Pengaruh motivasi pengetahuan perpajakan, ekonomi, karir dan kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak: studi empiris pada beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta.

PENGARUH MOTIVASI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, EKONOMI,
KARIR DAN KUALITAS TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI
UNTUK MENGIKUTI BREVET PAJAK
(Studi empiris pada beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi
Swasta di Jakarta)

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Menempuh Persyaratan
Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:
INDRIANI LESTARI
(107082000808)

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1435 H / 2014 M

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


I.

IDENTITAS PRIBADI
1. Nama

: Indriani Lestari

2. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 28 Agustus 1989
3. Alamat

: Taman Surya Buana blok D no. 25. Cipadu
Tangerang 15155

4. Telpon

: 0812 8688 0002

5. E-mail

: indriani.lestari89@yahoo.com


II. PENDIDIKAN
1. SD (1995-2001)

: SD Negri Kreo 1

2. SMP (2001-2004)

: SMP Negri 110 Jakarta Selatan

3. SMA (2004-2007)

: SMA Negri 32 Jakarta Selatan

4. S1 (2007-2014)

: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Perguruan bela diri Sinar Perak Jakarta


IV. PENGALAMAN KERJA
1. Agen resmi madu Van Dhanu - sekarang
2. Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali (KKS-BT) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta di Sekolah MI dibawah yayasan Darut Tauhid, Tangerang Bulan
Juli-Agustus 2010

v

V. LATAR BELAKANG KELUARGA
1.

Ayah

: Bunasor

2.

Ibu


: Iskiny

3.

Anak Ke dari

: 3 dari 3 bersaudara

vi

THE INFLUENCE OF KNOWLEDGE MOTIVATION IN TAXATION,
ECONOMIC, CAREER AND QUALITY TOWARD ACCOUNTING STUDENT
INTEREST TO FOLLOW TAXES LICENSE.
(Empirical studies to some state-owned universities and private universities in
Jakarta)

By: Indriani Lestari

ABSTRACT


The objective of this research is to analyze influence of knowledge motivation
in taxation, economic, career and quality toward accounting student interest to
follow taxes license and to know whether there is any different between accounting
student in state-owned university and private university. The respondent in this
research is accounting student from three state universities and three private
universities. The sample that used in this research is 240 students. The determination
method for taking sample is convenience sampling. Analyzing data use multiple
regressions for first until fifth hypothesis and difference test Mann Withney for the
sixth hypothesis.
The result of this research shows that taxation knowledge, economic, career
and quality simultaneously influence toward accounting student interest to follow
taxes license, with F value 23,395 and significant value 0,000. The partially shows
that quality motivation which take positive influence significantly towards accounting
student interest to follow taxes license with significant value 0,000. Meanwhile
another motivation does not, with significant value of taxation knowledge (0,902),
economic (0,128) and career (0,351). The result of difference test Mann Whitney is
there is different of the influence of motivation to interest for following taxes license
between student of state-owned university with private university student in Jakarta,
with significant value 0,001 and pearson chi-square value 28,693.
Keyword: Taxation knowledge motivation, economic motivation, career motivation,

quality motivation, taxes license.

vii

PENGARUH MOTIVASI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, MOTIVASI
EKONOMI, MOTIVASI KARIR DAN MOTIVASI KUALITAS TERHADAP
MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI BREVET PAJAK
(Studi empiris pada beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi
Swasta di Jakarta)

Oleh: Indriani
Lestari

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi
pengetahuan perpajakan, ekonomi, karir dan kualitas terhadap minat mahasiswa
akuntansi mengikuti brevet pajak dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat
antara mahasiswa akuntansi PTN dengan mahasiswa akuntansi PTS. Responden
dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi di tiga Perguruan Tinggi Negeri dan

tiga Perguruan Tinggi Swasta Jakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 240 mahasiswa. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian
adalah convenience sampling. Metode pengolahan data yang digunakan adalah
analisis regresi berganda untuk hipotesis pertama sampai lima, sedangkan hipotesis
keenam diuji dengan uji beda Mann Whitney.
Hasil uji F penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan motivasi
pengetahuan perpajakan, ekonomi, karir dan kualitas berpengaruh signifikan terhadap
minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak dengan nilai F hitung
23,395 dan nilai signifikansi 0,000. Secara parsial hanya motivasi kualitas yang
berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti brevet pajak
dengan nilai signifikansi 0,000. Sedangkan motivasi lainnya tidak berpengaruh,
dengan nilai signifikan pengetahuan perpajakan 0,902, ekonomi 0,128, dan karir
0,351. Uji Beda Mann Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat
mahasiswa akuntansi PTN dengan PTS di Jakarta, dengan nilai signifikansi p value
sebesar 0,001 dan nilai person chi-square 28,693.
Kata Kunci:

motivasi pengetahuan perpajakan, motivasi ekonomi, motivasi karir,
motivasi kualitas, brevet Pajak.


viii
viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkah,

rahmat dan

karunia-Nya kepada

penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Motivasi

Pengetahuan


Perpajakan,

Ekonomi, Karir dan Kualitas Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk
Mengikuti Brevet Pajak”. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW berserta para sahabatnya. Penyusunan skripsi
ini dimaksudkan untuk melengkapi syarat yang harus ditempuh untuk mendapat gelar
Strata 1 sebagai Sarjana Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya atas dukungan, bantuan, bimbingan, dan doa dari
berbagai pihak kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:
1.

Mama dan Papa, terima kasih untuk setiap kasih sayang, semangat dan doa yang
tiada henti-hentinya kepada Ade.

2.

Tante Aeni, Mas Andri dan Mas Indra serta seluruh keluarga yang penulis
sayangi yang selalu memanjatkan doa, dukungan dan semangat yang tiada henti.

Semoga Ade bisa memberikan yang terbaik untuk kalian semua.

3.

Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4.

Ibu Dr. Rini, SE, Ak, M.Si, CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5.

Bapak Hepi Prayudiawan, SE, Ak., MM selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix

6.


Ibu Dr. Rini, SE, Ak, M.Si, CA selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia
memberikan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing dan
memberikan arahan kepada penulis selama menyusun skripsi.

7.

Ibu Yusro Rahma, SE, M.Si. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia
untuk membimbing dalam penyelesaian skripsi ini.

8.

Seluruh staf pengajar yang telah memberikan ilmunya yang tidak bisa disebutkan
satu persatu

9.

Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas
bantuan, perhatian dan pelayanan yang diberikan.

10. Eza Rinaldho, seseorang yang senantiasa memotivasi. Banyak hal positif yang
aku pelajari dari relasi kita.
11. Teman-teman seperjuangan skripsi (Winda, Indah dan Wardah) terima kasih atas
dukungannya dan semoga kita menjadi orang-orang yang sukses. Amin.
12. Sahabat-sahabat lerps tersayang (Ate, Irma, Yuri, Reza dan Aie) terima kasih
atas dukungan dan semangatnya, semoga kita bisa selalu bersama.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 15 Mei 2014
Penulis,

Indriani Lestari
x

DAFTAR ISI

Halaman
COVER
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ……………………….

i

LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF ………………………….. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI …………………………………. iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ……………………………. iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………………………... v
ABSTRACT …………………………………………………………………....... vii
ABSTRAK ……………………………………………………………………….. viii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………... viii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. xi
DAFTAR TABEL …………………………………………………………….... xv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..……...... xviii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………….……………..... 1
A. Latar Belakang Penelitian …….……..….…………………….……. 1
B. Perumusan Masalah …………………..…………..……….……….. 12
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………..… 13
xi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………….…………………. 16
A. Akuntansi Perpajakan ……………………………………………… 16
B. Motivasi ………………………………………….…………............ 18
1.

Pengertian Motivasi ………………….………………………… 18

2.

Teori Motivasi ……………………….………………………… 19

3.

Motivasi Pengetahuan Perpajakan …….………………............

4.

Motivasi Ekonomi ……………………….…………………….. 22

5.

Motivasi Karir …………………………….……………………. 23

6.

Motivasi Kualitas ………………………….…………………… 25

21

C. Minat …………………………………………….………………….. 27
D. Brevet Pajak ……………………………………….……….……….. 29
E. Peraturan Pemerintah Terkait dengan Brevet Pajak .………............. 32
F. Penelitian Terdahulu ……………………………….……………….. 33
G. Keterkaitan Antar Variabel …………………..…………………….. 38
H. Kerangka Pemikiran ………………………….…………………….. 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………….……………….. 46
A. Ruang Lingkup Penelitian ……………...…………………………. 46
B. Metode Penentuan Sampel …….…………...…………………...... 46
C. Metode Pengumpulan Data ……………………………………….. 47
D. Metode Analisis Data …………………………………………..…. 48
1.

Statistik Deskriptif ……………………………………....…... 48

2.

Uji Kualitas Data …………………………………………...... 49
a.

Uji Validitas ……………………………………………... 49

b. Uji Reliabilitas …………………………………………... 49
3.

Uji Asumsi Klasik …………………………………………… 50
a.

Uji Multikolonieritas ……………………………………
xii

50

4.

b.

Uji Normalitas ………………………………………….. 51

c.

Uji Heteroskedastisitas …………………………………. 51

Uji Hipotesis ………………………………………………… 52
a.

Regresi Linier Berganda ……………………………….. 52
1) Uji Koefisien Determinasi (R2) ……………………

52

2) Uji Signifikansi Individual (Uji t) ……..…………… 53
3) Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ….………………. 54
b.

Uji Beda Mann Whitney ………………………………... 54

E. Operasional Variabel Penelitian …………………..……………… 54
1.

Variabel independen ………………………………………… 54
a.

Motivasi Pengetahuan Perpajakan (X1) ………………… 55

b. Motivasi Ekonomi (X2) …………………………...……. 55
c.

Motivasi Karir (X3) …..…………………………………. 56

d. Motivasi Kualitas (X4) …….………………………........ 56
2.

Variabel dependen …………………………………………… 58
a.

Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Brevet Pajak
(Y) ………………………………………………………. 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………….. 61
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ……………………………… 61
1.

Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………. 61

2.

Karateristik Responden ……………………………………… 62

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian …………………………………… 67
1.

Hasil Uji Statistik Deskriptif ………………………………… 67

2.

Hasil Uji Kualitas Data ……………………………………… 68
a.

Hasil Uji Validitas ……………………………………… 68

b. Hasil Uji Reliabilitas ……………………………………. 72
3.

Hasil Uji Asumsi Klasik …………………………………….. 74
a.

Hasil Uji Multikolinearitas ………………………..........

74

b. Hasil Uji Normalitas ……………………………………. 75
xiii
xiii

1) Uji Grafik P-Plot …………………………………… 75
2) Uji Kolmogorov-Smirnov ………………………….. 77
c.

Hasil Uji Heteroskedastisitas ……………………........... 78
1.

Uji Grafik Scatterplot ………………………………. 79

2.

Uji Gletsjer …………………………………………. 80

4. Hasil Uji Hipotesis …………………………………………… 81
a.

Regresi Linier Berganda …………….………………….. 81
1) Uji Koefisien Determinasi (R2) …………….………. 81
2) Uji Signifikansi Individual (Uji t) ………………….. 82
3) Uji Signifikansi Simultan (Uji F) …………………… 88

b.

Uji Beda Mann Whitney ………………….…………….. 89

BAB V PENUTUP ……………………………………………………………… 92
A. Kesimpulan ………………………………………………………… 92
B. Implikasi …………………………………………………………… 93
C. Saran ……………………………………………………………….. 94
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 96
LAMPIRAN …………………………………………………………………….. 100

xiv
xiv

DAFTAR TABEL

No.

