TA : Implementasi Sistem Keamanan Rumah Berbasis Email Menggunakan Sensor PIR Pada Raspberry Pi.
IMPLEMENTASI SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS EMAIL MENGGUNAKAN SENSOR PIR PADA RASPBERRY PI
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Komputer
Oleh :
NIKO PRIYO UTOMO 11.41020.0067
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
ii
IMPLEMENTASI SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS EMAIL MENGGUNAKAN SENSOR PIR PADA RASPBERRY PI
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer
Disusun Oleh:
Nama : Niko Priyo Utomo
Nim : 11.41020.0067
Program : S1 (Strata Satu)
Fakultas : Teknologi dan Informatika Jurusan : Sistem Komputer
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATTIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(3)
x
Halaman HALAMAN JUDUL ...I HALAMAN SYARAT ...II MOTTO ...III HALAMAN PERSEMBAHAN ...IV HALAMAN PENGESAHAN ...V HALAMAN PERNYATAAN ...VI ABSTRAKSI ...VII KATA PENGANTAR ...VIII DAFTAR ISI ...X DAFTAR GAMBAR ...XIV DAFTAR TABEL ...XVI
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Rumusan Masalah ...2
1.3 Batasan Masalah ...2
1.4 Tujuan ...2
1.5 Manfaat ...3
1.6 Sistematika Penulisan ...3
BAB II LANDASAN TEORI ...5
2.1 Sistem Keamanan Rumah ...5
(4)
xi
2.3.2 Sensor Proximity ...9
2.3.3 Sensor Magnet...10
2.3.4 Sensor Sinar ...10
2.3.5 Sensor Ultrasonik ...11
2.3.6 Sensor Tekanan ...11
2.3.7 Sensor Kecepatan (Rpm) ...11
2.3.8 Sensor Penyandi (Encoder) ...12
2.3.9 Sensor Suhu...12
2.4 Internet ...13
2.5 E-Mail ...15
2.5.1 Manfaat Atau Kegunaan E-Mail ...16
2.5.2 Macam-Macam Protokol E-Mail ...18
2.6 Raspberry Pi ...24
2.6.1 Bagian Hardware ...26
2.6.2 Bagian Software ...27
2.7 Sensor PIR (Passive Infra Red) ...33
2.8 WebCam ...38
2.9 Kabel Jumper ...39
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM ...40
3.1 Model Penelitian ...40
3.2 Prosedur Penelitian ...41
(5)
xii
3.3.3 Perancangan Penghubungan Internet Ke Raspberry Pi 2 ....45
3.4 Perancangan Perangkat Lunak ...46
3.4.1 Algoritma Pendeteksian Gerakan ...47
3.4.2 Algoritma Pengambilan Foto Dan Pengiriman Email ...48
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN ...50
4.1 Pengujian Raspberry Pi 2 ...50
4.1.1 Tujuan Pengujian Raspberry Pi 2 ...51
4.1.2 Alat Yang Digunakan Pengujian Raspberry Pi 2 ...51
4.1.3 Prosedur Pengujian Raspberry Pi 2 ...51
4.1.4 Hasil Pengujian Raspberry Pi 2 ...52
4.2 Pengujian Sensor PIR Dengan Raspberry Pi 2 ...53
4.2.1 Tujuan Pengujian Sensor PIR Dengan Raspberry Pi 2 ...53
4.2.2 Alat Yang Digunakan Pengujian Sensor PIR Dengan Raspberry Pi 2 ...54
4.2.3 Prosedur Pengujian Sensor PIR Dengan Raspberry Pi 2 ...54
4.2.4 Hasil Pengujian Sensor PIR Dengan Raspberry Pi 2 ...55
4.3 Pengujian Kamera Dengan Raspberry Pi 2 ...65
4.3.1 Tujuan Pengujian Kamera Dengan Raspberry Pi 2 ...65
4.3.2 Alat Yang Digunakan Pengujian Kamera Dengan Raspberry Pi 2 ...65
4.3.3 Prosedur Pengujian Kamera Dengan Raspberry Pi 2 ...65
4.3.4 Hasil Pengujian Kamera Dengan Raspberry Pi 2 ...67
(6)
xiii
4.4.3 Prosedur Pengujian E-Mail Dengan Raspberry Pi 2 ...68
4.4.4 Hasil Pengujian E-Mail Dengan Raspberry Pi 2 ...71
4.5 Hasil Analisi Keseluruhan Sistem ...80
BAB V PENUTUP ...82
5.1 Kesimpulan ...82
5.2 Saran ...83
DAFTAR PUSTAKA ...84
LAMPIRAN ...85
(7)
xiv
Halaman
Gambar 2.1 Contoh Gerakan ...8
Gambar 2.2 Sensor Suhu Ruangan Jenis Thermocoupel ...12
Gambar 2.3 Logo E-Mail ...17
Gambar 2.4 Bentuk Raspberry Pi ...25
Gambar 2.5 Board Raspberry Pi 2 ...26
Gambar 2.6 Spesifikasi Raspberry Pi 2 ...27
Gambar 2.7 Tampilan Dekstop Raspberry ...28
Gambar 2.8 Tampilan Software Python ...33
Gambar 2.9 Sensor PIR ...34
Gambar 2.10 Arah Jangkauan Sensor PIR ...37
Gambar 2.11 Jangkauan Sensor PIR Dari Berbagai Sisi...37
Gambar 2.11 WebCam ...39
Gambar 2.13 Bentuk Kabel Jumper ...39
Gambar 3.1 Blok Diagram ...40
Gambar 3.2 Flowchart Proses Penelitian Sistem Keamanan Rumah Berbasis E-Mail...42
Gambar 3.3 Gambar Perancangan ...43
Gambar 3.4 Hubungan Rangkaian Sensor PIR Dan Raspberry Pi ...44
Gambar 3.5 Hubungan Kamera Dengan Raspberry Pi ...45
Gambar 3.6 Hubungan Internet Dengan Raspberry Pi 2 ...46
Gambar 3.7 Flowchart Pendeteksian Gerakan Oleh Sensor PIR ...47
(8)
xv
Gambar 4.1 Tampilan Peralatan Yang Digunakan Untuk Pengujian ...50
Gambar 4.2 Tampilan Software Win32diskimager ...52
Gambar 4.3 Tampilan Proses Write Software Win32diskimager...52
Gambar 4.4 Win32diskimager Selesai Menulis Pada Micro SD ...53
Gambar 4.5 Datasheet Rpi Gpio Header Dan Pin Raspberry Pi 2 ...54
Gambar 4.6 Progam Untuk Mencoba Sensor PIR ...55
Gambar 4.7 Sensor PIR Dihubungkan Dengan Raspberry Pi 2...55
Gambar 4.8 Hasil Dari Progam ...56
Gambar 4.9 Pemasangan Raspberry Cam Dengan Raspberry Pi 2 ...65
Gambar 4.10 Raspberry Pi Configuration Tool ...66
Gambar 4.11 Progam Kamera ...67
Gambar 4.12 Menu Gmail ...69
Gambar 4.13 Menu Setting Gmail ...69
Gambar 4.14 Progam Pengiriman Email ...70
(9)
xvi
Halaman Tabel 2.1 Spesifikasi Sensor PIR ... 37 Tabel 4.1 Hasil dari pengambilan sampel pada siang hari atau lampu menyala
dengan sudut pengambilan 0 derajat ... 57 Tabel 4.2 Hasil dari pengambilan sampel pada siang hari atau lampu menyala
dengan sudut pengambilan 10 derajat ... 57 Tabel 4.3 Hasil dari pengambilan sampel pada siang hari atau lampu menyala
dengan sudut pengambilan 20 derajat ... 58 Tabel 4.4 Hasil dari pengambilan sampel pada siang hari atau lampu menyala
dengan sudut pengambilan 30 derajat ... 58 Tabel 4.5 Hasil dari pengambilan sampel pada siang hari atau lampu menyala
dengan sudut pengambilan 40 derajat ... 59 Tabel 4.6 Hasil dari pengambilan sampel pada siang hari atau lampu menyala
dengan sudut pengambilan 50 derajat ... 59 Tabel 4.7 Hasil dari pengambilan sampel pada siang hari atau lampu menyala
dengan sudut pengambilan 60 derajat ... 60 Tabel 4.8 Hasil dari pengambilan sampel pada siang hari atau lampu menyala
dengan sudut pengambilan 70 derajat ... 60 Tabel 4.9 Hasil dari pengambilan sampel pada malam hari atau lampu mati
dengan sudut pengambilan 0 derajat ... 61 Tabel 4.10 Hasil dari pengambilan sampel pada malam hari atau lampu mati
dengan sudut pengambilan 10 derajat ... 61 Tabel 4.11 Hasil dari pengambilan sampel pada malam hari atau lampu mati
dengan sudut pengambilan 20 derajat ... 62 Tabel 4.12 Hasil dari pengambilan sampel pada malam hari atau lampu mati
dengan sudut pengambilan 30 derajat ... 62 Tabel 4.13 Hasil dari pengambilan sampel pada malam hari atau lampu mati
(10)
xviii
Tabel 4.15 Hasil dari pengambilan sampel pada malam hari atau lampu mati dengan sudut pengambilan 60 derajat ... 64 Tabel 4.16 Hasil dari pengambilan sampel pada malam hari atau lampu mati
dengan sudut pengambilan 70 derajat ... 64 Tabel 4.17 Hasil pengujian pada siang hari atau lampu menyala dengan sudut
pengambilan 0 derajat ... 72 Tabel 4.18 Hasil pengujian pada siang hari atau lampu menyala dengan sudut
pengambilan 10 derajat ... 72 Tabel 4.19 Hasil pengujian pada siang hari atau lampu menyala dengan sudut
pengambilan 20 derajat ... 73 Tabel 4.20 Hasil pengujian pada siang hari atau lampu menyala dengan sudut
pengambilan 30 derajat ... 73 Tabel 4.21 Hasil pengujian pada siang hari atau lampu menyala dengan sudut
pengambilan 40 derajat ... 74 Tabel 4.22 Hasil pengujian pada siang hari atau lampu menyala dengan sudut
pengambilan 50 derajat ... 74 Tabel 4.23 Hasil pengujian pada siang hari atau lampu menyala dengan sudut
pengambilan 60 derajat ... 75 Tabel 4.24 Hasil pengujian pada siang hari atau lampu menyala dengan sudut
pengambilan 70 derajat ... 75 Tabel 4.25 Hasil pengujian pada malam hari atau lampu mati dengan sudut
pengambilan 0 derajat ... 76 Tabel 4.26 Hasil pengujian pada malam hari atau lampu mati dengan sudut
pengambilan 10 derajat ... 76 Tabel 4.27 Hasil pengujian pada malam hari atau lampu mati dengan sudut
pengambilan 20 derajat ... 77 Tabel 4.28 Hasil pengujian pada malam hari atau lampu mati dengan sudut
pengambilan 30 derajat ... 77 Tabel 4.29 Hasil pengujian pada malam hari atau lampu mati dengan sudut
(11)
xix
Tabel 4.31 Hasil pengujian pada malam hari atau lampu mati dengan sudut pengambilan 60 derajat ... 79 Tabel 4.32 Hasil pengujian pada malam hari atau lampu mati dengan sudut
pengambilan 70 derajat ... 79 Tabel 4.33 Presentasi keberhasilan sistem keamanan ... 81
(12)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini membuat orang ingin selalu berkreasi dan memicu untuk membuat sesuatu yang baru dimana dapat di aplikasikan serta dapat digunakan dengan mudah dan praktis. Dalam ilmu teknologi sudah banyak penemuan yang sangat bermanfaat bagi manusia salah satunya yaitu sensor, dimana sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan sering berfungsi untuk mengukur magnitude.
Sensor adalah sejenis transduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Kemajuan teknologi tersebut sangat dibutuhkan untuk membuat sebuah sistem keamanan, karena sulitnya perekonomian saat ini membuat orang bertindak kriminal dengan cara melakukan pencurian dimana target pencurianya yaitu rumah-rumah yang ditinggal pergi oleh pemiliknya.
Dari situlah yang membuat kekhawatiran jika kita pergi meninggalkan rumah, untuk mengatasi masalah tersebut maka penelitian ini akan membahas tentang sistem keamanan rumah menggunakan sensor PIR (Passive Infra Red) berbasis e-mail pada Raspberry Pi. dimana sistem ini dirancang dengan perangkat elektronika yang terdiri dari sensor PIR, Raspberry Pi, dan kamera, dimana alat ini digunakan sebagai penyimpan dan mengeksekusi data yang telah diprogram terlebih dahulu dari sini maka akan terbentuk suatu perangkat yang secara umum
(13)
dapat mengidentifikasi keberadaan manusia dan dapat terhubung dengan pemilik rumah dari jarak jauh.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas di dapat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang dan membangun sistem keamanan rumah menggunakan Raspberry Pi.
2. Bagaimana mendeteksi adanya pergerakan orang melalui sensor PIR.
3. Bagaimana cara mengirimkan sinyal bahaya melalui e-mail kepemilik rumah.
1.3 Batasan Masalah
Dalam perancangan dan pembuatan sistem ini terdapat beberapa batasan masalah antara lain :
1. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah konsep pengamanan rumah dengan sensor PIR dan pengiriman sinyal bahaya hanya melaui e-mail saja.
2. Pemilik rumah hanya bisa menerima informasi. 3. Sensor dan kamera hanya berjumlah satu pasang.
4. Diasumsikan kamera dan sensor akan ditempatkan di tempat yang strategis.
1.4 Tujuan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengimplementasikan sistem keamanan rumah berbasis e-mail menggunakan sensor PIR pada Raspberry Pi.
(14)
Sehingga keadaan rumah akan selalu dalam kondisi aman walaupun ditinggal oleh penghuninya.
1.5 Manfaat
Manfaat dari sistem keamaman berbasis e-mail mengguanakan sensor PIR ini adalah :
1. Dapat dibuat sistem pengamanan rumah dengan menggunakan sensor PIR 2. Dapat mempermudah pemilik rumah menjaga rumah ketika rumah kosong
karena hasil gambar akan langsung terkirimkan ke e-mail pemilik rumah. 3. Dapat memaparkan data kerja dari sensor PIR.
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan Tugas Akhir ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan laporan tugas akhir, dan sistematika penulisan tugas akhir.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang berbagai teori yang mendukung tugas akhir ini, pentingnya sistem keamanan rumah, gerak, Raspberry Pi 2, sensor PIR, camera, kabel Jumper, Internet, e-mail.
(15)
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dijelaskan tentang motede penelitian serta alasan penggunaan metode tersebut dalam penelitian. Pada bab ini dijelaskan pula tentang pembuatan perangkat keras (hardware) dengan menghubungkan ke perangkat lunak (software) sebagai monitoring pada alat tersebut, serta penerapan metode penelitian pada alat ini. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pengujian secara keseluruhan. Pengujian yang dilakukan meliputi hasil pengambilan foto oleh kamera, pendeteksian gerakan oleh sensor, pengiriman file ke e-mail, dan juga cara pembacaan progam.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian serta saran untuk pengembangan peneliti.
(16)
5 2.1 Sistem Keamanan Rumah
Sistem adalah kumpulan atau group atau komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan sayu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. sistem kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem keamanan adalah sistem yang digunakan untuk memberikan rasa bebas dari bahaya, tidak merasa takut, resah, atau gelisah terhadap barang berharga yang ditinggalkan, sistem keamanan dapat mengetahui kemungkinan terjadinya pencurian terhadap barang berharga. Rumah adalah bangunan yang berfungsi untuk tempat tinggal atau hubungan dan sarana pembina keluarga.
2.2 Gerak
Gerak merupakan suatu perubahan keadaan atau tempat dari suatu benda pada titik keseimbangan awal. Benda dikatakan bergerak apabila benda tersebut berpindah kedudukan pada benda lainnya baik pada perubahan yang mendekat ataupun yang menjauh. Secara sederhana gerak dapat berarti perpindahan posisi. Adapun faktor yang mempengaruhi benda bergerak ialah luas area, bentuk bnda, berat benda, kondisi benda yang dilalui. Selain pengertian gerak diatas, kita bisa
(17)
pahami pengertian lain tentang gerak menurut para ahli, berikut penjelasannya secara sederhana.
J. Untoro
Gerak merupakan suatu perubahan kedudukan terhadap suatu titik acuan atau titik yang menjadi patokannya.
Kamajaya
Gerak ialah perubahan kedudukan atau tempat suatu benda dimana benda tersebut bergerak terhadap titik acuan atau titik asalnya.
Efrizon Umar
Gerak ialah perubahan kedudukan atau posisi terhadap suatu titik acuan tertentu.
Ruslan Tri S & Cahyo W
Menurut mereka gerak ialah perubahan kedudukan suatu benda terhadap benda lain atau titik acuan tertentu.
Sri Murtono
Gerak ialah berpindahnya tempat atau posisi dari satu posisi ke posisi yang lain.
Menurut KBBI
Gerak ialah suatu peralihan tempat ataupun kedudukan, baik sekali maupun berulang kali.
Menurut Ilmu Fisika
Gerak merupakan proses perpindahan suatu benda dari suatu tempat ke tempat yang lain.
(18)
Menurut Ilmu Biologi
Gerak merupakan salah satu cara merespon suatu rangsangan, karena salah satu karakteristik makhluk yang dapat dikategorikan sebagai makhluk hidup ialah dapat bereaksi ketika diberi suatu rangsangan.
2.2.1 Macam-macam Gerak
Ada banyak jenis atau macam gerak antara lain sebagai berikut: Gerak Semu atau Relatif
Yaitu gerak yang bersifat seakan-akan bergerak atau tidak sebenarnya (gambaran atau ilusi). Misalnya : Semua benda yang ada diluar kendaraan kita seperti didalam mobil seakan bergerak padahal kendaraanlah yang bergerak, bukan benda yang diluar yang bergerak. Dan bumi yang berputar pada porosnya mengelilingi matahari, tetapi seakan kita melihat mataharilah yang bergerak dari arah timur ke arah barat.
Gerak Ganda
Yaitu gerak yang terjadi bersamaan dengan benda-benda yang ada di sekelilingnya. Misalnya : Seorang anak kecil yang berbadan kurus melempar kulit kacang dari atas kereta rangkaian listrik pada saat berjalan di atap krlnya. Maka akan terjadi gerak kulit kacang diantara tiga benda disekelilingnya yakni : Gerak terhadap kereta krl, gerak terhadap anak kecil yang berbadan kurus dan gerak terhadap bumi atau tanah.
(19)
Gerak Lurus
Yaitu gerak pada suatu benda yang melalui lintasan garis lurus. Misalnya : gerak jatuhnya buah pada pohonnya, gerak rotasi bumi. Gerak lurus terbagi menjadi dua, yakni :
a. Gerak lurus beraturan : yang bergerak secara lurus dan beraturan dengan kecepatan yang stabil. Contohnya: Kereta melaju dengan kecepatan yang sama pada jalur rel kereta yang lurus.
b. Gerak lurus berubah beraturan : gerak suatu benda yang tidak beraturan dengan kecepatan yang tidak stabil atau berubah-ubah pada setiap waktunya. Contohnya : Gerak jatuhnya tetesan air hujan dari atap rumah ke lantai.
Gambar 2.1 Contoh Gerakan
2.3 Jenis Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut transduser. Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi. Menurut jenisnya, sensor dibedakan menjadi beberapa jenis :
(20)
2.3.1 Sensor Biologi
sensor pengukuran molekul dan biomolekul: toxin, nutrient, pheromone sensor pengukuran tingkat glukosa, oksigen, dan osmolitas
sensor pengukuran protein dan hormon
2.3.2 Sensor Proximity
Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini terdiri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar.
Bandingkan dengan pengertian ini, Proximity sensor merupakan perangkat yang mendeteksi keberadaan dan kedekatan objek baik berupa logam maupun non logam. Proximity hanya mendeteksi "keberadaan" dan tidak memberi "kuantitas" dari objek. Maksudnya, jika mendeteksi logam maka keluaran dari detektor hanya "ada" atau "tidak ada" logam. Proximity tidak memberikan informasi tentang kuantitas logam seperti jenis logam, ketebalan, jarak, suhu. Jadi hanya "ada atau tidak ada" logam. Juga sama untuk non logam. Proximity untuk logam biasanya dengan "inductive proximity" sedang untuk non logam dengan "capacitive proximity"
Didepan disebutkan "perangkat" karena sensor proximity sudah merupakan sirkuit yang terdiri dari beberapa komponen untuk dirangkai menjadi sebuah sistem yang bekerja sebagai sensor proximity. Bandingkan dengan sensor
(21)
cahaya (misalnya) : LDR yang betul-betul stand alone atau komponen bukan suatu rangkaian elektronik.
2.3.3 Sensor Magnet
Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembaban, asap ataupun uap.
2.3.4 Sensor Sinar
Sensor sinar terdiri dari 3 kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Demikian pula dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi atau jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.
(22)
2.3.5 Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, di mana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera di antaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil.
2.3.6 Sensor Tekanan
Sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat, di mana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.
2.3.7 Sensor Kecepatan (RPM)
Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, di mana suatu porosatau object yang berputar pada suatui generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran objek. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.
(23)
2.3.8 Sensor Penyandi (Encoder)
Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, di mana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu.
2.3.9 Sensor Suhu
(24)
Terdapat 4 jenis utama sensor suhu yang umum digunakan, yaitu thermocouple (T/C, resistance temperature detector (RTD), termistor dan IC sensor. Thermocouple pada intinya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang disambungkan dan dilebur bersama, di mana terdapat perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai pembanding. RTD memiliki prinsip dasar pada tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan tingkat konsisten atau kestabilan yang tinggi pada pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan yang sering digunakan karena memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas. Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil. Sedangkan IC Sensor adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear.
2.5 Internet
Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan
(25)
Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
Atau dengan kata lain, definisi internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan orang-orang dan komputer-komputer diseluruh dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Internet dibentuk oleh jutaan komputer yang terhubung bersama dari seluruh dunia, memberi jalan bagi informasi (mulai dari text, gambar, audio, video, dan lainnya) untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama. Untuk dapat bertukar informasi, digunakan protokol standar yaitu Transmision Control Protocol dan internet Protocol yang lebih dikenal sebagai TCP/IP.
TCP (Transmission Control Protocol) bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data.
Untuk dapat ikut serta menggunakan fasilitas Internet, harus berlangganan ke salah satu ISP (Internet Service Provider) yang ada dan melayani daerah tersebut. ISP ini biasanya disebut penyelenggara jasa internet. Yang bisa menggunakan fasilitas dari Telkom seperti Telkomnet Instan, speedy dan juga layanan ISP lain seperti first media, netzip dan sebagainya.
Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses Internet dan penetrasi PC sudah cukup tinggi dengan di dukungnya Internet murah dan laptop
(26)
murah, hanya saja di Indonesia operator kurang fair dalam menentukan harga dan bahkan ada salah satu operator yang sengaja membuat “perangkap jebakan” agar supaya si pengguna Internet bayar lebih mahal sampai ber juta-juta rupiah, lainnya sekitar 42% dari akses Internet melalui fasilitas Public Internet Acces seperti warnet (warung internet), cybercafe, hotspot. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses internet adalah di kampus, di kantor, dan di toko-toko yang menyediakan akses wi-fi, seperti Wifi-cafe. Pengguna hanya perlu membawa laptop atau PDA, yang mempunyai kemampuan wi-fi untuk mendapatkan akses Internet.
Disamping menggunakan PC, kita juga dapat mengakses Internet melalui Handphone menggunakan Fasilitas yang disebut GPRS (General Packet Radio Service). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pen-setting-an GPRS pada ponsel tergantung dari operator (Telkomsel, Indosat, XL, 3) yang digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya kapasitas (per-kilobite) yang di-download.
2.5 E-mail
E-mail (electronic mail) adalah surat dalam bentuk elektronik. E-mail merupakan salah satu fasilitas atau aplikasi internet yang paling banyak digunakan dalam hal surat-menyurat. Hal ini dikarenakan e-mail merupakan alat komunikasi yang murah, cepat, dan efisien. Menggunakan e-mail memungkinkan kita untuk mengirimkan pesan dalam bentuk surat ke seluruh dunia dalam waktu yang sangat
(27)
cepat dan biaya yang murah. E-mail yang dikirimkan akan sampai ke alamat yang dituju sesaat e-mail tersebut dikirimkan. Biaya yang dikeluarkan pun hanyalah biaya untuk mengakses internet pada saat kita mengirimkan/membuka untuk menerima e-mail tersebut. Komunikasi menggunakan e-mail dilakukan dengan cara mengaktifkan pesan yang akan kita kirim pada software yang dikhususkan untuk keperluan ini, misalnya Microsoft Outlook.
2.5.1 Manfaat Atau Kegunaan E-Mail Media komunikasi
E-mail atau surat elektronik adalah media komunikasi yang biasa dilakukan secara personal atau umum (komunitas).
Media pengiriman
Dengan e-mail bisa melakukan pengiriman data ke seluruh dunia dan tentunya pengirim dan yang dikirimi data sama-sama menggunakan alamat e-mail, bukan alamat rumah. Tidak hanya itu, dengan menggunakan e-mail bisa mengirimkan data ke banyak orang hanya dalam hitung menit bahkan detik. Efektif, efisien, dan murah
Melakukan pengiriman data melalui e-mail sangat efektif, efisien, dan murah. Maksudnya, tidak perlu keluar rumah dan pergi ke kantor pos hanya untuk mengirim foto atau lamaran pekerjaan. Cukup melalui koneksi internet dan alamat e-mail, pengiriman akan cepat sampai ke alamat tujuan dan tidak perlu biaya mahal.
(28)
Media promosi
Bila memiliki usaha di internet atau bisnis online, bisa digunakan mengirimkan promosi produk ke para pelanggan dengan memanfaatkan daftar e-mail pelanggan yang ada.
Media informasi
Melalui e-mail, bias digunakan mendapatkan informasi-informasi terbaru dari seluruh dunia yang diinginkan dengan cara menjadi pelanggan informasi dari media yang ditentukan.
Membuat blog atau website
Dengan e-mail bias digunakan membuat blog dan website. Sosial media
Dengan e-mail, bias digunakan menjalin hubungan dengan teman atau orang lain. Baik menggunakan e-mail itu sendiri atau melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter dan google.
(29)
2.5.2 Macam-Macam Protokol Email A. IMAP (Internet Message Access Protocol)
IMAP (Internet Message Access Protocol) adalah protokol standar untuk mengakses atau mengambil e-mail dari server. IMAP memungkinkan pengguna memilih pesan e-mail yang akan ia ambil, membuat folder di server, mencari pesan e-mail tertentu, bahkan menghapus pesan e-mail yang ada. Kemampuan ini jauh lebih baik daripada POP (Post Office Protocol) yang hanya memperbolehkan kita mengambil atau download semua pesan yang ada tanpa kecuali.
Internet Message Access Protocol merupakan salah satu dari dua protokol penerimaan e-mail (e-mail retrieval protocol). Juga dikenal dengan singkatan IMAP, merupakan Internet protokol yang beroperasi pada Application layer. Dengan IMAP, mailbox dapat dibaca dan dikelola secara simultan (bersamaan) oleh sejumlah e-mail client berbeda. IMAP seringkali digunakan oleh sebagian besar pengguna Internet untuk men-download e-mail dari web mail server.
Awalnya disebut sebagai Interim Mail Access Protocol, versi IMAP pertama telah menjalani beberapa revisi sejak dibuat pada tahun 1986. Saat ini disebut sebagai Internet Message Access Protocol, versi IMAP ini merupakan versi IMAP keempat yang telah menjadi standar pada tahun 1994, dan dipublikasikan pada RFC 1730. Pop Office Protocol (POP) merupakan Internet protokol umum lainnya untuk e-mail retrieval. Sebagian besar e-mail server dan e-mail client mendukung baik IMAP dan POP sebagai pilihan lain terhadap protokol unik mereka sendiri.
Dibandingkan dengan POP, IMAP memiliki beberapa keunggulan termasuk kemampuan untuk memuat bagian dari e-mail ketimbang menunggu
(30)
semua attachment di dalamnya. IMAP juga dapat juga menerima konten pesan menggunakan mekanisme MIME. IMAP client juga cenderung tetap dapat terhubung dengan mail server dalam periode waktu yang lebih lama, yang dapat meningkatkan response time secara keseluruhan. Cara kerja IMAP adalah e-mail client melakukan koneksi ke server e-mail, lalu melakukan sinkronisasi folder. Apabila kita mengklik atau mengakses sebuah folder, maka daftar email berikut isinya juga di-download. Apabila kita menghapus sebuah e-mail, maka e-mail pada server juga dihapus. Dengan kata lain, protokol IMAP seakan-akan memindahkan semua isi mailbox kita ke e-mail client kita sendiri.
Pada dasranya Protokol IMAP ini dirancang agar user dapat mengakses e-mail pada mailbox serta dapat berinteraksi dengan server. PORT yang digunakan untuk protokol ini dalam bentuk TCP/IP yaitu pada PORT nomer 143. Protokol ini menggunakan koneksi yang terus menerus ke server. Ketika e-mail masuk maka akan melihat langsung di e-mail komputer client (dengan posisi online). Karena e-mail yang masuk ke server maka akan cepat masuk dan dapat segera dilihat juga di client. Seringkali lebih cepat prosesnya dibandingkan jika menggunakan web interface sendiri yang mirip seperti Blackberry.
Namun untuk menggunakan IMAP harus menggunakan koneksi Internet yang cukup baik atau dengan bandwidth yang lumayan besar. Bahkan dengan IMAP jika menggunakan 10 client interface web, misal menggunakan laptop, PC, Ponsel dan lain sebagainya maka semua akan memperlihatkan e-mail yang sama. Jika menggunakan banyak device untuk mengakses e-mail, maka pilihan yang tepat adalah menggunakan IMAP. Karena IMAP lebih baik dengan POP. Tapi IMAP biasanya digunakan untuk dalam jaringan LAN saja karena untuk kapasitas
(31)
jaringan kecil akan lebih maksimal, jika untuk kapasitas yang lebih besar lagi pilihan yang tepat adalah menggunakan Protokol POP3.
