Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data, merupakan hal yang sangat erat hubungannya dengan sumber data, sebab melalui pengumpulan data ini akan diperoleh data yang diperlukan, untuk selanjutnya dianalisis sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan hal tersebut penulis memperoleh data primer melalui konsultasi dan juga wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berwenang dan mengetahui pelaksanaan di lapangan tentang praktek mengenai batas usia dewasa dalam melakukan perbuatan hukum setelah berlakunya Undang-Undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Data Primer Data Primer, adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan yang dalam hal ini diperoleh dengan : Wawancara, yaitu cara memperoleh informasi dengan mempertanyakan langsung pada pihak-pihak yang diwawancarai terutama orang-orang yang berwenang, mengetahui dan terkait dengan pelaksanaan dilapangan. Hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Faktor-faktor tersebut adalah pewawancara, yang diwawancarai, topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan. 36 36 Ibid, hal.57 Sistem wawancara yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, yang artinya terlebih dahulu mempersiapkan daftar pertanyaan sebagai pedoman, tetapi dimungkinkan adanya variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi pada saat wawancara dilakukan. 37 2. Data Sekunder Diperoleh melalui pengumpulan data berupa bahan-bahan hukum yang diperlukan. Adapun bahan-bahan hukum yang diperlukan adalah sebagai berikut : a. Bahan hukum primer yang terdiri dari : 1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata 2. Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan 3. Undang-Undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris 4. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 1998 tentang Paraturan Pejabat Pembuat Akta Tanah 5. Kompilasi Hukum Islam 6. Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Mahkamah Agung b. Bahan hukum sekunder Dalam penelitian ini yang termasuk bahan hukum sekunder, adalah kepustakaan dan literatur-literatur yang berhubungan dengan perjanjian, kecakapan bertindak, 37 Soetrisno Hadi, Metodologi Research jilid II, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Hukum Psikologi UGM, 1985, hal. 26 kewenangan hukum, kecakapan bertindak dan kewenangan bertindak, kedewasaan menurut hukum. c. Bahan hukum tersiser Merupakan bahan hukum yang memberi kejelasan terhadap hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum tersier yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamus hukum dan kamus lain yang mendukung penelitian.

F. Teknik Analisis Data