Keterangan

Halaman

1.1

Data APBN TA 2007-2011 …………………………….………………… 2

2.1

Penelitian Terdahulu ……………………………………………………... 34

3.1

Skala Interval …………………………………………………………….. 57

3.2

Operasional Variabel Penelitian …………………………………………. 59

4.1

Data Distribusi Sampel Penelitian ……………………………………….. 61

4.2

Data Sampel Penelitian …………………………………………………… 63

4.3

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Asal PT …………………… 63

4.4

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …………….. 63

4.5

Hasil Uji Deskripsi Ressponden Berdasarkan Usia ……………………… 64

4.6

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Semester ………………….. 65

4.7

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan IPK ……..………………… 66

4.8

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja ……..…. 66

4.9

Hasil Uji Statistik Deskriptif …………………………………..…………. 67

4.10

Hasil Uji Validitas Motivasi Pengetahuan Perpajakan …..……………...… 69

4.11

Hasil Uji Validitas Motivasi Ekonomi …………………………………… 70

4.12

Hasil Uji Validitas Motivasi Karir …………………………………….… 70

4.13

Hasil Uji Validitas Motivasi Kualitas ………………………………….... 71

4.14

Hasil Uji Validitas Minat Mahasiswa Akuntansi ………………………… 71

4.15

Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Pengetahuan Perpajakan ……………….. 72

4.16

Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Ekonomi ………………………………... 72

4.17

Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Karir …………………………………….. 73

4.18

Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Kualitas …………………………………. 73
xv
xv

4.19

Hasil Uji Reliabilitas Minat Mahasiswa Akuntansi ………….…………… 73

4.20

Hasil Uji Multikolonieritas ……………………………………………… 74

4.21

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov …………………………………………… 77

4.22

Hasil uji Gletsjer …………………………………………........................ 80

4.23

Hasil uji Koefisien Determinasi (R2) …………………………………….. 81

4.24

Hasil Uji Signifikansi Individual (Uji t) ………………………….………. 82

4.25

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) …………………………….…….. 88

4.26

Hasil Uji Beda Mann Whitney (tahap 1) …………………………….….... 90

4.27

Hasil Uji Beda Mann Whitney (tahap 2)……………………………….…. 90

xvi
xvi

DAFTAR GAMBAR

No.

Keterangan

Halaman

1.1

Skema Alur Pemikiran ……………………………………………............ 10

2.1

Kerangka Pemikiran ………………………………………………………. 44

4.1

Grafik P-Plots ………………………………………………………….…. 76

4.2

Grafik Histogram …………………………………….……………………. 76

4.3

Grafik Scatterplot …………………………………………….…………… 79

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Judul Lampiran

Halaman

1.

Kuisioner Penelitian……………………………………..… 100

2.

Data Mentah Kuesioner Identitas Responden ……….……. 103

3.

Data Mentah Kuisioner Jawaban Responden …………….. 114

4.

Hasil Uji SPSS 20 …………………………………………. 150

xviii

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Sebagai warga negara Indonesia membayar pajak merupakan suatu
kewajiban. Bahkan sebagai warga Negara yang baik, membayar pajak
seharusnya tidak menjadi suatu keterpaksaan, melainkan kesadaran dari
dalam diri masyarakat. Kewajiban perpajakan adalah hal yang mutlak yang
harus dilakukan oleh wajib pajak setelah terdaftar dan memiliki NPWP
(Nomor Pokok Wajib Pajak), oleh karenanya perpajakan merupakan bagian
terpenting bagi para Wajib Pajak, di mana kewajiban tersebut harus
dipenuhi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Banyak para ahli yang memberikan pengertian mengenai pajak,
namun dari berbagai pengertian yang berbeda dari

masing-masing ahli

dapat disimpulkan bahwa pengertian-pengertian tersebut memiliki inti dan
tujuan yang sama. Menurut Soemitro (1990:23) pajak merupakan iuran
rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari sektor partikelir ke sektor
pemerintah) berdasarkan Undang-undang (dapat dipaksakan) dengan tiada
mendapat jasa timbal (tegen prestatie) yang langsung dapat ditunjuk dan
digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.
Asas perpajakan yang dianut di Indonesia saat ini adalah self
assesment system, yaitu dimana Wajib Pajak harus menghitung,
1

membayar/menyetor, melaporkan dan mempertanggung jawabkan pajak
terutang sesuai dengan peraturan perpajakan. Untuk menyikapi hal tersebut
maka perlu diadakannya pedidikan brevet terpadu yang ditujukan untuk
memberikan pemahaman, pengetahuan dan kemampuan yang komprehensif
dalam

bidang

perpajakan

sehingga

dapat

memenuhi

kewajiban

perpajakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pada tabel Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) tahun
2007-2011 dibawah ini dapat dilihat bahwa pajak merupakan sumber
penerimaan negara yang terbesar. Mengingat pajak merupakan sumber
pembiayaan negara terbesar, maka penerimaannya sangat diptomalkan.
Tabel 1.1
Data APBN Tahun Anggaran 2007-2011

Sumber: Direktorat Jendral Perbendaharaan, Departemen Keuangan.
Suksesnya penerimaan pajak oleh negara akan dapat terlaksana
dengan lancar sepanjang mendapat dukungan dari semua pihak yang terkait
tanpa terkecuali, baik Pemerintah itu sendiri, Apratur Pajak, Wajib Pajak,
masyarakat maupun mahasiswa pada umumnya.

2

Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa, beragam jurusan
yang tersedia di Universitas atau Institut sehingga mahasiswa bebas memilih
jurusan yang mereka minati. Salah satu jurusan yang banyak diminati
mahasiswa adalah akuntansi, melihat luasnya prospek pekerjaan yang
tersedia. Jurusan Akuntansi memiliki beberapa program penjurusan, dimana
penjurusan ini biasanya terdiri dari akuntansi audit, akuntansi keuangan dan
akuntansi pajak. Penjurusan ini akan lebih mengarahkan pengetahuan
mahasiswa terhadap minat yang dikehendaki dan selanjutnya menjadi bekal
mereka dalam mencari pekerjaan.
Tingginya minat mahasiswa untuk lebih memilih jurusan akuntansi
telah dibuktikan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Benny dan
Yuskar (2006), penelitian tersebut menunjukkan bahwa akuntansi di masa
mendatang akan sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Wambsganss dan
Kennet (1995) dalam Suryaningsum (2005:70) menyatakan bahwa sebagian
besar mahasiswa jurusan akuntansi adalah pragmatis dan memilih jurusan
akuntansi karena adanya kesempatan karir yang luas di bidang akuntansi.
Setelah mahasiswa akuntansi menyelesaikan program studi S1, mereka akan
mendapatkan gelar SE (Sarjana Ekonomi).
Menurut Sundem dalam Ikbal (2011;17), pendidikan akuntansi harus
menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan
kebutuhan akan jasa akuntansi pada masa mendatang. Pendidikan tinggi
akuntansi yang tidak menghasilkan seorang profesionalisme sebagai
akuntan akan tidak laku dalam dunia pekerjaan. Akuntansi memiliki peranan
3

yang penting dalam dunia perekonomian Indonesia, karena untuk
mengambil

keputusan

yang

bersangkutan

dengan

keuangan

harus

berdasarkan ilmu akuntansi.
Laporan keuangan yang dibuat harus mengacu kepada prinsip
akuntansi yang berlaku secara umum. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
mengungkapkan bahwa berdasarkan pengamatan yang dilakukan, banyak
individu

maupun

perusahaan

yang

belum

terinformasi

tentang

perkembangan terbaru Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
sebagai dasar pembuatan laporan keuangan. Pelatihan Brevet Pajak
merupakan suatu langkah awal untuk menyikapinya, karena pelatihan brevet
pajak akan ditekankan pada pemahaman konsep dasar dan lanjutan
akuntansi serta penerapan akuntansi sesuai dengan perkembangan PSAK
terbaru. Maka dapat dikatakan bahwa suatu institusi akan berpengaruh besar
terhadap perkembangan karir seseorang.
Aspek utama dalam motivasi adalah individu dan kebutuhan, dalam
hal ini mahasiswa bertindak sebagai individu. Kebutuhan adalah kekurangan
yang dirasakan oleh individu pada saat-saat tertentu sehingga menciptakan
rangsangan untuk menginginkan sesuatu. Akibat adanya kekurangan
tersebut maka muncul kebutuhan dan apabila kebutuhan itu muncul maka
individu yang memiliki kebutuhan tersebut akan berusaha mencari dan
memenuhi kebutuhan tersebut. Jika mahasiswa membutuhkan pengetahuan
mendalam mengenai perpajakan maka mahasiswa akan mengikuti pelatihan
brevet pajak.
4

Suatu motivasi berperan dalam menentukan minat mahasiswa untuk
mengikuti pendidikan Brevet Pajak. Brevet Pajak penting bagi mahasiswa
jurusan akuntansi sebab brevet pajak dapat memberikan kontribusi untuk
menjadi seorang konsultan pajak atau akuntan yang professional. Beberapa
motivasi dapat mempengaruhi mahasiswa untuk lebih menekuni di bidang
yang mereka inginkan. Motivasi tersebut diantaranya motivasi pengetahuan
perpajakan, motivasi karir, motivasi kualitas serta

motivasi ekonomi.

Motivasi pengetahuan perpajakan akan mendorong mahasiswa atau
seseorang untuk mengikuti brevet pajak, karena dengan memiliki
pengetahuan

mendalam

tentang

perpajakan

akan

mengurangi

ketergantungan terhadap pihak lain bila menemukan masalah yang
berkenaan dengan unsur perpajakan, selain itu dapat mengetahui isu-isu
terkini, kebijakan serta peraturan terbaru dalam perpajakan. Motivasi
kualitas

akan

meningkatkan

kualitasnya

sebagai

lulusan

akuntansi

khususnya lulusan pajak, sehingga memiliki nilai tambah tersendiri di mata
perusahaan. Motivasi ekonomi, dengan motivasi ini akan mendorong
mahasiswa mengikuti brevet pajak, untuk meningkatkan pendapatannya
setelah mendapatkan gelar Bersertifikasi Konsultan Pajak (Santrock dan
Yussen, 1990). Motivasi karir akan membuat mahasiswa berminat untuk
mengikuti brevet pajak karena menginginkan jenjang karir yang lebih
tinggi. Dalam Widiastuti dan Suryaningsum (2005:70), berdasarkan survei
yang dilakukan oleh Accounting Principals, anak perusahaan dari
Professional Service, Inc., Jancksonville, Florida terhadap 230 perusahaan

5

di Amerika Serikat, 70% profesional dalam bidang akuntansi dan keuangan
menyatakan bahwa alasan utama dalam memilih karir mereka adalah karena
adanya kesempatan promosi.
Rizal (2009) menyatakan bahwa para fresh graduate biasanya
mengambil kelas brevet untuk menambah portofolio mereka ketika melamar
pekerjaan. Adanya sertifikat pernah mengikuti brevet pajak mungkin akan
menambah daya tarik mereka di hadapan perusahaan tempat mereka
melamar pekerjaan. Peserta brevet dari karyawan entry level biasanya
mengambil kelas brevet dengan alasan mereka perlu belajar pajak untuk
menunjang pekerjaan mereka yang sebagian besar di bidang akunting dan
pajak. Mereka umumnya dulu adalah alumni universitas dari jurusan D3
ataupun S1 di bidang ekonomi yang ingin menguatkan lagi ilmu pajak
mereka. Selain itu mereka juga mempunyai motivasi dengan mengikuti
brevet maka ketika ia sudah lebih paham tentang pajak mereka ingin
mencari pekerjaan lain yang lebih menjajikan dibandingkan pekerjaan
mereka sekarang.
Ketua umum Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Sukiatto Oyong
(2014) mengungkapkan bahwa "WP (Wajib Pajak) masih kurang karena
belum tergarap dengan baik. Petugas pajak kurang, kemudian konsultan
pajak kurang. Jadi tiga komponen ini semua harus ditingkatkan". Sukiatto
membandingkan komposisi ketiga komponen tersebut antara Jepang dengan
Indonesia. Jepang memiliki jumlah WP sekitar 60 juta orang dari total
penduduk sekitar 120 juta orang, pegawai pajak sekitar 66 ribu orang dan
6