B. POP3 (Post Office Protocol version 3)
POP3 mungkin merupakan istilah yang cukup asing di telinga masyarakat. Akan tetapi, ternyata meskipun merupakan istilah yang asing di telinga masyarakat, POP3 adalah salah satu hal yang paling sering digunakan sehari–hari tanpa disadari. Ya, POP3 adalah sebuah protokol internet atau jaringan yang digunakan untuk mengambil surat elektronik atau e-mail dari server e-mail ke dalam device atau client e-mail yang dimiliki.
POP3 adalah kependekan dari Post Office Protocol versi 3. Sesuai dengan namanya, POP3 adalah sebuah protokol di dalam jaringan internet yang memiliki fungsi seperti bis surat, dan digunakan di dalam e-mail client yang kita miliki untuk mengambil dan membaca e-mail atau surat elektronik yang masuk.
Penggunaan e-mail atau surat elektronik ini tentu saja sudah tidak asing lagi bukan di telinga kita ketika e-mail masuk ke dalam inbox e-mail kita, disanalah POP3 bekerja dan memegang peranan yang sangat penting. Sama halnya dengan simple mail transfer protocol yang mengurusi tentang pengiriman dan penerimaan pesan atau email di jaringan internet, POP3 ini akan mengatur semua e-mail yang ada.
Seperti sudah dijelasakan sebelumnya, POP3 adalah sebuah protokol internet yang digunakan untuk mengakses e-mail atau surat elektronik yang masuk ke dalam e-mail client. Fungsi utama dari POP3 ini adalah untuk menyimpan sementara e-mail yang terkirim di dalam sebuah e-mail server, dan kemudian meneruskannya ke dalam e-mail client, dimana baru akan terespon
(32)
ketika e-mail tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak (dalam hal ini adalah mereka yang memegang username dan juga password dari alamat e-mail).
POP3 adalah protokol e-mail yang digunakan pada berbagai macam e-mail client, mulai dari aplikasi e-mail pada desktop, seperti Microsoft outlook, hingga aplikasi e-mail pada smartphone, misalnya Gmail, Ymail, dan sebagainya.
Dengan adanya protocol POP3 pada e-mail client ini, maka setiap surat atau e-mail yang sudah tertampung ke dalam e-mail server akan dimunculkan di dalam e-mail client dan akan dibuka ketika user memiliki hak akses atas surat atau e-mail tersebut.
Selain POP3 pada jaringan kompter, dalam hal yang berurusan dengan e-mail, terdapat pula protokol yang bernama SMTP. SMTP atau simple mail transfer protocol adalah protokol mail lainnya yang bekerja untuk mengirim e-mail. Lalu apa perbedaan antara SMTP ini dengan POP3. Perbedaan utama dari kedua jenis protokol ini adalah dari fungsi utama yang dimiliki oleh keduanya.
Apabila POP3 adalah protokol surat elektronik yang digunakan untuk menerima e-mail dan menyimpannya di dalam sebuah e-mail server sampai ada user yang memiliki hak akses membukanya, maka SMTP adalah sebuah protokol e-mail yang digunakan untuk mengirimkan surat atau e-mail ke dalam web server. Jadi, alur protocol yang digunakan dalam proses pengiriman email adalah sebagai berikut :
User 1 menuliskan e-mail terkirim ke dalam e-mail server menggunakan STMP (simple mail transfer protocol) kemudian e-mail yang sudah tersimpan ke dalam e-mail server akan masuk ke dalam e-mail client dari user 2 (penerima)
(33)
dengan menggunakan POP3, user 2 atau penerima e-mail dapat membuka dan melihat e-mail dari aplikasi e-mail client, juga menggunakan protokol POP3.
Kira–kira seperti itulah penggunaan dan alur penerimaan e-mail menggunakan protokol POP3. Dari cara kerja yang sudah disebutkan di atas, maka bisa disimpulkan bahwa POP3 juga SMTP adalah dua protokol yang bekerja secara berdampingan dalam proses pengiriman dan juga penerimaan e-mail. Hal ini membuat proses pengiriman dan penerimaan e-mail dilakukan oleh dua protokol yang berbeda.
C. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
SMTP sendiri merupakan kependekan dari Simple Mail Transfer Protocol. Apabila kita artikan secara harafiah, maka bisa dikatakan bahwa SMTP merupakan sebuah protokol yang digunakan untuk melakukan proses pengiriman dan penerimaan (proses transfer sebuah surat secara elektronik), namun dengan menggunakan sebuah acara teknis yang simple dan mudah untuk dipaham dan diimplementasikan.
Akan tetapi, ternyata dalam pengaplikasiannya, SMTP hanyalah digunakan untuk membantu user mengirimkan surat elektronik kepada penerima. Jadi dengan menggunakan protokol SMTP ini, maka sebagai seorang user dapat mengirimkan pesan elektronik atau e-mail kepada penerima.
SMTP sendiri pertama kali mulai didefinisikan oleh RCF pada tahun 1982, yang juga dikenal dengan nama STD 10. Hingga saat ini, protokol SMTP ini sudah diperbaharui, dan perbaharuan terakhirnya adalah pada tahun 2008, yang dilakukan oleh RFC 5321. Sama seperti beberapa protokol aplikasi internet lainnya yang banyak digunakan, seperti HTTP misalnya, SMTP juga
(34)
menggunakan protokol TCP dalam internet untuk dapat bekerja, dengan spesialisasi sebagai pengirim surat elektronik atau e-mail.
Untuk bisa lebih memahami mengenai SMTP dalam proses pengiriman sebuah e-mail, maka ada baiknya kita juga mempelajari mengenai cara kerja dari SMTP ini di dalam proses pengiriman surat elektronik atau e-mail. Cara kerja dari protokol SMTP ini pada dasarnya sangatlah sederhana. Prinsip dasar dan prinsip utama dari penggunaan SMTP ini adalah bahwa terdapat sebuah e-mail server yang bertugas sebagai penampung sementara surat elektronik, sebelum dikirmkan ke alamat e-mail penerima.
Jadi, ketika user akan mengirimkan sebuah surat elektronik, maka surat elektronik tersebut yang dikirmkan oleh user akan menggunakan protokol SMTP, sehingga surat tersebut kemudian akan masuk ke dalam e-mail server, untuk dicocokkan dengan alamat e-mail penerima. Ketika alamat e-mail penerima sudah terdeteksi cocok, maka surat elektronik atau e-mail tersebut kemudian dikirimkan ke alamat mail yang dituju, dan pengirim akan memperoleh notifikasi bahwa e-mail sudah dikirimkan ke alamat e-e-mail.
Apabila kita melihat hal ini, maka cara kerja SMTP ini persis seperti cara kerja kotak pos atau bis surat yang dulu sering kita gunakan untuk mengirimkan surat dari kota ke kota. SMTP bisa kita analogikan sebagai sebuah bis surat atau kotak pos. Ketika kita akan mengirimkan surat, maka kita akan memasukkan surat kita ke dalam kotak pos tersebut, dan tukang pos akan mengambil surat untuk dimasukkan ke dalam kantor pos, disortir, lalu kemudian dikirimkan ke alamat yang tertera pada surat tersebut.
(35)
Satu–satunya perbedaan antara penggunaan protokol SMTP dengan analogi kotak pos ini hanyalah terdapat pada kecepatan dan tipe surat yang digunakan. Apabila ketika menggunakan kotak pos, kita mengirimkan surat secara fisik, maka pada SMTP, kita mengirimkan surat secara elektronik, yang mana waktu pengiriman pun jauh lebih cepat. Meski berbeda, namun demikian hal ini menunjukkan bahwa ketika kita mengirimkan sebuah e-mail, e-mail yang kita kirim tersebut akan melewati beberapa proses yang sama seperti ketika kita mengirimkan surat biasa menggunakan jasa pos.
Protokol SMTP sendiri bisa kita akses dan kita gunakan berkat bantuan ISP atau internet service provider yang kita gunakan. Kebanyakan internet service provider sudah menambahkan fitur pengiriman e-mail melalui SMTP, sehingga kita bisa mengirimkan e-mail menggunakan protokol ini.
2.6 Raspberry Pi
Raspberry Pi, sering juga disingkat dengan nama Raspi, adalah komputer papan tunggal (Single Board Circuit atau SBC) yang memiliki ukuran sebesar kartu kredit. Raspberry Pi bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti spreadsheet, game, bahkan bisa digunakan sebagai media player karena kemampuannya dalam memutar video high definition. Raspberry Pi dikembangkan oleh yayasan nirlaba, Rasberry Pi Foundation yang digawangi sejumlah developer dan ahli komputer dari Universitas Cambridge, Inggris.
Ide dibalik komputer mungil ini diawali dari keinginan untuk mencetak generasi baru programer, pada 2006 lalu. Seperti disebutkan dalam situs resmi Raspberry Pi Foundation, waktu itu Eben Upton, Rob Mullins, Jack Lang, dan
(36)
Alan Mycroft, dari Laboratorium Komputer Universitas Cambridge memiliki kekhawatiran melihat kian turunnya keahlian dan jumlah siswa yang hendak belajar ilmu komputer. Mereka lantas mendirikan yayasan Raspberry Pi bersama dengan Pete Lomas dan David Braben pada 2009. Tiga tahun kemudian, Raspberry Pi Model B memasuki produksi masal. Dalam peluncuran pertamanya pada akhir Febuari 2012 dalam beberapa jam saja sudah terjual 100.000 unit. Kini, sekitar dua tahun kemudian, Rasberry Pi telah terjual lebih dari 2,5 juta unit ke seluruh dunia.
Raspberry Pi memiliki dua model yaitu model A dan model B. Secara umum Raspberry Pi Model B, 512MB RAM. Perbedaan model A dan B terletak pada memory yang digunakan, model A menggunakan memory 256 MB dan model B 512 MB. Selain itu model B juga sudah dilengkapai dengan ethernet port (kartu jaringan) yang tidak terdapat di model A. Desain Raspberry Pi didasarkan seputar SoC (System-on-a-chip) Broadcom BCM2835, yang telah menanamkan prosesor ARM1176JZF-S dengan 700 MHz, VideoCore IV GPU, dan 256 Megabyte RAM (model B). Penyimpanan data didisain tidak untuk menggunakan hard disk atau solid-state drive, melainkan mengandalkan kartu SD (SD memory card) untuk booting dan penyimpanan jangka panjang. Raspberry Pi merupakan komputer mini yang sangat murah, harganya hanya 25 dollar AS untuk Model A adapun 35 dollar AS utuk Model B per unit.
(37)
Raspberry Pi 2 merupakan salah satu tipe dari beberapa tipe Raspberry Pi yang ada. Raspberry Pi 2 terdiri atas dua bagian utama, yaitu :
2.6.1 Bagian Hardware
Berupa papan yang berisi I/O, seperti pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 Board Raspberry Pi 2
Spesifikasi dan keunggulan Raspberry Pi 2 dapat dilihat pada gambar 2.8 di bawah ini :
(38)
Gambar 2.6 Spesifikasi Raspberry Pi 2 (www.adafruit.com)
2.6.2 Bagian Software
Raspberry Pi 2 dibuat menggunakn open source yang berbasis Debian. Dimana Debian adalah sistem operasi berbasis open source yang di kembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarelawan yang ingin mengembangkan Debian. OS Debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga lebih suka disebut dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem Operasi ini yang menggunakan kernel Linux yang merupakan salah satu distro paling populer dengan kestabilannya. Rata-rata distro turun dari debian adalah yang paling banyak digunakan di dunia. Contohnya : Ubuntu, Linux Mint dan Backtrack.
Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Mudock seorang mahasiswa dari Universitas Purde Amerika serikat, Pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama
(39)
Debian sendiri adalah singkatan yang berasal dari kombinasi nama Ian Murdock (sang pembuat Debian) dengan mantan kekasihnya Debra Lynn, dan kemudian disingkat menjadi "DEBIAN". Debian memiliki beberapa versi yaitu :
1.1 Buzz (17 Juni 1998) 1.2 Rex (12 Desember 1996) 1.3 Bo (5 juni 1997)
2.0 Hamm (24 juli 1998) 2.1 Slink (9 Maret 1999) 2.2 Potato (15 Agustus 2000) 3.0 Woody (19 Juli 2002) 3.1 Sarge (6 juni 2005) 4.0 Etch (8 April 2007) 5.0 Lenny (15 Februari 2009) 6.0 Squeeze (6 Februari 2011) 7.0 Wheezy (4 Mei 2013) 8.0 Jessie (25 April 2015)
(40)
Untuk bahasa pemograman pada Raspberry Pi 2 penulis menggunakan bahasa pemograman Python. Python adalah sebuah bahasa pemrograman yang mudah di pelajari dan ampuh. Python memiliki struktur data tingkat tinggi yang efisien dan pendekatan terhadap Pemrograman Berorientasi Objek (OOP) yang sederhana namun efektif. Sintak Python yang elegan dan typing dinamika, bersama-sama dengan sifatnya yang terinterpreter, menjadikan Python bahasa yang ideal untuk pemrogramman scripting dan rapid application development dalam berbagai bidang dan hampir semua platfrom.
Python adalah salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang bersifat intrepreter, interaktif, object oriented dan dapat beroprasi di hampir semua platfrom, Seperti keluarga UNIX, Mac, Windows, OS/2 ataupun yang lain. Sebagai bahasa tinggat tinggi Python termasuk salah satu bahasa pemrograman yang mudah di pelajari karena syntaks yang jelas dan elegan, di kombinasikan dengan penggunaan module-module siap pakai dan struktur data tingkat tinggi yang efisien.
Nama Python berasal dari salah satu acara komedi tahun 70-an yang disiarkan oleh BBC. Menurut pembuat bahasa Python, Guido van Rossum (http://www.python.org/~guido/), nama Python dipakai untuk memberikan suatu nama yang unik, pendek, dan sedikit misterius. Oleh karena itu Python sama sekali tidak berhubungan dengan salah satu reptil buas.
Python lahir pada tahun 1991 di ciptakan oleh Guido Van Rossum. sejak di luncurkan sebagai public domain pada tahun 1992, bahasa pemrograman ini berkembang dengan dukungan komunitas pengguna dan pengembang seperti
(41)
Python Softwar Activity, Internet Newsgroup, comp.lang.python dan organisasi informal lainnya.
Python merupakan bahasa pemrogramman yang freeware tidak ada batasan dalam penyalinannya atau mendistribusikannya. Paket Python terdiri atas source code, debugger dan profiler, fungsi sistem, GUI (antar muka pengguna grafis) dan basis datanya.
Python dapat digunaka untuk pemrograman yang memerlukan dinamisme tinggi. Waktu pengembangan yang cepat, Aplikasi skala besar yang yang memerlukan orientasi objek dan juga fleksibelitas yang tinggi. Python bisa di gunakan untuk membuat banyak aplikasi, mulai dari aplikasi perkantoran, aplikasi web, simulasi yang memerlukan tingkat tinggi, Administrasi sistem operasi.
Kelebihan Python adalah mudah di gunakan dan merupakan bahasa pemrograman yang menawarkan jauh lebih banyak struktur dan dukungan pada program besar di bandingkan yang di milik oleh Shell. Di sisi lain, Python juga menawarkan lebih banyak pengecekan kesalahan di bandingkan C dan merupakan bahasa pemrogramman tingkat tinggi yang built-in seperti di list dan dictionary yang fleksibel, yang memerlukan waktu berhari-hari untuk di implementasikan secara efisien dalam C di karenakan tipe datanya yang lebih umum. Python dapat di aplikasikan ke ruang lingkup permasalahan yang jauh lebih luas di bandingkan AWK dan bahkan Perl.
Python memungkinkan kita untuk membagi-bagi program menjadi modul-modul yang dapat di gunakan kembali dalam program Python lainnya. Python mempunyai koleksi besar modul-modul standar yang dapat digunakan sebagai dasar bagi program atau sebagai contoh untuk awal mempeljari cara memprogram
(42)
dengan Python. Terdapat juga modul build-in yang menyediakan fasilitas, seperti I/O file, system call, socket dan bahkan antarmuka untuk GUI toolkit seperti tkinter.
Python adalah bahasa diinterpretasi, sehingga dapat menghemat cukup banyak waktu dalam proses pengembangan program karena tidak adanya tahap kompilasi dan linking. Python juga memungkinkan kita untuk menulis program yang sangat ringkas dan terbaca. Program yang di tuliskan dengan Pytohn biasanya lebih singkat di banding perdananya dalam C/C++ karena beberapa alasan berikut:
Tidak ada tahap kompilasi dan penyambungan(link). Keuntungan : kecepatan perubahan pada masa pembuatan sistem aplikasi.
Tidak ada deklarasi tipe data. Keuntungan : program menjadi lebih sederhana, singkat dan lebih fleksibel.
Managemen memori otomatis. Keuntungan : kumpulan sampah memori sehingga dapat menghindari pencatatan code.
Tipe data dan operasi tinggkat tinggi. Keuntungan : kecepatan pembuatan sistem aplikasi mengunakan tipe obyek yang telah ada.
Pemrogramman berorientasi objek. Keuntungan : pengstrukturan kode dan pengunaaan kembali integrasi c++
Pelekatan dan perluasan dalam C. Keuntungan : integrasi C. sistem bahasa campuran.
Kelas modul dan eksepsi. Keuntungan : dukungan pemrograman skala besar secara modular.
(43)
Pemuatan dinamis modul C. Keuntungan : ekstensi yang sederhana serta berkas biner yang lebih kecil.
Pemuatan kembali secara dinamis modul Python. Keuntungan : memodifikasi aplikasi tanpa menghentikannya.
Model objek universal kelas 1. Keuntungan : Fewer restriction dan spesial case rules.
Interaksi, dinamis dan alamiah. Keuntungan : incrimentas development dan testing
Akses hingga informasi interpreter. Keuntungan : metaprogramming dan introspetive object.
Portabilitas secara luas. Keuntungan : pemrograman antar platform tanpa ports.
Kompilasi untuk portable kode byte. Keuntungna : kecepatan eksekusi, melindungi kode sumber.
Antarmuka terpasang untuk pelayanan keluar. Keuntungan : perangkat bantu, GUI, persistence, database dan lain sebagainya.
Secara jujur, python merupakan gabungan dari berbagai kelebihan yang di bawah dari bahasa pemrogramman lainnya, termausk element dari C, C++, Module-3, ABC, Icon Dan lainnya.
Python memilik sebuah website resmi, yaitu http://www.python.org yang berisis segala sesuatu yang berhubungan dengannya dan seharusnya menjadi tempat persinggahan pertama bagi para pythonia.
Untuk memeproleh source code dari interpreter Python silah mengambilnya dari http://www.python.org/ sedangkan source code terbaru yang
(44)
berada dalam versi pengembangnya bisa diambil dari http://python.sourceforge.net/ melalui anonymouse CVS.
Untuk memperoleh dokumentasi-dokumentasi Python, silahkan mengunjungi http://www.python.org/doc/ dokumentasi tersedia untuk di baca dan di-download dalam berbagai format.
Berita terbaru seperti buku-buku Python, mailing list, mirror download site, FAQ lengkap, ataupun masalah seputar lisensi, juga bisa diperoleh dari website resmi Python tersebut.
Gambar 2.8 Tampilan Software Python
2.7 Sensor PIR (Passive Infra Red)
Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
Sensor PIR adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak
(45)
memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
Gambar 2.9 Sensor PIR
Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.
(46)
2.7.1 Bagian sensor PIR : Lensa Fresnel
Penyaring Infra Merah Sensor Pyroelektrik Penguat Amplifier Komparator
Sensor PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak. Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh sensor pyroelectric yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan sensor pyroelectic yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Sensor PIR bisa menghasilkan arus listrik, karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.
Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja. Hal ini disebabkan karena adanya IR Filter yang menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif. IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor.
