Data Sekunder
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data yang didapat dari buku-buku sebagai data pelengkap sumber data primer. Sumber data sekunder penelitian ini adalah data-data yang diperoleh dengan melakukan kajian pustaka seperti buku-buku ilmiah dan hasil penelitian dan sebagainya. 178 Data sekunder mencakup dokumen-dokumen, buku, artikel, penulusuran internet, hasil penelitian yang berwujud laporan dan seterusnya. 179 Buku
yang menjadi data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku tentang hukum perlindungan konsumen dan buku-buku tentang hukum Islam terkait masalah jual beli seperti fiqih muamalah dsb.
Pendekatan Penelitian
Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Dengan pendekatan tersebut, peneliti mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya. 180 Metode
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fiqih dan
176 Abdulkadi Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004, h. 170.
H. Zainuddin Ali, metode Penelitian Hukum, cet. 6, Jakarta: Sinar Grafika, 2015, h. 106. 178 Marzuki, Metodologi Riset, Yogyakarta: PT. Hanindita offset, 1983, h. 56. 179 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia, 1986,
h. 12.
pendekatan konseptual. Dengan pendekatan fiqih peneliti ingin memahami fenomena jual beli tanpa label harga pada rumah makan berdasarkan dalil- dalil Al- Qur’an dan Hadits serta Ijma’ dalam kajian fiqih muamalah. Adapun pendekatan konseptual (Conceptual Approach) dilakukan manakala peneliti tidak beranjak dari aturan hukum yang ada. Hal itu dilakukan karena memang belum atau tidak ada aturan hukum untuk masalah yang dihadapi. Dalam pendekatan konseptual, peneliti perlu merujuk prinsip-prinsip hukum. Meskipun tidak secara eksplisit, konsep hukum dapat juga diketemukan di
dalam Undang-Undang dan hukum lainnya. 181 Sehingga kaitannya dengan penelitian ini, pendekatan konseptual dilakukan dengan melihat Undang-
Undang No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan Hukum Islam.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang diamati sebagai sasaran peneliti. Sedangkan objek merupakan titik perhatian dari suatu penelitian, titik perhatian tersebut berupa substansi permasalahan, atau fenomena yang terjadi di lapangan. Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah pelaku usaha jual beli tanpa label harga pada rumah makan dan konsumen yang pernah melakukan transaksi jual beli tersebut. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah jual beli tanpa label harga pada rumah makan di kota Palangka Raya.
Pemilihan responden pada subjek penelitian ini ialah menggunakan teknik snowball sampling. Untuk menentukan subjek penelitian, peneliti
mengambil subjek penelitian di masyarakat berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Pelaku usaha, yaitu pemilik atau orang yang menjalankan usaha rumah makan yang beragama Islam dan minimal lama berjualan 1 tahun. Berdasarkan kriteria tersebut peneliti menemukan tujuh responden atas nama inisial NF, SM, MN, IF, MY, RS, dan SA pada rumah makan HM, WF, P, R, M, KK, dan LS.
2. Konsumen, yaitu pembeli atau orang yang pernah bertransaksi pada rumah makan tanpa label harga minimal pernah sekali. Berdasarkan kriteria tersebut penulis menemukan tujuh responden atas nama inisial KL, RH, JS, AM, RN, RQ, dan AS.
Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data 182 maka seorang peneliti mendapatkan data yang akurat karena dilakukan dengan mengumpulkan sumber data primer dan
sumber data sekunder yang disesuaikan dengan pendekatan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik snowball sampling 183 dalam pemilihan responden. Teknik ini digunakan karena peneliti tidak mengetahui
182 Pengumpulan data adalah dengan observasi dan wawancara yang mendalam dengan menggunakan pedoman interview wawancara yang sudah dikembangkan sesuai kondisi di
lapangan serta penulis sebagai peneliti sendirilah nantinya sebagai instrumen utamanya. Lihat Sabian Utsman, Metodologi Penelitian Hukum Progesif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014, h. 107-108.
183 Snowball sampling adalah salah satu metode dalam pengambilan sampel dari populasi. Dimana snowball sampling ini adalah termasuk dalam teknik non-probability sampling (sampel
dengan probabilitas yang tidak sama). Teknik sampling non-probabilitas cenderung bersifat kualitatif. Karena teknik ini digunakan untuk permasalahan yang khusus dan sulit diungkapkan serta tidak mudah dianalisis secara statistik. Untuk metode pengambilan sampel seperti ini khusus digunakan untuk data-data yang bersifat komunitas dari subjektif responden/sampel, atau dengan kata lain objek sampel yang kita inginkan bersifat mengelompok pada suatu himpunan. Lihat
kondisi masyarakat tempat penelitian dan tidak dapat memilih responden yang cocok dijadikan key responden. Sehingga peneliti tidak dapat merencanakan pengumpulan data secara pasti. Dalam teknik ini peneliti dapat secara langsung datang memasuki tempat penelitian dan bertanya mengenai informasi yang diperlukan kepada siapapun yang dijumpai pertama kali. Kaitannya dalam penelitian yang ingin dilakukan maka dalam pengumpulan informasi harus menempuh tiga tahapan, antara lain: 1) pemilihan sampel awal, apakah itu responden (untuk diwawancarai) atau situasi sosial (untuk diobservasi) yang terkait dengan fokus penelitian, 2) pemilihan sampel lanjutan guna memperluas deskripsi informasi dan melacak variasi informasi yang mungkin ada, 3) menghentikan pemilihan sampel lanjutan bilamana
dianggap sudah tidak ditemukan lagi variasi informasi. 184 Adapun metode- metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah: