24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini adalah deskriftif kuantitatif yang bertujan untuk mengetahui tinjauan ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap khususnya
pada kasus bedah di RSUD Dr.R.M Djoelham Binjai.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2016.
3.2.2 Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr.RM Djoelham Binjai dengan alasan seringnya ditemukan berkas rekam medis yang tidak lengkap dikarenakan
kurangnya kesadaran petugas betapa pentingnya melengkapi berkas rekam medis dengan baik yang sangat mempengaruhi mutu pelayanan rumah sakit sehingga
saya memilih RSUD Dr.RM Djoelham Binjai sebagai Rumah Sakit yang tepat sebagai tempat melakukan penelitian.
3.3 Sejarah Ringkasan Perkembangan RSUD Dr.R.M Djoelham Binjai
Sejarah RSUD Dr.R.M Djoelham Kota Binjai yang sebelumnya bernama RSU Binjai belum terdokumentasikan secara lengkap. Penelusuran Sejarah RSU
Binjai didapat dari penuturan beberapa orang tua yang dianggap mengetahui asal mula berdirinya RSU Binjai. Cikal Bakal RSU Binjai telah ada berdiri sejak
zaman kesultanan pada masa Penjajahan Belanda dan Jepang. Namun dengan
kondisi luas bangunan yang tidak begitu besar, pasang surutnya perlawanan terhadap penjajahan tidak mengubah kondisi dan fungsi Rumah Sakit yang pada
masa itu hanya memiliki satu gedung dengan fasilitas peralatan medis yang sangat sederhana sekali. Bangunan itu sekarang menjadi Gedung Induk yang telah
banyak mengalami renovasi. RSU Binjai konon sudah berdiri sejak ± 1927, yang didirikan oleh Tengku
Musa. Pada masa tersebut telah ada seseorang Dokter Umum yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan baik bagi Keluarga Kesultanan maupun
masyarakat, Dokter tersebut adalah Dr. Jalalludin Siregar. Tidak ada catatan resmi sampai kapan beliau melaksanakan pengabdiannya di RSU Binjai tempo dulu
tersebut. Periode sejarah berdirinya RSUD Dr.R.M Djoelham Binjai :
1. RSUD Dr.R.M Djoelham diperkirakan sejak tahun 1937 mulai
melaksanakan dharma baktinya dibidang pelayanan kesehatan di RSU Binjai tersebut. Pada Masa pendudukan Penjajahan Jepang, Dr.R.M
Djoelham disamping berjuang dalam bidang pelayanan kesehatan, juga aktif memperjuangkan kemerdekaan diwilayah Kota Binjai.
2. Periode tahun 1966 – 1971, Kepala DKR yang juga Pimpinan RSU Binjai
dijabat oleh Dr. Maringan E, Hutapea. Keberadaan RSU Binjai yang merupakan bagian DKR masih melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan
dasar, atau hal ini berarti tidak terdapat perkembangan yang berarti dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
3. Periode tahun 1971 – 1976, Kepala DKR yang juga pimpinan RSU Binjai
dijabat oleh Dr.H. Mahiddin, SKM. Perkembangan yang muncul pada periode ini adalah dengan dimulai adanya pemisahan jabatan Kepala DKR
Dinas Kesehatan Kota Binjai dengan KepalaPimpinan RSU Binjai. 4.
Pada periode 1976 – 1980 Pimpinan RSU Binjai dijabat oleh Dr.H. Azwar Hamid. Pada periode ini RSU Binjai ditetapkan sebagai RSUD Kelas D
yang merupakan Rumah Sakit Pembantu, dengan RSU Tanjung Pura sebagai Rumah Sakit Induk.
5. Periode tahun 1985 – 1987, Pimpinan RSU Binjai dijabat oleh Dr.H.
Sofyan Siregar, MPH. Pada kurun waktu tersebut, terbitlah kebijaksanaan Departemen Kesehatan RI untuk menyempatkan Dokter Spesialis PPDS.
6. Pada tanggal 18 Mei 1992, berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya
Binjai Nomor : 4 Tahun 1991, RSU Binjai dibatalkan namanya menjadi RSUD Dr.Djoelham Kota Binjai. Penambalan nama ini sebagai upaya
penghormatan dan mengenang jasa seorang Dokter yang cukup berperan baik dalam pengabdian dibidang kesehatan maupun pada masa perjuangan
kemerdekaan. 7.
Direktur RSUD Dr.R.M Djoelham selanjutnya adalah Dr.H. Mahim MS Siregar, yang menjabat sejak tahun 1994 – 2001. Pada masa periode ini,
upaya peningkatan dan pengembangan Rumah Sakit, namun penambahan ruangan saranaprasarana pelayanan belum secara maksimal terlaksana.
8. Pada periode berikutnya tahun 2001 – 2008, Direktur RSUD Dr.R.M
Djoelham adalah Dr.H.T.Murad El Fuad, Sp.A. Dengan dukungan dari
Walikota Binjai yang dijabat oleh H.M. Ali Umri, SH, MKN, terobosan besar telah banyak dilaksanakan.
3.4 Visi, Misi dan Motto 3.4.1 Visi