Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Evaluasi Penggunaan Kemoterapi Pada Pasien Kanker Paru Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2010-2011.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kanker adalah suatu penyakit yang pertumbuhan sel-sel jaringannya tidak normal, cepat, dan tidak terkendali. Sel-sel kanker akan terus membelah diri, terlepas dari pengendalian pertumbuhan, dan tidak lagi menuruti hukum-hukum pembiakan. Bila pertumbuhan ini tidak cepat dihentikan dan diobati maka sel kanker akan berkembang terus. Sel kanker akan tumbuh menyusup ke jaringan sekitarnya invasif, lalu membuat anak sebar metastasis ke tempat yang lebih jauh melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Selanjutnya, akan tumbuh kanker baru di tempat lain sampai akhirnya menyebabkan kematian penderitanya Dalimartha,2002. Kanker paru merupakan masalah kesehatan di negara maju dan juga di negara berkembang. Pada tahun 2001 ada penelitian tentang tingkat kelangsungan hidup pada penderita kanker paru di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Desain penelitian ini adalah studi longitudinal, data dikumpulkan dari pasien kanker paru rekam medis pada Januari 1998 sampai November 2001. Sampel adalah 181 pasien, data dikumpulkan dari catatan medis serta dengan menelepon untuk menetapkan berapa lama setiap pasien kanker paru selamat. Hasil penelitian ini menunjukan selama 2 tahun untuk pasien kanker paru di Rumah Sakit kanker Dharmais adalah 14,55 dengan tingkat kelangsungan hidup rata-rata 5 bulan Rasyid,2001. Kanker paru adalah penyebab utama kematian terkait penyakit kanker di Amerika Serikat dan seluruh dunia. Pada 2011, diperkirakan 156.900 kematian 85.600 pada pria, 71.300 pada wanita dari kanker paru yang terjadi di Amerika Serikat. Tingkat ketahanan hidup selama lima tahun untuk kanker paru hanya sekitar 15,6 sebagian karena kebanyakan pasien telah memiliki kanker paru stadium lanjut pada saat diagnosa awal NCCN, 2012. 1 Selama periode tahun 2005-2006 terdapat 142 90 pasien pada tahun 2005 dan 52 pasien pada tahun 2006 dengan diagnosa utama kanker paru dan menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, hanya 90 pasien yang memenuhi ktiteria inklusi. Hasil penelitian disajikan dalam dua bagian, yaitu berdasarkan pada karakteristik pengobatan dan ketepatan kemoterapi. Pada karakteristik pengobatan diperoleh premedikasi yang paling banyak digunakan adalah antiemetik 29,2, kombinasi premedikasi ysng paling banyak digunakan adalah dexametason, difenhidramin, ranitidine, ondansetron yaitu sebanyak 27 pasien 30,3, kemoterapi yang paling banyak digunakan adalah paxustaxol paclitaxel dan carboplatin sebanyak 32 pasien 35,56, dan terdapat 2 pasien 2,28 yang menjalani siklus kemoterapi secara lengkap. Sedangkan pada ketepatan kemoterapi diperoleh hasil tepat indikasi sebanyak 90 pasien 100, tepat obat sebanyak 78 pasien 86,66, tepat pasien sebanyak 90 pasien 100, dan ketepaan dosis tidak dapat dianalisis karena rekam medik pasien tidak terdapat tinggi badan Syamiatun,2008. Kemoterapi merupakan pilihan pengobatan pada pasien dengan diagnosa kanker paru, terutama pada small-cell lung cancer karena metastasis. Kemoterapi dapat juga digunakan bersamaan dengan terapi surgikal pembedahan. Agen kemoterapi yang biasanya diberikan untuk menangani kanker, termasuk kombinasi dari: 1 cyclophospamide, deoxorubicin, methotrexate, dan procarbazine 2 etoposide dan cisplatin 3 mitomycin, vinblastine, dan cisplatin Somantri, 2008. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr.Moewardi. Mengingat begitu tingginya angka mortalitas akibat kanker paru maka perlu dilakukan penanganan terapi yang rasional. Dalam usaha untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai pada pasien kanker paru maka perlu dilakukan evaluasi terhadap pengobatan yang telah dilakukan. Ketepatan dalam suatu pelaksanaan terapi dipengaruhi oleh proses diagnosa, pemilihan terapi, pemberian terapi serta evaluasi terapi. Evaluasi pemberian obat merupakan suatu proses jaminan mutu yang terstruktur, dilakukan terus menerus secara terorganisasi yang diakui dan ditujukan untuk menjamin agar obat yang digunakan tepat, aman dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kemajuan pada pengobatan pasien kanker paru dengan kemoterapi obat sehingga pengobatan dapat lebih baik.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2011-2012.

0 1 9

EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PARU DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Evaluasi Penggunaan Kemoterapi Pada Pasien Kanker Paru Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2010-2011.

0 1 12

EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PARU DI INSTALASI RAWAT INAP RS “X” Evaluasi Penggunaan Kemoterapi Pada Pasien Kanker Paru Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2010-2011.

0 1 16

PENDAHULUAN Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi dengan Gangguan Ginjal di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi tahun 2010.

0 4 7

EVALUASI PENATALAKSANAAN MUAL MUNTAH KARENA KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PARU DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009.

1 10 22

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIEMETIKA PADA PASIEN KANKER NASOFARING DENGAN KEMOTERAPI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 200.

0 2 20

EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Evaluasi Penggunaan Kemoterapi Pada Pasien Kanker Serviks Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr.Moewardi Tahun 2010.

0 1 13

BAB I PENDAHULUAN Evaluasi Penggunaan Kemoterapi Pada Pasien Kanker Serviks Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr.Moewardi Tahun 2010.

0 4 12

EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD ”X” Evaluasi Penggunaan Kemoterapi Pada Pasien Kanker Serviks Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr.Moewardi Tahun 2010.

0 3 16

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DIARE ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2014.

0 0 16