konsultan pajak sekitar 74 ribu orang. Sedangkan Indonesia memiliki
jumlah WP sekitar 25 juta orang dari total penduduk sekitar 240 juta,
pegawai pajak sekitar 32 ribu orang dan konsultan pajak 4.500 orang,
dengan 2.137 orang diantaranya tergabung dalam IKPI. Dari perbandingan
itu, telah terlihat potensi penerimaan pajak di Tanah Air yang terlepas. "Kita
tidak punya satu metode atau satu parameter yang katakan ideal harus
begini. Tapi, kita harus lihat bahwa dengan kuantitas, diperlukan pula
kualitas. Jika WP, petugas dan konsultan pajak banyak, tetapi tidak
memiliki kualitas, tentu akan menjadi sebuah masalah". Untuk menciptakan
kualitas WP, petugas maupun konsultan pajak yang baik maka sebagai
langkah awal perlu mengikuti brevet pajak.
Agustinus (2013) mengungkapkan bahwa manfaat setelah mengikuti
brevet

pajak

yaitu

dapat

memahami

undang-undang

perpajakan,

mengimplementasikan aplikasi perpajakan yang didapat dari pelatihan
dengan baik dan benar, serta dapat memahami apa yang menjadi pekerjaan
sehari-hari terkait dengan perpajakan.
Bagi mereka yang berminat untuk menjadi seorang akuntan maka
mereka perlu mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (Ak) terlebih dahulu.
Setelah lulus pendidikan tersebut, maka akuntan akan mendapatkan Register
Negara dan boleh mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), di
mana USAP tersebut merupakan salah satu syarat penting untuk
mendapatkan ijin sebagai akuntan publik. Jika mahasiswa berminat untuk

7

berkarir di bidang perpajakan atau bahkan menjadi seorang Konsultan Pajak
maka mereka harus mengikuti pendidikan brevet pajak terlebih dahulu.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
485/KMK.03/2003, Konsultan Pajak adalah setiap orang yang dalam
lingkungan pekerjaannya secara bebas memberikan jasa professional kepada
Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban
perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan
yang berlaku.
Memahami pengetahuan tentang pajak secara lebih mendalam sangat
dibutuhkan, mengingat tingginya tingkat kebutuhan Negara akan orangorang yang menguasai di bidang perpajakan. Saat ini banyak cara yang bisa
ditempuh untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai pajak.
Banyak orang yang berfikir bahwa untuk bisa menguasai atau
memperoleh pengetahuan harus melalui bangku kuliah, adalah suatu
paradigma lama dalam belajar. Sekarang ini dengan tumbuhnya era internet
dan pendidikan di luar instansi perguruan tinggi, maka mau tidak mau
paradigma belajar sudah mulai berubah. Belajar tidak harus di kampus lagi.
Internet telah menyediakan sarana (resources) yang sangat besar bagi yang
ingin belajar dan juga lembaga pendidikan (Azra, 2002).
Pendidikan melalui bangku kuliah, mahasiswa mendapatkan beberapa
mata kuliah yang berkaitan dengan perpajakan, misalnya di kampus UIN
terdapat mata kuliah Hukum Pajak, Perpajakan, Laboratorium Perpajakan,
8

Pemeriksaan Perpajakan, Akuntansi Perpajakan dan Seminar Perpajakan.
Keberadaan internet sangat menunjang pembaca untuk memperkaya
wawasannya mengenai pajak, pembaca dapat mengetahui dari mulai
pengertian pajak, isu-isu dan ketentuan-ketentuan pajak terkini, hingga
informasi mengenai pendidikan brevet pajak. Mengikuti Pendidikan Brevet
Pajak selain peserta mendapatkan pengetahuan dan pelatihan, peserta juga
akan mendapatkan sertifikasi.
Pelatihan brevet pajak merupakan program pendidikan profesi bagi
para calon konsultan pajak atau praktisi yang memiliki minat untuk bekerja
pada divisi pajak suatu organisasi bisnis maupun non bisnis. Bagi yang
berminat menjadi konsultan pajak, pelatihan ini akan memberikan dasar
teori dan praktik yang kuat sebelum mengikuti Ujian Sertifikasi Konsultan
Pajak (USKP). Mengikuti pelatihan brevet pajak merupakan langkah awal
dari seorang mahasiswa untuk menekuni dunia perpajakan, dengan
mengikuti pelatihan tesebut mahasiswa akan mendapatkan sertifikasi
pelatihan brevet pajak. Sertifikat tersebut merupakan syarat bagi peserta
yang ingin mengikuti ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP), dimana
USKP tersebut merupakan syarat untuk berprofesi menjadi seorang
Konsultan Pajak. Jika ingin mendirikan kantor konsultan pajak maka
terlebih dahulu harus mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur
Jendral Pajak (DJP). Berikut gambaran secara singkat tahapan-tahapan
mulai dari program sarjana hingga dapat meraih gelar profesi konsultan
dapat dilihat pada gambar 1.1
9

Program Sarjana
Mahasiswa Akuntansi PTN dan PTS

Gelar Sarjana

Pascasarjana

Brevet Pajak A, B dan C

Bekerja

USKP
Bersertfikasi Konsultan Pajak (BKP)

