dalam bab ini akan dibahas
mengenai gambaran umum dari perusahaan-perusahaan yang diteliti
serta gambaran umum proses seleksi saham syariah. Pada bab ini juga
akan menjabarkan tahapan dalam melakukan penilaian perusahaan
melalui analisis fundamental, dimulai dari analisis ekonomi makro ,
12
analisis
industri barang
konsumsi,
serta
analisis perusahaan-
perusahaan sebagai objek penelitian. Kemudian akan dilakukan
analisis data laporan keuangan perusahaan dengan tujuan membuat
penilaian saham perusahaan dengan menggunakan pendekatan Price
Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value, yang pada akhirnya
dapat menghasilkan kesimpulan harga wajar dari perusahaanperusahaan yang diteliti.
BAB V Penutup, Bab ini akan memberikan kesimpulan dari hasil
pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang perlu
yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dan kontribusi pemikiran.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Analisis Fundamental
Penelitian terkait pasar modal mengenai analisis fundamental , menjadi
sangat populer beberapa tahun belakangan terakhir, ini disebabkan oleh
meningkatnya bukti dalam literatur ekonomi keuangan terhadap hipotesis
pasar efisien.8
Pasar modal efisien didefinisikan sebagai pasar dengan harga
sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi relevan. Semakin cepat
informasi baru tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal
tersebut. Menurut Arifin, hipotesis pasar modal yang efisien menyatakan
bahwa:
1. Harga sekuritas umumnya pada ekuilibrium, yaitu samanya expected return
dan required return.
2. Harga-harga saham selalu mencerminkan seluruh informasi yang tersedia
berkaitan dengan perusahaan penerbit dan sahamnya.
8
Seng, Dyna. “ Fundam ent al Analysis and t he Pr edict ion of Earnings.” Int er nat ional
Jour nal of Business and M anagem ent . Vol. 7, NO. 3 (Februar y 2012): h.32
14
3. Karena harga saham sudah mencerminkan harga yang benar maka investor
mestinya tidak perlu menyia-nyiakan waktu untuk mencari saham yang
mispriced (undervalued atau overvalued).9
Bursa efek di berbagai negara dikatakan sebagai salah satu pilar dalam
perekonomian yang mana menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi.
10
Komponen yang penting dalam bursa efek yakni pialang saham atau analis
pasar modal yang memiliki berbagai macam tugas dan fungsi seperti jual beli
saham, layanan jasa keuangan, serta penasihat nasabah. Analis menggunakan
informasi dan pendekatan yang berbeda dalam melakukan analisisnya terkait
aktivitas di pasar modal. Secara keseluruhan, terdapat dua cara yang sudah
dikenal dalam melakukan analisa terhadap saham yaitu analisis teknikal dan
analisis fundamental.
Sebagaimana diketahui, analisis teknikal adalah cara yang digunakan
untuk memprediksikan fluktuasi harga sekuritas dan untuk menemukan pola
harga saham. 11 Lebih jelas lagi, analisis teknikal adalah analisis sekuritas
dengan menggunakan grafik harga dan volume historis. Analisis sekuritas
yang dimaksud adalah pergerakan grafik harga (atau volume) saham, obligasi,
option, future, dan instrumen keuangan lain. Analisis ini menganggap bahwa
9
Sit i Bilqis Sabrini,” Analisis Harga Saham Indust ri Rokok di Bur sa Efek Indonesia Periode
2004-2007 dengan Analisis Fundam ent al dan Teknikal” , (Skripsi S1 Fakult as Ekonomi dan
M anajem en, Inst it ut Pert anian Bogor, 2008), h. 8
10
Jamshi di, Nasser dkk. “ St udying Af fect ing Fact ors on Analyst s’ Decisions Regarding
Share Analysis in Tehr an St ock Exchange: A Fundam ent al Analysis Approach.” European Journal
of Economics, Finance and Administ rat ive Sciences ISSN 1450-2275 Issue 44 (2012) : h.77
11
Ibid., h.78
15
grafik harga masa lalu adalah pencerminan harapan, emosi, dan konsensus
pasar.12
Pendekatan kedua dalam melakukan analisa saham yakni dengan
menggunakan analisis fundamental.
Ada beberapa pengertian analisis fundamental, diantaranya sebagai
berikut :
a. Analisis fundamental adalah salah satu jenis analisa investasi yang
dilakukan investor dengan memperhatikan laporan keuangan dan
fundamental perusahaan. Faktor fundamental perusahaan yaitu hal-hal
yang berkaitan dengan operasional suatu perusahaan dan kemampuannya
mendatangkan keuntungan.13
b. Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data–
data internal (fundamental) dan faktor–faktor eksternal yang berhubungan
dengan perusahaan/ badan usaha tersebut. Data fundamental yang
dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis, dan
sejenisnya sementara data faktor eksternal yang berhubungan dengan
badan usaha adalah kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi, dan
sejenisnya. Melalui pertimbangan data–data di atas, analisis fundamental
12
13
Sit i Bilqis Sabrini, op.cit . h. 19
Sit i Bilqis Sabrini, op.cit . h. 14
16
menghasilkan analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan bahwa
perusahaan yang dianalisis sahamnya layak di beli atau tidak.14
c. Analisa fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri dan kondisi
perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan. 15
d. “Fundamental analysis involves the use of current and past financial
statements in conjunction with industry and economic data in order to
determine firms’ intrinsic value and identify mispriced securities“. 16
Maksud dari pernyataan ini, bahwa analisis fundamental ialah analisis
yang melibatkan penggunaan laporan keuangan saat ini dan masa lalu
dalam hubungannya dengan data industri dan data ekonomi untuk
menentukan nilai intrinsik perusahaan dan mengidentifikasi efek kesalahan
harga.
Jadi dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis
fundamental ialah proses analisis sekuritas dengan memperhatikan berbagai faktor
baik internal (data-data keuangan perusahaan) maupun eksternal perusahaan
(sektor industri serta kondisi ekonomi secara makro) dengan tujuan untuk
menentukan nilai intrinsik perusahaan.
14
Andr iani,Friska dkk.” Pengam bilan Keput usan Invest asi Saham dengan M enggunakan
Analisis Fundament al Int er nal M elalui Pendekat an Analisis Fundam ent al Int ernal M elalui
Pendekat an Price Earning Rat io (St udi Pada Per usahaan Ot omot if dan Kom ponennya yang List ing
di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012).” Jurnal Universit as Br aw ijaya : h. 2
15
David Sukardi Kodrat dan Kurniawan Indonanjaya, M anaj emen Invest asi : Pendekat an
Teknikal dan Fundam ent al Unt uk Analisis Saham (Yogyakart a: Graha Ilmu, 2010), h.203.
16
Seng, Dyna, loc.cit . h.32
17
A.1
Prosedur Analisis Fundamental
Seperti yang telah disebutkan bahwa analisis fundamental adalah sebuah
cara untuk menemukan level fundamental keuangan perusahaan. Analisis ini
bertujuan mengetahui kondisi kesehatan keuangan dan memperkirakan nilai
intrinsik. Ada 3 elemen dalam analisis fundamental yakni analisis makro
ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan.
Secara umum, ada dua
pendekatan yang biasa digunakan dalam melakukan analisis fundamental.
Fundamental analysis can be conducted by two top – down and down –
top approaches. In top – down approach, economy/market, industry and
firm are analyzed respectively. Economy and market for securities are
analyzed to see whether it is the right time to allocate additional sums to
stocks or not..Then, industries and sections are analyzed to decide which
one has the best outlook in future. Finally, company is analyzed. In down –
top approach, investors focus on firm’s pillars or foundations directly.
Analyzing such data as firm’s products, competitive status and financial
situation lead to estimate potential profits and, ultimately, its value in the
market. In this approach, it is emphasized on finding companies with long
term growth perspective and on right estimations on profit.17
Artinya : analisis fundamental bisa dilakukan melalui dua pendekatan
yakni pendekatan top-down dan pendekatan down-top. Pada pendekatan
top-down, keadaan ekonomi atau pasar, industri dan perusahaan dianalisa
secara berurutan. Ekonomi dan pasar sekuritas dianalisis untuk melihat
waktu yang tepat untuk mengalokasikan tambahan saham atau tidak.
Kemudian, industri dan bagian-bagiannya dianalisis untuk menetukan
mana yang memiliki prospek terbaik di masa depan. Pada akhirnya
perusahaan dianalisis. Dalam pendekatan down-top, investor fokus kepada
pilar-pilar perusahaan secara langsung. Menganalisis data seperti produk
17
Jamshi di, Nasser dkk., op.cit . h.79.
18
perusahaan, status kompetitif dan kondisi keuangan untuk memperkirakan
potensi keuntungan dan pada akhirnya nilainya di pasar. Dalam
pendekatan
ini
ditekankan
pada
pencarian
perusahaan
dengan
pertumbuhan jangka panjang dan perkiraan keuntungan yang tepat.
Lebih jelasnya, dua pendekatan yang bisa ditempuh yakni pendekatan
Top-down dan pendekatan Down-top. Pendekatan top down dimulai dengan
menganalisis ekonomi secara global, yang terdiri dari indikator internasional dan
nasional seperti tingkat pertumbuhan PDB, nilai tukar, tingkat suku bunga,
produktivitas serta inflasi. Berikutnya dilanjutkan dengan menganalisis industri ,
serta diakhiri dengan menganalisis perusahaan yang sekaligus melakukan
pencarian nilai intrinsik saham perusahaan.
