1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin terdesaknya kehidupan sosial saat ini membuat konsumen mencari kebutuhan dengan harga semurah
mungkin. Keadaan ini memicu tumbuhnya berbagai pesaing bisnis yang berani menyajikan produk dengan harga jual
yang jauh lebih murah hingga perang hargapun tak terelakkan. Agar mampu bersaing dan bertahan, masing-
masing perusahaan harus selalu memikirkan strategi terbaik guna mendapatkan perhatian dari konsumen. Salah
satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan
seraya tetap memberikan harga murah pada barang atau jasa yang ditawarkan. Kualitas yang baik dapat
memberikan nilai tambah disamping harga murah karena sedikit banyak mampu meningkatkan loyalitas konsumen
pada perusahaan yang memberikannya. Produk berkualitas baik adalah produk yang mampu
memberikan karakteristik fungsional sesuai dengan keinginan konsumen. Pada kenyataannya, tidak semua
produk yang diproduksi oleh setiap perusahaan dapat memuaskan konsumen karena adanya variasi karakteristik
geometrik produk. Taufiq Rochim 2001 menyebutkan bahwa untuk mendapatkan karakteristik fungsional yang
baik diperlukan karakteristik geometrik yang baik pula. Pada umumnya, karakteristik fungsional suatu komponen
mesin akan didapatkan setelah komponen tersebut dirakit dengan komponen pasangannya. Agar komponen-komponen
2
mesin dapat terakit sempurna, maka karakteristik geometrik harus ideal.
Produk yang tidak tepat fungsinya akan menyebabkan loss pada konsumen. Taguchi dkk 1989 menyatakan bahwa
loss hanya akan terjadi pada produk yang dipasarkan ke konsumen karena dalam hal ini loss dihitung sebagai
kerugian yang diderita oleh konsumen. Sedangkan produk reject yang tidak dipasarkan hanya akan berdampak pada
keuangan perusahaan dan tidak dapat disebut sebagai loss bagi konsumen.
Madhav S. Phakde 1989 menyebutkan bahwa produk yang menyebabkan loss pada masyarakat tidak hanya
produk yang karateristik geometriknya melewati batas toleransi. Produk yang karakteristik geometriknya
berada dalam batas toleransi pun dapat menyebabkan loss pada masyarakat.
Terkadang perusahaan tidak menyadari bahwa produk yang mereka produksi dapat mengakibatkan loss bagi
konsumen. Konsumen sebagai penderita loss tentunya tidak tahu bilamana produk yang mereka beli adalah
produk loss atau tidak. Bila ternyata produk tersebut adalah produk loss, maka loss baru dirasa oleh konsumen
setelah mereka menggunakan produk yang mereka beli. Ketika itu terjadi, konsumenlah yang merasa dirugikan.
Kerugian akibat produk loss baru akan dirasakan oleh perusahaan setelah ada pengaduan dari konsumen. Ketika
pengaduan itu terjadi, perusahaanlah yang mengalami kerugian karena harus mengganti setiap kerugian yang
diderita oleh konsumen. PT Tjokro Bersaudara Batamindo merupakan
perusahaan Make To Order yang memproduksi berbagai
3
spare part mesin. Konsumen datang ke PT Tjokro Bersaudara Batamindo dengan membawa informasi mengenai
spesifikasi produk. Spesifikasi produk meliputi bahan baku, gambaran produk keseluruhan secara detil dengan
informasi berupa dimensi produk dan batas toleransi dimensi yang diperkenankan, kehalusan permukaan bila
diinginkan dan cara perakitan bila diinginkan. PT Tjokro Bersaudara Batamindo hanya perlu mengerjakan
produk sesuai dengan keinginan konsumen. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan, loss
diperkirakan ada pada produk-produk yang dihasilkan oleh PT Tjokro Bersaudara Batamindo. Banyaknya
permintaan produk dengan berbagai batas toleransi pada karakteristik geometriknya mengharuskan perusahaan
untuk memiliki mesin yang mendukung, operator yang ahli, alat ukur yang akurat, juga jadwal kerja yang
tersusun dengan rapi agar waktu tenggat terpenuhi. Dalam pelaksanaanya, tidak semua produk yang diproduksi
memiliki karakteristik geometrik yang tepat target bahkan ada yang lewat dari batas toleransi yang
diijinkan. Keadaan ini cukup rawan karena perusahaan sendiri mengetahui bahwa konsumen tidak hanya memesan
produk dari mereka, tapi juga dari perusahaan lain yang sejenis. Hal ini diperkuat juga dengan sistem
perdagangan mereka yang menggunakan sistem tender. Apabila penawaran harga, kualitas, dan waktu pengerjaan
disetujui oleh konsumen, maka perusahaan memenangkan tender. Salah satu perusahaan yang diketahui menjadi
pesaing PT Tjokro Bersaudara Batamindo adalah perusahaan yang berlokasi di Cina.
4
Dalam skripsi ini, penulis akan mengadakan penelitian mengenai loss dan pengaruhnya pada kualitas
produk yang diproduksi oleh PT Tjokro Bersaudara Batamindo. Penelitian ini dilakukan karena belum ada
penelitian serupa yang dilakukan di perusahaan tersebut.
1.2. Rumusan Masalah