Teknik Pengumpulan Data PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG HAK ATAS TANAH BEKAS KONFLIK ANTARA SUKU DAYAK DAN MADURA DI KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Data Primer Cara pengumpulan data primer menggunakan teknik wawancara tidak terarah non-directive interview dan wawancara mendalam depth interview serta diskusi kelompok terfokus. Penggunaan teknik pengumpulan data di atas akan dilakukan secara bersama-sama untuk memperoleh informasi yang selengkap-lengkapnya. Wawancara mendalam, akan terungkap hal-hal yang tidak dapat dilakukan dengan pengamatan, seperti: makna, simbol, bahasa atau ungkapan-ungkapan simbol yang berasal dari norma dan sistim nilai yang dianut. Sedangkan lewat diskusi kelompok terfokus, bermanfaat untuk menemukan kecenderungan-kecendurangan dan pola atas suatu issue. b. Data Sekunder Dalam rangka memperoleh data sekunder, dapat dilakukan dengan 3 tiga jenis metode pengumpulan data, yaitu: 22 1 Studi pustaka bibliography study; 2 Studi dokumen document study; dan 3 Studi arsip file or record study. 22 Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum Bandung : Citra Aditya Bakti, 2004, Hlm.102. Studi pustaka adalah pengkajian informasi tertulis mengenai hukum yang berasal dari berbagain sumber dan dipublikasikan secara luas serta dibutuhkan dalam penelitian hukum normatif. sumber tersebut diantaranya undang-undang, yurisprudensi, buku ilmu hukum, laporan penelitian hukum dalam suatu jurnal, tinjauan pengamatan hukum dalam media cetak. Informasi tertulis disebut juga bahan hukum law material. Bila diklasifikasikan menjadi 3 tiga golongan yaitu: 23 1 bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat secara umum perundang-undangan atau mempunyai kekuatan mengikat bagi pihak-pihak berkepentingan kontrak, konvensi, dokumen hukum, dan putusan hakim. 2 bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer buku ilmu hukum, jurnal, laporan hukum, dan media cetak atau elektronik. 3 bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, misalnya rancangan undang-undang, kamus hukum, dan ensiklopedia. 23 I b i d, Hlm.81-82. Studi Dokumen, yaitu pengkajian informasi tertulis mengenai hukum yang tidak dipublikasikan secara umum, tetapi boleh diketahui oleh pihak tertentu, seperti pengajar hukum, peneliti hukum, praktisi hukum dalam rangka kajian hukum, pengembangan hukum, serta praktik hukum. 24 Studi arsip, yaitu pengkajian informasi tertuli mengenai peristiwa yang terjadi pada masa lampau termasuk peristiwa hukum yang mempunyai nilai historis, disimpan dan dipelihara, di tempat khusus untuk referensi. 25

5. Teknik Analisis Data