Sedangkan analisis fundamental dengan pendekatan Down-top dimulai
dengan proses analisis perusahaan, dilanjutkan dengan analisis industri dan
diakhiri dengan melakukan analisis terhadap kondisi makro ekonomi. Penulis
dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Top-down dalam melakukan
analisa fundamental atas saham perusahaan-perusahaan sektor barang konsumsi,
dimana analisis dilakukan mulai dari hal yang bersifat umum ke hal yang bersifat
khusus.
B. Analisis Ekonomi Makro
Pada tahapan ini, analisis dilakukan dengan melihat kondisi
perekonomian secara makro untuk mendapatkan penilaian perekonomian
secara umum dengan tujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kondisi
19
pasar modal khususnya pergerakan harga saham. Analisis ini dilakukan
dengan menggunakan indikator-indikator yang sesuai.
Secara
teoritis
ada
beberapa
indikator
makroekonomi
yang
mempengaruhi pergerakan harga saham. Indikator makroekonomi yang
dimaksud yaitu Produk Domestik Bruto (PDB), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku
Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah. 18 Sub bab berikutnya akan menjelaskan
mengenai teori atas indikator-indikator yang telah disebutkan di atas.
B.1
Produk Domestik Bruto (PDB)
Di dalam suatu perekonomian, baik di negara maju maupun negara
berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik
penduduk negara tersebut tetapi juga oleh penduduk negara lain. Selalu
didapati produksi nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal
dari luar negeri. Konsep ini merupakan konsep pendapatan nasional yang
dikenal dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product
(GDP).19 Secara singkat, PDB adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara
yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut
dan warga negara asing yang ada di negara tersebut.
B.2
18
Inflasi
Werner R.M urhadi, Analisis Saham Pendekat an Fundament al (Jakart a :PT Indeks,
2009), h.19.
19
Sadono Sukirno, M akroekonomi : Teori Pengant ar (Jakart a : PT Raja Grafindo persada,
2004), h.35.
20
Inflasi merupakan kondisi dimana jumlah barang yang beredar lebih
sedikit dari jumlah permintaan sehingga akan mengakibatkan terjadinya
kenaikan harga yang meluas dalam sistem perekonomian. Kenaikan inflasi
secara signifikan akan mempengaruhi daya beli konsumen yakni penurunan
kemampuan daya beli. Inflasi yang tinggi dan bersifat uncertainty (tidak
menentu) yang dialami oleh suatu negara akan meningkatkan risiko investasi
dalam aset-aset keuangan, serta akan melemahkan kredibilitas mata uang
domestik terhadap mata uang global. Tingkat inflasi biasanya diukur melalui
tingkat perubahan indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index
(CPI).20
B.3
Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga pinjaman mencerminkan biaya yang dikeluarkan
perusahaan akibat dari meminjam uang dan hal ini akan mempengaruhi
kinerja bisnis melalui dua cara. Pertama, interest rate akan mempengaruhi
dalam menentukan harga yang perusahaan harus bayar atas pinjaman yang
telah diterimanya. Dengan mengasumsikan ceteris paribus (hal-hal lain
dianggap konstan) maka tingkat suku bunga yang rendah berarti berkurangnya
biaya bunga dan meningkatnya profit. Perlu dicatat pula bahwa perubahan
dalam interest rate akan mempengaruhi pola pembelanjaan dari konsumen
(consumer spending). Interest rate tidak hanya mencerminkan biaya konsumsi
20
Werner R.M urhadi, op. cit . h. 21.
21
saat ini dan masa yang akan datang, tetapi juga mencerminkan harapan inflasi
dan resiko kredit.21
B.4
Nilai Tukar Rupiah
Kurs valuta asing atau nilai tukar rupiah menunjukkan harga atau nilai
mata uang rupiah dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. 22 Kurs
pertukaran valuta asing adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan
apakah barang-barang di negara lain adalah lebih murah atau lebih mahal dari
barang-barang yang diproduksikan di dalam negeri.
Dampak dari perubahan nilai tukar atas suatu bisnis tidak hanya dilihat
dari penguatan atau pelemahan suatu mata uang, tetapi juga dengan
memperhatikan apakah negara tersebut adalah net exporter atau net importer.
Dalam bukunya, Sadono Sukirno menyebutkan ada beberapa faktor
yang mempengaruhi nilai tukar. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Perubahan dalam citarasa masyarakat
b. Perubahan harga barang ekspor impor
c. Kenaikan harga umum (inflasi)
d. Perubahan suku bunga dan Tingkat pengembalian investasi.
Sedangkan menurut Madura, perubahan nilai tukar dipengaruhi oleh
suku bunga, inflasi, jumlah uang beredar, defisit perdagangan, perilaku bank
21
22
Werner R.M urhadi, op. cit . h.20-21.
Sadono Sukirno, loc. cit . h.35.
22
sentral yang terkait dengan independensi bank sentral, dan harapan pasar
(market expectation).23
C. Analisis Industri
Untuk
melakukan
analisis
industri,
langkah
pertama
adalah
mengidentifikasi siklus hidup industri. Kemudian langkah berikutnya
adalah
melakukan
analisis
terhadap
kekuatan-kekuatan
yang
mempengaruhi persaingan industri.
1. Siklus Hidup Industri
Kondisi industri berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Investor
harus mengetahui bahwa industri tersebut mampu memberikan
prospek investasi yang mampu mendatangkan keuntungan. Maka harus
diketahui terlebih dahulu siklus hidup industri yang akan dimasuki.
Porter dalam bukunya mengemukakan bahwa siklus hidup industri
memiliki beberapa tahap atau fase, yaitu:
a. Tahap Perkenalan , tahapan ini mencerminkan kesulitan dalam
mengatasi kelambanan pembeli dan merangsang percobaan akan
produk baru.
b. Tahap Pertumbuhan, tahapan ini terjadi manakala banyak pembeli
menyerbu pasar begitu produk baru tersebut terbukti berhasil.
c. Tahap Kedewasaan, pada tahap ini penetrasi para pembeli produk
yang potensial akhirnya tercapai, yang menyebabkan pertumbuhan
23
Werner R.M urhadi, loc.cit . h.21.
23
yang cepat terhenti dan menuju ke tingkat pertumbuhan yang
normal.
d. Tahap Penurunan, dimana industri mengalami pertumbuhan yang
menurun karena munculnya produk pengganti yang baru. 24
2. Analisa terhadap kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan
industri melalui Porter’s Five Forces. Porter menawarkan model
persaingan yang dipengaruhi lima kekuatan dalam industri.
Lima kekuatan tersebut adalah:
a. Hambatan bagi pemain baru (barrier to entry) Yaitu seberapa
mudah pemain baru masuk sebagai pesaing baru dalam industri.
Semakin mudah pemain baru masuk, artinya tingkat persaingan
dalam industri semakin tinggi.
b. Ancaman dari produk substitusi (threat of substitute) Jika produk
perusahaan mempunyai produk substitusi atau produk pengganti,
maka substitusi ini harus diperhitungkan sebagai pesaing.
c. Kekuatan tawar dari konsumen (bargaining power of buyers)
Posisi tawar menawar dari konsumen akan mempengaruhi
perusahaan untuk menetapkan harga jual dan volume produksi.
d. Kekuatan tawar dari pemasok (bargaining power of suppliers)
Semakin banyak pemasok maka semakin kuat posisi tawar
24
M ichael E.Port er, Strat egi Bersaing : Teknik M enganalisis Indust ri dan Pesaing.
Penerjemah Agus M aulana (Jakart a : Pener bit Erlangga, 1992), h.140-141.
24
menawar perusahaan dalam menegosiasikan harga, volume dan
diferensiasi pasokan.
e. Tingkat persaingan diantara pemain yang ada (rivalry among
existing competitor) Tingkat persaingan diantara pemain dalam
industri
ditentukan
beberapa
faktor,
diantaranya
potensi
pertumbuhan industri, beban tetap perusahaan (fixed cost),
diferensiasi produk, identitas merk (brand identity) dan informasi
yang dimiliki.
25
D. Analisis Perusahaan
Analisis perusahaan dilakukan dengan metode analisis rasio
keuangan, dimana ada beberapa rasio-rasio yang digunakan yakni Rasio
Aktifitas, Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Profitabilitas.
1. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas mengukur tingkat efektivitas dalam memanfaatkan
sumber-sumber daya yang dimiliki. Semua rasio yang tergolong dalam
kelompok rasio ini menunjukkan perbandingan antara hasil penjualan
dengan investasi dalam beberapa aktiva. Rasio ini sering disebut rasio
perputaran modal (capital turnover ratio).26.
A. Inventory Turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalam
satu periode.
25
26
Sit i Bilqis Sabrini, op.cit . h. 14-15
David Sukardi Kodrat dan Kurniawan Indonanjaya, op.cit . h.237-239.
25
Rumus 2.1
=
B. Fixed Asset Turnover adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap
berputar dalam satu periode. Rasio ini mengukur apakah
perusahaan sudah menggunakan kapasitas aktiva tetap sepenuhnya
atau belum.
Rumus 2.2
=
ℎ
C. Total Asset Turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dalam
menciptakan penjualan.