(47)
Jadi, ketika seseorang berjalan melewati sensor, sensor akan menangkap pancaran sinar inframerah pasif yang dipancarkan oleh tubuh manusia yang memiliki suhu yang berbeda dari lingkungan sehingga menyebabkan material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh sinar inframerah pasif tersebut. Kemudian sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus tersebut yang kemudian dibandingkan oleh comparator sehingga menghasilkan output.
Ketika manusia berada di depan sensor PIR dengan kondisi diam, maka sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Panjang gelombang yang konstan ini menyebabkan energi panas yang dihasilkan dapat digambarkan hampir sama pada kondisi lingkungan disekitarnya. Ketika manusia itu melakukan gerakan, maka tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar inframerah pasif dengan panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas berbeda yang menyebabkan sensor merespon dengan cara menghasilkan arus pada material pyroelectric dengan besaran yang berbeda beda. Karena besaran yang berbeda inilah comparator menghasilkan output.
Jadi sensor PIR tidak akan menghasilkan output apabila sensor ini dihadapkan dengan benda panas yang tidak memiliki panjang gelombang inframerah antar 8 sampai 14 mikrometer dan benda yang diam seperti sinar lampu yang sangat terang yang mampu menghasilkan panas, pantulan objek benda dari cermin dan suhu panas ketika musim panas.
(48)
Gambar 2.10 Arah Jangkauan Sensor PIR
Gambar 2.11 Jangkauan Sensor PIR Dari Berbagai Sisi
Tabel 2.1 Spesifikasi Sensor PIR Jangkauan Power
Supply
Output Hight Voltage
Output Pulse Width
(49)
Max 5m pada sudut 00
5V 5V 0.5 sec
2.8 WebCam
WebCam adalah kamera video sederhana berukuran relatif kecil. sering digunakan untuk konferensi video jarak jauh atau sebagai kamera pemantau. WebCam pada umumnya tidak membutuhkan kaset atau tempat penyimpanan data, data hasil perekaman yang didapat langsung ditransfer ke komputer.
Defenisi yng lain tentang WebCam adalah sebuah periferal berupa kamera sebagai pengambil citra atau gambar dan mikropon (optional) sebagai pengambil suara atau audio yang dikendalikan oleh sebuah komputer atau oleh jaringan komputer. Gambar yang diambil oleh WebCam ditampilkan ke layar monitor, karena dikendalikan oleh komputer maka ada interface atau port yang digunakan untuk menghubungkan WebCam dengan komputer atau jaringan. Ada beberapa orang mengartikan WebCam sebagai Web pages + Camera, karena dengan menggunakan WebCam untuk mengambil gambar video secara aktual bisa langsung di upload bila komputer yang mengendalikan terkoneksi internet.
Webcam (singkatan dari web camera), merupakan sebutan bagi kamera real-time (bermakna keadaan pada saat ini juga) yang gambarnya bisa diakses atau dilihat melalui internet , program instant messaging seperti Yahoo Messenger , AOL Instant Messenger (AIM), Windows Live Messenger, dan Skype .Istilah "WebCam" mengarah pada jenis kamera yang digunakan untuk kebutuhan layanan berbasis web.
(50)
Gambar 2.12 WebCam
2.9 Kabel Jumper
Jumper adalah sebuah penghubung sirkuit elektrik yang digunakan untuk menghubungkan ataupn memutuskan pada suatu sirkuit
(51)
40 3.1 Metode Penelitian
Berikut merupakan gambar Blok Diagram pada sistem yang akan dibuat :
Gambar 3.1 Blok Diagram
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Studi Literatur
Merupakan langkah yang bertujuan untuk mencari teori sehingga membantu dalam pembuatan sistem. Langkah ini dilakukan dengan metode wawancara pada dosen dan membaca literatur yang berasal dari internet maupun buku-buku yang ada.
2. Perancangan dan Pembuatan Perangkat Lunak
Untuk pembuatan perangkat lunak menggunakan Raspberry Pi 2. 3. Pengujian Sistem
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan sistem berjalan dengan sempurna sesuai dengan keinginan. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian hardware
(52)
dan software. Ketika mengalami kesalahan pada pengujian, maka sistem akan diperbaiki sampai berjalan sesuai dengan keinginan.
4. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan ini dilakukan setelah semua prosedur penelitian selesai dilakukan. Pelaporan ini dilakukan secara mendetail agar dapat dijadikan literatur bagi yang ingin mengembangkannya.
Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membuat sebuah alat yang mampu menjadi sistem keamanan di dalam rumah mengguanakan sensor PIR berbasis e-mail pada Raspberry P 2i. Sensor PIR akan mendeteksi adanya gerakan yang akan mengirimkan sinyal kepada Raspberry Pi 2.
Raspberry Pi 2 akan memproses data masukan dari sensor PIR yang mendeteksi gerakan. Kemudian Raspberry Pi 2 akan dipogram, apabila sensor PIR mendeteksi gerakan, maka selanjutnya Raspberry PI 2 akan memberi perintah kamera untuk mengambil gambar, kemudian hasil gambar tersebut akan dikirim oleh Raspberry Pi 2 ke e-mail tujuan. Sistem ini dapat digunakan untuk memonitor sebuah rumah yang kosong, kemudian bila ada orang yang masuk rumah kamera akan mengambil gambar dan Raspberry Pi 2 yang terhubung oleh internet akan mengirimkan pesan tersebut ke e-mail yang digunakan pemilik rumah.
3.2 Prosedur Penelitian
Prosedur ini menjelaskan tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian seperti pada gambar 3.2.
(53)
Gambar 3.2 Flowchart Proses Penelitian Sistem Keamanan Rumah Berbasis E-Mail
1. Proses dimulai ketika sistem mengecek apakah sensor PIR aktif, bila sensor aktif. Sensor PIR akan mendeteksi apakah ada gerakan di ruangan itu atau tidak.
2. Bila ada gerakan Sensor PIR akan memberikan pemberitahuan ke Raspberry Pi 2.
(54)
3. Kemudian Raspberry Pi 2 memberi perintah ke kamera (dalam hal ini adalah raspberry cam) untuk mengambil foto.
4. Foto tersebut akan berbentuk file dengan format .jpg yang disimpan di folder yang sama dengan progam.
5. Setelah pengambilan foto, Raspberry Pi 2 akan melakukan pengiriman file dan pemberitahuan ke e-mail yang dituju untuk memberitahu pemilik rumah bila ada seseorang di ruangan.
6. Kemudian setelah pengiriman e-mail siklus akan kembali lagi ke sensor PIR untuk mengecek apakah di ruangan ada gerakan apa tidak.
3.3 Perancangan Perangkat Keras
Gambar 3.3 Gambar Perancangan
3.3.1 Perancangan Sensor PIR
Untuk dapat mendektsi gerakan, maka dibutuhkan sensor. Sensor yang digunakan pada rancang bangun sistem keamanan rumah berbasis e-mail menggunakan sensor PIR pada Raspberry Pi 2 ini adalah passive infra red. Sensor ini menerima radiasi infra red dari luar, dimana data dari sensor berupa
(55)
single bit digital. Dengan demikian bila ada gerakan maka sensor akan menerima pembacaan data yang berbeda dari sebelumnya. Adapun perancangan rangkaian sensor PIR ditunjukkan pada gambar 3.4
Gambar 3.4 Hubungan Rangkaian Sensor PIR dan Raspberry Pi 2
3.3.2 Perancangan Kamera ke Raspberry Pi 2
Agar alat dapat mengambil gambar bila sensor PIR mendeteksi adanya gerakan, maka diperlukanlah kamera. Kamera yang digunakan bisa berbagai macam asal Raspberry Pi 2 bisa mendeteksi driver dari kamera yang digunakan. Sementara dalam penelitian ini penulis menggunakan Raspberry Cam bukan webcam biasa, raspberry Cam digunakan untuk menganggulangi bila Raspberry Pi 2 tidak bisa mendeteksi driver dari raspberry Cam. Raspberry cam dihubungkan dengan Raspberry Pi 2 mengunakan kabel CSI (Camera Serial Interface) yang dimana di Raspberry Pi 2 telah disediakan slot untuk kabel CSI. Penulis menggunakan Raspberry Cam dikarenaka Raspberry Cam memiliki kamera berlensa 5MP yang lebih jernih dari pada webcam biasa. Adapun perancangan kamera ditunjukkan pada gambar 3.5
(56)
Gambar 3.5 Hubungan Kamera Dengan Raspberry Pi 2
3.3.3 Perancangan Penghubungan Internet ke Raspberry Pi 2
Agar alat bisa mengirimkan e-mail maka Raspberry Pi 2 harus dihubungkan dengan internet. Raspberry Pi 2 sendiri bisa dihubungkan ke internet melaui dua cara yaitu dengan koneksi LAN yang menggunakan kabel UTP konektor RJ-45 (8P8C) dan juga sama dengan Raspberry Cam dimana Raspberry Pi 2 memiliki port tersendiri yang digunakan untuk koneksi LAN. Seperti yang dijelaskan di atas terdapat 2 cara, bila yang pertama menggunakan koneksi LAN maka cara yang lainnya menggunakan wi-fi dimana Raspberry Pi 2 memerlukan wi-fi dongle. Dimana port untuk wi-fi dongle juga disediakan oleh Raspberry Pi 2, yaitu melalu port USB. Tetapi dalam penelitian ini penulis lebih mengutamakan menggunakan koneksi LAN dikarenakan kestabilan kecepatannya. Adapun perancangan menghubungkan Raspberry Pi 2 ke internet ditunjukkan pada gambar 3.6
(57)
Gambar 3.6 Hubungan Internet Dengan Raspberry Pi 2
3.4 Perancangan Perangkat Lunak
Dari perancangan sistem diatas, selain perancangan hardware juga dibutuhkan perancangan perangkat lunnak untuk menjalankan perancangan hardware yang telah dibuat. Perangkat lunak ini terdiri dari beberapa algoritma perancangan dari sistem yang ditangani oleh software.
(58)
3.4.1 Algoritma Pendeteksian Gerakan
Gambar 3.7 Flowchart Pendeteksian Gerakan Oleh Sensor PIR
Seperti yang dilihat pada gambar 3.7 flowchart bekerja melalui pengulangan yang tak terhingga, di flowchart ini sensor PIR mendeteksi adanya gerakan apa tidak, bila tidak ada gerakan maka sensor tidak melakukan apapun. Ketika ada gerakan dan tertangkap oleh sensor maka Raspberry Pi 2 akan memberi perintah ke kamera.
