Urutan Prioritas Penetapan Peserta

17 Contoh 2 Guru R adalah guru buka PN“ ya g sudah bekerja di beberapa SMP swasta sejak bulan Januari 1990 sehingga jika dihitung secara kumulatif masa kerja guru R sampai bulan Juni 2013 adalah 12 tahu bula . Na u , guru R tersebut pada tahu 2005-2012 tidak mengajar selama 24 bulan karena alasan keluarga. Masa kerja guru R sesu gguh ya adalah 10 tahun 6 bulan setelah dikurangi 24 bulan tidak mengajar. Bagi guru bukan PNS harus ada bukti fisik dalam bentuk SK penugasan dari setiap sekolah tempat dia bertugas. Contoh 3 Guru H adalah seora g guru PN“ lahir pada Ja uari , diangkat menjadi CPNS Desember tahun 2009, lulus S-1 Oktober tahu . Guru H elampirkan SK pertama mengajar sebagai guru tidak tetap yayasan tahun 2003 di salah satu SMA Swasta . Guru H pada tahu e gajar de ga menggunakan kualifikasi akademik SMA, maka pengalaman mengajar dengan SK ini TIDAK dapat diterima. Masa kerja guru H dihitu g sejak ya g bersa gkuta e iliki kualifikasi “-1 yaitu 1 Oktober 2008. Masa kerja guru H sa pai Dese ber tahun 2013 pada saat mendaftar sebagai peserta sertifikasi adalah 4 tahun 2 bulan Contoh 4 Guru I adalah seora g guru PN“ lahir pada 9 Juli 1980, diangkat menjadi CPNS tahun 2010, lulus S-1 Oktober tahun 2008, dan yang bersangkutan sudah memiliki ijazah D-III pada tahu . Guru I ela pirka “K perta a e gajar sebagai guru honorer 1 Agustus tahun 2003 di salah satu SMA Negeri, maka masa kerja dengan SK ini DAPAT dihitung karena ketika mengajar di SMA yang bersangkutan menggunakan ijazah D-III. Masa kerja guru H sa pai Dese ber tahu pada saat mendaftar sebagai peserta sertifikasi adalah 10 tahun 4 bulan. 18 c. PangkatGolongan Pangkatgolongan adalah pangkatgolongan terakhir yang dimiliki guru saat dicalonkan sebagai peserta sertifikasi guru. Kriteria ini adalah khusus untuk guru PNS atau guru bukan PNS yang telah memiliki SK Inpassing. Data peserta sertifikasi guru sesuai dengan urutan di atas akan ditampilkan pada AP2SG untuk dijadikan dasar penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2015.

D. Penomoran Peserta

Nomor peserta sertifikasi guru adalah nomor identitas yang dimiliki peserta sertifikasi guru dan spesifik untuk masing-masing peserta, oleh karena itu nomor peserta tidak ada yang sama, tidak boleh salah, dan harus diingat. Nomor peserta ini akan digunakan terus oleh peserta mulai pelaksanaan sertifikasi guru sampai dengan penyaluran tunjangan profesi guru. Nomor peserta terdiri dari 14 digit yang masing-masing digit mempunyai arti dengan rumusan kode digit sebagai berikut. a. Digit 1 dan 2 adalah kode tahun pelaksanaan sertifikasi guru yaitu . b. Digit 3 dan 4 adalah kode provinsi Lampiran 3. c. Digit 5 dan 6 adalah kode kabupatenkota Lampiran 3. d. Digit 7, 8, dan 9 adalah kode bidang studi sertifikasi Lampiran 2. e. Digit 10 adalah kode kementerian: 1 Ke e teria Pe didika da Kebudayaa , kode . 2 Ke e teria Aga a, kode . 3 Kementerian Kelautan dan Perikanan, kode 4 Ke e teria Peri dustria , kode f. Digit 11 s.d. 14 adalah nomor urut peserta sesuai dengan nomor urut pada SK Penetapan Peserta Sertifikasi Guru. No or urut di ulai dari da o or terakhir sesuai ju lah peserta pada masing-masing provinsikabupatenkota. 19 Digit pada nomor peserta dapat digambarkan sebagai berikut. Gambar 3.1 Nomor Peserta Sertifikasi Guru Contoh nomor peserta: Guru B adalah peserta sertifikasi guru tahun 2015 yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia kode 156 di SMP Negeri 1 provinsi Bali kode 22 Kabupaten Badung kode 04 sebagai peserta sertifikasi guru tahu , guru tersebut e duduki uruta ra gki g o sebagaimana tertera pada daftar calon peserta pada AP2SG. Nomor peserta guru B adalah: 15 22 04 156 1 0025 20