Permohonan kepada DJP

Sumber: Diolah dari berbagai referensi
Gambar 1.1
Skema Alur Pemikiran
Penelitian ini termotivasi oleh penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan oleh Novita Indrawati (2009) penelitian tersebut meneliti
motivasi dan minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi
akuntansi (PPAk). Responden penelitian tersebut adalah mahasiswa jurusan
Akuntansi semester akhir UNRI, UIR, UIN dan mahasiswa (PPAk) UNRI.
Hasil penelitian yang dilakukannya menunjukkan bahwa motivasi kualitas,
motivasi karir dan motivasi sosial secara signifikan mempengaruhi minat
mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Sedangkan motivasi ekonomi tidak
secara signifikan mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk
mengikuti PPAk. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa dengan
10

adanya keinginan untuk meningkatkan kualitas diri, meningkatkan jenjang
karir yang ingin didapat, serta keinginan mendapatkan pengakuan
dimasyarakat

akan berpengaruh terhadap peningkatan minat mahasiswa

mengikuti brevet pajak.
Peneliti melakukan penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Motivasi
Pengetahuan Perpajakan, Motivasi Ekonomi, Motivasi Karir dan
Motivasi Kualitas terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti
Brevet Pajak (Studi empiris di beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan
Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta)”, karena peneliti ingin lebih
mendalami motivasi-motivasi yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti brevet pajak, agar dapat lebih membuka
wawasan mahasiswa tentang pentingnya mengikuti brevet pajak bagi
mahasiswa yang ingin berkarir atau mendapatkan hak profesi di bidang
perpajakan dan menganalisa apakah terdapat perbedaan minat antara
mahasiswa akuntansi PTN dengan mahasiswa akuntansi PTS dalam
mengikuti brevet pajak.
Penelitian ini termotivasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Indrawati (2009), terdapat perbedaan dalam penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya yaitu:
1. Penelitian ini terdapat perbedaan satu variabel independen yaitu motivasi
pengetahuan perpajakan (Lisnasari dan Fitriany, 2008). Penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Novita Indrawati terdapat variabel

11

independen yaitu motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi sosial dan
motivasi ekonomi. Penambahan motivasi pengetahuan perpajakan
sebagai

variabel

independen

dalam

penelitian

ini

dikarenakan

pengetahuan perpajakan erat kaitannya dengan pelatihan brevet pajak.
2. Variabel dependen dalam penelitian sebelumnya adalah minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti PPAk, sedangkan dalam penelitian ini adalah
minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak.
3. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas
negeri dan Universitas swasta di Jakarta, sedangkan populasi dalam
penelitian terdahulu adalah seluruh mahasiswa jurusan akuntansi
semester akhir UNRI, UIR, UIN dan mahasiswa (PPAk) UNRI.
4. Penelitian oleh Indrawati (2009) tidak meneliti perbedaan antar sampel,
sedangkan dalam penelitian ini meneliti apakah terdapat perbedaan minat
antara mahasiswa akuntansi PTN dengan mahasiswa akuntansi PTS
dalam mengikuti brevet pajak.

B.

Perumusan Masalah
Brevet Pajak telah tersedia bagi mereka yang benar-benar berminat
untuk berkarir di bidang perpajakan. Realitanya tidak banyak mahasiswa
akuntansi yang mengikuti pelatihan brevet pajak, mereka berasumsi bahwa
pelatihan brevet pajak bukan merupakan suatu keharusan atau kebutuhan
utama untuk dilaksanakan. Mereka cenderung memilih meneruskan S2 atau
langsung bekerja. Kurangnya minat mahasiswa untuk benar-benar menekuni
12

profesi di bidang perpajakan membuat mereka tidak mengikuti pelatihan
brevet pajak.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah motivasi pengetahuan perpajakan berpengaruh secara parsial
dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengambil
brevet pajak?
2. Apakah motivasi ekonomi berpengaruh secara parsial dan signifikan
terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengambil brevet pajak?
3. Apakah motivasi karir berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap
minat mahasiswa akuntansi untuk mengambil brevet pajak?
4. Apakah motivasi kualitas berpengaruh secara parsial dan signifikan
terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengambil brevet pajak?
5. Apakah motivasi pengetahuan perpajakan, ekonomi, karir dan kualitas
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti brevet pajak?
6. Apakah terdapat perbedaan minat antara mahasiswa akuntansi PTN
dengan mahasiswa akuntansi PTS dalam mengikuti brevet pajak?

C.

Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini bertujuan untuk:
13

a. Menganalisis pengaruh motivasi pengetahuan perpajakan terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak
b. Menganalisis pengaruh motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti brevet pajak
c. Menganalisis pengaruh motivasi karir terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti brevet pajak
d. Menganalisis pengaruh motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti brevet pajak
e. Menganalisis pengaruh motivasi pengetahuan perpajakan, ekonomi, karir
dan kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet
pajak
f. Menganalisis perbedaan minat antara mahasiswa akuntansi PTN dengan
mahasiswa akuntansi PTS dalam mengikuti brevet pajak.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak, diantaranya:
a. Penyelenggara Brevet Pajak
Memberikan masukan kepada penyelenggara brevet pajak untuk lebih
mensosialisasikan program nya kepada mahasiswa maupun masyarakat
mengenai kegiatan, tujuan, visi dan misi mengikuti brevet pajak tersebut.
b. Mahasiswa Akuntansi
Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa akuntansi tentang tujuan
dan manfaat yang dapat diperoleh dengan mengikuti brevet pajak serta

14

memberikan kesadaran pentingnya mengikuti brevet pajak bagi mereka
yang ingin berprofesi di bidang perpajakan.
c. Penelitian berikutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi peneliti
selanjutnya yang akan melakukan penelitian terkait dengan motivasi
mahasiswa mengikuti brevet pajak.
d. Penulis
Memperoleh informasi-informasi seputar brevet pajak dan mengetahui
motivasi-motivasi yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti brevet pajak.

15

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.