(59)
Gambar 3.8 Program Dimana Sensor PIR Mendeteksi Gerakan
Gambar 3.9 Program Dimana Sensor PIR Tidak Mendeteksi Gerakan
Seperti yang terlihat dari gambar 3.8 dan 3.9 Sensor PIR bekerja dengan sistem BOOLEAN dimana bila ada gerakan maka sensor bernilai true bila tidak maka sensor bernilai false.
3.4.2 Algoritma Pengambilan Foto dan Pengiriman E-mail
(60)
Seperti yang bisa dilihat flowchart gambar 3.10 merupakan lanjutan dari flowchart gambar 3.7. Dan seperti yang bisa dilihat setelah sensor PIR mendeteksi gerakan maka Raspberry Pi 2 memerintahkan kamera Setiap untuk mengambil foto. Setelah pengambilan foto, Raspberry Pi 2 melalui Python akan mengirim foto ke e-mail yang dituju. Bila email tidak terkirim maka akan ada pemberitahuan sama halnya bila email terkirim maka juga akan ada pemberitahuannya juga.
(61)
50
Pengujian sistem dilakukan mulai dari pengujian terhadap perangkat lunak dan perangkat keras dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui komponen–komponen dari sistem tersebut apakah sistem berjalan dengan baik. Perlengkapan yang digunakan dalam pengujian ini dapat dilihat dalam gambar 4.1.
Gambar 4.1 Tampilan Perlatan Yang Digunakan Untuk Pengujian
4.1 Pengujian Raspberry Pi 2
Pengujian Raspberry Pi 2 dilakukan dengan menggunakan operating system RASPBIAN yang berbasis Linux Debian. PROGAM Win32DiskImager merupakan freeware yang digunaan untuk menginstall operating system Raspberry Pi 2 pada kartu memori micro SD Raspberry Pi 2.
(62)
4.1.1 Tujuan Pengujian Raspberry Pi 2
Pengujian ini dilakuakn untuk membuat Raspberry Pi 2 dapat digunakan dan berfungsi dengan baik, serta dapat mengirimkan e-mail yang dituju menggunakan software yang sudah tersedia dari operating system yang digunakan.
4.1.2 Alat Yang Digunakan Pengujian Raspberry Pi 2
Untuk melakukan percobaan ini maka diperlukan beberapa alat sebagai berikut.
a. Power Adapter b. Micro SD 32Gb c. Raspberry Pi 2
d. Komputer atau Laptop e. Software Win32DiskImager
4.1.3 Prosedur Pengujian Raspberry Pi 2 Prosedur pengujian :
a. Download terlebih dahulu image operting system Raspberry Pi 2 di https://www.raspberrypi.org/download/raspbian/
b. Lalu download WinDiskImager untuk memasukkan file image kedalam micro SD. https://sourceforge.net/projects/win32diskimager/
c. Mengubungkan micro SD ke dalam komputer atau laptop yang sudah terinstall win32diskimager dan image raspbian.
(63)
d. Membuka software Win32DiskImager dan tekan icon folder dan pilih image raspbian lalu tekan “Open” pada kotak dialog “select disk image”
e. Pada pilihan “Device”, pilih driver letter dan nama sesuai dengan micro SD,
lalu tekan “Write” untuk menulis data pada driver tersebut, lalu akan keluar konfirmasi kotak dialog untuk memformat isi dari driver tersebut.
Gambar 4.2 Tampilan Software Win32DiskImager
Gambar 4.3 Tampilan Proses Write Software Win32DiskImager
4.1.4 Hasil Pengujian Raspberry Pi 2
Pada gambar 4.3 terdapat proses write hal ini menandakan bahawa Win32DiskImager sedang melakukan penulisan data operating system kedalam
(64)
micro SD. Dengan demikian maka Raspberry Pi 2 dapat digunakan dengan menggunakan micro SD yng sudah terdapat data operatinv system raspbian pada pengerjaan Tugas Akhir ini.
Gambar 4.4 Win32DiskImager Selesai Menulis Pada Micro SD
4.2 Pengujian Sensor PIR Dengan Raspberry Pi 2
Pengujian sensor PIR dengan raspberry pi 2 dilakukan dengan cara menghubungkan sensor PIR ke raspberry pi 2 dengan menggunakan kabel jumper female to female.
4.2.1 Tujuan Pengujian Sensor PIR Dengan Raspberry Pi 2
Pengujian ini dilakukan untuk membuat sensor PIR dapat terhubung ke Raspberry Pi 2 dengan baik, serta untuk menguji apakah Raspberry Pi 2 dapat berfungsi dengan baik. Juga untuk mendetesi apakah sensor PIR bisa mendeteksi gerakan dan juga untuk mengetahui apakah sensor PIR bisa terhubung dengan baik ke Raspberry Pi 2.
(65)
4.2.2 Alat Yang Digunakan Pengujian Sensor PIR Dengan Raspberry Pi 2 Alat yang digunakan antara lain :
a. Raspberry Pi 2 b. Sensor PIR
c. Kabel jumper female to female
4.2.3 Prosedur Pengujian Sensor PIR Dengan Raspberry Pi 2 a. Hubungkan Sensor PIR dengan kabel jumper.
b. Lalu hubungkan kabel jumper ke Raspberry Pi 2 sesuai dengan datasheetnya, berarti VCC dari sensor PIR harus dengan VCC Rapsberry Pi 2 dan seterusnya. Untuk tugas akhir ini data dari sensor PIR saya hubungkan dengan port GPIO 4.
Gambar 4.5 Datasheet Rpi GPIO Header dan Pin Raspberry Pi 2
c. Buka Progam Python di Raspberry Pi 2 d. Lalu buat progam sebagai berikut.
(66)
Gambar 4.6 Progam Untuk Mencoba Sensor PIR
Gambar 4.7 Sensor PIR Dihubungkan Dengan Raspberry Pi 2
4.2.4 Hasil Pengujian Sensor PIR Dengan Raspberry Pi 2
Pada gambar 4.7 menunjukkan bahwa sensor PIR dihubungkan ke port yang yang benar dan juga bekerja dengan sangat baik seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.1
(67)
Progam diatas adalah progam untuk mencoba sensor PIR dimana untuk mencoba progam kita memerlukan modul yaitu Rpi.GPIO yang digunakan agar data dari sensor PIR dapat diterima oleh Raspberry Pi 2 dan time yang digunakan untuk delay.
Penulis juga memberikan beberapa perintah progam yang terdengar awam oleh orang awam, diantaranya. GPIO.setmode digunakan untuk mensetting agar Raspberry Pi 2 hanya membaca data dari pin Broadcom SOC Channel. Dimana di datasheet yang ditunjukkan oleh gambar 4.5 memiliki warna hijau. Untuk perintah GPIO.setwarning digunakan agar bila pin yang dihubungkan dari sensor PIR salah, maka progam akan membaca false. Untuk perintah GPIO.setup digunakan untuk pin mana yang digunakan menerima data dari sensor PIR dan di tugas akhir ini penulis menggunakan pin GPIO 4. Untuk perintah while True digunakan agar progam melakukan pengulangan sebanyak-banyaknya atau dengan kata lain melakukan pengulanagn tidak terhingga. Untuk menghentikan progam cukup tekan Ctrl+C yang merupakan key dari perintah KeybroadInterrupt.
(68)
Tabel 4.1 Hasil Dari Pengambilan Sampel Pada Siang Hari Atau Lampu Menyala Dengan Sudut Pengambilan 0Derajat.
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Ya
3 3m Ya
4 4m Ya
5 5m Ya
6 6m Tidak
7 7m Tidak
Tabel 4.2 Hasil Dari Pengambilan Sampel Pada Siang Hari Atau Lampu Menyala Dengan Sudut Pengambilan 10Derajat.
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Ya
3 3m Ya
4 4m Ya
5 5m Ya
6 6m Tidak
(69)
Tabel 4.3 Hasil Dari Pengambilan Sampel Pada Siang Hari Atau Lampu Menyala Dengan Sudut Pengambilan 20Derajat.
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Ya
3 3m Ya
4 4m Ya
5 5m Ya
6 6m Tidak
7 7m Tidak
Tabel 4.4 Hasil Dari Pengambilan Sampel Pada Siang Hari Atau Lampu Menyala Dengan Sudut Pengambilan 30Derajat.
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Ya
3 3m Ya
4 4m Ya
5 5m Ya
6 6m Tidak
(70)
Tabel 4.5 Hasil Dari Pengambilan Sampel Pada Siang Hari Atau Lampu Menyala Dengan Sudut Pengambilan 40Derajat.
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Ya
3 3m Ya
4 4m Ya
5 5m Tidak
6 6m Tidak
7 7m Tidak
Tabel 4.6 Hasil Dari Pengambilan Sampel Pada Siang Hari Atau Lampu Menyala Dengan Sudut Pengambilan 50Derajat.
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Ya
3 3m Ya
4 4m Tidak
5 5m Tidak
6 6m Tidak
(71)
Tabel 4.7 Hasil Dari Pengambilan Sampel Pada Siang Hari Atau Lampu Menyala Dengan Sudut Pengambilan 60Derajat.
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Ya
3 3m Tidak
4 4m Tidak
5 5m Tidak
6 6m Tidak
7 7m Tidak
Tabel 4.8 Hasil Dari Pengambilan Sampel Pada Siang Hari Atau Lampu Menyala Dengan Sudut Pengambilan 70Derajat.
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Tidak
3 3m Tidak
4 4m Tidak
5 5m Tidak
6 6m Tidak
(72)
Tabel 4.9 Hasil Dari Progam Pengambilan Sampel Pada Malam Hari Atau Lampu Mati Dengan Sudut Pengambilan 0Derajat.
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Ya
3 3m Ya
4 4m Ya
5 5m Ya
6 6m Ya
7 7m Tidak
Tabel 4.10 Hasil Dari Progam Pengambilan Sampel Pada Malam Hari Atau Lampu Mati Dengan Sudut Pengambilan 10 Derajat.
