Dari tabel V.4 gradasi agregat kasar di atas dapat digambarkan grafik gradasi sebagai berikut :
Gambar V.4 Grafik hubungan antara ukuran ayakan dan presentase lolos komulatif
Dari gambar V.4 grafik hubungan antara ukuran ayakan dan presentase lolos komulatif pada agregat kasar masuk pada batas gradasi agregat untuk besar butir
maksimum 20 mm Mulyono, 2004.
C. Hasil Pengujian
Fly Ash
Fly Ash
berasal dari pembakaran batu bara.
Fly ash
yang digunakan berasal dari PLTU Jepara dan
fly ash
yang berasal dari UD Sinar Mandiri Mojosongo. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan unsur kimia yang terdapat di
dalam
fly ash
baik yang berasal
fly ash
dari PLTU Jepara maupun
fly ash
yang berasal dari UD Sinar Mandiri Mojosongo.
20 40
60 80
100 120
0.15 0.3
0.6 1.2
2.4 4.8
9.6 19.2
38.4 kurva 2
kurva 4 Persentase Lolos
kurva 3 Kurva 1
Ukuran Saringan mm P
er sen
lo lo
s a
y a
k a
n
Tabel V.5 Hasil Pengujian
Fly Ash
No Parameter
Kode Benda Uji Satuan
A B
1 SiO
2
24.1100 32.5900
2 CaO
0.7182 0.8753
3 MgO
3.1117 4.6351
4 Fe
2
O
3
6.9445 6.4722
5 Al
2
O
3
13.3993 12.6828
6 TiO
2
0.8420 0.8120
Sumber : hasil pengujian yang dilakukan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan DiRektorat Jendral Kebudayaan Balai Konservasi Borobudur
Dari kadar SiO
2
+Fe
2
O
3
+Al
2
O
3
didapat benda uji A
fly ash
yang berasal dari UD Sinar Mandiri Mojosongo sebesar 44.4538 dan benda uji B
Fly ash
dari PLTU Jepara sebesar 51.745 sehingga benda uji A tidak termasuk kelas C dan
kelas F sedangkan batas SiO
2
+Fe
2
O
3
+Al
2
O
3
kelas C minimal 50 dan kelas F SiO
2
+Fe
2
O
3
+Al
2
O
3
minimal 70. Maka yang masuk pada kelas C adalah benda uji B
Fly ash
dari PLTU Jepara ASTM C618-03.
D. Hasil Pengujian
Slump
Masing-masing campuran adukan beton dilakukan pengujian
slump
. Nilai
slump
diperlukan untuk mengetahui tingkat kinerja beton dari masing-masing campuran beton.
Tabel V.6 Hasil Pengujian
Slump
Sumber : hasil pengujian
No Nama
Nilai Slump 1
K1 5 cm
2 K2
5,5 cm 3
K3 3 cm
Dari tabel V.6 dapat digambarkan dengan grafik hasil nilai slump sebagai berikut :
Gambar V.5 Diagram nilai
slump
Keterangan : K1 = Beton normal
K2 = Beton yang dicampur dengan
fly ash
dari PLTU K3 = Beton yang dicampur dengan
fly ash
yang berasal UD Sinar Mandiri Mojosongo
Beton yang dicampur dengan
high volume fly ash
dari PLTU Jepara, nilai
slump
yaitu 5.5 cm sedangkan beton yang dicampur dengan
high volume fly ash
yang berasal dari UD Sinar Mandiri Mojosongo, nilai
slump
yaitu 3 cm. Sehingga dengan penurunannya sedikit maka beton segar masih terlihat kental sehingga dapat
mempengaruhi kekuatan beton.
E. Hasil Pengujian Karakteristik Mekanik Beton 1.