Akuntansi Perpajakan
Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang digunakan untuk
mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi
meliputi

kegiatan

mengidentifikasi,

mencatat

dan

menafsirkan,

mengkomunikasikan peristiwa ekonomi dari sebuah organisasi kepada pemakai
informasinya. Pemakai informasi akuntansi yaitu pihak dalam (internal) seperti
perusahaan, dan pihak luar (eksternal) seperti pemegang saham, investor,
kreditor, Pemerintah, asosiasi usaha serta ,masyarakat luas (Samryn, 2011:3).
Menurut Komite Terminologi dari American Institue of Capital Public
Accountant, akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian dan
pengikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang, transaksitransaksi dan kejadian-kejadian yang paling tidak sebagian diantaranya
memiliki sifat keuangan dan selanjutnya menginterpretasikan hasilnya (Riahi,
2006:50).
Menurut Suprianto (2011:3) Akuntansi pajak adalah suatu proses
pencatatan, penggolongan dan pengihktisaran suatu transaksi keuangan
kaitannya dengan kewajiban perpajakan dan diakhiri dengan pembuatan laporan

16

keuangan fiskal sesuai dengan ketentuan dan peraturan perpajakan yang terkait
sebagai dasar pembuatan surat pemberitahuan tahunan.
Pasal 13 Undang-undang Pajak tahun 95 menyebutkan bahwa pihak
pengurus perseroan, perhimpunan, maskapai, lembaga dan badan yang
menjalankan

perusahaan

yang labanya

dikenakan

pajak

harus

menyelenggarakan pembukuan di Indonesia dengan cara sedemikian rupa,
sehingga dari pembukuan tersebut dapat diketahui laba yang dikenakan pajak.
Pasal 1 angka 29 Undang-Undang KUP menyatakan bahwa pembukuan
adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi yang ditutup dengan menyusun laporan
keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan dari pembukuan harus mampu
mendukung atau membuktikan kebenaran angka-angka yang dilaporkan dalam
SPT pada saat dilakukan pemeriksaan atau penyidikkan yang sering disebut
akuntabilitas pajak (Waluyo, 2009:4).
Ketentuan pajak sebagaimana diatur dalam pasal 4 ayat (4) UU KUP
menyatakan bahwa pengisian SPT Tahunan Pajak Penghasilan oleh Wajib
Pajak yang diwajibkan melakukan pembukuan harus dilengkapi dengan laporan
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta keteranngan-keterangan
lain yang diperlukan untuk menghitung besarnya kena pajak (PKP). Tujuan
utama dari pelaporan keuangan fiskal adalah menyajikan informasi yang
digunakan sebagai bahan menghitung dasar pengenaan pajak terhutang.

17

Pengaturan selanjutnya perhitungan dalam pasal 3 ayat (7) UU KUP yaitu
SPT dianggap tidak disampaikan apabila tidak sepenuhnya dilampiri
keterangan dan atau dokumen yang diperlukan (Waluyo, 2009;26).

B.

Motivasi
1.

Pengertian Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau

tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau
motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok orang terterntu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang dikehendakinya atau pendapat kepuasan dengan perbuatannya
(Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Motivasi diartikan sebagai semua kondisi yang memberikan dorongan
dalam diri seseorang yang digambarkan sebagai keinginan, kemauan, dorongan
dan sebagainya (Hariyani, 2009:9).
Menurut Mitchell dalam Istanto (2010:20) motivasi mewakili prosesproses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan
terjadinya presistensi kegiatan-kegiatan sukarela yang diarahkan ke tujuan
tertentu.
Motivasi menurut Robbins dkk dalam Winardi (2001:55) adalah
kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan

18

keorganisasian, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya, untuk memenuhi
kebutuhan individual tertentu.
Winardi menyatakan bahwa seseorang yang sangat termotivasi yaitu
orang yang melaksanakan upaya substansial guna menunjang tujuan produksi
kesatuan kerjanya dan organisasi dimana ia bekerja. Seseorang yang tidak
termotivasi hanya memberikan upaya minimum dalam bekerja.
Widiastuti dan Suryaningsum (2005:72) menyatakan bahwa motivasi
sering kali diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut
merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi
merupakan suatu tenaga yang menggerakan manusia untuk bertingkah laku di
dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan tertentu.
Iqbal (2011:21) mengungkapkan banyak pembahasan teori motivasi,
namun ada beberapa yang cukup menonjol salah satunya Teori Maslow
mengenai tingkatan dasar manusia,

yaitu

kebutuhan fisiologi dasar,

keselamatan dan keamanan, cinta / kasih sayang, penghargaan, serta atualisasi
diri.
Berbagai pengertian motivasi yang telah dijelaskan diatas maka dapat
disimpulkan yaitu motivasi merupakan dorongan atau penggerak yang timbul
dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan tujuan
yang dikehendakinya.
2.

Teori Motivasi
a.

Teori Hierarki Kebutuhan (Maslow)
19

Hierarki lima kebutuhan yang diungkapkan oleh Abraham
Maslow (Hariyani, 2009:7) antara lain:
1)

Fisiologis, meliputi rasa lapar, haus, perlidungan, seks dan
kebutuhan jasmani lainnya.

2)

Rasa aman, meliputi rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan
emosional.

3)

Rasa sosial, mencangkup rasa kasih sayang, rasa memiliki,
diterima baik dan persahabatan.

4) Penghargaan, meliputi faktor-faktor penghargaan internal
seperti hormat diri, otonomi dan pencapaian; dan faktor-faktor
penghargaan eksternal seperti status, pengakuan dan perhatian.
5)

Aktualisasi diri, dorongan untuk menjadi seseorang sesuai
dengan

kecakapannya;

meliputi

pertumbuhan,

potensi

seseorang dan pemenuhan diri sendiri.
b.

Teori Kebutuhan McClelland
Teori Kebutuhan McClelland (Hariyani, 2009:8) berfokus
pada kebutuhan atas prestasi atau achievement, kekuasaan / power,
afiliasi / pertalian yang masing-masing didefinisikan sebagai
berikut:
1) Kebutuhan akan prestasi, dorongan untuk mengungguli,
berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, berjuang
untuk sukses.
20

2)

Kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan untuk membuat orangorang lain berprilaku dalam suatu cara yang orang-orang itu
inginkan / tanpa dipaksa.

3) Kebutuhan akan afiliasi, keinginan untuk menjalin suatu
hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.
3.