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Ya
3 3m Ya
4 4m Ya
5 5m Ya
6 6m Ya
(73)
Tabel 4.11 Hasil Dari Progam Pengambilan Sampel Pada Malam Hari Atau Lampu Mati Dengan Sudut Pengambilan 20Derajat.
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Ya
3 3m Ya
4 4m Ya
5 5m Ya
6 6m Ya
7 7m Tidak
Tabel 4.12 Hasil Dari Progam Pengambilan Sampel Pada Malam Hari Atau Lampu Mati Dengan Sudut Pengambilan 30Derajat.
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Ya
3 3m Ya
4 4m Ya
5 5m Ya
6 6m Ya
(74)
Tabel 4.13 Hasil Dari Progam Pengambilan Sampel Pada Malam Hari Atau Lampu Mati Dengan Sudut Pengambilan 40Derajat.
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Ya
3 3m Ya
4 4m Ya
5 5m Ya
6 6m Tidak
7 7m Tidak
Tabel 4.14 Hasil Dari Progam Pengambilan Sampel Pada Malam Hari Atau Lampu Mati Dengan Sudut Pengambilan 50Derajat
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Ya
3 3m Ya
4 4m Tidak
5 5m Tidak
6 6m Tidak
7 7m Tidak
(75)
Tabel 4.15 Hasil Dari Progam Pengambilan Sampel Pada Malam Hari Atau Lampu Mati Dengan Sudut Pengambilan 60Derajat.
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Ya
3 3m Tidak
4 4m Tidak
5 5m Tidak
6 6m Tidak
7 7m Tidak
Tabel 4.16 Hasil Dari Progam Pengambilan Sampel Pada Malam Hari Atau Lampu Mati Dengan Sudut Pengambilan 70Derajat.
Pengujian Jarak Terdeteksi Gerakan
1 1m Ya
2 2m Tidak
3 3m Tidak
4 4m Tidak
5 5m Tidak
6 6m Tidak
(76)
4.3 Pengujian Kamera Dengan Raspberry Pi 2
Pengujian kamera dengan Raspberry Pi 2 dilakukan dengan cara menghubungkan kamera ke Raspberry Pi 2, dalam hal ini penulis menggunakan Raspberry Cam.
4.3.1 Tujuan Pengujian Kamera Dengan Raspberry Pi 2
Pengujian ini dilakukan untuk membuat Raspberry Cam yang terhubung ke Raspberry Pi 2 dapat mengambil gambar dengan baik.
4.3.2 Alat Yang Digunakan Pengujian Kamera Dengan Raspberry Pi 2 Alat yang digunakan antara lain :
a. Raspberry Pi 2 b. Raspberry Cam c. Sensor PIR
d. Kabel Jumper female-female
4.3.3 Prosedur Pengujian
a. Hubungkan raspberry cam dengan raspberry pi 2 melalui port untuk kamera
(77)
b. Setelah itu buka Raspberry Pi Configuration Tool dan pastikan interface kamera sudah enable. Lalu reboot Raspberry Pi 2.
Gambar 4.10 Raspberry Pi Configuration Tool
c. Buka Progam Python di Raspberry Pi 2 d. Lalu buat progam sebagai berikut.
(1)
79
Tabel 4.31 Hasil Pengujian Pada Malam Hari Atau Lampu Mati Dengan Sudut Pengambilan 60 Derajat.
Pengujian Jarak
Terdeteksi Gerakan
Pengambilan Foto
Pengiriman Email
1 1m Ya Ya Ya
2 2m Ya Ya Ya
3 3m Tidak Tidak Tidak
4 4m Tidak Tidak Tidak
5 5m Tidak Tidak Tidak
6 6m Tidak Tidak Tidak
7 7m Tidak Tidak Tidak
Tabel 4.32 Hasil Pengujian Pada Malam Hari Atau Lampu Mati Dengan Sudut Pengambilan 70 Derajat.
Pengujian Jarak
Terdeteksi Gerakan
Pengambilan Foto
Pengiriman Email
1 1m Ya Ya Ya
2 2m Tidak Tidak Tidak
3 3m Tidak Tidak Tidak
4 4m Tidak Tidak Tidak
5 5m Tidak Tidak Tidak
6 6m Tidak Tidak Tidak
7 7m Tidak Tidak Tidak
(2)
4.5 Hasil Analisis Keseluruhan Sistem
Setelah melakukan percobaan dengan beberapa variasi kondisi dari penelitian ini maka dapat disimpulkan bila sensor PIR mendeteksi pergerakan di sudut 0 – 30 derajat maka sensor PIR bisa mendeteksi pergerakan manusia sampai jarak 5 meter untuk siang hari dan 6 meter untuk malam hari dari sensor PIR. Bila sudut pendeteksian dari sensor PIR lebih dari 30 derajat maka jarak sensitivitas dari sensor PIR semakin menurun seiring dengan semakin besar sudut pendeteksian sensor PIR dari pergerakan yang terdeteksi.
Sementara untuk pengambilan foto oleh Raspberry Cam bila sensor PIR mendeteksi pergerakan memiliki presentase keberhasilan sebesar 100%. Untuk keberhasilan pengiriman e-mail memiliki presentase sebesar 100%, tetapi waktu pengiriman email tidak bisa dihitung dikarenakan kecepatan pengiriman e-mail tergantung dari kecepatan internet di lokasi alat digunakan.
Dari analisi di atas dapat disimpulkan bahawa untuk mencari presentase keberhasilan alat dapat dibuat dalam bentuk persamaan:
� �� �
�� %
Contoh :
Jika : Jumlah e-mail terkirim = 15 Banyaknya percobaan = 21
(3)
81
Tabel 4.33 Presentasi Keberhasilan Sistem Keamanan Situasi Jumlah
Percobaan
Banyaknya email terkirim
Banyaknya email
tidak terkirim Presentase Pengujian ketika
siang atau lampu menyala dengan sudut 0 – 30 derajat
21 15 0 71.43%
Pengujian ketika siang atau lampu menyala dengan sudut di atas 30
derajat
28 10 0 35.71%
Pengujian ketika malam atau lampu
padam dengan sudut 0 – 30 derajat
21 18 0 85.71%
Pengujian ketika malam atau lampu
padam dengan sudut lebih dari 30
derajat
(4)
82 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan seluruh hasil implementasi sistem keamanan rumah berbasis e-mail menggunakan sensor PIR pada Raspberry Pi maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Perangkat sensor PIR memiliki sensitivas yang cukup baik dimana kesimpulan didapatkan dari hasil percobaan pendeteksian gerakan dari sudut 0 – 30 derajat, dimana sensor PIR bisa mendeteksi sampai jarak 5 meter untuk siang hari dan 6 meter untuk malam hari. Sementara untuk sudut diatas 30 derajat, sensitivitas sensor PIR akan mengalami penurunan dari sebelumnya, dimana penurunannya berbanding lurus dengan semakin besarnya sudut pendeteksian dari sensor PIR.
2. Dengan sistem keamanan ini pemilik rumah langsung dapat mengetahui jika kondisi rumah tidak aman dan langsung dapat melaporkan secepatnya kepada petugas keamanan setempat.
3. Sistem keamanan ini mampu memberikan atau mengirimkan tanda bahaya melalui email dalam jarak berapa pun asal rasperry terhubung internet, sehingga pemilik rumah tidak perlu khawatir jika berada jauh dari rumah atau di luar kota.
(5)
83
5.2 Saran
Berdasarkan seluruh hasil implementasi sistem keamanan rumah berbasis email menggunakan sensor PIR pada raspberry pi maka hal yang perlu dipertimbangkan adalah :
1. Sistem keamanan rumah ini masih terdapat keterbatasan untuk mengamankan ruangan yang ada, karena sistem ini hanya memiliki satu alat pendeteksi yaitu sensor PIR. Sehingga disarankan untuk menambah alat pendeteksi baik sensor PIR, dan sensor lainnya sesuai kebutuhan.
2. Kemudian mengamankan rumah dengan cara memberi peringatan kepada pemilik rumah dari jarak jauh saja, dan untuk menciptakan sistem keamanan yang lebih canggih lagi maka sistem ini dapat di tambahkan fitur lain seperti pengontrol pintu jarak jauh, sehingga ketika pencuri berhasil masuk kedalam rumah maka secara otomatis dari jauh pemilik rumah dapat menutup pintu sehingga pencuri terjebak di dalam rumah.
3. Sistem keamanan rumah ini hanya dapat mengirim foto melalui email saja, sehingga kedepannya diharapkan sistem keamanan ini dapat mengrimkan data video maupun suara.
(6)
84
Dini. 2015. Pengertian SMTP dan Cara Kerjanya, [online], (http://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/pengertian-smtp/ , diakses 6 juni 2016).
Harrington, Andrew. 2009. Hands-On Python. Chicago : Computer Science Departement.
Lestari, Jati dan Grace Gata. 2011. Webcame Monitoring Ruangan Menggunakan Sensor Gerak PIR (Passi ve Infra Red), BIT VOL No.2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur, ISSN: 1693-9166.
Monk, Simon. 2015. Adafruit’s Raspberry Pi Lesson 4.GPIO, [online], (http://learn.adafruit.com/downloads/pdf/adafruits-raspberry-pi-lesson-4-gpio-setup.pdf, diakses 6 juni 2016).
Nugroho, Budi. 2012. Pengertian Internet atau Definisi Internet, [online], (www.budinugroho24.wordpress.com/about/pengertian-internet-atau-definisi-internet-2/, diakses 17 april 2016)
Richardson, Matt dan Shawn Wallace. 2013. Getting Started with Raspberry Pi. California : O’Reilly Media, Inc.
Sianipar, R.H. dan Hamzan Wadi. 2015. Pemograman Python (teori dan implementasi). Bandung : Informatika Bandung.
Susanto, Bob. 2015. 8 Pengertian Gerak Menurut Para Ahli dan Macamnya, [online], (http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/8-pengertian-gerak-menurut-para-ahli-dan-macamnya.html, diakses 17 april 2016) Triasanti, Dini. 2002. Konsep Dasar Python. Surabaya : Sulita Jaya. Provinsi
Jawa Barat. Bogor: Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.