LANDASAN TEORI KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10- LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI DI WILAYAH 6 PETA GEMPA INDONESIA | Li | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 468 831 1 SM

3 8 m 8 m 8 m 8 m 8 m 8 m 8 m 8 m 8 m 8 m 8 m 8 m 8 m 8 m

3. LANDASAN TEORI

Perencanaan Pseudo Elastis mengacu pada pola keruntuhan Partial Side Sway Mechanism dimana kolom interior dan balok interior diijinkan mengalami kondisi plastis. Saat terjadi gempa, seluruh kolom pada bangunan akan secara bersama-sama menerima gaya geser yang terjadi hingga kolom interior dan balok interior tersebut mencapai kondisi plastis. Kelebihan gaya geser yang tidak bisa dipikul oleh kolom interior selanjutnya diterima oleh kolom eksterior. Kolom eksterior harus tetap dalam kondisi elastis kecuali pada ujung bawah kolom lantai dasar. Oleh karena itu, kolom eksterior harus didesain lebih kuat daripada kolom interior, yaitu didesain berdasarkan gempa nominal yang dikalikan dengan suatu Faktor Pengali FP. Faktor pengali diperoleh dengan membandingkan gaya geser portal eksterior akibat gempa target dengan gempa nominal. Menurut Muljati dan Lumantarna 2008, perumusan faktor pengali seperti pada Persamaan 1. eks eks int int 1 500th T R n R n f μ C C FP 1 keterangan: FP = faktor pengali untuk kolom elastis C T = koefisien gempa target berdasarkan periode plastis C 500th = koefisien gempa nominal berdasarkan periode elastis n int = jumlah kolom interior n eks = jumlah kolom eksterior R int = rasio antara base shear pada kolom interior dengan base shear total akibat gempa nominal R eks = rasio antara base shear pada kolom eksterior dengan base shear total akibat gempa nominal μ = nilai faktor daktilitas struktur gedung f 1 = overstrength factor f 1 sebesar 1,6 berasal dari perkalian faktor kuat bahan sebesar 1,28 dan faktor lebih bahan sebesar 1,25 sesuai SNI 03-1726-2002 Rumusan FP ini telah memperhitungkan respons plastis bangunan setelah terkena gempa, yang diwakili oleh koefisien gempa target C T . Koefisien ini diperoleh dari respons spektrum elastis bangunan pada SNI 03-1726-2002 yang menggunakan periode natural bangunan setelah mengalami plastifikasi. Periode plastis T plastis lebih besar dibanding saat masih elastis karena kekakuan bangunan berkurang akibat terjadinya plastifikasi. Periode plastis didapatkan dari regresi hubungan antara periode elastis dan plastis bangunan Muljati et al , 2006 yang dirumuskan pada Persamaan 2. T plastis = 2,967 T elastis + 0,313 2 keterangan: T plastis = periode bangunan setelah mengalami plastifikasi T elastis = periode bangunan saat masih elastis

4. BANGUNAN YANG DITINJAU

Dokumen yang terkait

EVALUASI METODE FBD DAN DDBD PADA SRPM DI WILAYAH 2 DAN 6 PETA GEMPA INDONESIA | Susanto | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 469 833 1 SM

0 0 8

KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10-LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI PANJANG DI WILAYAH 2 PETA GEMPA INDONESIA | Wijaya | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 393 682 1 SM

0 0 8

KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10-LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI PANJANG DI WILAYAH 6 PETA GEMPA INDONESIA | Setiawan | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 395 686 1 SM

0 0 8

KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10-LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI DI WILAYAH 2 PETA GEMPA INDONESIA | Puteri T. | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 399 694 1 SM

0 0 6

PERFORMA BANGUNAN YANG DIDESAIN MENURUT SNI 1726-2002 DAN SNI 1726-2012 PADA BANGUNAN BERATURAN 7- DAN 3-LANTAI DI WILAYAH SURABAYA PETA GEMPA INDONESIA | Tantra | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 4268 8150 1 SM

1 1 7

Evaluasi Kinerja Bangunan Tidak Beraturan 6- dan 10-Lantai dengan Vertical Set-Back 50% di Wilayah 6 Peta Gempa Indonesia yang Direncanakan secara Pseudo Elastis dan Kapasitas Sesuai SNI 03-2847-2002 - Scientific Repository

0 0 58

Evaluasi Kinerja Bangunan Tidak Beraturan 6- dan 10-Lantai dengan Vertical Set-Back 50 di Wilayah 6 Peta Gempa Indonesia yang Direncanakan secara Pseudo Elastis dan Kapasitas Sesuai SNI 03-2847-2002 - Scientific Repository

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN - Evaluasi Kinerja Bangunan Tidak Beraturan 6- dan 10-Lantai dengan Vertical Set-Back 50 di Wilayah 6 Peta Gempa Indonesia yang Direncanakan secara Pseudo Elastis dan Kapasitas Sesuai SNI 03-2847-2002 - Scientific Repository

0 0 49

Evaluasi Kinerja Bangunan Tidak Beraturan 6- dan 10-Lantai dengan Vertical Set-Back 50 di Wilayah 2 Peta Gempa Indonesia yang Direncanakan secara Pseudo Elastis dan Kapasitas Sesuai SNI 03-2847-2002 - Scientific Repository

0 0 8

Perencanaan Pseudo Elastis: Evaluasi Kolom Elastis pada Bangunan Tidak Beraturan 6- dan 10-Lantai dengan Vertical Set-Back 50% di Wilayah 6 Peta Gempa Indonesia - Scientific Repository

0 0 22