Halaman 12 dari 29
http:alineaTV.com . Situs ini menyiarkan konten-konten video dunia literasi di Indonesia,
dengan memvisualisasikan buku-buku dari berbagai topik, sehingga mendorong publik untuk mencintai dunia membaca. Akan tetapi, sejak pemerintah melalui program database trust +
positif yang merupakan mandat Permen, memerintahkan pemblokiran terhadap situs penyedia platform video
http:vimeo.com , Alinea TV tidak bisa lagi menjalankan kegiatannya.
Situasi ini jelas merugikan Pemohon Keberatan VI, karena tidak lagi bisa melakukan aktifitasnya untuk berbagi pengetahuan, akibat berlakunya peraturan a quo Bukti P-9.1.
60. Bahwa Pemohon Keberatan VIII adalah perorangan warga negara Indonesia, yang bekerja
sebagai pegiat dalam pemenuhan hak-hak orang dengan HIVAIDS ODH. Dalam menunjang aktifitasnya Pemohon Keberatan VIII mendirikan sebuah organisasi bernama Salamender
Trust, yang bekerja dengan perempuan untuk membuat testimonial dan dokumentasi dalam bentuk video, dari perempuan dengan HIV di beberapa negara salah satunya Indonesia.
Video-video hasil dokumentasi tersebut kemudian dikirimkan kepada orang-orang yang memberikan testimoni, termasuk Pemohon Keberatan VIII untuk direview. Pengiriman
dilakukan melalui link video yang disediakan oleh penyedia platform video
http:vimeo.com .
Akan tetapi, lagi-lagi tanpa argumentasi dan penjelasan yang memadai Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui program database trust + posititif, yang merupakan
mandat dari Permen, telah melakukan pemblokiran terhadap situs tersebut. Akibatnya Pemohon Keberatan VIII tidak dapat mengakses video testimoninya, yang seharusnya
direview. Dengan demikian, keberadaan Permen secara aktual telah merugikan Pemohon Keberatan VIII Bukti P-9.2;
61. Bahwa Pemohon KeberatanVIII adalah perorangan warga negara Indonesia yang bekerja
sebagai konsultan aksesibilitas teknologi informasi dan komunikasi bagi tuna netra. Guna menunjang aktifitas tersebut Pemohon Keberatan VIIIharus mengunjungi situs-situs
internasional untuk mendapatkan referensi, materi danatau artikel berkenaan tentang aksesibilitas teknologi untuk tunanetra, yang nyatanya masih sangat minim untuk didapatkan
dari sumber dalam negeri atau situs-situs lokal. Salah satu situs yang sering dikunjungi adalah
http:reddit.com yang banyak menyediakan informasi terkait. Sayangnya, karena sistem
otomatisasi pemblokiran situs yang diselengarakan Kemenkominfo, melalui program database trust + posititif, yang merupakan mandat dari Permen, tanpa argumentasi dan penjelasaan
yang memadai situs tersebut turut terblokir. Akibat pemblokiran semena-mena tersebut, akses informasi dari Pemohon Keberatan VIII untuk mendapatkan referensi yang cukup perihal
aksesibiltas teknologi informasi bagi tuna netra menjadi terbatas. Dengan demikian jelas secara faktual, berlakunya Permen telah merugikan Pemohon Keberatan VIII Bukti P-9.3;
62. Bahwa berdasarkan uraian tersebut, jelas keseluruhan Para Pemohon Keberatan telah
memenuhi kualitas maupun kapasitas sebagai Pemohon Keberatan dalam pengajuan permohonan keberatan atas berlakunya Permen, yang diduga bertentangan dengan Undang-
undang, sebagaimana diatur oleh ketentuan UUD 1945, UU Kekuasaan Kehakiman, UU Mahkamah Agung, UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, dan Peraturan
Mahkamah Agung tentang Hak Uji Materiil;
D. Pokok Perkara dan Argumentasi Yuridis
Ruang Lingkup Pasal yang Diuji
Ketentuan Rumusan
Permenkominfo No 19 Tahun 2014 tentang Penanganan Situs Internet
Bermuatan Negatif Seluruh ketentuan pada Permenkoninfo 192014
Halaman 13 dari 29
Pasal 4 ayat 1 Permen Jenis situs bermuatan negatif yang ditangai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, yaitu: a.
pornografi; dan
b. kegiatan illegal lainya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan BAB VI Permen
Seluruh ketentuan mengenai Tata Cara Pemblokiran dan Normalisasi Pemblokiran
Undang-Undang sebagai Dasar Permohonan Keberatan
Ketentuan Rumusan
Pasal 6 ayat 1 huruf i, Undang-Undang No. 12 Tahun
2011 Tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
Materi Muatan Peraturan Perundang-Undangan harus mencerminkan asas ketertiban dan kepastian hukum
Pasal 8 ayat 1 dan 2 Undang- Undang No. 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
1 Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1 mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan,
Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-
Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenKota, BupatiWalikota, Kepala Desa atau yang setingkat
2 Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibe tuk berdasarka kewe a ga
Pasal 10 ayat 1 huruf a e, Undang-Undang No. 12 Tahun
2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
Materi muatan yang harus diatur dengan Undang- Undang berisi: a pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19 ; […] e pe e uha kebutuha huku dala
masyarakat.
Pasal 14 UU No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
1 Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh
informasi yang diperlukan untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
2 Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis sarana yang tersedia.
Pasal 38 UU No 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
1 Penyitaan hanya dapat dilakukan oleh penyidik dengan
surat izin ketua pengadilan negeri setempat. 2
Dalam keadaan yang sangat perlu dan mendesak bilamana penyidik harus segera bertindak dan tidak mungkin untuk
mendapatkan surat izin terlebih dahulu, tanpa mengurangi ketentuan ayat 1 penyidik dapat melakukan penyitaan
hanya atas benda bergerak dan untuk itu wajib segera
Halaman 14 dari 29
melaporkan kepada ketua pengadilan negeri setempat guna memperoleh persetujuannya.
Pasal 3 ayat 2 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman Segala campur tangan dalam urusan peradilan oleh pihak lain
di luar kekuasaan kehakiman dilarang, kecuali dalam hal-hal sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 39 ayat 1 UU No 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana 1Yang dapat dikenakan penyitaan adalah:
a. benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh
atau sebagian diduga diperoleh dan tindak pidana atau sebagai hasil dan tindak pidana;
b. benda yang telah dipergunakan secara Iangsung untuk
melakukan tindak pidana atau untuk mempersiapkannya; c.
benda yang dipergunakan untuk menghalang-halangi penyidikan tindak pidana;
d. benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan
tindak pidana; e.
benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan.
Putusan Mahkamah Konstitusi No. 6-13-20PUU-VIII2010
Permohonan Pengujian Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia dan Undang-Undang
No. 4PNPS1963 tentang Pengamanan Terhadap Barang- Barang Cetakan Yang Mengganggu Ketertiban Umum Juncto
Undang-Undang No. 5 Tahun 1969 tentang Pernyataan Berbagai Penetapan Presiden dan Peraturan Preseiden
sebagai Undang-Undang
Putusan Mahkamah Konstitusi No. 5PUU-VIII2010
Permohonan Pengujian Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
E. Alasan-Alasan Permohonan Argumentasi Yuridis