Rumus 2.3
=
2. Rasio Likuiditas
Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban yang segera harus dipenuhi (jatuh tempo) dan membayar
tepat pada waktunya. Perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan
likuid, apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran
26
ataupun aktiva lancar yang lebih besar dibandingkan dengan utang
lancarnya. Sebaliknya kalau perusahaan tidak dapat segera memenuhi
kewajiban keuangannya pada saat ditagih, berarti perusahaan tersebut
dalam keadaan tidak likuid.27
Likuiditas dapat dihitung dengan menggunakan current ratio. Rumus
current ratio sebagai berikut :
Rumus 2.4
=
3. Rasio Solvabilitas
Rasio yang menunjukkan besarnya aktiva sebuah perusahaan yang
didanai dengan utang. Artinya, seberapa besar beban utang yang
ditanggung oleh perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.
Formula-formula dalam rasio solvabilitas :
A. Debt to Asset Ratio (DAR) adalah rasio untuk mengukur seberapa
besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.
Rumus 2.5
=
B. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara
hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
27
David Sukardi Kodrat dan Kurniawan Indonanjaya, op.cit . h. 236-237
27
menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajibannya.
Rumus 2.6
=
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Kemampuan menghasilkan laba merupakan rasio
dari efektivitas manajemen dalam mengelola perusahaan, artinya
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat
penjualan, asset, dan modal saham tertentu. Efektivitas ini dinilai
dengan mengaitkan laba bersih dengan aktiva yang digunakan untuk
menghasilkan laba tersebut.28
Rumus-rumus dalam rasio profitabilitas :
A. Return On Asset (ROA) merupakan ukuran dari efektifitas
perusahaan dalam mengelola aktiva untuk menghasilkan laba
Rumus 2.7
28
=
David Sukardi Kodrat dan Kurniawan Indonanjaya, op.cit . h. 239-240
ℎ
28
B. Return On Equity (ROE)
merupakan ukuran seberapa efektif
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari dana yang
diinvestasikan pemilik. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik
karena akan memberikan pengembalian yang lebih besar bagi
pemegang saham.
Rumus 2.8
=
ℎ
C. Net Profit Margin (NPM), rasio ini menggambarkan besarnya laba
bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang
dilakukan.
Rumus 2.9
=
ℎ
D. Earning per Share (EPS) , rasio ini menggambarkan besarnya
pengembalian modal untuk setiap satu lembar saham.
Rumus 2.10
ℎ
=
ℎ
ℎ
ℎ
E. Valuasi Saham
Selanjutnya ialah tahapan penilaian saham perusahaan melalui
proses valuasi. Sebelum membahas definisi valuasi, ada suatu pendapat
dari Oscar Wilde yang menyatakan “knows the price of everything, but the
value of nothing”. Pernyataan ini didasarkan pada suatu anggapan di
29
kalangan analis dan investor yang berargumen bahwa nilai dari suatu aset
adalah irrelevant. Pernyataan tersebut tidak dapat dibenarkan karena nilai
dari suatu aset mengimplikasikan harga yang harus dibayar atas setiap aset
yang memiliki harapan untuk menghasilkan arus kas dimasa yang akan
datang. 29
Nilai suatu aset dapat diketahui dengan cara valuasi. Valuasi
menurut Gitman “is the process that links risk and return to determine the
worth of an asset”. Maksudnya adalah bahwa valuasi adalah proses yang
menghubungkan antara resiko dengan return untuk menentukan nilai aset,
sehingga melalui valuasi dapat diketahui nilai dari suatu aset yang mana
bila dilihat dari perbandingan antara harga saham di pasar dengan nilai
intrinsik saham itu sendiri maka akan diketahui apakah saham tersebut
undervalued, overvalued atau fair.
Secara umum, ada dua pendekatan dalam melakukan valuasi yakni:
1. Discounted Cash Flow (DCF) Valuation, yang menghubungkan nilai suatu
asset terhadap present value (nilai saat ini) dari harapan arus kas di masa
yang akan datang dari asset tersebut.
2. Relative Valuation, mengestimasi nilai asset dengan menlihat pada harga
dari comparable asset (asset yang dapat diperbandingkan) dengan relative
terhadap variable umum lainnya seperti earnings (pendapatan), arus kas,
29
Dr. Werner. M ur hadi , op.cit . h.3-4
30
book value (nilai buku asset berdasarkan harga perolehan metode
akuntansi), ataupun penjualan.30
Dalam penelitian ini, penilaian saham dilakukan menggunakan
model valuasi Price Earnings Ratio (PER) dan Price to Book Value
(PBV).
1. Model Valuasi Price Earnings Ratio (PER).
Price Earning Ratio adalah ukuran kinerja saham yang didasarkan atas
perbandingan antara harga pasar saham terhadap pendapatan per lembar
saham. PER dapat digunakan sebagai pembanding harga saham antara
yang paling murah dan yang paling mahal dalam satu industri. Perusahaan
yang mempunyai PER yang paling tinggi merupakan perusahaan yang
mempunyai harga saham yang paling mahal. Sedangkan perusahaan yang
memiliki PER paling rendah merupakan perusahaan yang harga sahamnya
paling murah.
31
Rumus 2.14
Dimana
=
:
P0
= Harga Saat Ini
EPS
= Laba per lembar saham
2. Model Valuasi Price to Book Value (PBV).
30
31
Dr. Werner. M ur hadi , op.cit . h. 10-11
Sit i Bilqis Sabrini, op.cit . h. 29
31
Price Book Value (PBV) merupakan metode penilaian saham yang
berdasarkan pada book value suatu saham. Book value adalah nilai buku
yang diperoleh dari total ekuitas dibagi dengan jumlah lembar saham
beredar. Untuk mencari nilai book value, digunakan rumus sebagai
berikut:
ℎ
=
ℎ
ℎ
Nilai buku per lembar saham adalah rasio untuk membandingkan harga
pasar sebuah saham dengan nilai buku (book value) sebenarnya.
Sementara Syamsudin menjelaskan bahwa pengertian Price Book Value
adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai
buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi PBV, maka menunjukkan
semakin besar kepercaya
KONSUMSI (CONSUMER GOODS) DI INDEKS SAHAM SYARIAH
INDONESIA (ISSI) PERIODE 2011 - 2013 DENGAN METODE TOP
DOWN ANALYSIS
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.)
Oleh:
Fajar Fuady
NIM: 1110046100035
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014 M/ 1436 H
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIYAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Fajar Fuady
No.Induk Mahasiswa
: 1110046100035
Jurusan
: Perbankan Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya;
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa ijin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas
karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melangggar pernyataataan diatas, maka saya siap
untuk dikenakan sanksi bedasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Ciputat, 26 November 2014
(Fajar Fuady)
iv
ABSTRAK
Fajar Fuady. NIM 1110046100035. Analisis Fundamental Saham Perusahaan
Sektor Barang Konsumsi (Consumer Goods) Di Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI) Periode 2011-2013. Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat,
Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2014.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai saham dan posisi
nilai saham (overvalued, fairvalued, atau undervalued) menggunakan metode
penilaian Price Earning Ratio (PER), dan metode penilaian Price Book Value (PBV),
serta memberikan gambaran kepada investor untuk menentukan keputusan investasi
berdasarkan analisis fundamental.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa PT. Indofood CBP Sukses
Makmur, Tbk , PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk dan PT. Mayora Indah, Tbk
memiliki prospek yang bagus sebagai tujuan investasi. Kemudian berdasarkan hasil
valuasi saham , nilai saham PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk , PT. Mayora
Indah, Tbk dan PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk menggunakan metode PER berada
pada posisi undervalued. Maka keputusan yang seharusnya diambil ialah membeli
atau menahan saham ketiga perusahaan tersebut. Selanjutnya posisi saham PT.
Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk , PT. Mayora Indah, Tbk dan PT.Ultra Jaya Milk
Industri,Tbk yang dihitung menggunakan metode PBV menunjukkan nilai saham
berada dalam posisi overvalued. Maka, keputusan yang seharusnya diambil adalah
menjual atau tidak membeli dulu saham tersebut.
Kata Kunci : Analisis Fundamental, Consumer Goods, Price Earning Ratio, Price
Book Value
Pembimbing : Sofyan Rizal, SE. M.Si.,
Daftar Pustaka : Tahun 1991 - 2014
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bissmillahirohmanirrohim
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Analisis Fundamental Saham Perusahaan Sektor Barang Konsumsi (Consumer
Goods) Di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2011-2013.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa umat Islam dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang seperti saat ini. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis
tidak terlepas dari segala bantuan serta dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada:
1. Bapak Dr. H. JM Muslimin, MA., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum;
2.
Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag. M.H., selaku Ketua Prodi Muamalat
Fakultas Syariah dan Hukum;
3. Bapak Abdurrauf, M.A., sebagai Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas Syariah
dan Hukum;
4. Ibu Yuke Rahmawati, MA selaku dosen penasihat akademik;
vi
5. Bapak Sofyan Rizal, SE. M.Si , sebagai Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis, dari mulai awal penelitian
hingga terselesaikannya skripsi ini, terima kasih untuk seluruh nasehat yang
telah Bapak berikan.
6. Kedua orang tuaku, Murtadi Salbini dan Mimi Maryati, yang tidak pernah
lelah memberikan petuah hidup, serta keempat kakakku Ina Farrihah, Iwan
Kurniawan, Ahmad Fariz dan Farida yang selalu memberikan doa, semangat,
serta dukungan moril yang sangat berarti bagi penulis, kalian adalah motivasi
terbesar dalam hidup. Skripsi ini penulis persembahkan untuk kalian, terima
kasih;
7. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta segenap pegawainya yanng
telah memberikan penulis fasilitas untuk mengadakan studi perpustakaan;
8. Keluarga besar PS-E 2010 (Nurul, Rahmi, Dea, Ros, Eha, Anis, Diki, Fahry,
Rian, Syam, Ayu, Mahdiyah, Eko, Farid, Iqbal dan sahabat lain yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu). Terimakasih atas kebersamaan, canda
tawa, suka duka, dan kenangan-kenangan indah yang tidak akan pernah
penulis lupakan. Semoga Allah selalu menjaga persahabatan kita dan semoga
kesuksesan mengiringi kita.
9. Sahabat terbaik, Sari Febrianti, S.Pd yang selalu menghibur dalam kesedihan
dan selalu memberikan semangat dalam setiap laku , canda, dan tawa. Semoga
selalu dilindungi dan diliputi oleh berkah-Nya.
vii
10. Sahabat-sahabat UKM Bahasa-FLAT UIN Jakarta (Albert, Kamil, Fiky, Uum,
Dessy, Saeful, Eni, Yuni, Herry, Dina, Nurul, Epin, Basyir ) kalian sahabat
terbaik yang selalu setia mengiringi setiap suka duka. Terimakasih atas segala
bentuk perhatian dan kasih sayang, terimakasih telah menjadi warna dalam
pelangi kehidupan penulis.
11. Keluarga Paguyuban Kang Nong Kota Tangerang (Kang Martin, Kang Maul,
Kang Ali, Kang Denny, Kang Aga, Nong Dian, Nong Olga, Aldo, Raynald,
Shella, Mutiara, Fathia dan anggota yang lain yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu), kalian telah menjadi keluarga baru bagi penulis yang
selalu memberikan dukungan dan semangat serta motivasi untuk menjadi
lebih baik. Semoga tali silaturahmi keluarga ini semakin erat. Amiin
Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membacanya, Aamiin ya Rabbal Alamiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, 28 November 2014
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GRAFIK
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
7
C. Perumusan Masalah
8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
9
E. Sistematika Penulisan
10
LANDASAN TEORI
A. Analisis Fundamental
13
1. Prosedur Analisis Fundamental
B. Analisis Ekonomi Makro
17
18
1. Produk Domestik Bruto
19
2. Inflasi
19
3. Tingkat Suku Bunga
20
ix
4. Nilai Tukar Rupiah
BAB III
BAB IV
21
C. Analisis Industri
22
D. Analisis Perusahaan
24
1. Rasio Aktifitas
24
2. Rasio Likuiditas
25
3. Rasio Solvabilitas
26
4. Rasio Profitabilitas
27
E. Valuasi Saham
28
F. Review Studi Terdahulu
32
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
34
B. Batasan Penelitian
34
C. Ruang Lingkup Penelitian
36
D. Variabel Penelitian
36
E. Sumber Data
39
F. Kerangka Penelitian
41
G. Analisis Data
42
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
45
1. PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
45
2. PT Ultra Jaya Milk Industri, Tbk
45
3. PT Mayora Indah, Tbk
45
B. Gambaran Umum Proses Seleksi Saham Syariah
46
C. Analisis Ekonomi Makro
47
1. Perekonomian Dunia
48
2. Perekonomian Indonesia
55
x
a. Produk Domestik Bruto
55
b. Tingkat Inflasi
58
c. Tingkat Suku Bunga
60
d. Nilai Tukar Rupiah
61
D. Analisis Industri Barang Konsumsi
65
E. Analisis Perusahaan
70
1. Rasio Aktifitas
70
2. Rasio Likuiditas
74
3. Rasio Solvabilitas
75
4. Rasio Profitabilitas
79
F. Valuasi Saham
BAB V
84
1. Metode Price Earning Ratio
84
2. Metode Price to Book Value
86
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
88
90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
No.
Keterangan
Halaman
3.1
Pedoman Keputusan Investasi
43
4.1
PDB Menurut Lapangan Usaha
56
4.2
Angka Inflasi Indonesia
60
4.3
BI Rate
60
4.4
Kurs Rupiah BI Periode 2011-2013
63
4.5
Hasil Analisis Ekonomi Makro Tahun 2011-2013
65
4.6
Porter’s Five Forces Analysis
70
4.7
Data Rasio Aktifitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
71
4.8
Data Rasio Aktifitas PT Mayora Indah Tbk
72
4.9
Data Rasio Aktifitas PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk
73
4.10
Data Rasio Likuiditas
74
4.11
Data Rasio Solvabilitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
76
4.12
Data Rasio Solvabilitas PT Mayora Indah Tbk
77
4.13
Data Rasio Solvabilitas PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk
78
4.14
Data Rasio Profitabilitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
79
4.15
Data Rasio Profitabilitas PT Mayora Indah Tbk
80
4.16
Data Rasio Profitabilitas PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk
81
4.17
Data Earning Per Share
83
4.18
Data Estimasi Harga Wajar Saham
84
4.19
Hasil Perhitungan Estimasi Harga Wajar Saham
84
xii
4.20
Perbandingan Nilai Intrinsik dengan Harga Pasar
85
4.21
Perhitungan Price to Book Value
86
4.22
Interpretasi Hasil Perhitungan Price to Book Value
86
xiii
DAFTAR GRAFIK
No.
Keterangan
Halaman
4.1
Perubahan Indeks Harga Saham 2011
50
4.2
Volatilitas Pasar Keuangan Global
50
4.3
Rasio Aktifitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
71
4.4
Rasio Aktifitas PT Mayora Indah Tbk
72
4.5
Rasio Aktifitas PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk
73
4.6
Rasio Likuiditas Tahun 2011-2013
74
4.7
Rasio Solvabilitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
76
4.8
Rasio Solvabilitas PT Mayora Indah Tbk
77
4.9
Rasio Solvabilitas PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk
78
4.10
Rasio Profitabilitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
79
4.11
Rasio Profitabilitas PT Mayora Indah Tbk
81
4.12
Rasio Profitabilitas PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk
82
4.13
Earning Per Share
83
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Keterangan
Halaman
1.
Laporan Keuangan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
93
2.
Laporan Keuangan PT. Ultra Jaya Milk Industri, Tbk
105
3.
Laporan Keuangan PT. Mayora Indah, Tbk
113
4.
Lembar Valuasi Saham ICBP
120
5.
Lembar Valuasi Saham ULTJ
122
6.
Lembar Valuasi Saham MYOR
124
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Investasi, suatu istilah yang erat kaitannya dengan keuangan dan
ekonomi. Pengertian investasi menurut Bodie-Kane “an investment is the
current commitment of money or other resources in the expectation of
reaping future benefits” 1 , dimana dapat dipahami bahwa investasi
merupakan komitmen atas uang atau sumber daya yang lain guna
mendapatkan keuntungan di masa depan. Sedangkan menurut Jack Clark
Francis, investasi adalah penanaman modal yang diharapkan dapat
menghasilkan tambahan dana pada masa yang akan datang.2
Maka
merujuk
kepada
pengertian
investasi
yang
telah
dikemukakan, investasi dikatakan sebagai suatu aktifitas dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Investasi dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Investasi dalam bentuk asset riil (real assets), yakni investasi yang
dilakukan dalam bentuk aktiva berwujud fisik seperti emas, kendaraan,
properti dan sebagainya.
2. Investasi dalam bentuk asset finansial (financial assets) yakni investasi
yang dilakukan dalam bentuk surat-surat berharga yang menyatakan
1
Zvi Bodie,dkk,Essent ial of Invest ment s (Singapura : The M cGraw -Hill Companies,
2003)edisi ke-5, h.3.
2
Jack Clark Francis, Invest ment : Analysis and M anagement ( Singapura : M cGr aw -Hill
Inc, 1991)edisi ke-5, h.1.
2
klaim atas aktiva riil yang dimiliki oleh suatu lembaga atau
perusahaan. Investasi aset finasial dilakukan melalui berbagai
instrumen seperti instrument pasar uang, saham, obligasi, reksadana.
Pada dasarnya, kedua jenis investasi tersebut merupakan investasi yang
bertujuan sama dan sama-sama bisa dipertimbangkan sebagai sarana
dalam rangka mencapai tujuan keuangan 3 . Pada masa sekarang ini ,
investasi pada aset finansial merupakan pilihan investasi yang umumnya
investor pilih, tentunya dengan berbagai alasan yang melatarbelakanginya.
Investasi pada aset finansial tidak bisa dilakukan di tempat dan media
yang bebas, tetapi hanya bisa dilakukan di tempat dan melalui media yang
terbatas. Aset finansial terdiri dari berbagai macam instrument yakni
instrument pasar uang, saham, obligasi dan reksa dana.
Diantara berbagai instrumen aset finansial tersebut, saham merupakan
produk investasi yang menawarkan para investor untuk lebih leluasa dalam
berinvestasi dikarenakan para investor dimungkinkan untuk bisa
melakukan perubahan arah terkait jual beli saham yang dimiliki, apakah di
suatu waktu ingin melakukan penjualan atau pembelian demi mendapatkan
keuntungan atas hasil investasinya. Investasi pada saham dilakukan
melalui pasar modal (capital market).
3
Danareksa Online,” Jenis Invest asi” , ar t ikel diakses pada 20 Desem ber 2013 pukul 15.47
dari
ht t p:/ / www.danareksaonline.com/ Per encanaanKeuangan/ JenisInvest asi/ t abid/ 146/ language/ idID/ Default .aspx 30-12-2013
3
Di Indonesia, pasar modal dioperasionalkan kembali pada tanggal 10
Agustus 1977. Tujuan Pasar Modal di Indonesia adalah untuk
mengerahkan dana, dari masyarakat guna disalurkan ke sektor-sektor yang
lebih produktif, serta ikut mewujudkan pemerataan pendapatan melalui
pemilikan saham –saham perusahaan. Pencapaian tujuan ini dapat dilihat
dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan yang go-public yang
berarti masyarakat semakin mudah untuk mencari dan menemukan saham
perusahaan manakah yang akan dijadikan sebagai instrumen investasi.
Tidak hanya membantu masyarakat dalam berinvestasi, pasar modal pun
berfungsi
sebagai
alternatif
pendanaan
bagi
perusahaan
yang
membutuhkan dana jangka menengah dan jangka panjang. Di negaranegara maju, saham dinilai lebih menarik oleh masyarakat dkarenakan
saham mampu memberikan keuntungan yang lebih besar yang diperoleh
dari perubahan harga surat berharga tersebut.4
Pasar modal Indonesia dikelola oleh PT.Bursa Efek Indonesia, baik
konvensional maupun syariah. Terkait dengan pasar modal syariah, maka
setiap transaksi perdagangan surat berharga di pasar modal dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan syariah Islam5, termasuk di dalamnya efek-efek
yang diperjualbelikan harus memenuhi segala persyaratan dan kualifikasi
untuk bisa dikategorikan sebagai efek syariah, dimana pedoman mengenai
prinsip-prinsip syariah sebagai syarat bagi efek syariah bisa ditemukan di
4
Erna Ret na Rahadjeng, “ M et ode Penilaian Harga Wajar Saham Perusahaan M anufakt ur
yang Tercat at di BEI” , Jurnal Fakult as Ekonomi Universit as M uhammadiyah M alang.
5
Abdul M anan, Aspek Hukum dalam Penyel enggaraan Invest asi di Pasar M odal Syariah
Indonesia (Jakart a : Kencana, 2009) ,h. 77.
4
dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSNMUI). Pasar modal syariah di Indonesia
memiliki dua indeks yakni
Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
Jakarta Islamic Index (JII) dibentuk oleh PT. Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 3 Juli 2000, sedangkan ISSI diluncurkan pada tanggal 12 Mei
2011.
ISSI memiliki kapasitas lebih besar dibanding JII, karena ISSI per
update terakhir pada 18 Desember 2013 memuat sebanyak 312 saham
syariah 6 dimana JII hanya memuat 30 saham syariah yang memiiki
likuiditas paling baik. Komposisi saham syariah pada ISSI ditetapkan
secara periodic yakni 6 bulan sekali, tetapi ini tidak berarti di antara
rentang waktu 6 bulan tidak ada saham syariah yang bisa masuk ke dalam
komposisi saham . Hal ini dikarenakan pada pelaksanaannya, BEI bisa
memperbarui saham-saham syariah yang dianggap memenuhi kriteria
untuk masuk ke dalam komposisi ISSI pada periode tersebut.Seperti
halnya indeks saham lain, komposisi saham ISSI pun terdiri dari sahamsaham berbagai sektor.
ISSI merupakan salah satu referensi alternatif bagi para investor untuk
menanamkan modalnya pada saham-saham syariah.Seperti halnya
investasi-investasi pada bidang-bidang lain, investasi di pasar modal
syariah juga memerlukan adanya pengukuran kinerja baik langsung
6
PT Bursa Ef ek Indonesia,” Indeks Saham Syariah” , art ikel diakses pada 8 Januari 2014
pukul 13.56 dari ht t p:/ / www.idx.co.id/ idid/ beranda/ produkdanlayanan/ pasarsyariah/ indekssahamsyariah.aspx
5
maupun tidak langsung, dengan harapan pada waktu yang akan datang
pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman
modal tersebut. Investor yang akan melakukan investasi di bursa saham
akan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang berguna dalam
pengambilan keputusan investasi tersebut atau sering disebut proses
penilaian 7 . Proses penilaian terhadap saham-saham perusahaan dapat
dilakukan melalui dua pendekatan analisis, yakni analisis teknikal dan
analisis fundamental.
Penilaian saham perusahaan melalui analisis fundamental ialah proses
yang dilakukan dalam hal penentuan harga wajar atau nilai intrinsik
sekuritas atas suatu aset modal (capital asset). Analisis fundamental atas
harga saham dapat dilakukan terhadap saham-saham dari berbagai sektor
industri. Proses analisis ini dilakukan melalui berbagai tahapan yang
sistematis yakni tahapan analisis kondisi makro ekonomi, kemudian
analisis industri (sektor) , dilanjutkan dengan analisis kondisi spesifik
perusahaan yang akan didapatkan nilai dari saham perusahaan-perusahaan
tersebut. Di antara berbagai sektor industry yang terdapat di Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI), ada di dalamnya sektor consumer goods yang
menurut penulis merupakan salah satu sektor industri dengan tingkat
pengaruh yang besar, dikarenakan sektor consumer goods merupakan
salah satu sektor industri yang paling sering bersentuhan dengan
7
M . Anwar Syaifulloh,” Analisis Perbandingan Kinerja Saham Ant ara yang Konsist en dan
yang Tidak Konsist en Ter daft ar di Jakart a Islamic Index (2006-2007) “ , (Skripsi S1 Fakult as
Syari’ah, Universit as Islam Neger i Sunan Kalijaga Yogyakart a, 2008), h.3.
6
masyarakat dikarenakan hasil produksi industri pada sektor ini adalah
barang-barang yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat, yang memiliki
peran strategis dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat
dimana produknya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, baik berupa
barang–barang maupun berupa makanan dan minuman.
Tingkat kapitalisasi pasar yang besar menjadi salah satu alasan yang
menjadikan saham suatu perusahaan memiliki keunggulan dibanding
saham-saham dari sektor industri sejenis, tentunya pencapaian ini tidak
terlepas dari kinerja keuangan perusahaan yang sangat baik yang
dilaksanakan oleh pihak perusahaan. Namun, sebagai investor tidaklah
cukup jika hanya mengetahui suatu saham memiliki prospek yang cerah
tanpa mencari tahu dan menganalisa sendiri apakah benar saham
perusahaan tersebut merupakan saham yang layak dibeli dan dimiliki.
Maka investor perlu melakukan analisa terhadap saham ini melalui
berbagai cara dan metode yang akan menghasilkan kesimpulan yang
berguna sebagai referensi pengambilan keputusan sebelum melakukan
investasi pada saham perusahaan yang bergerak , terutama di sektor
consumer goods. Dalam hal ini, analisis fundamental saham ialah suatu
cara yang paling banyak digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai
kondisi perusahaan apakah perusahaan tersebut memiliki kemampuan
untuk tumbuh dan berkembang di masa mendatang (prospektif) yang
diteliti melalui berbagai faktor yakni faktor makro ekonomi, faktor kondisi
industry atau pasar serta faktor perusahaan itu sendiri, sehingga hasil dari
7
penelitian ini menjadi suatu informasi yang berguna bagi investor dalam
pengambilan keputusan berinvestasi pada saham-saham perusahaan yang
bergerak di sektor barang konsumsi atau consumer goods.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu diketahui kinerja
perusahaan sektor barang konsumsi, dengan melakukan analisis kondisi
makro ekonomi, analisis industri barang konsumsi, analisis rasio keuangan
perusahaan, serta dengan melakukan penilaian (valuasi) harga saham
ketiga perusahaan. Penelitian ini akan dibahas dalam skripsi berjudul
“Analisis Fundamental Saham Perusahaan Sektor Barang Konsumsi
(Consumer Goods) di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode
2011-2013 dengan Metode Top Down Analysis”.
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Di dalam transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia ,sahamsaham yang diperdagangkan merupakan saham-saham dari perusahaan
yang tercatat (listing). Secara umum, saat ini terdapat 457 perusahaan yang
tercatat sebagai emitten di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan-perusahaan
yang telah tercatat tersebut merupakan perusahaan dari beberapa sektor
industri , termasuk di antaranya sektor barang-barang konsumsi
(consumer) dengan jumlah 35 perusahaan. Kemudian, dari 35 perusahaan
sektor consumer goods tersebut, penulis membatasi pada tiga perusahaan
yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Ultra Jaya Milk Industri
Tbk, PT Mayora Indah Tbk.
8
Dalam indeks pasar saham, PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk, PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk, PT Mayora Indah Tbk masuk dan
tetap konsisten dalam jajaran Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan
Jakarta Islamic Index (JII).
Pergerakan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT
Ultra Jaya Milk Industri Tbk, PT Mayora Indah Tbk setiap harinya dpat
dipantau di BEI. Sama seperti pergerakan saham pada umumnya
pergerakan saham ketiga perusahaan ini juga bergerak secara fluktuatif.
Analisis fundamental saham yang dilakukan terhadap PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk, PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk, PT Mayora
Indah Tbk menggunakan pendekatan atau metode Top Down Analysis.
Dalam penelitian ini, data yang digunakan untuk melakukan
analisis fundamental saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT
Ultra Jaya Milk Industri Tbk, PT Mayora Indah Tbk , menggunakan data
perekonomian Indonesia tahun 2011-2013, data industri barang konsumsi
tahun 2011-2013, data perusahaan seperti data deviden tahunan, data
laporan keuangan, serta data-data lain yang terkait dengan penelitian pada
periode 2011-2013.
C. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah hasil analisis ekonomi makro yang dilakukan terhadap
ketiga perusahaan ?
2. Bagaimanakah posisi ketiga perusahaan berdasarkan analisis industri
sektor barang konsumsi ?
9
3. Melalui analisa terhadap rasio-rasio keuangan, apakah PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk, PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk,
PT
Mayora Indah Tbk memiliki prospek di masa depan sebagai tujuan
investasi bagi para investor ?
4. Setelah melalui proses penilaian saham dengan metode Price Earning
Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV) , apakah saham PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk,
PT Mayora Indah Tbk dalam posisi undervalued, fairvalued, atau
overvalued ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
a. Menganalisis kondisi ketiga perusahaan berdasarkan analisis
ekonomi makro.
b. Menganalisis posisi ketiga perusahaan dalam industri sektor
barang konsumsi.
c. Menganalisis prospek masa depan ketiga perusahaan sebagai
tujuan investasi bagi para investor dengan melakukan analisa
terhadap rasio-rasio keuangan perusahaan.
d. Menganalisis posisi saham dengan metode Price Earning Ratio
(PER) dan Price to Book Value (PBV) untuk mengetahui
10
apakah saham ketiga perusahaan undervalued, fairvalued, atau
overvalued
2. Manfaat
a. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan terkait teknik dan proses
analisis fundamental perusahaan.
b. Bagi Investor
Dapat dijadikan salah satu referensi sebagai dasar pengambilan
keputusan investasi bagi investor yang ingin menginvestasikan
dananya di dunia sekuritas, terutama saham.
c. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumber
rujukan yang berguna serta memperkaya koleksi dalam
khasanah keilmuan yakni ilmu ekonomi, terutama terkait
manajemen investasi dan resiko dan ekonomi makro.
E. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun menjadi lima bab, dimana masing-masing bab
terdiri dari beberapa sub bab, diawali dengan pendahuluan dan diakhiri
dengan kesimpulan serta saran-saran. Adapun penyusunan skripsi ini
adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai
latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah,
11
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II Landasan Teori, Bab ini akan membahas teori analisis
fundamental, analisis ekonomi makro, analisis industri serta analisis
perusahaan. Pembahasan analisis ekonomi makro berisi teori mengenai
produk domestik bruto, inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah.
Kemudian analisis industri berisi teori siklus kehidupan industri.
Sedangkan pembahasan mengenai analisis perusahaan akan dijelaskan
teori-teori terkait dengan laporan keuangan serta rasio-rasio keuangan
perusahaan, selanjutnya di dalam teori analisis perusahaan juga akan
dijelaskan mengenai pendekatan untuk penilaian saham perusahaan
dengan pendekatan Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book
Value (PBV). Pada akhir bab ini , juga akan disajikan review studi
terdahulu.
BAB III Metode Penelitian, Dalam bab ini akan dijelaskan
tentang bagaimana penelitian ini dilaksanakan, variabel-variabel apa
yang digunakan serta metode analisis data yang akan akan digunakan
dalam menganalisa data dalam penelitian ini.
BAB IV Analisis dan Pembahasan, Dalam bab ini akan dibahas
mengenai gambaran umum dari perusahaan-perusahaan yang diteliti
serta gambaran umum proses seleksi saham syariah. Pada bab ini juga
akan menjabarkan tahapan dalam melakukan penilaian perusahaan
melalui analisis fundamental, dimulai dari analisis ekonomi makro ,
12
analisis
industri barang
konsumsi,
serta
analisis perusahaan-
perusahaan sebagai objek penelitian. Kemudian akan dilakukan
analisis data laporan keuangan perusahaan dengan tujuan membuat
penilaian saham perusahaan dengan menggunakan pendekatan Price
Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value, yang pada akhirnya
dapat menghasilkan kesimpulan harga wajar dari perusahaanperusahaan yang diteliti.
BAB V Penutup, Bab ini akan memberikan kesimpulan dari hasil
pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang perlu
yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dan kontribusi pemikiran.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Analisis Fundamental
Penelitian terkait pasar modal mengenai analisis fundamental , menjadi
sangat populer beberapa tahun belakangan terakhir, ini disebabkan oleh
meningkatnya bukti dalam literatur ekonomi keuangan terhadap hipotesis
pasar efisien.8
Pasar modal efisien didefinisikan sebagai pasar dengan harga
sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi relevan. Semakin cepat
informasi baru tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal
tersebut. Menurut Arifin, hipotesis pasar modal yang efisien menyatakan
bahwa:
1. Harga sekuritas umumnya pada ekuilibrium, yaitu samanya expected return
dan required return.
2. Harga-harga saham selalu mencerminkan seluruh informasi yang tersedia
berkaitan dengan perusahaan penerbit dan sahamnya.
8
Seng, Dyna. “ Fundam ent al Analysis and t he Pr edict ion of Earnings.” Int er nat ional
Jour nal of Business and M anagem ent . Vol. 7, NO. 3 (Februar y 2012): h.32
14
3. Karena harga saham sudah mencerminkan harga yang benar maka investor
mestinya tidak perlu menyia-nyiakan waktu untuk mencari saham yang
mispriced (undervalued atau overvalued).9
Bursa efek di berbagai negara dikatakan sebagai salah satu pilar dalam
perekonomian yang mana menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi.
10
Komponen yang penting dalam bursa efek yakni pialang saham atau analis
pasar modal yang memiliki berbagai macam tugas dan fungsi seperti jual beli
saham, layanan jasa keuangan, serta penasihat nasabah. Analis menggunakan
informasi dan pendekatan yang berbeda dalam melakukan analisisnya terkait
aktivitas di pasar modal. Secara keseluruhan, terdapat dua cara yang sudah
dikenal dalam melakukan analisa terhadap saham yaitu analisis teknikal dan
analisis fundamental.
Sebagaimana diketahui, analisis teknikal adalah cara yang digunakan
untuk memprediksikan fluktuasi harga sekuritas dan untuk menemukan pola
harga saham. 11 Lebih jelas lagi, analisis teknikal adalah analisis sekuritas
dengan menggunakan grafik harga dan volume historis. Analisis sekuritas
yang dimaksud adalah pergerakan grafik harga (atau volume) saham, obligasi,
option, future, dan instrumen keuangan lain. Analisis ini menganggap bahwa
9
Sit i Bilqis Sabrini,” Analisis Harga Saham Indust ri Rokok di Bur sa Efek Indonesia Periode
2004-2007 dengan Analisis Fundam ent al dan Teknikal” , (Skripsi S1 Fakult as Ekonomi dan
M anajem en, Inst it ut Pert anian Bogor, 2008), h. 8
10
Jamshi di, Nasser dkk. “ St udying Af fect ing Fact ors on Analyst s’ Decisions Regarding
Share Analysis in Tehr an St ock Exchange: A Fundam ent al Analysis Approach.” European Journal
of Economics, Finance and Administ rat ive Sciences ISSN 1450-2275 Issue 44 (2012) : h.77
11
Ibid., h.78
15
grafik harga masa lalu adalah pencerminan harapan, emosi, dan konsensus
pasar.12
Pendekatan kedua dalam melakukan analisa saham yakni dengan
menggunakan analisis fundamental.
Ada beberapa pengertian analisis fundamental, diantaranya sebagai
berikut :
a. Analisis fundamental adalah salah satu jenis analisa investasi yang
dilakukan investor dengan memperhatikan laporan keuangan dan
fundamental perusahaan. Faktor fundamental perusahaan yaitu hal-hal
yang berkaitan dengan operasional suatu perusahaan dan kemampuannya
mendatangkan keuntungan.13
b. Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data–
data internal (fundamental) dan faktor–faktor eksternal yang berhubungan
dengan perusahaan/ badan usaha tersebut. Data fundamental yang
dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis, dan
sejenisnya sementara data faktor eksternal yang berhubungan dengan
badan usaha adalah kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi, dan
sejenisnya. Melalui pertimbangan data–data di atas, analisis fundamental
12
13
Sit i Bilqis Sabrini, op.cit . h. 19
Sit i Bilqis Sabrini, op.cit . h. 14
16
menghasilkan analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan bahwa
perusahaan yang dianalisis sahamnya layak di beli atau tidak.14
c. Analisa fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri dan kondisi
perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan. 15
d. “Fundamental analysis involves the use of current and past financial
statements in conjunction with industry and economic data in order to
determine firms’ intrinsic value and identify mispriced securities“. 16
Maksud dari pernyataan ini, bahwa analisis fundamental ialah analisis
yang melibatkan penggunaan laporan keuangan saat ini dan masa lalu
dalam hubungannya dengan data industri dan data ekonomi untuk
menentukan nilai intrinsik perusahaan dan mengidentifikasi efek kesalahan
harga.
Jadi dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis
fundamental ialah proses analisis sekuritas dengan memperhatikan berbagai faktor
baik internal (data-data keuangan perusahaan) maupun eksternal perusahaan
(sektor industri serta kondisi ekonomi secara makro) dengan tujuan untuk
menentukan nilai intrinsik perusahaan.
