2014. Pengusaha yang bergerak dalam bidang pengangkutan laut shipping memiliki keyakinan bahwa kepemilikan yang terkonsentrasi dapat membantu mereka dalam hal pengambilan keputusan yang lebih
cepat dan fleksibel Tsionas et al, 2012. Dengan kebutuhan atas kemudahan dan kecepatan dalam hal pengambilan keputusan, seharusnya performa perusahaan shipping akan lebih baik dengan struktur
kepemilikan terkonsentrasi.
B. Kepemilikan keluarga yang kuat
Kepemilikan keluarga merupakan hal yang cukup umum dalam industri pelayaran, diikuti dengan kepemilikan oleh pemilik saham institusional, sementara konsentrasi kepemilikan atas individu atau
bahkan negara sangat jarang ditemukan, sehingga struktur kepemilikan di industri
shipping
adalah terkonsentrasi Yeo, 2012 yang juga dibuktikan dengan penelitian Andreou et al pada 2014. Konsentrasi
kepemilikan yang tinggi juga cenderung memperbesar kemungkinan bagi pemilik saham mayoritas untuk menempatkan perwakilannya pada posisi manajerial
managerial ownership
. Perusahaan pelayaran umumnya dimiliki oleh keluarga sehingga posisi manajerial pun mayoritas diisi oleh anggota keluarga
tersebut. Dapat disimpulkan bahwa terdapat konsentrasi
managerial ownership
yang cukup tinggi di perusahaan pelayaran, dengan keunikan dimana
majority shareholder
juga merupakan manajemen dari perusahaan tersebut Andreou, 2014.
C. Struktur kepemilikan terkonsentrasi untuk mengakomodasi bisnis yang terspesifikasi
Alexandrou et al 2013 mengatakan bahwa perkembangan teknologi dapat mendorong pembangunan kapal yang memiliki kapasitas lebih besar dengan emisi buang yang jauh lebih kecil dibanding kapal yang
ada saat ini, hal itulah yang mendorong terciptanya skala ekonomis perusahaan pelayaran. Kadang untuk memenuhi skala ekonomis tersebut, perusahaan pelayaran perlu melakukan merger atau akusisi dengan
perusahaan pelayaran lain untuk memperbesar bisnis dan volume yang dapat ditangani sehingga pemain di bisnis pelayaran cenderung terkonsentrasi di suatu kelompok tertentu. Pelayaran juga merupakan sektor
yang sangat spesifik, seperti halnya dunia aviasi. Sehingga dibutuhkan ahli-ahli tertentu untuk dapat melakukan valuasi terhadap kapal, pembangunan kapal, perancangan dan desain kapal, dan perawatan
serta pemenuhan persyaratan sebelum melaut. Jenis setiap kapal pun berbeda tergantung dengan kebutuhan barang bawaan yang hendak diantarkan. Oleh karena itu, untuk menjalankan bisnis pelayaran
juga dibutuhkan pengetahuan khusus, sehingga dengan adanya konsentrasi kepemilikan perusahaan oleh keluarga pendiri perusahaan yang sudah familiar dengan bisnis tersebut, tentu dapat menuntun perusahaan
pada pengambilan keputusan yang lebih baik, efektif, dan efisien.
D. Tingkat hutang yang tinggi dengan tingkat
tangibility
besar
Andreou et al 2013 mengungkapkan bahwa industri pengangkutan kapal dicirikan dengan intensitas modal yang tinggi dalam hal pembelian kapal yang bernilai besar terlebih untuk kapal yang
terspesialisasi. Dari perspektif corporate finance, pengangkutan laut merupakan industri yang padat hutang. Lebih dari 80 kebutuhan atas pendanaan eksternal dipenuhi melalui hutang, sehingga memiliki
profil risiko keuangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan industri lainnya ABN Amro, 2011. Diketahui bahwa jenis perusahaan ini memiliki aset berwujud yang lebih besar dan sejalan dengan
peningkatan hutangnya
tangibility
besar. Hal ini dapat menunjukkan bahwa dalam pengadaan kapal, perusahaan pelayaran cenderung menggunakan hutang. Sementara aset berupa kapal itu sendiri memiliki
risiko inheren yang cukup besar karena area operasinya yang berada di alam lepas. Sehingga tingkat hutang perusahaan dan risiko keuangan memiliki korelasi yang positif. Schroder et al, 2012.
2.4. Hipotesis Penelitian