Motivasi Pengetahuan Perpajakan
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau
disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada
deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara
probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna (Meliono, 2007:24).
Motivasi mencari ilmu sebagai dorongan yang timbul dalam diri
seseorang untuk mendapatkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan serta
kemampuan

dalam

bidang

yang

ditekuninya

sehingga

dapat

melaksanakan tugas dengan baik dan benar (Riani Lisnasari dan Fitriany,
2008:20).
Menurut Honer dan Hunt (1991) dalam Istanto (2010) pendekatan
utama manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar dalam
berdasarkan rasio atau berdasar pengalaman atau gabungan diantara
keduanya yang dikenal sebagai metode keilmuan. Keduanya juga
mengemukakan bahwa secara sederhana dapat dikatakan bahwa metode
keilmuan adalah suatu cara dalam memperoleh pengetahuan. Suatu
rangkaian prosedur yang tertentu harus diikuti untuk mendapatkan
21

jawaban tertentu dari pernyataan tertentu pula. Kerangka dasar prosedur
keilmuan dapat diuraikan dalam enam langkah:
1. Sadar akan adanya masalah dan perumusan
2. Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan
3. Penyusutan klasifikasi data
4. Perumusan hipotesis
5. Dedukasi dan hipotesis
6. Tes dan pengujian kebenaran (verification) dari hipotesa.
Menurut Soemitro (1990:23) pajak merupakan iuran rakyat kepada
kas negara (peralihan kekayaan dari sektor partikelir ke sektor
pemerintah) berdasarkan Undang-undang (dapat dipaksakan) dengan
tiada mendapat jasa timbal (tegen prestatie) yang langsung dapat ditunjuk
dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.
Dari definisi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
motivasi pengetahuan perpajakan adalah keinginan yang timbul dari
dalam diri seseorang untuk mendapatkan pengetahuan perpajakan sesuai
dengan

peraturan

perundang-undangan

yang

berlaku agar dapat

melaksanakan tugas dengan benar.
4.

Motivasi Ekonomi
Motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka
mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Secara umum
22

penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan
tidak langsung (Ellya Benny dan Yuskar, 2006).
Ikbal (2011:25) dalam penelitiannya menyatakan bahwa motivasi
ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk
meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai
penghargaan finansial yang diinginkan. Penghargaan finansial terdiri atas
penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung.
Penghargaan finansial merupakan salah satu bentuk sistem
pengendalian manajemen. Untuk memastikan bahwa segenap elemen
karyawan dapat mengarahkan tindakannya terhadap pencapaian tujuan
perusahaan, maka manajemen memberikan balas jasa atau reward dalam
berbagai

bentuk,

termasuk

di

dalamnya

financial-reward

atau

penghargaan finansial dalam Widiastuti dan Suryaningsum (2005:69).
Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi ekonomi adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang
untuk melakukan upaya guna meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
5.

Motivasi Karir
Karir adalah sebuah kata dari bahasa Belanda; carriere adalah
perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Ini juga bisa
berarti jenjang dalam sebuah pekerjaan tertentu. Perkembangan dan
kemajuan baik pada kehidupan pekerjaan atau jabatan seseorang.

23

Biasanya pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang mendapatkan
gaji atau imbalan berupa gaji maupun uang (Wikipedia bahasa indonesia).
Menurut Indrawati (2009:125), karir merupakan suatu keahlian atau
professional seseorang di bidang ilmunya yang dinilai berdasarkan
pengalaman kerja yang akan memberikan kontribusi kepada organisasi.
Pilihan karir merupakan ungkapan diri seseorang, karena pilihan
menunjukkan motivasi seseorang, ilmu, kepribadian dan seluruh
kemampuan yang dimiliki. Institusi pendidikan mempunyai pengaruh
besar terhadap perkembangan karir seorang akuntan.
Dunia pendidikan memiliki peran yang penting dalam menunjang
karir mahasiswa, Motivasi karir akan membuat mahasiswa berminat
untuk mengikuti brevet pajak karena menginginkan ke jenjang karir yang
lebih tinggi. Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh maka akan
semakin luas juga prospek karir yang akan didapat.
Gitmann dan McDaniel (1995) dalam Widiastuti dan Suryaningsum
(2005:70) menyatakan bahwa Keefektifan suatu karir tidak hanya
ditentukan oleh individu saja tetapi juga oleh organisasi itu sendiri yang
terlihat dalam empat tahapan karir, yaitu:
a. Entry merupakan tahapan awal pada saat seseorang memasuki suatu
lapangan pekerjaan/organisasi.
b. Tahap pengembangan keahlian dan teknis.

24

c. Midcareer years yaitu suatu tahap dimana seseorang mengalami
kesuksesan dan peningkatan kinerja.
d. Late career merupakan suatu tahap dimana kinerja seseorang sudah
mulai stabil.
Menurut Greenhause dalam Putri (2010:22) karir dapat mempunyai
arti yang berbeda-beda, antara lain :
1. Karir dapat diartikan sebagai rangkaian posisi yang ada dalam suatu
pekerjaan
2. Karir juga bisa diartikan sebagai mobilitas seseorang dalam organisasi
3. Karir diartikan sebagai karateristik-karateristik yang dimiliki oleh
karyawan.
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi karir
merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk peluang
mendapatkan kesetaraan dalam pengembangan karir antara lain melalui
promosi dan mendapatkan penugasan dalam penetapan gaji dan kenaikan
gaji secara berkala.
6.

Motivasi Kualitas
Menurut Kamus Besar Bahasa

Dokumen yang terkait

Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Di Perguruan Tinggi

1 103 18

Analisis persepsi mahasiswa akuntansi terhadap profesionalisme dosen akutansi (studi empiris pada mahasiswa perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di Jember)

0 6 88

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK)(STUDI EMPIRIS PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA MEDAN).

0 1 9

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa untu MEngikuti Pendidikan Profesi AKuntansi(PPAk) (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi di Perguruan Tinggi Negeri dan Pe

0 0 13

PENDAHULUAN Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa untu MEngikuti Pendidikan Profesi AKuntansi(PPAk) (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi di Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Daerah Surakarta).

0 1 6

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI ANALISIS PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI SURAKARTA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ).

0 0 13

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI SURAKARTA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ).

0 0 7

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DAN PERGURUAN TINGGI SWASTA TERHADAP PROFESI AKUNTAN (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DAN PERGURUAN TINGGI SWASTA TERHADAP PROFESI AKUNTAN (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya) - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi di Lampung) - Unika Repository

0 0 15