14
Andr iani,Friska dkk.” Pengam bilan Keput usan Invest asi Saham dengan M enggunakan
Analisis Fundament al Int er nal M elalui Pendekat an Analisis Fundam ent al Int ernal M elalui
Pendekat an Price Earning Rat io (St udi Pada Per usahaan Ot omot if dan Kom ponennya yang List ing
di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012).” Jurnal Universit as Br aw ijaya : h. 2
15
David Sukardi Kodrat dan Kurniawan Indonanjaya, M anaj emen Invest asi : Pendekat an
Teknikal dan Fundam ent al Unt uk Analisis Saham (Yogyakart a: Graha Ilmu, 2010), h.203.
16
Seng, Dyna, loc.cit . h.32
17
A.1
Prosedur Analisis Fundamental
Seperti yang telah disebutkan bahwa analisis fundamental adalah sebuah
cara untuk menemukan level fundamental keuangan perusahaan. Analisis ini
bertujuan mengetahui kondisi kesehatan keuangan dan memperkirakan nilai
intrinsik. Ada 3 elemen dalam analisis fundamental yakni analisis makro
ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan.
Secara umum, ada dua
pendekatan yang biasa digunakan dalam melakukan analisis fundamental.
Fundamental analysis can be conducted by two top – down and down –
top approaches. In top – down approach, economy/market, industry and
firm are analyzed respectively. Economy and market for securities are
analyzed to see whether it is the right time to allocate additional sums to
stocks or not..Then, industries and sections are analyzed to decide which
one has the best outlook in future. Finally, company is analyzed. In down –
top approach, investors focus on firm’s pillars or foundations directly.
Analyzing such data as firm’s products, competitive status and financial
situation lead to estimate potential profits and, ultimately, its value in the
market. In this approach, it is emphasized on finding companies with long
term growth perspective and on right estimations on profit.17
Artinya : analisis fundamental bisa dilakukan melalui dua pendekatan
yakni pendekatan top-down dan pendekatan down-top. Pada pendekatan
top-down, keadaan ekonomi atau pasar, industri dan perusahaan dianalisa
secara berurutan. Ekonomi dan pasar sekuritas dianalisis untuk melihat
waktu yang tepat untuk mengalokasikan tambahan saham atau tidak.
Kemudian, industri dan bagian-bagiannya dianalisis untuk menetukan
mana yang memiliki prospek terbaik di masa depan. Pada akhirnya
perusahaan dianalisis. Dalam pendekatan down-top, investor fokus kepada
pilar-pilar perusahaan secara langsung. Menganalisis data seperti produk
17
Jamshi di, Nasser dkk., op.cit . h.79.
18
perusahaan, status kompetitif dan kondisi keuangan untuk memperkirakan
potensi keuntungan dan pada akhirnya nilainya di pasar. Dalam
pendekatan
ini
ditekankan
pada
pencarian
perusahaan
dengan
pertumbuhan jangka panjang dan perkiraan keuntungan yang tepat.
Lebih jelasnya, dua pendekatan yang bisa ditempuh yakni pendekatan
Top-down dan pendekatan Down-top. Pendekatan top down dimulai dengan
menganalisis ekonomi secara global, yang terdiri dari indikator internasional dan
nasional seperti tingkat pertumbuhan PDB, nilai tukar, tingkat suku bunga,
produktivitas serta inflasi. Berikutnya dilanjutkan dengan menganalisis industri ,
serta diakhiri dengan menganalisis perusahaan yang sekaligus melakukan
pencarian nilai intrinsik saham perusahaan.
Sedangkan analisis fundamental dengan pendekatan Down-top dimulai
dengan proses analisis perusahaan, dilanjutkan dengan analisis industri dan
diakhiri dengan melakukan analisis terhadap kondisi makro ekonomi. Penulis
dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Top-down dalam melakukan
analisa fundamental atas saham perusahaan-perusahaan sektor barang konsumsi,
dimana analisis dilakukan mulai dari hal yang bersifat umum ke hal yang bersifat
khusus.
B. Analisis Ekonomi Makro
Pada tahapan ini, analisis dilakukan dengan melihat kondisi
perekonomian secara makro untuk mendapatkan penilaian perekonomian
secara umum dengan tujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kondisi
19
pasar modal khususnya pergerakan harga saham. Analisis ini dilakukan
dengan menggunakan indikator-indikator yang sesuai.
Secara
teoritis
ada
beberapa
indikator
makroekonomi
yang
mempengaruhi pergerakan harga saham. Indikator makroekonomi yang
dimaksud yaitu Produk Domestik Bruto (PDB), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku
Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah. 18 Sub bab berikutnya akan menjelaskan
mengenai teori atas indikator-indikator yang telah disebutkan di atas.
B.1
Produk Domestik Bruto (PDB)
Di dalam suatu perekonomian, baik di negara maju maupun negara
berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik
penduduk negara tersebut tetapi juga oleh penduduk negara lain. Selalu
didapati produksi nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal
dari luar negeri. Konsep ini merupakan konsep pendapatan nasional yang
dikenal dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product
(GDP).19 Secara singkat, PDB adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara
yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut
dan warga negara asing yang ada di negara tersebut.
B.2
18
Inflasi
Werner R.M urhadi, Analisis Saham Pendekat an Fundament al (Jakart a :PT Indeks,
2009), h.19.
19
Sadono Sukirno, M akroekonomi : Teori Pengant ar (Jakart a : PT Raja Grafindo persada,
2004), h.35.
20
Inflasi merupakan kondisi dimana jumlah barang yang beredar lebih
sedikit dari jumlah permintaan sehingga akan mengakibatkan terjadinya
kenaikan harga yang meluas dalam sistem perekonomian. Kenaikan inflasi
secara signifikan akan mempengaruhi daya beli konsumen yakni penurunan
kemampuan daya beli. Inflasi yang tinggi dan bersifat uncertainty (tidak
menentu) yang dialami oleh suatu negara akan meningkatkan risiko investasi
dalam aset-aset keuangan, serta akan melemahkan kredibilitas mata uang
domestik terhadap mata uang global. Tingkat inflasi biasanya diukur melalui
tingkat perubahan indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index
(CPI).20
B.3
Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga pinjaman mencerminkan biaya yang dikeluarkan
perusahaan akibat dari meminjam uang dan hal ini akan mempengaruhi
kinerja bisnis melalui dua cara. Pertama, interest rate akan mempengaruhi
dalam menentukan harga yang perusahaan harus bayar atas pinjaman yang
telah diterimanya. Dengan mengasumsikan ceteris paribus (hal-hal lain
dianggap konstan) maka tingkat suku bunga yang rendah berarti berkurangnya
biaya bunga dan meningkatnya profit. Perlu dicatat pula bahwa perubahan
dalam interest rate akan mempengaruhi pola pembelanjaan dari konsumen
(consumer spending). Interest rate tidak hanya mencerminkan biaya konsumsi
20
Werner R.M urhadi, op. cit . h. 21.
21
saat ini dan masa yang akan datang, tetapi juga mencerminkan harapan inflasi
dan resiko kredit.21
B.4
Nilai Tukar Rupiah
Kurs valuta asing atau nilai tukar rupiah menunjukkan harga atau nilai
mata uang rupiah dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. 22 Kurs
pertukaran valuta asing adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan
apakah barang-barang di negara lain adalah lebih murah atau lebih mahal dari
barang-barang yang diproduksikan di dalam negeri.
Dampak dari perubahan nilai tukar atas suatu bisnis tidak hanya dilihat
dari penguatan atau pelemahan suatu mata uang, tetapi juga dengan
memperhatikan apakah negara tersebut adalah net exporter atau net importer.
Dalam bukunya, Sadono Sukirno menyebutkan ada beberapa faktor
yang mempengaruhi nilai tukar. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Perubahan dalam citarasa masyarakat
b. Perubahan harga barang ekspor impor
c. Kenaikan harga umum (inflasi)
d. Perubahan suku bunga dan Tingkat pengembalian investasi.
Sedangkan menurut Madura, perubahan nilai tukar dipengaruhi oleh
suku bunga, inflasi, jumlah uang beredar, defisit perdagangan, perilaku bank
21
22
Werner R.M urhadi, op. cit . h.20-21.
Sadono Sukirno, loc. cit . h.35.
22
sentral yang terkait dengan independensi bank sentral, dan harapan pasar
(market expectation).23
C. Analisis Industri
Untuk
melakukan
analisis
industri,
langkah
pertama
adalah
mengidentifikasi siklus hidup industri. Kemudian langkah berikutnya
adalah
melakukan
analisis
terhadap
kekuatan-kekuatan
yang
mempengaruhi persaingan industri.
1. Siklus Hidup Industri
Kondisi industri berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Investor
harus mengetahui bahwa industri tersebut mampu memberikan
prospek investasi yang mampu mendatangkan keuntungan. Maka harus
diketahui terlebih dahulu siklus hidup industri yang akan dimasuki.
Porter dalam bukunya mengemukakan bahwa siklus hidup industri
memiliki beberapa tahap atau fase, yaitu:
a. Tahap Perkenalan , tahapan ini mencerminkan kesulitan dalam
mengatasi kelambanan pembeli dan merangsang percobaan akan
produk baru.
b. Tahap Pertumbuhan, tahapan ini terjadi manakala banyak pembeli
menyerbu pasar begitu produk baru tersebut terbukti berhasil.
c. Tahap Kedewasaan, pada tahap ini penetrasi para pembeli produk
yang potensial akhirnya tercapai, yang menyebabkan pertumbuhan
23
Werner R.M urhadi, loc.cit . h.21.
23
yang cepat terhenti dan menuju ke tingkat pertumbuhan yang
normal.
d. Tahap Penurunan, dimana industri mengalami pertumbuhan yang
menurun karena munculnya produk pengganti yang baru. 24
2. Analisa terhadap kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan
industri melalui Porter’s Five Forces. Porter menawarkan model
persaingan yang dipengaruhi lima kekuatan dalam industri.
Lima kekuatan tersebut adalah:
a. Hambatan bagi pemain baru (barrier to entry) Yaitu seberapa
mudah pemain baru masuk sebagai pesaing baru dalam industri.
Semakin mudah pemain baru masuk, artinya tingkat persaingan
dalam industri semakin tinggi.
b. Ancaman dari produk substitusi (threat of substitute) Jika produk
perusahaan mempunyai produk substitusi atau produk pengganti,
maka substitusi ini harus diperhitungkan sebagai pesaing.
c. Kekuatan tawar dari konsumen (bargaining power of buyers)
Posisi tawar menawar dari konsumen akan mempengaruhi
perusahaan untuk menetapkan harga jual dan volume produksi.
d. Kekuatan tawar dari pemasok (bargaining power of suppliers)
Semakin banyak pemasok maka semakin kuat posisi tawar
24
M ichael E.Port er, Strat egi Bersaing : Teknik M enganalisis Indust ri dan Pesaing.
Penerjemah Agus M aulana (Jakart a : Pener bit Erlangga, 1992), h.140-141.
24
menawar perusahaan dalam menegosiasikan harga, volume dan
diferensiasi pasokan.
e. Tingkat persaingan diantara pemain yang ada (rivalry among
existing competitor) Tingkat persaingan diantara pemain dalam
industri
ditentukan
beberapa
faktor,
diantaranya
potensi
pertumbuhan industri, beban tetap perusahaan (fixed cost),
diferensiasi produk, identitas merk (brand identity) dan informasi
yang dimiliki.
25
D. Analisis Perusahaan
Analisis perusahaan dilakukan dengan metode analisis rasio
keuangan, dimana ada beberapa rasio-rasio yang digunakan yakni Rasio
Aktifitas, Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Profitabilitas.
1. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas mengukur tingkat efektivitas dalam memanfaatkan
sumber-sumber daya yang dimiliki. Semua rasio yang tergolong dalam
kelompok rasio ini menunjukkan perbandingan antara hasil penjualan
dengan investasi dalam beberapa aktiva. Rasio ini sering disebut rasio
perputaran modal (capital turnover ratio).26.
A. Inventory Turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalam
satu periode.
25
26
Sit i Bilqis Sabrini, op.cit . h. 14-15
David Sukardi Kodrat dan Kurniawan Indonanjaya, op.cit . h.237-239.
25
Rumus 2.1
=
B. Fixed Asset Turnover adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap
berputar dalam satu periode. Rasio ini mengukur apakah
perusahaan sudah menggunakan kapasitas aktiva tetap sepenuhnya
atau belum.
Rumus 2.2
=
ℎ
C. Total Asset Turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dalam
menciptakan penjualan.
Rumus 2.3
=
2. Rasio Likuiditas
Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban yang segera harus dipenuhi (jatuh tempo) dan membayar
tepat pada waktunya. Perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan
likuid, apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran
26
ataupun aktiva lancar yang lebih besar dibandingkan dengan utang
lancarnya. Sebaliknya kalau perusahaan tidak dapat segera memenuhi
kewajiban keuangannya pada saat ditagih, berarti perusahaan tersebut
dalam keadaan tidak likuid.27
Likuiditas dapat dihitung dengan menggunakan current ratio. Rumus
current ratio sebagai berikut :
Rumus 2.4
=
3. Rasio Solvabilitas
Rasio yang menunjukkan besarnya aktiva sebuah perusahaan yang
didanai dengan utang. Artinya, seberapa besar beban utang yang
ditanggung oleh perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.
Formula-formula dalam rasio solvabilitas :
A. Debt to Asset Ratio (DAR) adalah rasio untuk mengukur seberapa
besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.
Rumus 2.5
=
B. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara
hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
27
David Sukardi Kodrat dan Kurniawan Indonanjaya, op.cit . h. 236-237
27
menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajibannya.
Rumus 2.6
=
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Kemampuan menghasilkan laba merupakan rasio
dari efektivitas manajemen dalam mengelola perusahaan, artinya
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat
penjualan, asset, dan modal saham tertentu. Efektivitas ini dinilai
dengan mengaitkan laba bersih dengan aktiva yang digunakan untuk
menghasilkan laba tersebut.28
Rumus-rumus dalam rasio profitabilitas :
A. Return On Asset (ROA) merupakan ukuran dari efektifitas
perusahaan dalam mengelola aktiva untuk menghasilkan laba
Rumus 2.7
28
=
David Sukardi Kodrat dan Kurniawan Indonanjaya, op.cit . h. 239-240
ℎ
28
B. Return On Equity (ROE)
merupakan ukuran seberapa efektif
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari dana yang
diinvestasikan pemilik. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik
karena akan memberikan pengembalian yang lebih besar bagi
pemegang saham.
Rumus 2.8
=
ℎ
C. Net Profit Margin (NPM), rasio ini menggambarkan besarnya laba
bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang
dilakukan.
Rumus 2.9
=
ℎ
D. Earning per Share (EPS) , rasio ini menggambarkan besarnya
pengembalian modal untuk setiap satu lembar saham.
Rumus 2.10
ℎ
=
ℎ
ℎ
ℎ
E. Valuasi Saham
Selanjutnya ialah tahapan penilaian saham perusahaan melalui
proses valuasi. Sebelum membahas definisi valuasi, ada suatu pendapat
dari Oscar Wilde yang menyatakan “knows the price of everything, but the
value of nothing”. Pernyataan ini didasarkan pada suatu anggapan di
29
kalangan analis dan investor yang berargumen bahwa nilai dari suatu aset
adalah irrelevant. Pernyataan tersebut tidak dapat dibenarkan karena nilai
dari suatu aset mengimplikasikan harga yang harus dibayar atas setiap aset
yang memiliki harapan untuk menghasilkan arus kas dimasa yang akan
datang. 29
Nilai suatu aset dapat diketahui dengan cara valuasi. Valuasi
menurut Gitman “is the process that links risk and return to determine the
worth of an asset”. Maksudnya adalah bahwa valuasi adalah proses yang
menghubungkan antara resiko dengan return untuk menentukan nilai aset,
sehingga melalui valuasi dapat diketahui nilai dari suatu aset yang mana
bila dilihat dari perbandingan antara harga saham di pasar dengan nilai
intrinsik saham itu sendiri maka akan diketahui apakah saham tersebut
undervalued, overvalued atau fair.
Secara umum, ada dua pendekatan dalam melakukan valuasi yakni:
1. Discounted Cash Flow (DCF) Valuation, yang menghubungkan nilai suatu
asset terhadap present value (nilai saat ini) dari harapan arus kas di masa
yang akan datang dari asset tersebut.
2. Relative Valuation, mengestimasi nilai asset dengan menlihat pada harga
dari comparable asset (asset yang dapat diperbandingkan) dengan relative
terhadap variable umum lainnya seperti earnings (pendapatan), arus kas,
29
Dr. Werner. M ur hadi , op.cit . h.3-4
30
book value (nilai buku asset berdasarkan harga perolehan metode
akuntansi), ataupun penjualan.30
Dalam penelitian ini, penilaian saham dilakukan menggunakan
model valuasi Price Earnings Ratio (PER) dan Price to Book Value
(PBV).
1. Model Valuasi Price Earnings Ratio (PER).
Price Earning Ratio adalah ukuran kinerja saham yang didasarkan atas
perbandingan antara harga pasar saham terhadap pendapatan per lembar
saham. PER dapat digunakan sebagai pembanding harga saham antara
yang paling murah dan yang paling mahal dalam satu industri. Perusahaan
yang mempunyai PER yang paling tinggi merupakan perusahaan yang
mempunyai harga saham yang paling mahal. Sedangkan perusahaan yang
memiliki PER paling rendah merupakan perusahaan yang harga sahamnya
paling murah.
31
Rumus 2.14
Dimana
=
:
P0
= Harga Saat Ini
EPS
= Laba per lembar saham
2. Model Valuasi Price to Book Value (PBV).
30
31
Dr. Werner. M ur hadi , op.cit . h. 10-11
Sit i Bilqis Sabrini, op.cit . h. 29
31
Price Book Value (PBV) merupakan metode penilaian saham yang
berdasarkan pada book value suatu saham. Book value adalah nilai buku
yang diperoleh dari total ekuitas dibagi dengan jumlah lembar saham
beredar. Untuk mencari nilai book value, digunakan rumus sebagai
berikut:
ℎ
=
ℎ
ℎ
Nilai buku per lembar saham adalah rasio untuk membandingkan harga
pasar sebuah saham dengan nilai buku (book value) sebenarnya.
Sementara Syamsudin menjelaskan bahwa pengertian Price Book Value
adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai
buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi PBV, maka menunjukkan
semakin besar kepercaya